Share

Bab. 12 Menyogok Calon Mertua

Tidak hanya martabak manis. Sembako dan salah satu jam tangan mewah sebagai sogokan untuk Haris.

Qiara sampai geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Richard.

Pria tampan itu ternyata tidak pernah main-main dengan ucapannya.

“Pak, apa ini tidak berlebihan?” tanya Qiara saat menoleh ke jok belakang, tempat barang-barang yang sudah Richard beli.

“Itu hanya hal receh bagi saya.” Richard menjawabnya dengan santai.

“Astaga, begitu receh katanya?” Qiara bergumam, lalu membungkam mulutnya sendiri menggunakan telapak tangan.

“Ini ke mana lagi?” tanya Richard membuat Qiara kembali tersadar.

“Lurus saja, Pak. Depan belok kiri.”

Richard mengangkat sebelah alisnya. Tidak percaya. “Gang sempit?”

“Ya, meski sempit, mobil masuk, kok Pak. Hanya saja Bapak harus pelan-pelan. Bisa-bisa Bapak kena timpuk kalau sampai ngebut. Banyak anak-anak soalnya.”

Richard menghela napas, tidak menimpali kejelasan Qiara.

Baru kali ini Richard harus masuk ke gang-gang sempit seperti ini. Perumaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status