“Kamu harus mau mengandung anakku,” ujarnya tanpa ekspresi ataupun berdosa seakan yang telah diucapkannya itu hanya soal upil..
What ???
Mendengar CEO itu mengatakan hal barusan seperti mendengar petir disiang bolong. Tapi lihatlah kelakuannya, setelah melempar bom dia seakan tidak merasa bersalah...
Apa aku yang salah dengar ya ?
Kupandangi wajahnya mencari kebohongan, apa orang ini mengerjaiku?
Wajahnya masih sedatar tembok di belakangku, apa dia mengigau?
Kenapa?
Kenapa aku?
Ayolah... apa ini April mop?
Ini bulan Mei...
Aku masih terpaku, kehilangan kata-kata...
Si tampan nan gagah memintaku jadi ibu anaknya?
Apa ini lamaran?
Wajahku memerah...
“Bapak melamar saya?” pertanyaan bodohku keluar begitu saja tanpa bisa kucegah... bodoh!!
Dan gantian dia yang terpana!! Stupid... idiot... kamu salah paham, batinku.
“Saya sa
Hari baru, awal baru... itulah yang harus dilakukan Kanaya. Tidak perduli sekeras apapun yang harus dilaluinya, kehidupan harus tetap berjalan. Walau harus merendahkan harga dirinya. Ya... dia tidak pernah membayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, dia harus menjadi pelacur buat bosnya. Apalagi panggilan yang cocok untuknya... sinisnya pada diri sendiri.Bahkan dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi bos barunya yang datar itu. Bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bisa hamil... Tanpa status, tanpa pernikahan, tanpa suami...Entah seperti apa nanti jalan hidupnya. Tapi dia sadar sepertinya hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Semoga dia tidak menyesal nantinya...Dia tiba di kantor LV tepat waktu. Ya, pria itu menghubungiku semalam, entah dari mana dia mendapatkan nomer handphoneku, dia mengabariku supaya datang ke Kantor LV, bukan di Daltron Group. Kanaya tidak mau di cap tidak profesional, makanya dia tidak akan terlambat di hari pertama
Kanaya pov Jantungku berdetak kencang, rasa gugup ini kucoba hilangkan dari perasaanku. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku sedang gelisah. Saat ini aku sedang berjalan mondar mandir, dengan perasaan cemas ... apa yang terjadi? batinku lirih, aku masih bingung. Malam ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku harus menyerahkan tubuhku pada lelaki yang membeliku. Aku merasa sangat hina. Sebentar lagi aku akan menjadi wanita jalang. Di tengah kebingunganku tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Pasti itu bosku pikirku. Dia khan juga punya kunci apartemen ini. Dan sesuai dengan dugaanku di pintu tampak lelaki gagah nan tampan mempesona. Kalau aku sedang tidak berada dalam kondisi sekarang, pastinya aku akan terpesona. Tapi untuk sekarang aku menatapnya gentar. Apa aku batalkan saja ya perjanjiannya. “Jangan pernah berfikir untuk membatalkan perjanjian kita, karena yang berhak membatalkannya cuma aku. Kamu pasti tau konsekuenasinya kalau melanggar pe
PrologIni ceritaku tentang pengkhiatan dan sakit hati.Namaku Kanaya Abigail Ricard, aku menikah dengan seorang pria pribumi, asli Indonesia, rumah tangga kami dikaruniai dua buah hati, Pria tampan yang menjadi suamiku itu bernama Abymanyu, kami sangat bahagia, setidaknya bagiku, siapa yang tidak bahagia menikah dengan pria setampan dan sebaik Aby, dikaruniai putra dan putri seperti kedua buah hatiku, mereka anak anak yang luar biasa bagiku, semua tampak sempurna.Sampai hadir seorang wanita yang mengoyak keharmonisan itu, menghancurkan kebahagiaan keluarga kecil kami, Memporak-porandakan kepercayaanku akan sebuah ikatan pernikahan dan juga cinta.Sampai aku bertemu dengan seorang billionaire, pria tampan dan beristri, Jashon Klein.Pria yang memberikan penawaran gila...Bagaimana tidak gila?? Dia menawariku menjadi ibu dari anaknya, sedangkan dia su
