Chapter 2
Warning!
Range age: 20 tahun ke atas
Hari ini adalah hari terburukku. Padahal pagi tadi aku masih merasa jadi istri dan ibu yang paling bahagia, karena bahagiaku itu sederhana, cukup bisa berkumpul dengan suami dan putra putriku tercinta. Tapi setelah melihat sendiri perselingkuhan suamiku, aku jadi bertanya, sejak kapan semua ini terjadi?
Selama dua belas tahun pernikahan kami, aku sudah memberikan semua yang kupunya untuk mempertahankan rumah tangga kami. Bahkan aku mengalah untuk tidak bekerja karena mas Aby bilang dia sanggup memenuhi semua kebutuhan kami, dan tugasku hanya menjadi ibu rumah tangga. Dan akupun tidak pernah mengeluh. Semua aku terima dengan ikhlas. Tapi kenapa ini balasannya untukku?
Saat ini aku dan Angela ada di rumah makan elit di Jakarta. Bahkan suami busukku itu tidak pernah mengajakku kesini, tapi malah dia mengajak selingkuhannya itu untuk makan disini. Kulihat mereka memasuki private room.
“Bagaimana ini njel, mereka masuk kesana. Gimana aku bisa kesana?” tanyaku pada sahabatku itu. Tapi mataku terpaku ke pintu private room yang tertutup rapat.
“Nanti kalau pelayan sudah membawa pesanan mereka, baru kamu masuk. Tapi intip dulu, jangan langsung masuk,” kata Angel ikut menatap pintu itu
Tidak berapa lama kami juga memesan makanan yang mahal dengan memakai kartu yang diberikan suamiku tentunya. Hari ini akan kuhabiskan uangnya. Ya...selama ini aku berhemat, ternyata di luaran dia begitu royal pada wanita lain. Tidak lagi tuan...
Tidak berapa lama pelayan yang mengantar pesanan suamiku keluar juga. Kukuatkan hatiku untuk melihat apapun yang ada di dalam sana.
“Kau yakin?” tanya Angel khawatir.
Kulihat angel, diapun mengangguk memberi semangat padaku. Kulangkahkan kakiku mendekati privat room yang di dalamnya ada suamiku dan wanita jalang itu.
Semakin mendekati ruangan itu, semakin kuat juga detakan jantungku. Aku sampai takut jantungku akan lepas karenanya. Sampailah aku di depan pintu. Kuhela nafasku dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Mencoba mencari ketenangan. Kuraih gagang pintu itu dengan tangan gemetar. Oh lututku rasanya sangat lemas. Kukuatkan diriku, kupejamkan mataku. Kuputar knop pintu itu pelan, pintu terbuka sedikit, kulongokkan kepalaku. Bisa kulihat suamiku membelakangiku, dan... dan...
Wanita itu duduk di atas pangkuan suamiku, kulihat makanannya masih tertata rapi tanda belum terjamah. Rupanya mereka sudah tidak sabar sehingga belum menikmati makanan yang sudah terhidang. Mereka lebih tertarik buat melakukan sesuatu yang membuat ‘lapar’ mereka terpuaskan.
Suamiku dengan kemeja yang acak-acakan dan wanita itupun kemejanya sudah naik. Begitupun dengan branya. Rupanya suamiku sangat kehausan. Dia memang penyuka payudara. Aku hafal sekali kebiasaannya. Kucoba menghubunginya Apakah diangkatnya? batinku. Bunyi nada sambung di saku celana suamiku menginterupsi sejenak kegiatan mereka.
“Sudah angkat dulu,” kata perempuan itu yang merasa terganggu dengan dering telpon suamiku.
Tapi bukannya mengangkat telpon, dia malah menonaktifkan handphonenya. Suamiku itu ternyata sangat berngsek.
“Brengsek!!”desisku
Jadi seperti itu, pasti nanti dia menghubungiku dan minta maaf karena tiba-tiba baterai hapenya habis. Seperti yang terjadi dua bulan terakhir ini jika aku menghubunginya dan tiba-tiba hapenya tidak bisa dihubungi. Aku benar-benar tidak menyangka dia berbuat hal itu di belakangku, tapi dia masih bersikap manis padaku, bahkan lebih manis dari biasanya.
