Share

72. Bulan Madu yang Sesungguhnya

Danu menekan tombol apartemen Shela. Ia menghela napas ketika untuk yang ketiga kalinya, pintu apartemen tidak terbuka.

"Mungkin dia tidak ada di rumah." Danu menebak.

Ketika Danu ingin beranjak pergi, terdengar suara berisik dari dalam apartemen. Langkah Danu terhenti, untuk sesaat ia bingung harus berbuat apa. Namun setelah mendengar suara tangis perempuan dan bentakan dari seorang laki-laki, Danu berinisiatif ingin melihat keadaan di dalam apartemen.

Danu terkesiap ketika pintu apartemen ternyata tidak terkunci. Ia segera masuk mencari sumber suara keributan.

"Tidak… jangan pùkul aku, aku mohon." Shela menangis dengan posisi bersimpuh di kaki seorang laki-laki yang membawa sebuah cambuk di tangannya.

"Kau harus membuatku senang, dulu. Baru aku pikirkan, akan menghukummu atau tidak!" Laki-laki itu masih mengayun-ayunkan cambuk yang ada di tangannya.

"Kalau permintaanmu seperti itu, aku tidak sanggup."

"Wanita nakal sepertimu tidak berhak protes dengan tuntutanku!" Laki-laki it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status