Beranda / Romansa / Bad Agreement / Chapter 5. Abymanyu

Share

Chapter 5. Abymanyu

Penulis: Cahya46
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-27 22:32:07

Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.

Tok... Tok... Tok...

Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.

“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...

“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.

Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?

Setelah mandi dan merapikan diri, bergegas aku keruang tamu. Bisa kulihat si brengsek itu duduk di kursi dengan muka jengkelnya. Begitu melihatku datang, dia langsung berdiri dan mendekat ke arahku. Jarinya mengacung, menunjuk ke arahku. Apa-apaan dia... dasar tidak sopan... harusnya yang marah khan aku... dasar jerk...

“Kamu, beraninya menghina orangtuaku. Kamu sudah menghinya khan ?” berondongnya tanpa memberiku kesempatan duduk... dasar fucking idiot ini orang pikirku... Dia pikir dia siapa? Bertindak sesuka hati disini?

“Ya tuhan, jadi pagi-pagi begini kamu datang dan mengganggu tidurku, hanya ingin marah karena orangtuamu memohon maaf padaku. Jangan salahin aku dong. Aku juga nggak minta mereka kesini. Emang salahku apa kalau aku gak mau memaafkan mereka ? itu hakku untuk benci sama orang yang memfitnahku di pengadilan kemarin. Biar mereka semua mampus bawa dosa mereka, karena sampai kapanpun aku nggak bakal maafin pembohong dan tukang selingkuh seperti mereka dan juga kamu. Jadi tolong stop, jangan lagi ganggu aku...!!” makiku lagi.

Aby sampai melongo melihat aku yang seperti kesetanan, karena selama ini aku tidak pernah marah pada orang disekitarku. Aku juga bukan pendendam, tapi kesalahan mereka kali ini tidak bisa lagi kutolerir. Aku juga bukan pencemburu tapi aku tidak bisa mentorelir perselingkuhan.

“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini, dan jangan pernah berani-berani perlihatkan wajah busukmu itu,” cecarku masih dengan emosi. Dadaku naik turun. Nafasku terengah-engah. Ini yang tidak kusuka jika sedang marah. Sangat menguras tenaga. Aku sampai ngos-ngosan kayak habis lari marathon.

“Dan perlu kamu tahu, aku tidak pernah sedikitpun menghina orangtuamu ya, aku hanya tidak mau dan tidak akan memaafkan kalian semua. Semoga Tuhan membalas kesakitan yang kurasakan ini dengan yang lebih pedih berlipat-lupat. Ingat satu hal ya by, karena Tuhan tidak tidur. Apa yang sudah kamu tabur, itu juga yang bakal kamu tuai Aby... jadi selamat menunggu hasil dari perbuatan kalian. Tuhan akan membayar tunai pakai bonus,” tanpa menunggu jawabannya dan tanpa perlu melihat ekspresinya karena bagiku dia bukan orang yang penting lagi, aku membalikkan badan dan langsung berjalan masuk ke kamar lagi...

Tidak lama pun Angela ikut masuk...

“Njel, aku kayaknya balik aja ke New York ya... disana ada rumah peninggalan orangtuaku. Aku bisa coba ngelamar kerja jadi apa saja. Yang penting pergi dari sini. Rasanya sesak jika masih ada di negara yang sama dengan mereka. Bukannya pingin lari, tapi aku ingin memulai lembaran baru njel... menurut kamu gimana ?” tanyaku padanya.

Angela lantas duduk disebelahku. Tangannya menyentuh lenganku, sambil tersenyum dia mengangguk.

“Buatku yang penting kamu bahagia Nay, doaku selalu buat kamu,” katanya tulus. Dia memang sahabat terbaikku.

“Aku punya teman di New York, jadi manajer Pemasaran. Coba nanti aku tanyakan ya... mungkin saja ada lowongan buat kamu,” ujar Angela dengan senyuman.

“Makasih ya njel, kamu emang the best,” sahutku terharu.

“Hei... jangan sungkan, kamu juga sering bantuin aku, jadi ijinkan aku membalas semua kebaikanmu padaku ya Nay,” sahutnya sambil menepuk lenganku pelan.

Kami akhirnya tertawa bersama. Ya, setelah hujan ada pelangi kan?

