Share

18. HARUSKAH?

Hari berlalu kulalui dengan penuh luka yang menganga. Ikhlas? Bahkan memikirkan pun belum. Mengingat bagaimana aku selama ini berusaha merebut hatinya yang ternyata lebih mudah ditaklukkan oleh Abangku sendiri.

Gontai aku melangkah memasuki pelantaran kampus tempat aku menuntut ilmu. Dari kejauhan kulihat Zaira bersama Khadijah tampak begitu bahagia.

Bahagia kah dia saat ini? Semudah itu? Padahal aku lah yang selalu ada untuknya. 

Zaira, kamu bagaikan rembulan yang tidak dapat kuraih dan akulah Si pungguk yang merindukan Sang rembulan. 

*

Hari-hari kulewati lebih berat dan lama seperti biasa. Aku sudah berusaha untuk mengikhlaskan segala takdir yang sedang berjalan. Susah, sangat susah. Tiga tahun lebih bukan waktu yang singkat untuk memendam gejolak rasa. 

Bunga yang kupelihara, kupupuk dengan penuh kasih sayang kini dipetik orang lain tanpa peduli akan perasaanku, tak peduli akan perjuanganku. 

Sepulangnya dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status