Share

73. Teka-teki Mark

"With my pleasure." Al segera bangun dari tidurnya. Ia menuntun Risa lalu mendudukkannya di atas ranjang. Api unggun di dalam tungku pembakaran cukup bisa menghangatkan suhu ruangan di tengah malam yang dingin karena salju mulai turun. Untuk sesaat mereka hanya saling berpandangan dalam diam, hanya bahasa mata yang berbicara mengungkapkan rahasia hati masing-masing sebelum mereka melebur rasa haus akan kasih sayang sebagai pasangan suami istri. Malam ini, dua jiwa yang berbeda akan bersatu dalam satu ikatan cinta atas nama Tuhan yang telah menakdirkan dua raga untuk bersatu.

Al mengecup puncak kepala Risa. "Terima kasih, Aayang." Bibir Al beralih ke telinga kanan Risa, embusan napas Al yang terasa hangat mendadak berhenti, berganti dengan lafaz sebaris do'a.

Risa memejamkan matanya. Ia mulai rileks, menanti Al untuk memulai pergùmulan mereka.

"Buka matamu!" bisik Al lirih.

Risa membuka matanya yang langsung dihadapkan pemandangan yang sudah lama tidak pernah ia lihat.

"Indah." Pipi
HANINA

wuhaaa apa maksud perkataan Mark?😳😳😱

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status