Hari baru buatku sudah ada di depan mata. Saat ini aku sudah berada di Bandara Soekarno-Hata untuk memulai perjalanan memulai hidup baru. Aku pergi hanya dengan membawa sedikit barang bawaan, karena setelah bercerai aku hanya membawa beberapa surat penting dan beberapa barang pribadiku saja, juga baju lamaku. Aku tidak membawa barang yang kubeli dari uang si brengsek itu.   

Najisss Tralala pikirku. Untung uang tabunganku masih ada, walau tidak banyak. Biasanya si brengsek itu memberiku kartu kredit yang bisa kupergunakan buat keperluan keluarga, dan sejak perceraian kami kartu itu kuletakkan di brankas kamar kami dulu.

Angela masih setia menemaniku. Sebenarnya masih ada yang mengganjal bagiku. Ingin sekali sebelum meninggalkan negeri ini aku bertemu kedua buah hatiku. Rasa rinduku pada mereka sangat menyakitkan. Bagaimana bisa keluarga itu merenggut anak-anakku dari dekapanku.

Angela menyenggolku, membangunkanku dari lamunan. Ternyata waktuku untuk pergi sudah tiba. Pesawat menuju New York sudah siap.

“Njel, aku tidak tau harus berkata apa. Aku hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih karena kamu sudah menemaniku disaat-saat aku terpuruk. Disaat-saat dimana semua orang memojokkanku. Tapi kamu masih perduli kepadaku dan bahkan bersedia menampungku di rumahmu. Dan bahkan kamu juga mau membantuku mencarikan pekerjaan di New york sana. Kamu memang sahabat sejatiku njel. Sekali lagi terima kasih banyak ya. Aku tidak bisa membalas kebaikan budimu,” ujarku sambil memeluk Angela. Tak terasa airmataku pun menetes.

“Sama-sama Nay. Apa yang aku lakukan bukanlah hal yang luar biasa. Aku hanya melakukan yang harus aku lakukan. Kamu sahabatku Njel. Kamu pun sering membantuku. Mudah-mudahan disana kamu akan bisa lebih baik ya. Dan jangan lupakan persahabatan kita sampai kapanpun Nay,” balas Angela.

“Pasti Njel, aku tidak akan pernah melupakanmu sahabat. Selamat tinggal Njel. Mudah-mudahan suatu saat kita bisa bertemu lagi dalam keadaan yang lebih baik ya.”

“Selamat jalan Nay... jaga dirimu baik-baik ya...” ujarnya sambil melambaikan tangannya

Kami pun akhirnya berpisah. Entah kapan aku akan bisa melihat lagi sahabat baikku ini. Kulambaikan tanganku padanya. Selamat tinggal sahabat.

Di tempat yang sama seorang lelaki tampan dengan setelan mahal juga menuju New York, dengan menaiki pesawat pribadinya.

Mereka berdua memiliki tujuan yang sama, akankah takdir mempertemukan atau bahkan menyatukan mereka ?

>> Bersambung>>

Bab terkait

  • Bad Agreement   Chapter 6. Beginning

    #Percakapan dalam bahasa inggris ya#Setelah beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya sampai juga di kota kelahiranku, New York City. Ah... lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku juga berada disini untuk ke Indonesia, dan baru kali ini aku tiba disini lagi setelah belasan tahun aku memutuskan untuk menetap di Indonesia. Bahkan saat kematian kedua orantuaku, aku tidak bisa hadir, karena mas Aby tidak mengizinkanku. Oooh... sekarang baru kurasakan kenapa dulu kedua orangtuaku menentang pernikahan kami. Karena mereka bisa tau kalau lelaki yang akan menjadi suamiku adalah orang yang brengsek. Maafkan anak durhaka ini Mom... Dad...Karena asyik dalam kenanganku, aku jadi tidak konsentrasi dengan jalanku hingga aku menabrak seseorang yang juga sibuk dengan hapenya.“Sorry,” ucapku cepat. Aku tidak mau mencari masalah di hari pertamaku tiba disini. Dia Cuma mengangguk. Kuperhatikan dia dari atas hingga ke bawah. Satu kata buatnya ‘perfecto’.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Bad Agreement   Chapter 7. My New Life

