"Semua sudah diurus. Kalian hanya tinggal masuk dan menunggu pesawat kalian tiba," beritahu Ricky saat itu.
"Mereka siapa?" tanya Rheyna pada Ricky. Tatapannya tertuju pada lima orang lelaki yang saat itu mengelilingi mereka. Wajah sangar dan tubuh besar lelaki-lelaki itu membuat Rheyna takut.
"Mereka orang yang akan mengawal kepergian kalian sampai naik ke dalam pesawat nanti," jawab Ricky cepat.
Rheyna memperhatikan satu persatu lelaki-lelaki itu sambil terus memikirkan cara untuk membatalkan perjalanan mereka ke Indonesia. Rheyna yakin bahwa lelaki-lelaki mirip preman itu pasti anak buah orang yang memerintahkan Sammy un
Perjalanan yang saat itu ditempuh oleh Sammy dan Rheyna bersama si Kakek cukup jauh. Sebab, mereka tidak hanya melakukan perjalanan darat, tapi juga air dan udara. Entah seberapa kaya si Kakek hingga dia memiliki helikopter pribadi. Bahkan ketika mereka sampai di sebuah bangunan megah yang si Kakek katakan bahwa itu adalah tempat tinggalnya, Sammy dan Rheyna benar-benar dibuat tidak percaya. Bagi Sammy dan Rheyna apa yang dilihatnya saat itu bukan hanya sekedar rumah melainkan sebuah istana megah bak istana di negeri dongeng.
Rheyna mengambil handuk hendak mandi. Tubuhnya yang lengket membuat Rheyna jadi ingin cepat-cepat mandi. Lagipula dia ingat bahwa dirinya belum menunaikan shalat sejak insiden yang terjadi di Bandara kemarin. Setelah selesai merapikan pakaiannya di lemari, Rheyna pun bergegas menuju kamar mandi, saat itu Sammy sedang sibuk membolak-balik beberapa buku yang terletak di rak buku. Rheyna menoleh dan tersenyum jahil, dia melangkah mendekati Sammy. "Kamu mencari majalah porno ya?" ejeknya. "What?"Pekik Sammy setengah kaget sekaligus bingung. Padahal dia hanya ingin melihat-lih
"Suatu hari nanti, Rheyna juga ingin menikah seperti Mba Zulfa," celoteh Rheyna yang saat itu masih berusia lima belas tahun.Saat itu adalah hari pernikahan Zulfa dengan Kohar.Dari ke semua anak perempuan Ummi dan Abi, Rheyna memang paling dekat dengan Zulfa."Oh, iya dong pastinya. Semua muslim dan muslimah itu memang diwajibkan untuk menikah jika mereka sudah baligh dan mampu," kata Zulfa."Ih, kecil-kecil udah genit, ngomonginnya nikah-nikahan," sahut Mba Aminah, dia mencuil ujung hidung Rheyna.
Waktu tengah malam sudah lewat.Rheyna sudah terlelap sejak tadi tapi Sammy belum juga mampu memejamkan mata.Saat itu pikiran Sammy tertuju pada Ricky. Entah kenapa, hatinya belum bisa tenang sebelum dia bisa mendapatkan kabar dari Ricky.Maju mundur Sammy ingin menghubungi Ricky namun dia takut keberadaannya saat ini bisa terlacak oleh orang-orang suruhan Tuan Ahmed jika dia sampai menggunakan telepon di rumah ini.Sammy ingin meminta bantuan Kelvin sayangnya dia tidak tahu di mana dia bisa bertemu Kelvin saat ini karena rumah itu memang benar-benar luas.Siang tadi Kelvin hanya mengatakan jika Sammy dan Rheyna butuh sesuatu, Sammy bisa menghubungi melalui sebuah nomor khusus yang diberikan Kelvin. Dan Sammy sudah berulang kali mencoba menghubungi nomor itu sejak tadi, namun tidak kunjung dijawab oleh Kelvin.A
"Maaf Sky, aku mohon berikan aku waktu lagi. Aku berjanji akan segera melunasi semua hutang-hutangku padamu," ucap seorang lelaki dengan wajahnya yang tampak babak belur. Dia menangis mengiba di bawah kaki seorang lelaki bernama Alinsky Smith yang terlihat jauh lebih muda darinya.Sky tersenyum licik ketika ingatannya kembali tertuju pada paras wanita ayu bernama Handini.Dia anak dari Burhanudin Wicaksono, lelaki yang telah berhutang padanya namun tak kunjung melunasi hutang-hutangnya itu.Burhanudin Wicaksono yang saat ini tengah berlutut di bawah kakinya. Berharap belas kasihan dari seorang Alinsky Smith, si penguasa gelap bisnis hitam di seantero Asia.
