Perjalanan yang saat itu ditempuh oleh Sammy dan Rheyna bersama si Kakek cukup jauh.
Sebab, mereka tidak hanya melakukan perjalanan darat, tapi juga air dan udara.
Entah seberapa kaya si Kakek hingga dia memiliki helikopter pribadi.
Bahkan ketika mereka sampai di sebuah bangunan megah yang si Kakek katakan bahwa itu adalah tempat tinggalnya, Sammy dan Rheyna benar-benar dibuat tidak percaya.
Bagi Sammy dan Rheyna apa yang dilihatnya saat itu bukan hanya sekedar rumah melainkan sebuah istana megah bak istana di negeri dongeng.
Rheyna mengambil handuk hendak mandi. Tubuhnya yang lengket membuat Rheyna jadi ingin cepat-cepat mandi. Lagipula dia ingat bahwa dirinya belum menunaikan shalat sejak insiden yang terjadi di Bandara kemarin. Setelah selesai merapikan pakaiannya di lemari, Rheyna pun bergegas menuju kamar mandi, saat itu Sammy sedang sibuk membolak-balik beberapa buku yang terletak di rak buku. Rheyna menoleh dan tersenyum jahil, dia melangkah mendekati Sammy. "Kamu mencari majalah porno ya?" ejeknya. "What?"Pekik Sammy setengah kaget sekaligus bingung. Padahal dia hanya ingin melihat-lih
"Suatu hari nanti, Rheyna juga ingin menikah seperti Mba Zulfa," celoteh Rheyna yang saat itu masih berusia lima belas tahun.Saat itu adalah hari pernikahan Zulfa dengan Kohar.Dari ke semua anak perempuan Ummi dan Abi, Rheyna memang paling dekat dengan Zulfa."Oh, iya dong pastinya. Semua muslim dan muslimah itu memang diwajibkan untuk menikah jika mereka sudah baligh dan mampu," kata Zulfa."Ih, kecil-kecil udah genit, ngomonginnya nikah-nikahan," sahut Mba Aminah, dia mencuil ujung hidung Rheyna.
Waktu tengah malam sudah lewat.Rheyna sudah terlelap sejak tadi tapi Sammy belum juga mampu memejamkan mata.Saat itu pikiran Sammy tertuju pada Ricky. Entah kenapa, hatinya belum bisa tenang sebelum dia bisa mendapatkan kabar dari Ricky.Maju mundur Sammy ingin menghubungi Ricky namun dia takut keberadaannya saat ini bisa terlacak oleh orang-orang suruhan Tuan Ahmed jika dia sampai menggunakan telepon di rumah ini.Sammy ingin meminta bantuan Kelvin sayangnya dia tidak tahu di mana dia bisa bertemu Kelvin saat ini karena rumah itu memang benar-benar luas.Siang tadi Kelvin hanya mengatakan jika Sammy dan Rheyna butuh sesuatu, Sammy bisa menghubungi melalui sebuah nomor khusus yang diberikan Kelvin. Dan Sammy sudah berulang kali mencoba menghubungi nomor itu sejak tadi, namun tidak kunjung dijawab oleh Kelvin.A
"Maaf Sky, aku mohon berikan aku waktu lagi. Aku berjanji akan segera melunasi semua hutang-hutangku padamu," ucap seorang lelaki dengan wajahnya yang tampak babak belur. Dia menangis mengiba di bawah kaki seorang lelaki bernama Alinsky Smith yang terlihat jauh lebih muda darinya.Sky tersenyum licik ketika ingatannya kembali tertuju pada paras wanita ayu bernama Handini.Dia anak dari Burhanudin Wicaksono, lelaki yang telah berhutang padanya namun tak kunjung melunasi hutang-hutangnya itu.Burhanudin Wicaksono yang saat ini tengah berlutut di bawah kakinya. Berharap belas kasihan dari seorang Alinsky Smith, si penguasa gelap bisnis hitam di seantero Asia.