    Hari pertama aku terbangun di kota New York setelah sekian lama kutinggalkan, musim panas kali ini, tak cukup membuatku kegerahan, bahkan disini masih terasa dingin di pagi hari, aku beruntung orang tuaku memiliki rumah yang agak di pinggir kota, suasananya masih alami, di halaman rumahku ditumbuhi banyak pohon rindang.Matahari menembus jendela kamarku, membuat silau pandanganku, bergegas aku bangkit menuju kamar mandi, dan memulai hariku.Oh, jadwalku sangat padat hari ini. Bertemu dengan Julia dan memasukkan beberapa lamaran kerja lainnya.Paling tidak aku harus mengalihkan pikiranku, setidaknya jika aku menyibukkan diri aku bisa melupakan kesedihanku.Kulangkahkan kakiku ke arah meja makan, disana ternyata sudah ada aunty dan uncleku, mereka tersenyum ramah padaku,“Ayo kita sarapan, Aunty memasakkan sarapan Kesukaanmu sweetheart, lasagna keju,” serunya gembira, kegembiraannya menulariku.“Owahh, aku rindu sekali lasagna keju bikinan mom dan a

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Bad Agreement   Chapter 8 Keliling Eropa

    Sudah seminggu dari kejadian ciuman itu, aku tidak mendengar atau melihat Billionaire itu, Jashon Klein gumamku.Seperti yang Gigi katakan, saat ini aku dalam perjalanan keliling Eropa, selaku make up artis Gigi, aku bisa merasakam trip gratis, bonus bertemu orang penting.Banyak pihak yang ikut andil di dalamnya, aku hanya berharap tidak bertemu dengan billionaire yang kurang ajar itu.Tujuan pertama kami adalah Swiss, Salah satu tempat favoritku, banyak bangunan bersejarah di sana, bangunan bangunan cantik bak kerajaan kerajaan di buku buku cerita, Dan jangan lupakan Pegunungan alpen, ada juga danau Jenewa, danau terbesar di Eropa, oh aku ingin sekali menyewa yacht dan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti berenang di Bains de Paquis atau sekedar bersantai di salah satu taman di tepi danau atau kafe terdekat, Ada juga Chillon Castle, terdapat di kota Montreux yang dibangun pada pertengahan abad ke 12 dan kemudian mengalami renovasi pads abad

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Bad Agreement   Chapter 9 New Proposal

    Sudah seminggu lebih aku mengikuti Fashion Show around Europe. Disana berkumpul para desainer berbakat dunia, bahkan Indonesia juga mengirim perwakilannya, ini seperti wadah mereka untuk berekspresi, banyak dari mereka memilih desain yang antimainstream, bahan yang tidak biasa hanya untuk menampilkan ide kreatif mereka.Dua hari ini aku di Paris, kali ini banyak brand internasional yang berpartisipasi, bahkan brand pakaian dalam wanita Victoria Secret menjadi primadona disini.Dan finalnya hari ini, semua tampak sibuk dari kemarin, bahkan aku yang hanya jadi make up artis dari Gigi juga dibikin kewalahan, karena cuaca yang panas disini membuat para artis lebih sering berkeringat, dan sudah tugas kami memastikan penampilan mereka tanpa cela.Malam harinya usai pertunjukan kami menghabiskan malam bersama, tapi kami terbagi dua ada yang lebih memilih ke club dan ada yang ke karaoke hanya sekedar hang out bersama, dan aku masuk di kelompok kedua, aku tidak suka k

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Bad Agreement   Chapter 10 Disaster

    Pagi yang cerah bagi Kanaya. Dia sudah rapi dengan setelan baju kerja yang melekat ditubuh indahnya. Karena udara di luar sangatlah dingin, dia memakai mantel bulu warna hitam dan slayer warna hijau semakin membuatnya terlihat mempesona.Dengan semangat yang membara dia memulai harinya, berharap semua akan lancar dan akan baik- baik saja. Setelah merasa cukup dengan penampilan dan persiapannya pun selesai, Kanaya bergegas berpamitan dengan Aunty dan Unclenya menuju ketempat dimana dia akan mencoba memulai peruntungannya untuk bekerja demi hidup yang lebih baik...Kanaya dijemput mobil berlogo kuda, mobil berwarna silver itu melaju dengan lancar membelah keramaian kota New York.Mobil berhenti di sebuah kantor yang familiar baginya, Kantor Utama Dengan tulisan Daltron group, kenapa aku bisa kesini lagi, bukannya Julia bilang big bossnya... atau yang punya Daltron jadi big bossku...Sopir itu lagi-lagi membukakan pintuku dengan sopan, aku turun menuju meja rese

