Aku menyadari yang menyebabkan oom Bulus salah menafsirkan perkataanku minta dipeluk. Aku punya phobia takut gelap. Kalau mati lampu mendadak aku bisa histeris, menjerit memanggil mama atau papa. Papa atau mama langsung memelukku dan menenangkanku. Satu hal yang membuatku hatiku porak poranda ketika oom Bulus membelai payudaraku,melumat putingku bergantian, menyisakan basah dan nikmat. Aku tidak ingin menyesali apa yang telah oom Bulus lakukan padaku.
Sejak itu oom Bulus tidak pernah menelponku mengajakku jalan-jalan atau memintaku membuat laporan. Rupanya dia kecewa karena aku menolaknya. Ada keinginan untuk menelponnya, tapi ada keengganan nanti dikira aku merindukan oom Bulus, padahal aku sangat merindukannya. Entah mengapa tiga hari tanpa mendengar suara oom Bulus yang kadang-kadang suka genit-genitan membuat hilang sebagian dari nyawaku.
Sedang mengkhayal oom Bulus, ponselku berdering, log panggilan dari Oom Bimo.
“Jessika, oom lupa sampaikan. Oom dan tante sedang dalam perjalanan ke Jogja, ngantar Sakti melihat sekolah dan asramanya. Kamu nginap di rumah, temani Sari.”
“Baik Oom,” jawabku.
Dari kampus aku langsung naik bus ke rumah oom Bimo. Nampak mobil sport warna kungin milik Surya. Rumah sunyi, aku langsung menyusuri halaman ke belakang rumah, sepi. Terlihat mbok iyem sedang sibuk di dapur.
“Mbok..”
“Aduh mbak Jeje, bikin kaget !”
“Mana Sari mbok ? Belum pulang ?” tanyaku asal-asalan.
“Ada tuh di kamar, sama pacarnya.” Jawab mbok Iyem dengan nada tidak senang.
“Sama Surya?” tanyaku.
“Mereka pasti sedang..” kata mbok Iyem memeprmainkan kedua tangannya, kesepuluh jarinya di lipat, digoyang-goyangkan.
“Apaaan tuh?”
“Lihat tuh ke dalam, pasti mbak Jeje kaget.”
“Mmm.. “
Tiba-tiba terdengar jeritan Sari, aku refleks lari ke dalam, melihat kedua makhluk yang tanpa busana berlari-larian saling mengejar. Surya kemudian dapat menangkap Sari,”Kamu sekarang memuaskanku !”
Terdengar rengekan manja Sari, kakiku terpaku di lantai. Gejolak rasa ingin tahu adegan selanjutnya menantangku ingin mengetahui bagaimana yang namanya s*ks itu. Aku melihat Sari berlutut di bawah paha Surya, meraup milik Surya dan memasukkan ke mulutnya, kemudian mengulumnya seperti mengulum es mambo. Terdengar desahan dan erangan Surya, “ Oh.. ueanaak.”
Perutku terasa mual, ingin muntah.Ponselku bergetar, aku melihat Sari dengan tetap mengulum melirik kemudian menatapku dengan tatapan marah. Aku segera keluar dengan jantung berdebar-debar, napas ngos-ngosan disertai mual ingin muntah.
Kulihat log panggilan, Oom Bulus.
“Halo.”
“Hai, kenapa suaramu terdengar aneh? Kamu sakit?”
“Tidak. Oom dimana?” tanyaku.
“Aku mau menjemputmu, ngajak jalan-jalan .”
“Oom jemput aku di rumahnya oom Bimo,” kataku dengan napas terengah-engah, ada gejolak aneh di tubuhku.
“Jes, kamu sakit?”
“Oom.. cepat jemput aku.”
“Baiklah !”
Sekitar lima belas menit aku menunggu di depan rumah oom Bimo terlihat mobil oom Bulus mendekatiku, aku langsung membuka pintu menghempaskan tubuh ke jok mobil, di samping oom Bulus yang menatapku dengan keheranan.
“Ada apa sayang?” tanya oom Bulus.
Aku langsung memarkirkan kepalaku di bahu oom Bulus masih dengan napas terengah-engah dan jantungku berdebar kencang.