"Dialah Norman, lelaki yang telah menculik dan memperkosa Ibumu!" Akhirnya Burhan selesai dengan ceritanya."Lalu membunuhnya..." sambung Caesar cepat. Tatapan Caesar tajam pada Burhan."Kami sudah mengetahui semuanya, Langit. Tentang apa yang terjadi menimpa keluarga angkatmu! Tentang bagaimana kekejaman Norman terhadap Ibumu," Kali ini Caesar yang masih berada di dalam ruangan itu pun ikut angkat bicara. "Termasuk dengan apa yang telah kamu alami selama ini," tambahnya dengan nada prihatin.Sammy bergeming. Masih berada diantara rasa percaya atau tidak. Masih kesulitan untuk mencerna dan menerima semua kenyataan ini."Bersama, kita bisa menghancurkan Norman dan mencari di mana keberadaan adikku alias Ayah kandungmu. Termasuk memulihkan kembali nama baikmu yang sudah terlanjur tercemar," Tambah Caesar lagi."Bukankah, kini kamu sedang berusaha mencari Anna? Adik angkatmu?" Sambung Burhan kemudian.Sammy tetap pada keterdiamannya
Malam harinya, Burhan secara diam-diam mendatangi kamar Sammy. Kakek tua itu datang sendirian tanpa dikawal siapapun.Sammy dan Rheyna yang memang sejak tadi menunggu kedatangan Burhan jadi tidak bisa tidur padahal waktu sudah lewat tengah malam."Sssttt," Burhan memberi kode pada Sammy saat lelaki itu hendak berbicara."Ada dua penjaga di luar kamar kalian saat ini," ucap Burhan memberitahu. Sejak kepergiannya tadi, Caesar memang memerintahkan dua anak buahnya untuk berjaga di depan kamar yang dihuni oleh Sammy dan Rheyna, lagi-lagi alasannya demi keamanan.Untungnya Burhan sudah berhasil mengelabui kedua penjaga itu hingga mereka mabuk agar Burhan bisa leluasa memasuki kamar Sammy dan Rheyna kapan saja."Di luar banyak orang-orang Caesar yang akan mengintai gerak-gerik kita setiap waktu. Terutama aku," beritahu Burhan lagi.Sammy dan Rheyna mengerutkan kening, bingung hingga saling bersitatap."Kalian harus lekas pergi
"Sudah mau berangkat Mas?" Tanya seorang wanita berparas cantik dengan kulit yang begitu terawat dan masih terlihat kencang di usianya yang kini sudah mendekati setengah abad."Iya, hari ini aku ada Apel pagi," jawab lelaki paruh baya dengan tubuhnya yang masih terlihat bugar, sehat dan prima. Terlebih dengan seragam dinas kemiliteran plus tanda bintang lima di pundaknya yang membuat dirinya semakin terlihat gagah perkasa dan berwibawa."Nanti siang bisa temani aku ke makam Max?" Tanya Larasati, istri dari jenderal besar George Norman Atmaja. Lelaki blasteran Jawa-Amerika yang kini memperistri Larasati yang merupakan mantan aktris top papan atas. Larasati yang bahkan rela melepas karirnya demi bisa menikah dengan seorang Norman."Maaf Laras, sepertinya aku tidak bisa menemanimu hari ini, sebab aku sudah terlanjur membuat janji dengan dokter Ilham di Rumah Sakit. Dokter Ilham memintaku datang menemuinya untuk
"Rumah ini kosong Nak. Tuan dan Nyonya Hansell sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Mereka dibunuh oleh anak angkat mereka sendiri,""Anak angkat?""Ya betul, anak angkat yang sudah mereka besarkan dan mereka urus. Sangat disayangkan memang, tapi ya itulah hidup, terkadang justru orang terdekatlah orang yang paling berpeluang menyakiti,""Maaf, Bu, kalau boleh tau, di mana sekarang anak angkat Tuan dan Nyonya Hansell berada? Apa benar nama anak angkat Tuan dan Nyonya Hansell itu Langit?""Oh, bukan. Nama anak angkat keluarga Hansell bukan Langit, tapi Sammy. Sammy Immanuel Hansell. Dia seorang mantan tentara. Dia dipecat secara tidak hormat setelah terbukti bersalah sebagai tersangka utama yang menjadi penyebab kematian keluarga angkatnya, termasuk memperkosa adik angkatnya sendiri yang bernama Anna,"*Fadli menyandarkan kepalanya ke sandaran jok mobil setelah dia melempar beberapa berkas di tangannya ke dashboard.Lel