Chapter 1My StoryNote: Sebelum membaca, aku cuma mau kasih Warning, kalau cerita ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah dewasa. Range age: 20 tahun ke atas.Namaku Kanaya Abigail Ricard, kalian bisa memanggilku Naya, Kana, atau Nay. Tapi orang terdekatku biasa memanggilku cukup Nay, aku lahir di New York. Aku dibesarkan kedua orangtuaku dalam lingkungan yang sangat baik.Aku menghabiskan masa kecilku seperti anak-anak kebanyakan di kota besar itu. Aku pun menempuh pendidikanku di sekolah yang tidak begitu jauh dari tempat kediaman kedua orang tuaku. Tapi kemudian setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, aku mengikuti program student mobility atau istilahnya pertukaran siswa yang kemudian aku pun ditransfer ke Jakarta Indonesia, tepatnya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia.Indonesia, Negara yang begit
Chapter 2SelingkuhWarning!Range age: 20 tahun ke atasHari ini adalah hari terburukku. Padahal pagi tadi aku masih merasa jadi istri dan ibu yang paling bahagia, karena bahagiaku itu sederhana, cukup bisa berkumpul dengan suami dan putra putriku tercinta. Tapi setelah melihat sendiri perselingkuhan suamiku, aku jadi bertanya, sejak kapan semua ini terjadi?Selama dua belas tahun pernikahan kami, aku sudah memberikan semua yang kupunya untuk mempertahankan rumah tangga kami. Bahkan aku mengalah untuk tidak bekerja karena mas Aby bilang dia sanggup memenuhi semua kebutuhan kami, dan tugasku hanya menjadi ibu rumah tangga. Dan akupun tidak pernah mengeluh. Semua aku terima dengan ikhlas. Tapi kenapa ini balasannya untukku?Saat ini aku dan Angela ada di rumah makan elit di Jakarta. Bahkan suami busukku itu tidak pernah mengajakku kesini, tapi malah d
Chapter 3PerceraianRange age: 20 tahun ke atas“Woow... jadi ini yang kamu bilang ada dinas keluar kota. Jadi selama beberapa hari ini kamu bermalam dengannya. Tapi kamu gak usah terburu-buru, karena mulai sekarang aku mengijinkanmu tinggal se-la-ma-nya de-ngan-nya karena kita akan ber-ce-rai...,”ucapku penuh penekanan. Wajah suamiku yang tadinya penuh kebahagiaan berubah seketika menjadi pucat pasi....“Karena sebentar lagi kita akan bercerai, kamu bisa sepuasnya bercumbu... berbelanja, makan malam romantis di rumah makan bintang lima dengan kekasihmu itu, kapanpun kamu mau tanpa harus berbohong padaku... semua setelah perceraian kita....”Belum selesai aku berbicara, lelaki brengsek itu mendekatiku. Entah sejak kapan pakaiannya sudah dikenakannya lagi walau masih kelihatan kusut.“Stooop... jangan mendekat. Tidak sudi tangan d
Bagiku waktu seakan-akan berhenti. Yang kuingat hanya kata-kata yang mereka ucapkan tentangku di pengadilan. Kata-kata yang memojokkanku. Terus terngiang di telingaku. Kenapa mereka melakukannya padaku, apa salahku, itu yang selalu kutanyakan pada diriku sendiri, apa yang kurang dariku?Masih kurasakan Angela bergerak dalam tidurnya disampingku. Ya, selama dua hari ini yang kulakukan hanya menatap langit kamar dengan pandangan kosongku.Bahkan aku tidak punya keinginan untuk makan atau tidur, entah kemana rasa laparku, kemana juga kantukku... hanya sakit di dadaku yang kurasakan. Bukan karena perceraianku, atau perselingkuhan si brengsek itu, tapi rasa sakit itu kurasakan karena fitnah yang mereka ucapkan tentangku. Apakah memang seburuk itukah diriku dimata mereka. Juga mengenai hak asuh anak anakku yang jatuh ke tangan Mantan suamiku.Aku bisa merasakan kantung mataku yang membesar, mungkin ada lingkaran hitam menyerupai mata panda, tapi tak kuhi
Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.Tok... Tok... Tok...Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?Setelah mandi dan merapikan
Kanaya pov Jantungku berdetak kencang, rasa gugup ini kucoba hilangkan dari perasaanku. Tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku sedang gelisah. Saat ini aku sedang berjalan mondar mandir, dengan perasaan cemas ... apa yang terjadi? batinku lirih, aku masih bingung. Malam ini untuk pertama kalinya dalam hidupku aku harus menyerahkan tubuhku pada lelaki yang membeliku. Aku merasa sangat hina. Sebentar lagi aku akan menjadi wanita jalang. Di tengah kebingunganku tiba-tiba pintu apartemen terbuka. Pasti itu bosku pikirku. Dia khan juga punya kunci apartemen ini. Dan sesuai dengan dugaanku di pintu tampak lelaki gagah nan tampan mempesona. Kalau aku sedang tidak berada dalam kondisi sekarang, pastinya aku akan terpesona. Tapi untuk sekarang aku menatapnya gentar. Apa aku batalkan saja ya perjanjiannya. “Jangan pernah berfikir untuk membatalkan perjanjian kita, karena yang berhak membatalkannya cuma aku. Kamu pasti tau konsekuenasinya kalau melanggar pe