“Ada apa sweetie?” bisik oom Bulus.
“Oom bawa air mineral?” tanyaku dengan napas masih ngos-ngosan.
Diambilnya botol mineral dari samping membukanya , membantu aku menyesap air mineral dari botol.
“Ada yang melecehkanmu?”
Aku memarkirkan kepalaku, di dada oom Bulus.
“Sayang, napasmu ngos-ngosan dan jantungmu berdebar, katakan apa penyebabnya.”
“Aku melihat sesuatu yang menjijikkan !” kataku.
“Mmm..menjijikkan?”
Belum sempat aku menjawab pertanyaan oom Bulus, ponselku berbunyi, aku mengambil dari tas jinjing, melihat log panggilan, Sari. Karena gugup aku menekan speaker, suara Sari langsung terdengar, aku ingin menutup speaker tapi oom Bulus menahan jariku.
“Hai, kenapa kamu nonton aku sedang Having sex dengan Surya. “
“Ri, tadi oom Bimo..”
“Tidak usah temani aku, Surya akan temani aku . Kalau kamu pengen Having sex, Oom Bulus akan memuaskanmu. Dia hebat , kamu akan dibuat klepek-klepek."
Oom Bulus langsung menutup ponselku, menatapku, “Jangan dengar kata-kata Sari, dia gila !”
“Aku heran kenapa Sari benci banget sama Oom ? Dia bilang oom itu genit.”
“Apakah aku terlihat genit?” tanya oom Bulus.
Aku kembali merebahkan kepalaku ke bahu oom Bulus, “Oom kadang-kadang kalau bicara suka genit.”
“Apakah Jeje melihat sesuatu yang menjijikkan pada diri oom?” tanya oom Bulus.
Aku menggelengkan kepalaku, “ Tadi aku melihat ,mmm…Sari ngemut , mmm… tidak jadi akh !” kataku.
“Oom tahu, itu hal yang wajar di lakukan jika sedang having sex.”
“Ih ! Jijik !” seruku.
“Sudah enakan hatimu? Masih mau muntah?” tanya oom Bulus.
Aku menggelengkan kepala, “Oom antar aku pulang.”
“Kemana?”
“Ya ! Ke kostku.”
Oom Bulus nggak jawab, aku merebahkan tubuhku ke sandaran jok mobil masih terbayang kejadian di rumah oom Bimo, memejamkan mataku, suara erangan, desahan dan geraman Surya kembali terngiang di telingaku.
Sebuah sentuhan lembut di pipiku, membuatku membuka mataku. Mobil sudah ada di basement.
“Oom.. “
“Ke apartemenku, kita bicara. Banyak yang akan aku katakan kepadamu.”
“Saya bermalam lagi ?” tanyaku.
“He. Eh ! “
Oom Bulus lalu mengangkat tubuhku, menggendongku masuk ke dalam lift khusus .
“Kita kemana ?” tanyaku.
“Aku akan memperlihatkan kamar owner perusahaan, di tingkat 23."
Sampai ke tingkat dua puluh tiga, oom Bulus mendekati kamar VVIP, membuka dengan sidik jari, langsung lampu menyala, musik intrumentalia dan suara televisi menyiarkan film. Aku langsung turun dari gendongan oom, melihat sekeliling kamar terkagum-kagum karena keindahan dan kemewahannya.
“Kok oom boleh masuk?”tanyaku.
“Oom dipercaya sama bos, keuangannya, kamarnya dan harta bendanya dipercayakan pada Oom.”
“Oh ! Pasti Oom punya jabatan.”
“Bukan, staf kepercayaannya.” Bisik Oom di telingaku.
Dengan bergandengan tangan , Oom mengajakku melihat isi kamar. Kamar tidur yang bergabung dengan kamar mandi yang super mewah dilengkapi whirpool. Pintu di geser, nampak kamar penuh dengan pakaian dan asesoris pria.
“Ini namanya walk in closet.” Bisik oom di telingaku.
Kami keluar kamar tidur, menuju ke ruang makan merangkap dapur kecil, kulkas tiga pintu bertengger kokoh. Oom menggeser pintu nampak kolam besar.
“Ini namanya Jacuzzi, di bawah air ada system jet untuk memijat tubuh.”
