RHEYNA POV
Dulu, aku adalah seorang pemimpi.
Suatu hari nanti, aku ingin seperti Mba Zulfa, didandani cantik menggunakan gaun pengantin.
Menikah.
Itulah impianku dulu yang sering aku ucapkan pada Fadli, sahabatku di panti.
Bahkan lucunya, Fadli sampai mengajakku bermain nikah-nikahan bohong di tepi pantai parangtritis.
Dia membuatkan aku cincin dari ranting kayu muda dan mahkota dari kerang.
Kami mengikrar janji suci di sana.
Fadli bilang, kalau nanti umurku pendek, setidaknya aku sudah pernah merasakan bagaimana rasanya menikah.
Meski kenyataannya, apa yang aku alami saat ini bahkan lebih buruk dari ucapan Fadli.
Umurku tidak pendek, tapi aku tahu kalau kesempatanku bisa mewujudkan keinginanku untuk menikah sudah tidak mungkin.
Aku terlalu hina dan kotor untuk menjadi seorang pengantin.
Hidupku berlumur dosa.
Sempat terpikir untuk mengakhiri semua penderitaan ini dengan cara mengakhiri hidup.
Rheyna terbangun dari tidurnya ketika hari sudah sore.Semalaman tadi dia diajak pergi jauh oleh Sammy dengan mengendarai sebuah mobil sport mewah yang entah milik siapa dan menginap di sebuah motel sederhana.Seperti sudah dipersiapkan, Rheyna mendapati barang-barang miliknya dan milik Sammy di dalam mobil itu.Lelaki itu bilang dia akan membawa Rheyna ke tempat yang aman, yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota untuk terhindar dari incaran manusia keji dan biadab macam Mami Grace.Rheyna terdiam di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar motel.Sekelebat bayangan di saat Sammy yang tiba-tiba datang menyelamat
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, sempat transit di beberapa tempat untuk berganti kendaraan, akhirnya Sammy dan Rheyna sampai di lokasi yang tak jauh dari Bandara International McCarran Las Vegas. Di lokasi transit terakhir, Rheyna sempat mempertanyakan perihal beberapa kendaraan yang mereka tumpangi dari mulai motor sport keren dan mobil super mewah yang dikendarai Sammy. Rheyna yakin kalau semua barang itu adalah barang hasil curian meski Sammy tak mau mengakuinya. "Aku hanya meminjamnya sebentar," ucap Sammy beralasan ketika Rheyna tak henti mencecarnya dengan berbagai pertanyaan seputar kendaraan-kendaraan itu.
"Semua sudah diurus. Kalian hanya tinggal masuk dan menunggu pesawat kalian tiba," beritahu Ricky saat itu. "Mereka siapa?" tanya Rheyna pada Ricky. Tatapannya tertuju pada lima orang lelaki yang saat itu mengelilingi mereka. Wajah sangar dan tubuh besar lelaki-lelaki itu membuat Rheyna takut. "Mereka orang yang akan mengawal kepergian kalian sampai naik ke dalam pesawat nanti," jawab Ricky cepat. Rheyna memperhatikan satu persatu lelaki-lelaki itu sambil terus memikirkan cara untuk membatalkan perjalanan mereka ke Indonesia. Rheyna yakin bahwa lelaki-lelaki mirip preman itu pasti anak buah orang yang memerintahkan Sammy un
Perjalanan yang saat itu ditempuh oleh Sammy dan Rheyna bersama si Kakek cukup jauh. Sebab, mereka tidak hanya melakukan perjalanan darat, tapi juga air dan udara. Entah seberapa kaya si Kakek hingga dia memiliki helikopter pribadi. Bahkan ketika mereka sampai di sebuah bangunan megah yang si Kakek katakan bahwa itu adalah tempat tinggalnya, Sammy dan Rheyna benar-benar dibuat tidak percaya. Bagi Sammy dan Rheyna apa yang dilihatnya saat itu bukan hanya sekedar rumah melainkan sebuah istana megah bak istana di negeri dongeng.
Rheyna mengambil handuk hendak mandi. Tubuhnya yang lengket membuat Rheyna jadi ingin cepat-cepat mandi. Lagipula dia ingat bahwa dirinya belum menunaikan shalat sejak insiden yang terjadi di Bandara kemarin. Setelah selesai merapikan pakaiannya di lemari, Rheyna pun bergegas menuju kamar mandi, saat itu Sammy sedang sibuk membolak-balik beberapa buku yang terletak di rak buku. Rheyna menoleh dan tersenyum jahil, dia melangkah mendekati Sammy. "Kamu mencari majalah porno ya?" ejeknya. "What?"Pekik Sammy setengah kaget sekaligus bingung. Padahal dia hanya ingin melihat-lih
"Suatu hari nanti, Rheyna juga ingin menikah seperti Mba Zulfa," celoteh Rheyna yang saat itu masih berusia lima belas tahun.Saat itu adalah hari pernikahan Zulfa dengan Kohar.Dari ke semua anak perempuan Ummi dan Abi, Rheyna memang paling dekat dengan Zulfa."Oh, iya dong pastinya. Semua muslim dan muslimah itu memang diwajibkan untuk menikah jika mereka sudah baligh dan mampu," kata Zulfa."Ih, kecil-kecil udah genit, ngomonginnya nikah-nikahan," sahut Mba Aminah, dia mencuil ujung hidung Rheyna.