"Dialah Norman, lelaki yang telah menculik dan memperkosa Ibumu!" Akhirnya Burhan selesai dengan ceritanya."Lalu membunuhnya..." sambung Caesar cepat. Tatapan Caesar tajam pada Burhan."Kami sudah mengetahui semuanya, Langit. Tentang apa yang terjadi menimpa keluarga angkatmu! Tentang bagaimana kekejaman Norman terhadap Ibumu," Kali ini Caesar yang masih berada di dalam ruangan itu pun ikut angkat bicara. "Termasuk dengan apa yang telah kamu alami selama ini," tambahnya dengan nada prihatin.Sammy bergeming. Masih berada diantara rasa percaya atau tidak. Masih kesulitan untuk mencerna dan menerima semua kenyataan ini."Bersama, kita bisa menghancurkan Norman dan mencari di mana keberadaan adikku alias Ayah kandungmu. Termasuk memulihkan kembali nama baikmu yang sudah terlanjur tercemar," Tambah Caesar lagi."Bukankah, kini kamu sedang berusaha mencari Anna? Adik angkatmu?" Sambung Burhan kemudian.Sammy tetap pada keterdiamannya
Malam harinya, Burhan secara diam-diam mendatangi kamar Sammy. Kakek tua itu datang sendirian tanpa dikawal siapapun.Sammy dan Rheyna yang memang sejak tadi menunggu kedatangan Burhan jadi tidak bisa tidur padahal waktu sudah lewat tengah malam."Sssttt," Burhan memberi kode pada Sammy saat lelaki itu hendak berbicara."Ada dua penjaga di luar kamar kalian saat ini," ucap Burhan memberitahu. Sejak kepergiannya tadi, Caesar memang memerintahkan dua anak buahnya untuk berjaga di depan kamar yang dihuni oleh Sammy dan Rheyna, lagi-lagi alasannya demi keamanan.Untungnya Burhan sudah berhasil mengelabui kedua penjaga itu hingga mereka mabuk agar Burhan bisa leluasa memasuki kamar Sammy dan Rheyna kapan saja."Di luar banyak orang-orang Caesar yang akan mengintai gerak-gerik kita setiap waktu. Terutama aku," beritahu Burhan lagi.Sammy dan Rheyna mengerutkan kening, bingung hingga saling bersitatap."Kalian harus lekas pergi
"Sudah mau berangkat Mas?" Tanya seorang wanita berparas cantik dengan kulit yang begitu terawat dan masih terlihat kencang di usianya yang kini sudah mendekati setengah abad."Iya, hari ini aku ada Apel pagi," jawab lelaki paruh baya dengan tubuhnya yang masih terlihat bugar, sehat dan prima. Terlebih dengan seragam dinas kemiliteran plus tanda bintang lima di pundaknya yang membuat dirinya semakin terlihat gagah perkasa dan berwibawa."Nanti siang bisa temani aku ke makam Max?" Tanya Larasati, istri dari jenderal besar George Norman Atmaja. Lelaki blasteran Jawa-Amerika yang kini memperistri Larasati yang merupakan mantan aktris top papan atas. Larasati yang bahkan rela melepas karirnya demi bisa menikah dengan seorang Norman."Maaf Laras, sepertinya aku tidak bisa menemanimu hari ini, sebab aku sudah terlanjur membuat janji dengan dokter Ilham di Rumah Sakit. Dokter Ilham memintaku datang menemuinya untuk