“Orang kalau banyak uang bisa beli apa saja untuk memuaskan dirinya,” kataku.
"Hum.. Kamu mau coba berendam ? Kamu akan merasakan suasana hangat dan nyaman jika berendam, airnya bergerak memijat seluruh tubuhmu yang terendam.”
“Ogah. Nanti kalau ownernya tahu, bisa-bisa oom dimarahin.”
“Tunggu sebentar, “
Oom Bulus membuka ponselnya kemudian berbisik, “Yang dibicarakan menelpon.”
Terdengar oom berbahasa Perancis, menganggukkan kepalanya lalu tertawa terbahak-bahak, kemudian menutup ponselnya.
“Si Owner mengatakan silahkan aku bersenang-senang di Jacuzzinya.”
“Betul Oom? “ tanyaku.
Oom menuju ke sudut, lampu di Jacuzzi menyala.
“Oom, kalau aku masuk pakai ini, nanti basah?”
Oom Bulus masuk ke kamar, membawa tiga kotak besar berbalut pita merah besar.
“Bukalah !”
Aku membuka kotak pertama, berisi gaun panjang bahan sutera dengan lengan spaghetti, bunga-bunga kecil terdiri dari tiga campuran warna. Ada enam gaun panjang.
"Ini kamu pakai di rumah, menunggu Oom pulang kantor."
Aku kemudian membuka kotak kedua, bra dan panties terdiri dari dua belas warna.
“Oh, aku pengen model ini, tapi aku tidak mampu membelinya.” Seruku dengan girang, melihat brandnya, Victoria Secret.
“Bukalah kotak ketiga.”
Dengan gemetar karena surprise yang tidak terbayangkan, aku membuka kotak ketiga, sebuah gaun tidur yang keseluruhannya tembus pandang, berwarna hitam dan ungu muda.
“Oom..???”
“Buka amplop yang ada di dalam kotak ketiga.”
Aku menuruti perkataan oom Bulus, membuka amplop dan membacanya.
“Kontrak Teman Kencan,” kataku lalu meneruskan dalam hati.
“Bacalah yang keras isi kontrak yang terdiri dari lima item.” Seru oom Bulus.
Aku membacanya dengan keras.
Pihak Kedua , Jessika Widiantoro, bersedia :
1.Meninggalkan tempat kost, tinggal di apartemen kamar nomor 1004.
2. Mendampingi pihak Pertama jika ada undangan nikah, ulang tahun rekan atau perusahaan.
3. Membantu pihak Pertama jika ke luar kota.
4. Melayani pihak Pertama, jika kesepian, menghibur , diajak jalan-jalan, wisata, kuliner di luar rumah, bahkan kalau pihak Pertama sakit.
5. Pihak Pertama dan Pihak Kedua, tidak diperkenankan berselingkuh.
Setelah membacanya aku tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutku karena menurutku isinya lucu banget.
“Oom , kalau aku baca di novel yang ada Kontrak Nikah, ini kok Kontrak Teman Kencan, lalu item ke lima tidak boleh berselingkuh. Kan kita hanya teman kencan?”
“Jeje, ini Oom buat agar Jeje tidak berpaling ke laki-laki lain, hanya fokus ke Oom. Kalau Jeje setuju, begitu Jeje tanda tangan kontrak ini ,kita berkencan. Jeje jadi pacar Oom dan Oom jadi pacar Jeje.”
Bacalah yang tertulis miring di bawah kontrak.
“Selama masa kontrak setiap bulan, pihak pertama membayar kepada pihak kedua uang sebesar dua puluh lima juta dan akan mendapat bonus jika pihak kedua membuat pihak pertama bahagia luar dalam.” Kataku awalnya kencang lama-kelamaan menjadi bisikan.
“Apaaan ini Oom?” tanyaku.
“Ini untuk membantumu. Jeje kan tulang punggung keluarga.Apalagi Jeje bilang belum mendapatkan murid les.”
“Inikah yang Oom bilang akan bicarakan denganku. Tapi kenapa di kamar apartemen owner?” tanyaku.
“Jeje tinggal di apartemenku, aku tinggal di apartemen si owner.”
