Share

Tak Lagi Sama

Di dapur, aku masih bisa mendengar percakapan mereka tentang segala hal yang terjadi akhir-akhir ini. Naya yang bercerita dengan antusias tentang kondisinya yang terus membaik, tentang orang tua Khalid, tentang kabar Neli dan Mbok Warmi, bahkan tentang usaha kerasnya dalam belajar memasak.

Sementara itu Khalid juga tak mau kalah menceritakan tentang kegiatannya selama tinggal di sini. Bersosialisasi dengan berbagai jenis manusia yang belum pernah dia hadapi sebelumnya, hidup sederhana, bahkan berpergian hanya dengan kendaraan roda dua. Tentu saja dia mengecualikan malam-malam panas yang sudah kami lewati beberapa waktu terakhir ini. Kalau hal itu sampai dia ceritakan, mungkin tanduk yang tersembunyi di balik jilbab Naya sudah mencuat keluar.

"Nin, boleh ikut ke toilet?" Panggilan itu tiba-tiba menyentak lamunan kotorku tentang malam panjang yang sudah aku dan Khalid lewati hingga terlambat bangun pagi.

"Boleh, tuh WC-nya. Jangan lupa siram!" Kutunjuk kamar mandi yang pintunya terbuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status