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Bad Agreement   Chapter 11. RUMIT

    “Kamu harus mau mengandung anakku,” ujarnya tanpa ekspresi ataupun berdosa seakan yang telah diucapkannya itu hanya soal upil..What ???Mendengar CEO itu mengatakan hal barusan seperti mendengar petir disiang bolong. Tapi lihatlah kelakuannya, setelah melempar bom dia seakan tidak merasa bersalah...Apa aku yang salah dengar ya ?Kupandangi wajahnya mencari kebohongan, apa orang ini mengerjaiku?Wajahnya masih sedatar tembok di belakangku, apa dia mengigau?Kenapa?Kenapa aku?Ayolah... apa ini April mop?Ini bulan Mei...Aku masih terpaku, kehilangan kata-kata...Si tampan nan gagah memintaku jadi ibu anaknya?Apa ini lamaran?Wajahku memerah...“Bapak melamar saya?” pertanyaan bodohku keluar begitu saja tanpa bisa kucegah... bodoh!!Dan gantian dia yang terpana!! Stupid... idiot... kamu salah paham, batinku.“Saya sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Bad Agreement   Chapter 12. Awal

    Hari baru, awal baru... itulah yang harus dilakukan Kanaya. Tidak perduli sekeras apapun yang harus dilaluinya, kehidupan harus tetap berjalan. Walau harus merendahkan harga dirinya. Ya... dia tidak pernah membayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, dia harus menjadi pelacur buat bosnya. Apalagi panggilan yang cocok untuknya... sinisnya pada diri sendiri.Bahkan dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi bos barunya yang datar itu. Bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bisa hamil... Tanpa status, tanpa pernikahan, tanpa suami...Entah seperti apa nanti jalan hidupnya. Tapi dia sadar sepertinya hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Semoga dia tidak menyesal nantinya...Dia tiba di kantor LV tepat waktu. Ya, pria itu menghubungiku semalam, entah dari mana dia mendapatkan nomer handphoneku, dia mengabariku supaya datang ke Kantor LV, bukan di Daltron Group. Kanaya tidak mau di cap tidak profesional, makanya dia tidak akan terlambat di hari pertama

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-08
  • Bad Agreement   Chapter 13. Mulai ada rasa

    Kanaya pov Jantungku berdetak kencang, rasa gugup ini kucoba hilangkan dari perasaanku. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku sedang gelisah. Saat ini aku sedang berjalan mondar mandir, dengan perasaan cemas ... apa yang terjadi? batinku lirih, aku masih bingung. Malam ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku harus menyerahkan tubuhku pada lelaki yang membeliku. Aku merasa sangat hina. Sebentar lagi aku akan menjadi wanita jalang. Di tengah kebingunganku tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Pasti itu bosku pikirku. Dia khan juga punya kunci apartemen ini. Dan sesuai dengan dugaanku di pintu tampak lelaki gagah nan tampan mempesona. Kalau aku sedang tidak berada dalam kondisi sekarang, pastinya aku akan terpesona. Tapi untuk sekarang aku menatapnya gentar. Apa aku batalkan saja ya perjanjiannya. “Jangan pernah berfikir untuk membatalkan perjanjian kita, karena yang berhak membatalkannya cuma aku. Kamu pasti tau konsekuenasinya kalau melanggar pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-02

Bab terbaru

  • Bad Agreement   Chapter 13. Mulai ada rasa

    Kanaya pov Jantungku berdetak kencang, rasa gugup ini kucoba hilangkan dari perasaanku. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku sedang gelisah. Saat ini aku sedang berjalan mondar mandir, dengan perasaan cemas ... apa yang terjadi? batinku lirih, aku masih bingung. Malam ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku harus menyerahkan tubuhku pada lelaki yang membeliku. Aku merasa sangat hina. Sebentar lagi aku akan menjadi wanita jalang. Di tengah kebingunganku tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Pasti itu bosku pikirku. Dia khan juga punya kunci apartemen ini. Dan sesuai dengan dugaanku di pintu tampak lelaki gagah nan tampan mempesona. Kalau aku sedang tidak berada dalam kondisi sekarang, pastinya aku akan terpesona. Tapi untuk sekarang aku menatapnya gentar. Apa aku batalkan saja ya perjanjiannya. “Jangan pernah berfikir untuk membatalkan perjanjian kita, karena yang berhak membatalkannya cuma aku. Kamu pasti tau konsekuenasinya kalau melanggar pe