“Kalau si Owner datang?” tanyaku lagi.
“ Dia lama di luar negeri, mungkin setelah kontrak selesai dia balik.”
“Oh ! Enak banget si owner, Serahkan semua kerjaan ke Oom dan Oom juga keenakan.”
“Kenapa?” tanya oom Bulus
“Menikmati fasilitas mewah milik owner.”
“Sebenarnya waktu berangkat ke luar negeri dia sudah minta aku tinggal di apartemennya, tapi aku lebih suka di apartemenku, kecil tapi hangat.”
“Kapan saya bisa tandatangani kontrak?” tanyaku.
“Kalau bisa sekarang. Biar hubungan kita jadi jelas.” Jawab Oom Bulus menatapku dengan tersenyum.
Aku tidak bisa mengartikan senyumnya, bukan senyum tulus, bukan juga senyum licik. Mungkin senyum karena kami bisa berpacaran.
Aku mengambil fulpen dari tangan Oom Bulus, menandatangai kontrak. Aku langsung bernapas lega, aku tidak akan bingung memikirkan kiriman buat mama dan uang sekolah adik-adikku.
“Oom , apakah Oom menyayangiku?” tanyaku setelah menandatangi kontrak.
“Oom menyayangimu,"
" Aku juga menyayangi oom. Terimakasih Oom telah meringankan bebanku," bisikku.
“Waktu Jeje meninggalkan apartemen tiga hari lalu, Oom kalut, semuanya terlihat tidak baik. Di kantor Oom marah-marah, karyawan pada takut melihat Oom, kata mereka Oom kesambet apa gitu?”
“Maafkan Jeje Oom, Jeje yang salah . Kalau Jeje tidak minta peluk, pasti Oom tidak melakukannya.”
“Tidak ! ! Oom yang salah ! “
“Tidak ! Jeje yang membuat Oom melakukannya. Jeje takut gelap, jadi Jeje minta Oom peluk.”
Aku kemudian tergagap-gagap dalam kekeluan, ketika bibirku dikunci oleh bibir Oom.Aku hanya menatap kaget wajah yang bibirnya sibuk menjalari seluruh bibir, mengeluarkan lidahku, mengulum.Aku tidak bisa menolak ciuman lembut, aku membalas ciuman Oom dengan mengeluarkan lidahku yang lalu disambar Oom dan menyedotnya kuat-kuat.
Ada kenikmati yang menjelajahi dimulai dari bibirku, kemudian bibir oom turun menjelajahi leherku,
“Oom ..?”
Terbayang tubuh telanjang Sari dan Surya. Apakah aku akan melakukannya dengan Oom Bulus? Batinku.
Kami berciuman, saling bertukar air liur, kakiku gemetar serasa tidak kuat menopang tubuhku. Oom Bulus melepaskan ciumannya , menimbulkan suara, menurutku terdengar seksi banget. Kami saling menatap.“Sayang, ini kencan pertama kita. Kita perlu merayakannya.” Kata oom Bulus, merengkuh ke arah dadanya, lalu mendekapku. kemudian melabuhkan ciuman di keningku.“Kita mandi di Jacuzzi.”“Tapi Oom, aku tidak punya baju berenang.”“Hum, itu yang berwarna-warni, ambil sepasang, bisa jadi bikini.”kata Oom Bulus sambil melepaskan pakaiannya. Tubuh tinggi , berwarna gelap terpampang di depanku. Aku terpana melihat tubuh Oom setengah telanjang hanya memakai boster.“Cepat ganti bajunya,airnya masih hangat. Jangan melotot melihat tubuhku,” Kata Oom.Aku mencari bra dan pantie berwarna merah, lalu menuju ke kamar. Cepat-cepat mengganti bajuku dan memakai bra dan pantie. Aku mencoba melihat ke cermin, ada kebanggaan melihat tubuhku memakai bra dan pantie. Terlihat seksi. Malu-malu aku keluar kamar. O