Hari baru, awal baru... itulah yang harus dilakukan Kanaya. Tidak perduli sekeras apapun yang harus dilaluinya, kehidupan harus tetap berjalan. Walau harus merendahkan harga dirinya. Ya... dia tidak pernah membayangkan untuk mendapatkan pekerjaan, dia harus menjadi pelacur buat bosnya. Apalagi panggilan yang cocok untuknya... sinisnya pada diri sendiri.Bahkan dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi bos barunya yang datar itu. Bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan bisa hamil... Tanpa status, tanpa pernikahan, tanpa suami...Entah seperti apa nanti jalan hidupnya. Tapi dia sadar sepertinya hidupnya tidak akan sama lagi setelah ini. Semoga dia tidak menyesal nantinya...Dia tiba di kantor LV tepat waktu. Ya, pria itu menghubungiku semalam, entah dari mana dia mendapatkan nomer handphoneku, dia mengabariku supaya datang ke Kantor LV, bukan di Daltron Group. Kanaya tidak mau di cap tidak profesional, makanya dia tidak akan terlambat di hari pertama
“Kamu harus mau mengandung anakku,” ujarnya tanpa ekspresi ataupun berdosa seakan yang telah diucapkannya itu hanya soal upil..What ???Mendengar CEO itu mengatakan hal barusan seperti mendengar petir disiang bolong. Tapi lihatlah kelakuannya, setelah melempar bom dia seakan tidak merasa bersalah...Apa aku yang salah dengar ya ?Kupandangi wajahnya mencari kebohongan, apa orang ini mengerjaiku?Wajahnya masih sedatar tembok di belakangku, apa dia mengigau?Kenapa?Kenapa aku?Ayolah... apa ini April mop?Ini bulan Mei...Aku masih terpaku, kehilangan kata-kata...Si tampan nan gagah memintaku jadi ibu anaknya?Apa ini lamaran?Wajahku memerah...“Bapak melamar saya?” pertanyaan bodohku keluar begitu saja tanpa bisa kucegah... bodoh!!Dan gantian dia yang terpana!! Stupid... idiot... kamu salah paham, batinku.“Saya sa
Pagi yang cerah bagi Kanaya. Dia sudah rapi dengan setelan baju kerja yang melekat ditubuh indahnya. Karena udara di luar sangatlah dingin, dia memakai mantel bulu warna hitam dan slayer warna hijau semakin membuatnya terlihat mempesona.Dengan semangat yang membara dia memulai harinya, berharap semua akan lancar dan akan baik- baik saja. Setelah merasa cukup dengan penampilan dan persiapannya pun selesai, Kanaya bergegas berpamitan dengan Aunty dan Unclenya menuju ketempat dimana dia akan mencoba memulai peruntungannya untuk bekerja demi hidup yang lebih baik...Kanaya dijemput mobil berlogo kuda, mobil berwarna silver itu melaju dengan lancar membelah keramaian kota New York.Mobil berhenti di sebuah kantor yang familiar baginya, Kantor Utama Dengan tulisan Daltron group, kenapa aku bisa kesini lagi, bukannya Julia bilang big bossnya... atau yang punya Daltron jadi big bossku...Sopir itu lagi-lagi membukakan pintuku dengan sopan, aku turun menuju meja rese
Sudah seminggu lebih aku mengikuti Fashion Show around Europe. Disana berkumpul para desainer berbakat dunia, bahkan Indonesia juga mengirim perwakilannya, ini seperti wadah mereka untuk berekspresi, banyak dari mereka memilih desain yang antimainstream, bahan yang tidak biasa hanya untuk menampilkan ide kreatif mereka.Dua hari ini aku di Paris, kali ini banyak brand internasional yang berpartisipasi, bahkan brand pakaian dalam wanita Victoria Secret menjadi primadona disini.Dan finalnya hari ini, semua tampak sibuk dari kemarin, bahkan aku yang hanya jadi make up artis dari Gigi juga dibikin kewalahan, karena cuaca yang panas disini membuat para artis lebih sering berkeringat, dan sudah tugas kami memastikan penampilan mereka tanpa cela.Malam harinya usai pertunjukan kami menghabiskan malam bersama, tapi kami terbagi dua ada yang lebih memilih ke club dan ada yang ke karaoke hanya sekedar hang out bersama, dan aku masuk di kelompok kedua, aku tidak suka k