Kata orang ada dua ciri lelaki itu mulai Selingkuh, pertama dia jadi pemarah suka mencari kesalahan kita untuk menyembunyikan kesalahannya atau kedua dia jadi super manis supaya pasangannya tidak curiga sudah diselingkuhi.
I guess. Mas Aby menganut faham kedua, cih...dasar munafik!!
Kurekam adegan mesum mereka dengan air mata yang tanpa kusadari sudah tumpah dari tadi. Dasar brengseeeeek....
Mereka terus bergumul sampai suamiku memasukkan juniornya dengan mengangkat sedikit tubuh wanita itu tanpa melepas mulutnya yang terus mengulum dan menghisap rakus payudara wanita itu.
Kuberanikan diri memasuki ruangan yang penuh dengan desahan dan kata kata vulgar mereka..
“Ohsss baby punyamu nikmat sekali sayang,” erang suamiku diantara cumbuannya.
“Benarkah? kalo dibanding istrimu enak mana?” tanyaku pelan di belakangnya.
Wanita di pangkuannya melotot melihat kehadiranku. Spontan goyangannya berhenti, mukanya pucat, sepertinya dia sadar siapa aku. Sedang suami sialanku sama sekali tidak mengenali suaraku, kurasa nafsu bisa melumpuhkan pendengaran juga.
Ingin rasanya aku memukulkan sesuatu kearah kepala suamiku itu, biar dia gegar otak sekalian.
“Tentu kamu ssaaaayaang. Kamu kog berhenti siiiihhh, oh... bebb akuuu mau kkkkelluarrr.” Biadab!! Apa-apaan dia itu?
Ternyata suami brengsekku itu tetap menggoyangkan pantatnya sendiri, menghentak wanita itu sehingga wanita itu duduk di meja. Lelaki durjana itu menghujam berkali-kali sampai untuk terakhir kali menghujam sangat keras tanda dia klimaks. Sampai meja makan berantakan karena ulahnya.
Entah bagaimana menggambarkan perasaanku saat ini. Bagaimana aku masih bisa merekam adegan mereka. Kumatikan hapeku. Kumasukkan kedalam tas yang kubawa. Kuhapus air mataku dengan kasar. Aku tidak boleh terlihat lemah didepan si brengsek itu. Wanita yang disetubuhi suamiku masih pias wajahnya, cih...setelah dia berani menggoda suami orang, apa yang dia takuti??ejekku.
Kutepuk kedua tanganku nyaring...
Prok
Prok
“Woow... jadi ini yang kamu bilang ada dinas keluar kota ya mas? Jadi selama beberapa hari ini kamu bermalam dengannya? Tapi kamu gak usah terburu-buru, karena mulai sekarang aku mengijinkanmu tinggal se-la-ma-nya de-ngan-nya. Karena kita akan ber-ce-rai,” ucapku penuh penekanan. Wajah suamiku yang tadinya penuh kebahagiaan berubah seketika menjadi pucat pasi seakan pasokan darahnya terhenti.
EAT THAT BASTARD!!
”Honey, aku minta maaf sayang,” dengan serampangan dia membenarkan celananya yang teronggok di ujung kakinya, Di masukkannya kemejanya yang berantakan.
Dia berusaha mengejarku tapi dia tidak bisa, aku berlari sekuat tenaga dengan menahan airmata yang tak kuasa jatuh membasahi pipiku.
Hancur sudah duniaku.
Cintaku.
Kemana ini semua akan bermuara???
Kau sukses menghancurkan hatiku mas Aby.
Hatiku sudah tercerai berai.
Lantak....
Tak bersisa....