Waktu tengah malam sudah lewat.Rheyna sudah terlelap sejak tadi tapi Sammy belum juga mampu memejamkan mata.Saat itu pikiran Sammy tertuju pada Ricky. Entah kenapa, hatinya belum bisa tenang sebelum dia bisa mendapatkan kabar dari Ricky.Maju mundur Sammy ingin menghubungi Ricky namun dia takut keberadaannya saat ini bisa terlacak oleh orang-orang suruhan Tuan Ahmed jika dia sampai menggunakan telepon di rumah ini.Sammy ingin meminta bantuan Kelvin sayangnya dia tidak tahu di mana dia bisa bertemu Kelvin saat ini karena rumah itu memang benar-benar luas.Siang tadi Kelvin hanya mengatakan jika Sammy dan Rheyna butuh sesuatu, Sammy bisa menghubungi melalui sebuah nomor khusus yang diberikan Kelvin. Dan Sammy sudah berulang kali mencoba menghubungi nomor itu sejak tadi, namun tidak kunjung dijawab oleh Kelvin.A
"Maaf Sky, aku mohon berikan aku waktu lagi. Aku berjanji akan segera melunasi semua hutang-hutangku padamu," ucap seorang lelaki dengan wajahnya yang tampak babak belur. Dia menangis mengiba di bawah kaki seorang lelaki bernama Alinsky Smith yang terlihat jauh lebih muda darinya.Sky tersenyum licik ketika ingatannya kembali tertuju pada paras wanita ayu bernama Handini.Dia anak dari Burhanudin Wicaksono, lelaki yang telah berhutang padanya namun tak kunjung melunasi hutang-hutangnya itu.Burhanudin Wicaksono yang saat ini tengah berlutut di bawah kakinya. Berharap belas kasihan dari seorang Alinsky Smith, si penguasa gelap bisnis hitam di seantero Asia.
Rheyna Kirana...Bersama dengan ponsel ini, aku ingin memberitahukan sesuatu.Kau bisa lihat pada bagian galeri, terdapat foto pria dan wanita yang sedang melangsungkan pernikahan.Sebuah pernikahan yang dilaksanakan di salah satu gereja ternama di Surabaya dari pasangan pengantin bernama Jerico dan Amaya.Pernikahan mereka sangat harmonis meski dilandasi atas perbedaan agama, di mana Jerico adalah seorang Kristen, sementara Amaya adalah seorang muslim.Hingga pada suatu hari, Amaya rela melepas hijab dan mengganti agamanya demi mengikuti kepercayaan sang Suami.Amaya rela diusir dari rumah bahkan keberadaannya sudah tak diakui lagi oleh keluarga.Amaya hamil lalu melahirkan seorang anak lelaki yang dia beri nama Ricky Pradana.Sejauh memiliki Ricky, jalinan rumah tangga mereka masih harmonis, hingga akhirnya malapetaka itu datang saat Amaya hamil anak kedua.Saat itu, Amaya mengetahui bahwa Jerico bers
Seharian ini Sammy terus memikirkan tentang sesosok wajah bocah lelaki yang dia lihat di dalam foto keluarga Rheyna.Sammy yakin betul dia pernah melihat foto itu sebelumnya.Seharian Sammy memutar otak untuk mengingat-ingat tentang hal itu, hingga akhirnya Sammy pun berhasil mengingatnya.Lelaki itu langsung berlari mencari ponselnya dan menelepon pihak lapas di mana Ricky, sahabatnya kini menjalani hukuman.Sammy harus memastikannya lebih lanjut dari mulut Ricky sendiri mengenai apa yang kini dia ketahui.Saat telepon itu tersambung dan Sammy bicara dengan salah satu petugas lapas untuk memberitahukan maksudnya, lelaki itu justru dikejutkan dengan sebuah kabar buruk yang membuatnya terlihat sangat syok."Maaf Tuan Langit, narapidana bernama Ricky baru saja ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sel tahanannya tadi pagi. Dari hasil penyelidikan, diduga Ricky bunuh diri,"*****Setelah mendapat kabar meninggalny
Ini adalah hari pertama Sammy mulai bekerja di perusahaan milik Norman.Lelaki itu terlihat gagah dalam balutan jas hitam kantor dan dasi yang terpasang rapi di depan dadanya."Sepertinya, mulai sekarang aku harus belajar cara memasang dasi," gumam Rheyna saat dia membantu Sammy berpakaian.Sammy kembali memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Entah kenapa, dia merasa aneh dengan penampilannya yang tampak rapi begini."Aku merasa, pakaian ini tidak cocok untukku Rheyna," serunya masih dengan tatapan mengarah ke cermin.Rheyna melingkarkan kedua tangannya di perut Sammy, memeluknya dari belakang. "Memang benar, kamu tidak cocok berpakaian seperti ini," balas Rheyna sambil tertawa kecil.Sammy membalikkan badan. "Bagaimana jika aku membatalkan saja rencana untuk bergabung di perusahaan Ayah?""Lalu, kamu mau bekerja apa?"Sammy menatap Rheyna lekat seraya menarik kuat pinggul Rheyna, sehingga kedua perut m