Pengalaman pertama dengan Oom Bulus di apartemen milik owner membuatku menyesal. Bukan karena telah membiarkan Oom Bulus mengekspresikan seksualnya kepadaku tapi mengapa aku menolak keinginan Oom Bulus yang sangat menginginkanku. Bagaimana rasanya jika milik Oom masuk ke dalam, apakah ada rasa sakit? Tapi mendengar erangan Sari waktu Surya memasuki dirinya, ada erangan nikmat dan perintah untuk melakukannya lebih dasyat.Aku sekarang tidak tinggal di tempat kost yang pengap. Oom Bulus membayar sepenuhnya sampai tiga bulan ke depan, disambut senyum kebahagiaan suami isteri Wiro . Ibu Wio menatapku dengan tatapan genit, menarikku,” Mbak, ganteng banget gacoannya, kalau mbak mau agar masnya terus berdiri, ibu ada ramuannya,” bisiknya.Aku hanya tersenyum, lalu mengambil tas ransel dari tangan Oom Bulus yang sudah penuh dengan memegang beberapa dos berisi buku. Kasur, meja belajar dan bangku kecil kutinggalkan di tempat kost, tidak mungkin barang lusuh aku bawa ke apartemen, malah bebera
“Wow ! Aku salut denganmu Jeje, bisa menaklukkan Oom Bulus .” Cicit Sari ketika kami bertemu di parkiran mobil. Aku baru turun dari mobil Alphard mewah milik Oom Bulus dan Sari turun dari mpbil sport Surya.Aku tidak beraksi, hanya berjalan terus.“Hai, kamu sombong benar. Meskipun penampilanmu sekarang berubah, tas kuliahmu dan baju yang kau kenakan belum pantas untuk menjadi sugar baby Oom Bulus.”“Jaga mulutmu Sari.”“Hmm, sudah sedalam itukah hubunganmu dengan Oom Bulus. Aku pernah mengingatkanmu, Oom Bulus itu genit.”“Hubunganku hanya hubungan pertemanan.” Jawabku asal-asalan.“Pertemanan? Kamu berteman dengan orangtua? Teman kencan? Teman tapi mesra luar dalam?"Aku menunduk, bibirku berkedut-kedut menahan amarah yang ingin aku lontarkan, tapi hati kecilku mengatakan apa yang dikatakan Sari benar adanya, aku teman kencan Oom Bulus, bukankah aku sudah menandatangani kontrak teman kencan? Batinku.“Kamu sudah puasin Oom Bulus dengan mengulum?” bisiknya.“Hai, siapa mengulum siapa
Aku bangun pagi melakukan aktivitas membuat sarapan buat daddy dan aku. Sejak aku menyerahkan keperawananku, aku dan daddy hidup bersama. Kami kadang-kadang ke apartemen owner jika ingin mandi di Jacuzzi , nonton karena televisi milik owner besar dan suaranya super dasyat. Desahan dan erangan suara bercinta terdengar jelas.“Morning daddy,” sapaku melihat daddy keluar kamar tidur, memelukku dari belakang.“Apa menu sarapan kita?”“Roti bakar, dan juice apel.”“Tidak ada susu?” tanyanya.“Oh, lupa kemarin beli susu di supermarket.” Kataku.“Susu yang ini, “ bisiknya sambil menurunkan tali spageti dasterkuyang langsung melorot ke bawah.“Ih, daddy. “ kataku menggeliat geli ketika tangannya meremas payudaraku, kemudian membalikkan tubuhku, daddy mengulum putingku dengan nikmatnya.“Omeletnya nanti hangus lho,” kataku menarik tubuhku lalu mematikan kompor.“Aku rasanya malas ke kantor.”“Mau dipecat owner?” tanyaku.“Kita lakukan morning s*ks dulu, just ten minutes.”Tanpa menunggu perset
"Kamu penghuni baru di apartemen ini, di bawah sana di salon tempat segala gosip dan hoaks tentang penghuni apartemen. Nanti mereka ingin mengetahui siapa dirimu, kamar berapa, apa pekerjaanmu. Mereka mencari info kemudian setelah mendapat info yang setitik tai kuku, mereka goreng menjadi makanan yang siap disaji menjadi gosip hot." " Apalagi si kemayu, mulutnya sangat berbisa , mengeluarkan racun yang bisa mematikan karakter seseorang." " Baby?" " Iya, daddy . Baby akan ingat perkataan daddy. Maafin baby sudah membuat daddy marah." " Tidak apa-apa, sini peluk daddy." Aku langsung mendaratkan tubuhku dalam pelukan daddy, menatapnya , ingin mendapatkan pujiannya. “Apakah model rambut ini aku terlihat cantik?” tanyaku manja. “Hum, model apapun kamu tetap terlihat cantik di mata daddy.” “Daddy katanya pulang malam,” “Daddy cepat pulang mendengar baby ada di salon gossip, takut mereka macam-macam sama baby.” “Jadi daddy tidak balik ke kantor?” tanyaku. “Daddy harus balik, hmm