Sudah seminggu dari kejadian ciuman itu, aku tidak mendengar atau melihat Billionaire itu, Jashon Klein gumamku.Seperti yang Gigi katakan, saat ini aku dalam perjalanan keliling Eropa, selaku make up artis Gigi, aku bisa merasakam trip gratis, bonus bertemu orang penting.Banyak pihak yang ikut andil di dalamnya, aku hanya berharap tidak bertemu dengan billionaire yang kurang ajar itu.Tujuan pertama kami adalah Swiss, Salah satu tempat favoritku, banyak bangunan bersejarah di sana, bangunan bangunan cantik bak kerajaan kerajaan di buku buku cerita, Dan jangan lupakan Pegunungan alpen, ada juga danau Jenewa, danau terbesar di Eropa, oh aku ingin sekali menyewa yacht dan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti berenang di Bains de Paquis atau sekedar bersantai di salah satu taman di tepi danau atau kafe terdekat, Ada juga Chillon Castle, terdapat di kota Montreux yang dibangun pada pertengahan abad ke 12 dan kemudian mengalami renovasi pads abad
Hari pertama aku terbangun di kota New York setelah sekian lama kutinggalkan, musim panas kali ini, tak cukup membuatku kegerahan, bahkan disini masih terasa dingin di pagi hari, aku beruntung orang tuaku memiliki rumah yang agak di pinggir kota, suasananya masih alami, di halaman rumahku ditumbuhi banyak pohon rindang.Matahari menembus jendela kamarku, membuat silau pandanganku, bergegas aku bangkit menuju kamar mandi, dan memulai hariku.Oh, jadwalku sangat padat hari ini. Bertemu dengan Julia dan memasukkan beberapa lamaran kerja lainnya.Paling tidak aku harus mengalihkan pikiranku, setidaknya jika aku menyibukkan diri aku bisa melupakan kesedihanku.Kulangkahkan kakiku ke arah meja makan, disana ternyata sudah ada aunty dan uncleku, mereka tersenyum ramah padaku,“Ayo kita sarapan, Aunty memasakkan sarapan Kesukaanmu sweetheart, lasagna keju,” serunya gembira, kegembiraannya menulariku.“Owahh, aku rindu sekali lasagna keju bikinan mom dan a
#Percakapan dalam bahasa inggris ya#Setelah beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya sampai juga di kota kelahiranku, New York City. Ah... lama sekali rasanya sejak terakhir kali aku juga berada disini untuk ke Indonesia, dan baru kali ini aku tiba disini lagi setelah belasan tahun aku memutuskan untuk menetap di Indonesia. Bahkan saat kematian kedua orantuaku, aku tidak bisa hadir, karena mas Aby tidak mengizinkanku. Oooh... sekarang baru kurasakan kenapa dulu kedua orangtuaku menentang pernikahan kami. Karena mereka bisa tau kalau lelaki yang akan menjadi suamiku adalah orang yang brengsek. Maafkan anak durhaka ini Mom... Dad...Karena asyik dalam kenanganku, aku jadi tidak konsentrasi dengan jalanku hingga aku menabrak seseorang yang juga sibuk dengan hapenya.“Sorry,” ucapku cepat. Aku tidak mau mencari masalah di hari pertamaku tiba disini. Dia Cuma mengangguk. Kuperhatikan dia dari atas hingga ke bawah. Satu kata buatnya ‘perfecto’.
Hari berganti pagi. Sinar matahari mulai memasuki kamar yang kutempati, tapi aku masih bergelung dibalik selimut. Ah rasanya malas sekali melakukan aktivitas apapun. Aku telah kehilangan segalanya. Tidak ada lagi yang bisa membuatku untuk bersemangat dalam memulai hari. Semua terasa kosong.Tok... Tok... Tok...Bunyi ketukan pintu di kamar yang kutempati, menyadarkanku dari lamunan. Akupun menoleh kearah pintu. Disana sudah berdiri Angela. Kuangkat alisku seraya bertanya “apa ?” dan sepertinya dia mengerti.“Ada Aby di depan,” menjawab arti tatapanku...“Aby...? pagi sekali,” sahutku bingung. Kemarin orangtuanya yang datang, sekarang si brengsek itu, apalagi maunya setelah semua yang dia lakukan... bathinku.Akupun bangkit menuju kamar mandi. Kusempatkan mandi dan mengosok gigi. Aku tidak perduli kalau dia menungguku atau tidak. Tapi ada sedikit rasa penasaran dalam hatiku, kira-kira apa yang dia inginkan sepagi ini..?Setelah mandi dan merapikan