  • Bad Agreement   Chapter 12. Awal

    Hari baru, awal baru... itulah yang harus dilakukan Kanaya. Tidak perduli sekeras apapun yang harus dilaluinya, kehidupan harus tetap berjalan. Walau harus merendahkan harga dirinya. Ya... dia tidak pernah membayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, dia harus menjadi pelacur buat bosnya. Apalagi panggilan yang cocok untuknya... sinisnya pada diri sendiri.Bahkan dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi bos barunya yang datar itu. Bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bisa hamil... Tanpa status, tanpa pernikahan, tanpa suami...Entah seperti apa nanti jalan hidupnya. Tapi dia sadar sepertinya hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Semoga dia tidak menyesal nantinya...Dia tiba di kantor LV tepat waktu. Ya, pria itu menghubungiku semalam, entah dari mana dia mendapatkan nomer handphoneku, dia mengabariku supaya datang ke Kantor LV, bukan di Daltron Group. Kanaya tidak mau di cap tidak profesional, makanya dia tidak akan terlambat di hari pertama

  • Bad Agreement   Chapter 11. RUMIT

    “Kamu harus mau mengandung anakku,” ujarnya tanpa ekspresi ataupun berdosa seakan yang telah diucapkannya itu hanya soal upil..What ???Mendengar CEO itu mengatakan hal barusan seperti mendengar petir disiang bolong. Tapi lihatlah kelakuannya, setelah melempar bom dia seakan tidak merasa bersalah...Apa aku yang salah dengar ya ?Kupandangi wajahnya mencari kebohongan, apa orang ini mengerjaiku?Wajahnya masih sedatar tembok di belakangku, apa dia mengigau?Kenapa?Kenapa aku?Ayolah... apa ini April mop?Ini bulan Mei...Aku masih terpaku, kehilangan kata-kata...Si tampan nan gagah memintaku jadi ibu anaknya?Apa ini lamaran?Wajahku memerah...“Bapak melamar saya?” pertanyaan bodohku keluar begitu saja tanpa bisa kucegah... bodoh!!Dan gantian dia yang terpana!! Stupid... idiot... kamu salah paham, batinku.“Saya sa

  • Bad Agreement   Chapter 10 Disaster

    Pagi yang cerah bagi Kanaya. Dia sudah rapi dengan setelan baju kerja yang melekat ditubuh indahnya. Karena udara di luar sangatlah dingin, dia memakai mantel bulu warna hitam dan slayer warna hijau semakin membuatnya terlihat mempesona.Dengan semangat yang membara dia memulai harinya, berharap semua akan lancar dan akan baik- baik saja. Setelah merasa cukup dengan penampilan dan persiapannya pun selesai, Kanaya bergegas berpamitan dengan Aunty dan Unclenya menuju ketempat dimana dia akan mencoba memulai peruntungannya untuk bekerja demi hidup yang lebih baik...Kanaya dijemput mobil berlogo kuda, mobil berwarna silver itu melaju dengan lancar membelah keramaian kota New York.Mobil berhenti di sebuah kantor yang familiar baginya, Kantor Utama Dengan tulisan Daltron group, kenapa aku bisa kesini lagi, bukannya Julia bilang big bossnya... atau yang punya Daltron jadi big bossku...Sopir itu lagi-lagi membukakan pintuku dengan sopan, aku turun menuju meja rese

