Share

Bab. 8 Selalu Hilang Akal

Sejak kembali dari rumah Hesty, Richard hanya diam. Ia masuk ke kamar dan terlihat lesu. Melewati Qiara yang sedang mengasuh putrinya.

Qiara sama sekali tidak berani menegur majikannya itu, meski sejujurnya ia begitu sangat penasaran dengan jawaban Hesty.

Namun, Qiara lebih memilih untuk mengurus Alista. Ia tak banyak berharap.

“Kamu pinter sekali, sih. Sudah bangun enggak nangis. Mau mimik ya sayang? Bentar ya, Mbak siapin susunya. Kamu tiduran di stroller saja ya?”

Qiara membiarkan bayi mungil itu mengemut ibu jarinya sendiri. Sambil membuatkan susu untuk Alista, Qiara berceloteh, bayi berusia empat bulan itu meresponnya dengan tawanya.

“Pinter sekali, sih. Anak manis. Bikin gemes.” Qiara membawa Alista ke ruang tengah. Memberikan susu pada bayi itu, kali ini sambil memangkunya.

Alista sering tertawa akhir-akhir ini. Qiara tidak pernah diam saat mengasuhnya.

Saat Richard hendak membuat kopi untuk dirinya sendiri, ia memperhatikan Qiara yang tengah memangku Alista. Bahkan tak terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status