Share

15. CEMBURU

"Bang Zafran di mana?" tanyanya kemudian. 

"Mungkin dengan Mas Rayyan."

Zain kemudian mendudukkan diri tepat di depanku. Sekali-sekali pandangan kami bertemu. Suasana begitu sepi, hanya detakan jam dinding yang memecah kesunyian. 

"Itu...." ekor matanya mengarah ke tumpukan berkas kuesionerku. 

"O-oh. Ini lembar kuesioner," jawabku gugup. 

Zain mengangguk dan lagi kami hanya terdiam. 

Ada rasa yang tak nyaman saat berdua dengannya di sini. Dia yang selama ini jail dan akan terus mengangguku, sekarang seperti orang asing. Bukan Zain yang selama ini kukenal. 

Baru kali ini aku menatap lekat wajahnya. Wajah pemilik sosok yang beberapa tahun terakhir tak berhenti untuk mengejarku. Tampan seperti kakaknya. Bulu mata lentik, kulit bersih, bibir tipis dan alis tebal. Aku bisa menelisik wajahnya ketika Zain sedang sibuk mengotak-atik ponselnya. 

Aku pun tak mengerti mengapa hati ini susah terb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status