  • Bad Agreement   Chapter 9 New Proposal

    Sudah seminggu lebih aku mengikuti Fashion Show around Europe. Disana berkumpul para desainer berbakat dunia, bahkan Indonesia juga mengirim perwakilannya, ini seperti wadah mereka untuk berekspresi, banyak dari mereka memilih desain yang antimainstream, bahan yang tidak biasa hanya untuk menampilkan ide kreatif mereka.Dua hari ini aku di Paris, kali ini banyak brand internasional yang berpartisipasi, bahkan brand pakaian dalam wanita Victoria Secret menjadi primadona disini.Dan finalnya hari ini, semua tampak sibuk dari kemarin, bahkan aku yang hanya jadi make up artis dari Gigi juga dibikin kewalahan, karena cuaca yang panas disini membuat para artis lebih sering berkeringat, dan sudah tugas kami memastikan penampilan mereka tanpa cela.Malam harinya usai pertunjukan kami menghabiskan malam bersama, tapi kami terbagi dua ada yang lebih memilih ke club dan ada yang ke karaoke hanya sekedar hang out bersama, dan aku masuk di kelompok kedua, aku tidak suka k

  • Bad Agreement   Chapter 8 Keliling Eropa

    Sudah seminggu dari kejadian ciuman itu, aku tidak mendengar atau melihat Billionaire itu, Jashon Klein gumamku.Seperti yang Gigi katakan, saat ini aku dalam perjalanan keliling Eropa, selaku make up artis Gigi, aku bisa merasakam trip gratis, bonus bertemu orang penting.Banyak pihak yang ikut andil di dalamnya, aku hanya berharap tidak bertemu dengan billionaire yang kurang ajar itu.Tujuan pertama kami adalah Swiss, Salah satu tempat favoritku, banyak bangunan bersejarah di sana, bangunan bangunan cantik bak kerajaan kerajaan di buku buku cerita, Dan jangan lupakan Pegunungan alpen, ada juga danau Jenewa, danau terbesar di Eropa, oh aku ingin sekali menyewa yacht dan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti berenang di Bains de Paquis atau sekedar bersantai di salah satu taman di tepi danau atau kafe terdekat, Ada juga Chillon Castle, terdapat di kota Montreux yang dibangun pada pertengahan abad ke 12 dan kemudian mengalami renovasi pads abad

  • Bad Agreement   Chapter 7. My New Life

    Hari pertama aku terbangun di kota New York setelah sekian lama kutinggalkan, musim panas kali ini, tak cukup membuatku kegerahan, bahkan disini masih terasa dingin di pagi hari, aku beruntung orang tuaku memiliki rumah yang agak di pinggir kota, suasananya masih alami, di halaman rumahku ditumbuhi banyak pohon rindang.Matahari menembus jendela kamarku, membuat silau pandanganku, bergegas aku bangkit menuju kamar mandi, dan memulai hariku.Oh, jadwalku sangat padat hari ini. Bertemu dengan Julia dan memasukkan beberapa lamaran kerja lainnya.Paling tidak aku harus mengalihkan pikiranku, setidaknya jika aku menyibukkan diri aku bisa melupakan kesedihanku.Kulangkahkan kakiku ke arah meja makan, disana ternyata sudah ada aunty dan uncleku, mereka tersenyum ramah padaku,“Ayo kita sarapan, Aunty memasakkan sarapan Kesukaanmu sweetheart, lasagna keju,” serunya gembira, kegembiraannya menulariku.“Owahh, aku rindu sekali lasagna keju bikinan mom dan a

  • Bad Agreement   Chapter 6. Beginning

    #Percakapan dalam bahasa inggris ya#Setelah beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya sampai juga di kota kelahiranku, New York City. Ah... lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku juga berada disini untuk ke Indonesia, dan baru kali ini aku tiba disini lagi setelah belasan tahun aku memutuskan untuk menetap di Indonesia. Bahkan saat kematian kedua orantuaku, aku tidak bisa hadir, karena mas Aby tidak mengizinkanku. Oooh... sekarang baru kurasakan kenapa dulu kedua orangtuaku menentang pernikahan kami. Karena mereka bisa tau kalau lelaki yang akan menjadi suamiku adalah orang yang brengsek. Maafkan anak durhaka ini Mom... Dad...Karena asyik dalam kenanganku, aku jadi tidak konsentrasi dengan jalanku hingga aku menabrak seseorang yang juga sibuk dengan hapenya.“Sorry,” ucapku cepat. Aku tidak mau mencari masalah di hari pertamaku tiba disini. Dia Cuma mengangguk. Kuperhatikan dia dari atas hingga ke bawah. Satu kata buatnya ‘perfecto’.

  • Bad Agreement   Chapter 5. Abymanyu

    Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.Tok... Tok... Tok...Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?Setelah mandi dan merapikan

DMCA.com Protection Status