>>Bersambung>>
Chapter 3PerceraianRange age: 20 tahun ke atas“Woow... jadi ini yang kamu bilang ada dinas keluar kota. Jadi selama beberapa hari ini kamu bermalam dengannya. Tapi kamu gak usah terburu-buru, karena mulai sekarang aku mengijinkanmu tinggal se-la-ma-nya de-ngan-nya karena kita akan ber-ce-rai...,”ucapku penuh penekanan. Wajah suamiku yang tadinya penuh kebahagiaan berubah seketika menjadi pucat pasi....“Karena sebentar lagi kita akan bercerai, kamu bisa sepuasnya bercumbu... berbelanja, makan malam romantis di rumah makan bintang lima dengan kekasihmu itu, kapanpun kamu mau tanpa harus berbohong padaku... semua setelah perceraian kita....”Belum selesai aku berbicara, lelaki brengsek itu mendekatiku. Entah sejak kapan pakaiannya sudah dikenakannya lagi walau masih kelihatan kusut.“Stooop... jangan mendekat. Tidak sudi tangan d
Bagiku waktu seakan-akan berhenti. Yang kuingat hanya kata-kata yang mereka ucapkan tentangku di pengadilan. Kata-kata yang memojokkanku. Terus terngiang di telingaku. Kenapa mereka melakukannya padaku, apa salahku, itu yang selalu kutanyakan pada diriku sendiri, apa yang kurang dariku?Masih kurasakan Angela bergerak dalam tidurnya disampingku. Ya, selama dua hari ini yang kulakukan hanya menatap langit kamar dengan pandangan kosongku.Bahkan aku tidak punya keinginan untuk makan atau tidur, entah kemana rasa laparku, kemana juga kantukku... hanya sakit di dadaku yang kurasakan. Bukan karena perceraianku, atau perselingkuhan si brengsek itu, tapi rasa sakit itu kurasakan karena fitnah yang mereka ucapkan tentangku. Apakah memang seburuk itukah diriku dimata mereka. Juga mengenai hak asuh anak anakku yang jatuh ke tangan Mantan suamiku.Aku bisa merasakan kantung mataku yang membesar, mungkin ada lingkaran hitam menyerupai mata panda, tapi tak kuhi
Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.Tok... Tok... Tok...Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?Setelah mandi dan merapikan
#Percakapan dalam bahasa inggris ya#Setelah beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya sampai juga di kota kelahiranku, New York City. Ah... lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku juga berada disini untuk ke Indonesia, dan baru kali ini aku tiba disini lagi setelah belasan tahun aku memutuskan untuk menetap di Indonesia. Bahkan saat kematian kedua orantuaku, aku tidak bisa hadir, karena mas Aby tidak mengizinkanku. Oooh... sekarang baru kurasakan kenapa dulu kedua orangtuaku menentang pernikahan kami. Karena mereka bisa tau kalau lelaki yang akan menjadi suamiku adalah orang yang brengsek. Maafkan anak durhaka ini Mom... Dad...Karena asyik dalam kenanganku, aku jadi tidak konsentrasi dengan jalanku hingga aku menabrak seseorang yang juga sibuk dengan hapenya.“Sorry,” ucapku cepat. Aku tidak mau mencari masalah di hari pertamaku tiba disini. Dia Cuma mengangguk. Kuperhatikan dia dari atas hingga ke bawah. Satu kata buatnya ‘perfecto’.