Aku mengedarkan mataku ke sekeliling baruga tempat kami diwisuda hari ini. Aku melihat mama duduk di balkon. Kedua adikku tidak diperkenan masuk ruang sidang, mereka menunggu di luar melihat dari tayangan televisi. Sebentar lagi acara wisuda akan dimulai diawali dengan parade para wisudawan kemudian para petinggi kampus. Tidak lama master ceremony umumkan para wisudawan akan memasuki ruang sidang , memasuki arena sidang, aku mencari wajah daddy di antara para undangan, daddy berjanji akan datang karena pesawatnya dari Jayapura akan mendarat jam sembilan pagi di Soeta. Aku kembali mengedarkan pandanganku mencari owner PT. MERCU BANGUN PERSADA yang telah memberikanku beasiswa, ika ada kesempatan aku akan mengucapkan terima kasih, batinku. Terdengar tepuk tangan para hadirin yang kebanyakan orang tua mahasiswa yang diwisuda.Aku hari ini memakai kebaya dan sarung jawa yang spesial mama jahit buat hari wisudaku. “Nduk kamu terlihat cantik pakai kebaya, mama bayangkan jika kamu menik
Awal mulanya aku terikat kontrak sebagai teman kencan oom Bulus . Aku dan oom Bulus melanggar batasan kesopanan , bagiku oom yang lajang dan aku yang jomblo sah-sah saja melakukannya karena kami berdua sangat menginginkannya. Aku mencoba untuk melepaskan tapi setiap aku berusaha melepaskan, aku jatuh lagi dalam kesalahan yang sama yang mengenakkan seluruh tubuhku, menyatukan tubuhku ke tubuhnya yang kekar , liat dan kuat. Sejak itu aku tidak bisa melepaskan tubuhku dari tubuh oom Bulus yang kemudian kupanggil daddy. Tanpa daddy di sampingku, aku selalu kesepian. Seharian sejak semalam kami terus bergelut, seolah sulit dipisahkan , aku tidak tahu apa penyebabnya., mungkin cinta? Mungkin nafsu atau mungkin sisi liar dalam diri kami yang ingin dipuaskan.Aku tidak menyesal dengan keputusan yang aku buat, menjadi baby sugar daddy dan daddy menjadi daddy sugarku . Aku membayangkan wajahnya yang tampan, tubuhnya yang kekar dan perutnya yang sixpack karena daddy rajin melakukan squat.Aku
Setelah tahu bahwa aku hamil,pikiranku cukup kacau antara mempertahankan atau menggugurkan. Aku belum siap jadi ibu, aku masih punya cita-cita ingin kuliah S2 kalau diperkenankan sampai S3. Ambisi mengejar gelar agar bisa menjadi kebanggaan mama yang selalu dianggap enteng oleh keluarga papa. Mama dan papa menikah tidak disetujui keluarga, karena mama adalah wanita biasa, yang dulu kerja di perusahaan keluarga ayah sebagai cleaning servis. Sambil kuliah mama bekerja sebagai cleaning services upada shift malam.Mama dan papa menikah karena suatu kesalahan yang dibuat mereka, karenanya waktu aku berangkat kuliah ke ibu kota mama wanti-wanti berpesan,”Jaga dirimu nduk, jangan salah langkah.Kamu akan menyesal seumur hidup.”Sekarang aku melakukan hal yang sama, malah tinggal bersama dengan lelaki seusia papa,hamil dan menurut daddy akan bertanggungjawab dan menikahiku.Timbul pertaruangan antara pikiran dan hati nuraniku. Kalau aku ingin mencapai cita-citaku, aku harus ambil pilihan, abors