Share

Tamu Tak Diundang (3)

"Ramai sekali," seru Khalid begitu kami sampai di Pasar Malam.

"Namanya juga pasar, Sayang. Udah pasti rame. Kalau mau yang sepi di kamar, berduaan," godaku yang membuat Khalid langsung memalingkan pandangan dan meremas tanganku yang dia genggam.

"Tiket ke Mars masih nyisa, kayak, ya? Gue mau ikut penerbangan terakhir," cibir Roy yang merasa dikucilkan.

"Heleh, baperan lo!" Kuapit tangan Roy secara bersamaan. Akhirnya kami berjalan beriringan dengan posisiku yang berada di tengah-tengah dua lelaki menjulang ini. "Senangnya dalam hati, kalau punya dua laki. Seperti, du--"

"Ngaco, loh!" Roy menoyor kepalaku.

"Eh, iya. Ngomong tentang laki dua, kok gue jadi kepikiran."

"Kepikiran apa? Lu mau punya dua juga? Sanggup emang?" protes Roy bahkan sebelum aku sempat menjelaskan.

"Bukan gitu, Supri. Maksud gue, kok laki boleh punya istri lebih dari satu, tapi cewek nggak boleh?" Pertanyaan itu memang kuperuntukan untuk Roy, tapi tatapanku tertuju pada Khalid.

Lelaki itu tak bereaksi, pandanganny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status