Hari pertama aku terbangun di kota New York setelah sekian lama kutinggalkan, musim panas kali ini, tak cukup membuatku kegerahan, bahkan disini masih terasa dingin di pagi hari, aku beruntung orang tuaku memiliki rumah yang agak di pinggir kota, suasananya masih alami, di halaman rumahku ditumbuhi banyak pohon rindang.Matahari menembus jendela kamarku, membuat silau pandanganku, bergegas aku bangkit menuju kamar mandi, dan memulai hariku.Oh, jadwalku sangat padat hari ini. Bertemu dengan Julia dan memasukkan beberapa lamaran kerja lainnya.Paling tidak aku harus mengalihkan pikiranku, setidaknya jika aku menyibukkan diri aku bisa melupakan kesedihanku.Kulangkahkan kakiku ke arah meja makan, disana ternyata sudah ada aunty dan uncleku, mereka tersenyum ramah padaku,“Ayo kita sarapan, Aunty memasakkan sarapan Kesukaanmu sweetheart, lasagna keju,” serunya gembira, kegembiraannya menulariku.“Owahh, aku rindu sekali lasagna keju bikinan mom dan a
Sudah seminggu dari kejadian ciuman itu, aku tidak mendengar atau melihat Billionaire itu, Jashon Klein gumamku.Seperti yang Gigi katakan, saat ini aku dalam perjalanan keliling Eropa, selaku make up artis Gigi, aku bisa merasakam trip gratis, bonus bertemu orang penting.Banyak pihak yang ikut andil di dalamnya, aku hanya berharap tidak bertemu dengan billionaire yang kurang ajar itu.Tujuan pertama kami adalah Swiss, Salah satu tempat favoritku, banyak bangunan bersejarah di sana, bangunan bangunan cantik bak kerajaan kerajaan di buku buku cerita, Dan jangan lupakan Pegunungan alpen, ada juga danau Jenewa, danau terbesar di Eropa, oh aku ingin sekali menyewa yacht dan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti berenang di Bains de Paquis atau sekedar bersantai di salah satu taman di tepi danau atau kafe terdekat, Ada juga Chillon Castle, terdapat di kota Montreux yang dibangun pada pertengahan abad ke 12 dan kemudian mengalami renovasi pads abad
Sudah seminggu lebih aku mengikuti Fashion Show around Europe. Disana berkumpul para desainer berbakat dunia, bahkan Indonesia juga mengirim perwakilannya, ini seperti wadah mereka untuk berekspresi, banyak dari mereka memilih desain yang antimainstream, bahan yang tidak biasa hanya untuk menampilkan ide kreatif mereka.Dua hari ini aku di Paris, kali ini banyak brand internasional yang berpartisipasi, bahkan brand pakaian dalam wanita Victoria Secret menjadi primadona disini.Dan finalnya hari ini, semua tampak sibuk dari kemarin, bahkan aku yang hanya jadi make up artis dari Gigi juga dibikin kewalahan, karena cuaca yang panas disini membuat para artis lebih sering berkeringat, dan sudah tugas kami memastikan penampilan mereka tanpa cela.Malam harinya usai pertunjukan kami menghabiskan malam bersama, tapi kami terbagi dua ada yang lebih memilih ke club dan ada yang ke karaoke hanya sekedar hang out bersama, dan aku masuk di kelompok kedua, aku tidak suka k
Pagi yang cerah bagi Kanaya. Dia sudah rapi dengan setelan baju kerja yang melekat ditubuh indahnya. Karena udara di luar sangatlah dingin, dia memakai mantel bulu warna hitam dan slayer warna hijau semakin membuatnya terlihat mempesona.Dengan semangat yang membara dia memulai harinya, berharap semua akan lancar dan akan baik- baik saja. Setelah merasa cukup dengan penampilan dan persiapannya pun selesai, Kanaya bergegas berpamitan dengan Aunty dan Unclenya menuju ketempat dimana dia akan mencoba memulai peruntungannya untuk bekerja demi hidup yang lebih baik...Kanaya dijemput mobil berlogo kuda, mobil berwarna silver itu melaju dengan lancar membelah keramaian kota New York.Mobil berhenti di sebuah kantor yang familiar baginya, Kantor Utama Dengan tulisan Daltron group, kenapa aku bisa kesini lagi, bukannya Julia bilang big bossnya... atau yang punya Daltron jadi big bossku...Sopir itu lagi-lagi membukakan pintuku dengan sopan, aku turun menuju meja rese