Menikah adalah satu momen sakral dalam kehidupan seorang manusia.Menikah adalah fase di mana kita akan menentukan siapa yang akan menjadi pendamping kita menjalani hari-hari di sisa usia.Semua seperti mimpi bagi Rheyna dan Sammy.Ketika mereka terbangun, dan membuka mata hari ini, tepatnya di hari pernikahan kedua mereka yang akan dilangsungkan dengan acara yang meriah.Hari-hari berat di mana keduanya harus hidup terpisah sebentar lagi akan berlalu karena selepas menikah nanti, Rheyna dan Sammy berjanji akan terus bersama mengarungi masalah apapun yang akan terjadi di depan.Kehadiran Sammy dalam hidup Rheyna mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Rheyna dalam hidup Sammy mampu merubah segala-galanya.Sammy sudah berjuang hingga titik darah penghabisan dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Lelaki itu sudah duduk di tengah-tengah masjid tempat di mana akan berlangsungnya akad n
Kasus penusukan yang terjadi terhadap Stella Adhiguna, yang merupakan anak dari salah satu pejabat tersohor di Indonesia menjadi perbincangan publik setelah beritanya kini tersebar di berbagai media.Dalam berita kriminal hari ini, Polisi berhasil menangkap seorang perempuan bernama Anna yang memang menjadi tersangka atas kasus penusukan tersebut.Barang bukti berupa pisau, serta sidik jari pelaku dan sebuah ponsel yang terjatuh menjadi bukti akurat bahwa Anna lah pelaku penusukan terhadap Stella.Meski awalnya, pihak keluarga Anna mengatakan tidak mungkin Anna pelakunya.Sikap Anna yang memang terkesan normal dan sangat baik di hadapan Handini akhirnya berhasil mengelabui semua orang. Termasuk Fadli dan Sammy.Semua orang percaya padanya bahwa Anna normal. Tidak betulan mengidap gangguan jiwa.Hingga pada akhirnya, Handini dan Fadli mencari tahu kebenarannya dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa tempat di mana Anna pernah disembuny
"Kak, aku baru mendapat kabar dari Dokter Anita..." Fadli mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya."Dokter Anita mengatakan, Rheyna sudah siuman..."Secercah senyuman terbit di wajah tampan Sammy.Lelaki itu lekas beranjak menuju ruangan ICU diikuti Fadli di belakang.Langkahnya terasa semakin ringan karena beban yang menggantung di pundaknya perlahan runtuh tak bersisa.Terlebih saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Rheyna di ruang ICU.Melihat Rheyna yang sudah membuka mata dan memulas senyum tipis kepadanya.Hati Sammy berbunga-bunga.Allah telah mendengar doanya dan mengabulkannya.Memberinya harapan baru untuk terus melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi, bersama satu-satunya perempuan yang dia cintai.Yaitu Rheyna...*****Hari mulai gelap.Seorang perempuan muda berjalan lurus di tepi trotoar pejalan kaki yang sepi.Dia sudah ber
"BANGUN RHEYNA! BANGUN! BANGUN! KAMU TIDAK BOLEH MATI! KAMU TIDAK BOLEH MATI! BANGUUUUUUUUUNNNN!"Sammy membuka mata.Melihat bingung ke sekeliling ruangan.Beberapa orang tampak memperhatikannya.Lalu tatapannya bertemu dengan tatapan Rakha yang sempat mengguncang tubuhnya beberapa kali ketika Sammy terus meracau dalam tidurnya.Lelaki itu mengigau.Dia ketiduran usai menunaikan shalat Isya.Sudah hampir dua hari dia tidak tidur sejak kondisi Rheyna semakin memburuk."Sepertinya kamu butuh istirahat Langit, kembalilah tidur, saya temani kamu di sini," ucap Rakha saat itu.Sammy mengusap wajahnya gusar.Mimpinya tadi sungguh menakutkan.Tubuh Rheyna yang kaku di dalam mimpinya terus membayang di pelupuk mata, membuatnya frustasi."Maafkan saya Ustadz, saya memang merasa sangat lelah, tapi saya ingin tetap menunggu operasi Rheyna selesai," jawab Sammy menolak halus saran dari R
"Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar
Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand