"Maaf Sky, aku mohon berikan aku waktu lagi. Aku berjanji akan segera melunasi semua hutang-hutangku padamu," ucap seorang lelaki dengan wajahnya yang tampak babak belur. Dia menangis mengiba di bawah kaki seorang lelaki bernama Alinsky Smith yang terlihat jauh lebih muda darinya.
Sky tersenyum licik ketika ingatannya kembali tertuju pada paras wanita ayu bernama Handini.
Dia anak dari Burhanudin Wicaksono, lelaki yang telah berhutang padanya namun tak kunjung melunasi hutang-hutangnya itu. Burhanudin Wicaksono yang saat ini tengah berlutut di bawah kakinya. Berharap belas kasihan dari seorang Alinsky Smith, si penguasa gelap bisnis hitam di seantero Asia.
"Dialah Norman, lelaki yang telah menculik dan memperkosa Ibumu!" Akhirnya Burhan selesai dengan ceritanya."Lalu membunuhnya..." sambung Caesar cepat. Tatapan Caesar tajam pada Burhan."Kami sudah mengetahui semuanya, Langit. Tentang apa yang terjadi menimpa keluarga angkatmu! Tentang bagaimana kekejaman Norman terhadap Ibumu," Kali ini Caesar yang masih berada di dalam ruangan itu pun ikut angkat bicara. "Termasuk dengan apa yang telah kamu alami selama ini," tambahnya dengan nada prihatin.Sammy bergeming. Masih berada diantara rasa percaya atau tidak. Masih kesulitan untuk mencerna dan menerima semua kenyataan ini."Bersama, kita bisa menghancurkan Norman dan mencari di mana keberadaan adikku alias Ayah kandungmu. Termasuk memulihkan kembali nama baikmu yang sudah terlanjur tercemar," Tambah Caesar lagi."Bukankah, kini kamu sedang berusaha mencari Anna? Adik angkatmu?" Sambung Burhan kemudian.Sammy tetap pada keterdiamannya
Malam harinya, Burhan secara diam-diam mendatangi kamar Sammy. Kakek tua itu datang sendirian tanpa dikawal siapapun.Sammy dan Rheyna yang memang sejak tadi menunggu kedatangan Burhan jadi tidak bisa tidur padahal waktu sudah lewat tengah malam."Sssttt," Burhan memberi kode pada Sammy saat lelaki itu hendak berbicara."Ada dua penjaga di luar kamar kalian saat ini," ucap Burhan memberitahu. Sejak kepergiannya tadi, Caesar memang memerintahkan dua anak buahnya untuk berjaga di depan kamar yang dihuni oleh Sammy dan Rheyna, lagi-lagi alasannya demi keamanan.Untungnya Burhan sudah berhasil mengelabui kedua penjaga itu hingga mereka mabuk agar Burhan bisa leluasa memasuki kamar Sammy dan Rheyna kapan saja."Di luar banyak orang-orang Caesar yang akan mengintai gerak-gerik kita setiap waktu. Terutama aku," beritahu Burhan lagi.Sammy dan Rheyna mengerutkan kening, bingung hingga saling bersitatap."Kalian harus lekas pergi
"Sudah mau berangkat Mas?" Tanya seorang wanita berparas cantik dengan kulit yang begitu terawat dan masih terlihat kencang di usianya yang kini sudah mendekati setengah abad."Iya, hari ini aku ada Apel pagi," jawab lelaki paruh baya dengan tubuhnya yang masih terlihat bugar, sehat dan prima. Terlebih dengan seragam dinas kemiliteran plus tanda bintang lima di pundaknya yang membuat dirinya semakin terlihat gagah perkasa dan berwibawa."Nanti siang bisa temani aku ke makam Max?" Tanya Larasati, istri dari jenderal besar George Norman Atmaja. Lelaki blasteran Jawa-Amerika yang kini memperistri Larasati yang merupakan mantan aktris top papan atas. Larasati yang bahkan rela melepas karirnya demi bisa menikah dengan seorang Norman."Maaf Laras, sepertinya aku tidak bisa menemanimu hari ini, sebab aku sudah terlanjur membuat janji dengan dokter Ilham di Rumah Sakit. Dokter Ilham memintaku datang menemuinya untuk
"Rumah ini kosong Nak. Tuan dan Nyonya Hansell sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Mereka dibunuh oleh anak angkat mereka sendiri,""Anak angkat?""Ya betul, anak angkat yang sudah mereka besarkan dan mereka urus. Sangat disayangkan memang, tapi ya itulah hidup, terkadang justru orang terdekatlah orang yang paling berpeluang menyakiti,""Maaf, Bu, kalau boleh tau, di mana sekarang anak angkat Tuan dan Nyonya Hansell berada? Apa benar nama anak angkat Tuan dan Nyonya Hansell itu Langit?""Oh, bukan. Nama anak angkat keluarga Hansell bukan Langit, tapi Sammy. Sammy Immanuel Hansell. Dia seorang mantan tentara. Dia dipecat secara tidak hormat setelah terbukti bersalah sebagai tersangka utama yang menjadi penyebab kematian keluarga angkatnya, termasuk memperkosa adik angkatnya sendiri yang bernama Anna,"*Fadli menyandarkan kepalanya ke sandaran jok mobil setelah dia melempar beberapa berkas di tangannya ke dashboard.Lel
"Jadi, bagaimana keadaan suami saya, Dok?" Tanya Laras pada dokter Ilham yang selama ini menjadi Dokter pribadi suaminya, Norman."Sejauh ini perkembangan ingatan yang ditunjukkan oleh Jendral Norman memang cukup pesat. Mungkin ini akibat dari benturan yang terjadi pada kecelakaan yang dialami oleh Jendral beberapa waktu lalu. Dan saya sudah menjelaskan pada beliau tentang apa yang sebenarnya selama ini beliau alami. Maaf Nyonya Laras, saya tidak bisa menyimpan rahasia ini lebih lama dari Jendral karena jika dia tidak diberi arahan mengenai apa yang dia alami di masa lalu, jika nantinya beliau berusaha untuk berpikir keras seorang diri, hal itu justru bisa mengakibatkan kerusakan jaringan pada otak yang berujung pada kelumpuhan. Tentu, Nyonya Laras tidak inginkan jika Jendral mengalami kelumpuhan otak yang bisa merusak fungsi organ gerak seluruh tubuhnya?"Laras terdiam.Susah payah dia berusaha menelan salivanya sendiri.Sejak kecelakaan kerja ya
"Jika kenyataannya saya ini mengalami amnesia, tapi mengapa saya masih bisa mengetahui siapa diri saya, saya masih mengingat dengan baik siapa-siapa keluarga saya, apa pekerjaan saya. Hanya saja, saya tidak mengenal wajah-wajah yang akhir-akhir ini seringkali hadir mengganggu saya dalam memori ingatan saya yang terpecah. Mereka hadir dalam benak saya begitu saja seolah saya pun mengenal mereka begitu dekat, ini Dok, ini foto orang-orang itu," Norman memperlihatkan sebuah foto yang dia temukan di gudang belakang di kediamannya pada Dokter Ilham.Dokter Ilham tersenyum. Sepertinya, penyakit Amnesia yang diderita oleh pasiennya itu mulai menunjukkan tanda-tanda kesembuhan."Sebagai orang luar saya memang tidak tahu siapa orang-orang di foto ini, Jendral. Namun Jendral bisa menanyakan hal ini pada orang-orang terdekat Jendral sendiri. Dengan begitu, Jendral bisa mengetahui apa yang selama ini sudah Jendral lupakan dalam hidup Jendral. Amnesia yang Jendral derita sesung
KakekFadli, maafkan Kakek.Kakek tidak bisa menepati janji Kakek untuk mempersatukanmu kembali dengan kedua orang tuamu.Tapi, Kakek yakin, harapan itu masih bisa terwujud jika kamu dan Langit bersatu dan saling mempercayai.Langit adalah Kakak kandungmu.Kedua orang tua kalian adalah Handini dan Norman.Mereka, masih hidup.Ibu dan Ayahmu, masih hidup.Maafkan Kakek telah membohongimu selama ini. Kakek hanya menyampaikan apa yang telah dipesankan oleh Ibumu pada Kakek.Temukan Ibumu, persatukan kembali dia dengan Ayahmu.Ibumu berhak mendapatkan kebahagiaannya.Itu satu-satunya harapan terbesar Kakek selama ini.Maafkan Kakek, Fadli.Maafkan Kakek...*Pagi tadi saat terbangun dari tidur, Fadli mendapatkan pesan suara itu dari sang Kakek.Dalam suaranya si Kakek terdengar seperti orang yang sedang kesakitan.Entah apa yang terjadi
"FADLIIIII, INI AKU RHEYNA?" ucap Rheyna yang langsung berhambur ke arah Fadli, wanita itu menggenggam kedua tangan Fadli dengan senyumnya yang mengembang lebar."Rheyna?" Gumam Fadli masih tidak percaya. Hal ini seperti mimpi bagi Fadli."Iya, aku Rheyna, temen berantem dulu waktu di panti, hihihi," Rheyna tertawa geli saat kembali mengingat kekonyolan-kekonyolan yang pernah dia lakukan dahulu bersama Fadli di panti.Masih dalam keterkejutannya, Fadli menangkup wajah Rheyna dengan kedua tangannya. "MasyaAllah, jadi benar kamu Rheyna? Kamu baik-baik saja Rheyna?"Rheyna mengangguk masih dengan senyuman lebarnya.Hingga tanpa disangka-sangka, Fadli langsung meraih tubuh Rheyna ke dalam pelukannya. Lelaki itu menangis."Aku benar-benar tidak percaya ini bisa terjadi. Setelah mendengar cerita Ustadz Rakha tentang dirimu, hatiku tidak bisa tenang Rheyna, aku benar-benar mengkhawatirkanmu," ucap Fadli saat itu. "Salah satu alasan besa