Kanaya pov Jantungku berdetak kencang, rasa gugup ini kucoba hilangkan dari perasaanku. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku sedang gelisah. Saat ini aku sedang berjalan mondar mandir, dengan perasaan cemas ... apa yang terjadi? batinku lirih, aku masih bingung. Malam ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku harus menyerahkan tubuhku pada lelaki yang membeliku. Aku merasa sangat hina. Sebentar lagi aku akan menjadi wanita jalang. Di tengah kebingunganku tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Pasti itu bosku pikirku. Dia khan juga punya kunci apartemen ini. Dan sesuai dengan dugaanku di pintu tampak lelaki gagah nan tampan mempesona. Kalau aku sedang tidak berada dalam kondisi sekarang, pastinya aku akan terpesona. Tapi untuk sekarang aku menatapnya gentar. Apa aku batalkan saja ya perjanjiannya. “Jangan pernah berfikir untuk membatalkan perjanjian kita, karena yang berhak membatalkannya cuma aku. Kamu pasti tau konsekuenasinya kalau melanggar pe
Hari baru, awal baru... itulah yang harus dilakukan Kanaya. Tidak perduli sekeras apapun yang harus dilaluinya, kehidupan harus tetap berjalan. Walau harus merendahkan harga dirinya. Ya... dia tidak pernah membayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, dia harus menjadi pelacur buat bosnya. Apalagi panggilan yang cocok untuknya... sinisnya pada diri sendiri.Bahkan dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi bos barunya yang datar itu. Bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bisa hamil... Tanpa status, tanpa pernikahan, tanpa suami...Entah seperti apa nanti jalan hidupnya. Tapi dia sadar sepertinya hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Semoga dia tidak menyesal nantinya...Dia tiba di kantor LV tepat waktu. Ya, pria itu menghubungiku semalam, entah dari mana dia mendapatkan nomer handphoneku, dia mengabariku supaya datang ke Kantor LV, bukan di Daltron Group. Kanaya tidak mau di cap tidak profesional, makanya dia tidak akan terlambat di hari pertama
“Kamu harus mau mengandung anakku,” ujarnya tanpa ekspresi ataupun berdosa seakan yang telah diucapkannya itu hanya soal upil..What ???Mendengar CEO itu mengatakan hal barusan seperti mendengar petir disiang bolong. Tapi lihatlah kelakuannya, setelah melempar bom dia seakan tidak merasa bersalah...Apa aku yang salah dengar ya ?Kupandangi wajahnya mencari kebohongan, apa orang ini mengerjaiku?Wajahnya masih sedatar tembok di belakangku, apa dia mengigau?Kenapa?Kenapa aku?Ayolah... apa ini April mop?Ini bulan Mei...Aku masih terpaku, kehilangan kata-kata...Si tampan nan gagah memintaku jadi ibu anaknya?Apa ini lamaran?Wajahku memerah...“Bapak melamar saya?” pertanyaan bodohku keluar begitu saja tanpa bisa kucegah... bodoh!!Dan gantian dia yang terpana!! Stupid... idiot... kamu salah paham, batinku.“Saya sa
Pagi yang cerah bagi Kanaya. Dia sudah rapi dengan setelan baju kerja yang melekat ditubuh indahnya. Karena udara di luar sangatlah dingin, dia memakai mantel bulu warna hitam dan slayer warna hijau semakin membuatnya terlihat mempesona.Dengan semangat yang membara dia memulai harinya, berharap semua akan lancar dan akan baik- baik saja. Setelah merasa cukup dengan penampilan dan persiapannya pun selesai, Kanaya bergegas berpamitan dengan Aunty dan Unclenya menuju ketempat dimana dia akan mencoba memulai peruntungannya untuk bekerja demi hidup yang lebih baik...Kanaya dijemput mobil berlogo kuda, mobil berwarna silver itu melaju dengan lancar membelah keramaian kota New York.Mobil berhenti di sebuah kantor yang familiar baginya, Kantor Utama Dengan tulisan Daltron group, kenapa aku bisa kesini lagi, bukannya Julia bilang big bossnya... atau yang punya Daltron jadi big bossku...Sopir itu lagi-lagi membukakan pintuku dengan sopan, aku turun menuju meja rese