Rheyna Kirana...Bersama dengan ponsel ini, aku ingin memberitahukan sesuatu.Kau bisa lihat pada bagian galeri, terdapat foto pria dan wanita yang sedang melangsungkan pernikahan.Sebuah pernikahan yang dilaksanakan di salah satu gereja ternama di Surabaya dari pasangan pengantin bernama Jerico dan Amaya.Pernikahan mereka sangat harmonis meski dilandasi atas perbedaan agama, di mana Jerico adalah seorang Kristen, sementara Amaya adalah seorang muslim.Hingga pada suatu hari, Amaya rela melepas hijab dan mengganti agamanya demi mengikuti kepercayaan sang Suami.Amaya rela diusir dari rumah bahkan keberadaannya sudah tak diakui lagi oleh keluarga.Amaya hamil lalu melahirkan seorang anak lelaki yang dia beri nama Ricky Pradana.Sejauh memiliki Ricky, jalinan rumah tangga mereka masih harmonis, hingga akhirnya malapetaka itu datang saat Amaya hamil anak kedua.Saat itu, Amaya mengetahui bahwa Jerico bers
Seharian ini Sammy terus memikirkan tentang sesosok wajah bocah lelaki yang dia lihat di dalam foto keluarga Rheyna.Sammy yakin betul dia pernah melihat foto itu sebelumnya.Seharian Sammy memutar otak untuk mengingat-ingat tentang hal itu, hingga akhirnya Sammy pun berhasil mengingatnya.Lelaki itu langsung berlari mencari ponselnya dan menelepon pihak lapas di mana Ricky, sahabatnya kini menjalani hukuman.Sammy harus memastikannya lebih lanjut dari mulut Ricky sendiri mengenai apa yang kini dia ketahui.Saat telepon itu tersambung dan Sammy bicara dengan salah satu petugas lapas untuk memberitahukan maksudnya, lelaki itu justru dikejutkan dengan sebuah kabar buruk yang membuatnya terlihat sangat syok."Maaf Tuan Langit, narapidana bernama Ricky baru saja ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sel tahanannya tadi pagi. Dari hasil penyelidikan, diduga Ricky bunuh diri,"*****Setelah mendapat kabar meninggalny
Ini adalah hari pertama Sammy mulai bekerja di perusahaan milik Norman.Lelaki itu terlihat gagah dalam balutan jas hitam kantor dan dasi yang terpasang rapi di depan dadanya."Sepertinya, mulai sekarang aku harus belajar cara memasang dasi," gumam Rheyna saat dia membantu Sammy berpakaian.Sammy kembali memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Entah kenapa, dia merasa aneh dengan penampilannya yang tampak rapi begini."Aku merasa, pakaian ini tidak cocok untukku Rheyna," serunya masih dengan tatapan mengarah ke cermin.Rheyna melingkarkan kedua tangannya di perut Sammy, memeluknya dari belakang. "Memang benar, kamu tidak cocok berpakaian seperti ini," balas Rheyna sambil tertawa kecil.Sammy membalikkan badan. "Bagaimana jika aku membatalkan saja rencana untuk bergabung di perusahaan Ayah?""Lalu, kamu mau bekerja apa?"Sammy menatap Rheyna lekat seraya menarik kuat pinggul Rheyna, sehingga kedua perut m
