Share

Tak Tahan dalam Kerinduan

"Mami, tadi yang sama Papi itu siapa ya?"

Tiana menepuk-nepuk pipi Shela, putri cantiknya itu padahal sudah mengantuk berat, tapi dia masih sempat-sempatnya bertanya.

"Teman kerjanya Papi, Sayang. Kenapa memangnya?" Shela mengusap punggung kecil Tiana.

Bibir tipis Tiana cemberut. Jemarinya memainkan kancing blouse yang Shela pakai, dia menggeleng-geleng kepala.

"Tiana tidak suka, Papi nolak makan sama kita," cicit anak itu manyun.

"Hei Cantikku, dengar... Papi kan kerja buat kita semua. Kita tidak boleh berprasangka buruk. Papinya Tiana itu orang yang sangat sibuk, Sayang." Shela mengusap pucuk kepala Tiana dan mendekapnya.

"Nanti bagaimana kalau Papi bentak-bentak Mami lagi?" Anak itu mendongak dengan ekspresi melas.

"Mami bentak balik dong!"

"Beneran ya, Mami... Janji dulu sama Tiana!" Jari kelingking mungilnya diangkat.

Shela langsung menautkan jarinya tanpa ragu, kedua terkikik geli dan mereka memutuskan untuk tidur.

Si kembar laki-laki menolak ditidurkan oleh Shela, ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status