Sudah seminggu lebih aku mengikuti Fashion Show around Europe. Disana berkumpul para desainer berbakat dunia, bahkan Indonesia juga mengirim perwakilannya, ini seperti wadah mereka untuk berekspresi, banyak dari mereka memilih desain yang antimainstream, bahan yang tidak biasa hanya untuk menampilkan ide kreatif mereka.Dua hari ini aku di Paris, kali ini banyak brand internasional yang berpartisipasi, bahkan brand pakaian dalam wanita Victoria Secret menjadi primadona disini.Dan finalnya hari ini, semua tampak sibuk dari kemarin, bahkan aku yang hanya jadi make up artis dari Gigi juga dibikin kewalahan, karena cuaca yang panas disini membuat para artis lebih sering berkeringat, dan sudah tugas kami memastikan penampilan mereka tanpa cela.Malam harinya usai pertunjukan kami menghabiskan malam bersama, tapi kami terbagi dua ada yang lebih memilih ke club dan ada yang ke karaoke hanya sekedar hang out bersama, dan aku masuk di kelompok kedua, aku tidak suka k
Sudah seminggu dari kejadian ciuman itu, aku tidak mendengar atau melihat Billionaire itu, Jashon Klein gumamku.Seperti yang Gigi katakan, saat ini aku dalam perjalanan keliling Eropa, selaku make up artis Gigi, aku bisa merasakam trip gratis, bonus bertemu orang penting.Banyak pihak yang ikut andil di dalamnya, aku hanya berharap tidak bertemu dengan billionaire yang kurang ajar itu.Tujuan pertama kami adalah Swiss, Salah satu tempat favoritku, banyak bangunan bersejarah di sana, bangunan bangunan cantik bak kerajaan kerajaan di buku buku cerita, Dan jangan lupakan Pegunungan alpen, ada juga danau Jenewa, danau terbesar di Eropa, oh aku ingin sekali menyewa yacht dan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti berenang di Bains de Paquis atau sekedar bersantai di salah satu taman di tepi danau atau kafe terdekat, Ada juga Chillon Castle, terdapat di kota Montreux yang dibangun pada pertengahan abad ke 12 dan kemudian mengalami renovasi pads abad
Hari pertama aku terbangun di kota New York setelah sekian lama kutinggalkan, musim panas kali ini, tak cukup membuatku kegerahan, bahkan disini masih terasa dingin di pagi hari, aku beruntung orang tuaku memiliki rumah yang agak di pinggir kota, suasananya masih alami, di halaman rumahku ditumbuhi banyak pohon rindang.Matahari menembus jendela kamarku, membuat silau pandanganku, bergegas aku bangkit menuju kamar mandi, dan memulai hariku.Oh, jadwalku sangat padat hari ini. Bertemu dengan Julia dan memasukkan beberapa lamaran kerja lainnya.Paling tidak aku harus mengalihkan pikiranku, setidaknya jika aku menyibukkan diri aku bisa melupakan kesedihanku.Kulangkahkan kakiku ke arah meja makan, disana ternyata sudah ada aunty dan uncleku, mereka tersenyum ramah padaku,“Ayo kita sarapan, Aunty memasakkan sarapan Kesukaanmu sweetheart, lasagna keju,” serunya gembira, kegembiraannya menulariku.“Owahh, aku rindu sekali lasagna keju bikinan mom dan a
#Percakapan dalam bahasa inggris ya#Setelah beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya sampai juga di kota kelahiranku, New York City. Ah... lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku juga berada disini untuk ke Indonesia, dan baru kali ini aku tiba disini lagi setelah belasan tahun aku memutuskan untuk menetap di Indonesia. Bahkan saat kematian kedua orantuaku, aku tidak bisa hadir, karena mas Aby tidak mengizinkanku. Oooh... sekarang baru kurasakan kenapa dulu kedua orangtuaku menentang pernikahan kami. Karena mereka bisa tau kalau lelaki yang akan menjadi suamiku adalah orang yang brengsek. Maafkan anak durhaka ini Mom... Dad...Karena asyik dalam kenanganku, aku jadi tidak konsentrasi dengan jalanku hingga aku menabrak seseorang yang juga sibuk dengan hapenya.“Sorry,” ucapku cepat. Aku tidak mau mencari masalah di hari pertamaku tiba disini. Dia Cuma mengangguk. Kuperhatikan dia dari atas hingga ke bawah. Satu kata buatnya ‘perfecto’.
Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.Tok... Tok... Tok...Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?Setelah mandi dan merapikan