Share

Cemburu

"Jadi, Abang nggak keberatan tinggal di sini?" Naya bertanya pada suaminya dengan pandangan yang masih mengelilingi sekitar kosan yang kami tempati.

Beberapa kali tatapannya tertuju pada tumpukan baju kering yang belum sempat aku lipat dan setrika, juga beberapa sisa jajanan yang kami beli di pasar malam. Harus diakui, gara-gara Khalid semalam, kami bangun kesiangan bahkan sampai terlambat salat subuh. Pekerjaan rumah belum sempat kukerjakan, karena tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang.

"Kalau dia keberatan, mungkin dari awal juga udah minggat," cibirku seraya menyodorkan teh manis dan kaleng berisi biskuit ke hadapan Naya.

"Nindi ...." Khalid menatapku dengan nada memeringati, tapi jelas aku tak peduli.

Perempuan berjilbab dalam balutan tunik dan celana cutbray yang tampak elegant itu hanya bisa menundukan pandangan.

"Kayaknya Nindi yang bikin Abang betah di sini, sampe kadang lupa menghubungi." Dia melanjutkan dengan seulas senyum yang dipaksakan.

"Lebih tepatnya demi bayi di kand
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status