Menikah adalah satu momen sakral dalam kehidupan seorang manusia.Menikah adalah fase di mana kita akan menentukan siapa yang akan menjadi pendamping kita menjalani hari-hari di sisa usia.Semua seperti mimpi bagi Rheyna dan Sammy.Ketika mereka terbangun, dan membuka mata hari ini, tepatnya di hari pernikahan kedua mereka yang akan dilangsungkan dengan acara yang meriah.Hari-hari berat di mana keduanya harus hidup terpisah sebentar lagi akan berlalu karena selepas menikah nanti, Rheyna dan Sammy berjanji akan terus bersama mengarungi masalah apapun yang akan terjadi di depan.Kehadiran Sammy dalam hidup Rheyna mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Rheyna dalam hidup Sammy mampu merubah segala-galanya.Sammy sudah berjuang hingga titik darah penghabisan dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Lelaki itu sudah duduk di tengah-tengah masjid tempat di mana akan berlangsungnya akad n
Kasus penusukan yang terjadi terhadap Stella Adhiguna, yang merupakan anak dari salah satu pejabat tersohor di Indonesia menjadi perbincangan publik setelah beritanya kini tersebar di berbagai media.Dalam berita kriminal hari ini, Polisi berhasil menangkap seorang perempuan bernama Anna yang memang menjadi tersangka atas kasus penusukan tersebut.Barang bukti berupa pisau, serta sidik jari pelaku dan sebuah ponsel yang terjatuh menjadi bukti akurat bahwa Anna lah pelaku penusukan terhadap Stella.Meski awalnya, pihak keluarga Anna mengatakan tidak mungkin Anna pelakunya.Sikap Anna yang memang terkesan normal dan sangat baik di hadapan Handini akhirnya berhasil mengelabui semua orang. Termasuk Fadli dan Sammy.Semua orang percaya padanya bahwa Anna normal. Tidak betulan mengidap gangguan jiwa.Hingga pada akhirnya, Handini dan Fadli mencari tahu kebenarannya dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa tempat di mana Anna pernah disembuny
"Kak, aku baru mendapat kabar dari Dokter Anita..." Fadli mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya."Dokter Anita mengatakan, Rheyna sudah siuman..."Secercah senyuman terbit di wajah tampan Sammy.Lelaki itu lekas beranjak menuju ruangan ICU diikuti Fadli di belakang.Langkahnya terasa semakin ringan karena beban yang menggantung di pundaknya perlahan runtuh tak bersisa.Terlebih saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Rheyna di ruang ICU.Melihat Rheyna yang sudah membuka mata dan memulas senyum tipis kepadanya.Hati Sammy berbunga-bunga.Allah telah mendengar doanya dan mengabulkannya.Memberinya harapan baru untuk terus melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi, bersama satu-satunya perempuan yang dia cintai.Yaitu Rheyna...*****Hari mulai gelap.Seorang perempuan muda berjalan lurus di tepi trotoar pejalan kaki yang sepi.Dia sudah ber
"BANGUN RHEYNA! BANGUN! BANGUN! KAMU TIDAK BOLEH MATI! KAMU TIDAK BOLEH MATI! BANGUUUUUUUUUNNNN!"Sammy membuka mata.Melihat bingung ke sekeliling ruangan.Beberapa orang tampak memperhatikannya.Lalu tatapannya bertemu dengan tatapan Rakha yang sempat mengguncang tubuhnya beberapa kali ketika Sammy terus meracau dalam tidurnya.Lelaki itu mengigau.Dia ketiduran usai menunaikan shalat Isya.Sudah hampir dua hari dia tidak tidur sejak kondisi Rheyna semakin memburuk."Sepertinya kamu butuh istirahat Langit, kembalilah tidur, saya temani kamu di sini," ucap Rakha saat itu.Sammy mengusap wajahnya gusar.Mimpinya tadi sungguh menakutkan.Tubuh Rheyna yang kaku di dalam mimpinya terus membayang di pelupuk mata, membuatnya frustasi."Maafkan saya Ustadz, saya memang merasa sangat lelah, tapi saya ingin tetap menunggu operasi Rheyna selesai," jawab Sammy menolak halus saran dari R
"Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar
Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand