Aku bangun pagi melakukan aktivitas membuat sarapan buat daddy dan aku. Sejak aku menyerahkan keperawananku, aku dan daddy hidup bersama. Kami kadang-kadang ke apartemen owner jika ingin mandi di Jacuzzi , nonton karena televisi milik owner besar dan suaranya super dasyat. Desahan dan erangan suara bercinta terdengar jelas.
“Morning daddy,” sapaku melihat daddy keluar kamar tidur, memelukku dari belakang.
“Apa menu sarapan kita?”
“Roti bakar, dan juice apel.”
“Tidak ada susu?” tanyanya.
“Oh, lupa kemarin beli susu di supermarket.” Kataku.
“Susu yang ini, “ bisiknya sambil menurunkan tali spageti dasterkuyang langsung melorot ke bawah.
“Ih, daddy. “ kataku menggeliat geli ketika tangannya meremas payudaraku, kemudian membalikkan tubuhku, daddy mengulum putingku dengan nikmatnya.
“Omeletnya nanti hangus lho,” kataku menarik tubuhku lalu mematikan kompor.
“Aku rasanya malas ke kantor.”
“Mau dipecat owner?” tanyaku.
“Kita lakukan morning s*ks dulu, just ten minutes.”
Tanpa menunggu persetujuanku, daddy langsung melumat payudaraku, mengulum putingku dan mendudukkanku di kursi, menarik pantieku, membuka bosternya. Miliknya sudah berdiri tegang. Daddy meraih bokongku , kami melakukan dengan duduk di kursi yang bergoyang-goyang, berkeriak-keriuk membuat bunyi yang seirama dengan goyangan kami.
Kami menyelesaikan dengan lenguhan bersama, saling memagut, menyatukan tubuh kami, daddy memasukkan semua benihnya ke dalam. Aku kaget ketika tahu bahwa dia tidak memakai kondom.
“Dad, kamu lupa pakai kondom?”
“Takut hamil?”tanyanya sarkastis.
“Kan aku masih kuliah,” bisikku.
“Kita menikah saja.”
“Apa?” jeritku.
“Mengapa menjerit ? kamu tidak mau menikah denganku karena sudah tua?”
“No ! Aku belum siap. Aku masih ingin kuliah S2.” Kataku dengan gemetar, takut mendengar perkataannya.
“Aku mandi dulu, baru sarapan,” meninggalkanku yang masih kaget dengan ajakan menikah.
“Seruput kopinya dulu, biar badannya hangat.” Kataku mengejar daddy yang akan masuk ke kamar. membawa cangkir kopi lalu menyodorkan cangkir ke mulutnya.
Aku merasakan ada kekecewaan daddyku. Aku menyesal ketika daddy bertanya takut hamil dan aku jawab masih ingin kuliah S2.
Aku memakai kembali daster, menyiapkan meja untuk sarapan. Keluar kamar, aku lihat daddy sudah berpakaian lengkap,”Katanya malas ke kantor.” godaku.
“Aku berubah pikiran.”
“Marah ya?” tanyaku.
“Mengapa aku marah, itukan hakmu. Kita juga hanya teman kencan.”
"Teman kencan? " tanyaku.
"Iya, sesuai kontrak."jawabnya.
"Tapi kita lakukan lebih dari teman kencan, "
"Kamu tahu, lalu takut hamil?" tanyanya.
"Daddy.." kataku sambil memeluknya, "Daddy ingin aku hamil? " tanyaku.
Ponselku berbunyi, kulihat log panggilan, dari mama.
“Selamat pagi ma.”
“Jeje, kamu libur semester? Liburan ke rumah?”
“Maaf ma, Jeje tidak bisa pulang ke rumah, Jeje ada kerja. Kerja kantoran, agar bisa kirim mama uang setiap bulan. Nanti deh kalau Jeje selesai kuliah, pasti pulang.” Jawabku.
Terdengar suara mama menarik napas, "Kami kangen Jeje." lalu mama mematikan ponselnya.
Aku menatap ponselku.Ada perasaan sedih telah membohongi mama, ada keinginan menangis, air mata yang berhenti di ujung mataku langsung turun ke pipi.
Sebuah tangan mengelus pipiku, “Berapa lama liburnya?
“Dua minggu daddy.”
“Daddy ingin mengajakmu jalan-jalan ke luar negeri, tapi oom harus mengisi acara seminar di Bali."
"Kita ke Bali?" tanyaku.
“Hum. Menemaniku, kalau malam pulang capek ada yang memijat, memelukku ."
" Itu saja?" tanyaku menggoda.
"Selebihnya daddy serahkan padamu." bisik daddy.
"Beres." kataku.
"Daddy pulang agak malam."
“Daddy, jangan pulang malam-malam. Kita nonton, ada streaming baru , seru, asyik dan mendebarkan. Daddy beli camilannya ? “ kataku menggelayut manja di bahu daddy.
"Apa judul filmnya?" tanya daddy.
"Aku akan cari yang romantis dan penuh adegan mendebarkan jantung dan napas,"kataku lalu mengucapkan suatu kode ajakan untuk bercinta.
"Malam ini daddy serahkan pada baby, " bisik daddy di telingaku.
Aku mengambil tas kerja daddy menyerahkan ke tangannya, “We NIFOC ?” bisikku lirih di telinganya.
Daddy tertawa terbahak-bahak mendengar bisikanku, “May IPN? “ tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya.
“Of course.” Jawabku lalu mencium bibirnya, “See you tonight.”
Aku tersenyum sendiri mengingat bisikan kami tadi. Setelah mengenal Bulu Sriyanto, aku menjadi liar jika berhadapan dengannya. Di kampus aku menjaga imageku sebagai mahasiswa .
Aku membersihkan apartemen, mencuci pakaian meskipun daddy ingin di laudry aku katakan biar aku yang mencuci di mesin cuci dan untuk menyetrika baru dibawa ke laundry. Setelahnya aku membaringkan diriku di bathtub, ada keinginan memanjakan diriku, dengan spa, aku mencari salon dekat apartemen.
Sampai di salon, aku disambut oleh hairdresser yang kemayu, “Sis, mau gunting rambut?”
“Mm.. merapikan, creambath, body message dan lulur.”
“Oh, saya lihat rambut Sis agak kusam , saya tawarkan perawatan spa, dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Creambath, facial, lulur atau body scrub, manicure-pedicure dan foot spa. Lengkap deh, saya lihat sis capek banget, habis di spa lengkap langsung seger buger.”
Hmm, marketingnya bagus, batinku lalu menjawab, “Boleh.”
“Baru pertama kali ya kemari? Tinggal di mana? “ cicitnya membuat aku agak jengkel, lalu mengikuti pegawai salon yang mengarahkanku ke bagian belakang. Selama di spa aku mendengar celoceh mereka di luar .
“Nancy kamu dengar nggakk si owner gedung ini punya sayang-sayang ? Apa itu bahasa Inggrisnya? “ Aku dengar suara kemayu,
“Mm.. girl escort.”suara seorang menjawab.
“Bukan , ada baby-baby gitu.”bantah suara kemayu.
“Sugar baby.” Terdengar suara perempuan lain.
“Sudah lama si owner tidak kemari. Aku rindu dengar suaranya, rasanya jantungku mau melorot ke bawah.”
Terdengar suara perempuan, “Kamu rindu tipnya, bukan suaranya."
"Eh, betul sekali. Dia memang royal dalam memberi tip, kita semua dapat tip, meskipun tidak melayaninya.”
“Tidak pernah terlihat isterinya, katanya isterinya di luar negeri.”
“Mereka pisah ranjang, karena isterinya sudah capek melihat si owner hobbynya selingkuh.”
“Apakah dia ke luar negeri, ketemu isterinya?” tanya si suara kemayu.
“Tidak ! Beberapa hari lalu aku lihat dia keluar sama perempuan cantik, kelihatannya masih muda , mereka keluar dari lift milik si owner.”
“Aku dengar dari security, katanya dia punya sayang-sayang, muda, cantik, mahasiswa. Paling-paling dia porotin si owner.” Suara protes si kemayu.
“Itulah gaya hidup orang kaya, dikatakan puber kedua, hanya alasan karena bosan dengan isterinya, dicarilah sayang-sayang di luar rumah, berselingkuhlah , karena sayang-sayangnya memberi pelayanan yang memabokkan, supaya Oomnya dengan enteng memberi hadiah dan uang."
Aku menikmati gosip dan celoceh mereka yang dikeluarkan dengan bebas, tanpa beban, sesuai isi hati mereka. Mungkin karena mereka se level, batinku. Atau tidak ada topik, hanya topik sekitar salon dan apartemen. Ternyata gosip sugar baby lagi viral di salon ini.
Karena penasaran aku bertanya sama therapist yang melayaniku, “Siapa si owner yang dibicarakan?”
“Itu pemilik gedung apartemen ini, dia yang punya dua blok apartemen Bougenvilee satu dan dua.”
“Oh !”
Ponselku berdering, dibantu therapist aku menerima ponselku, kulihat log panggilan, Daddy.
“Hallo.”
“Kamu dimana?”
"Di salon.”
“Salon mana?”
“Salon bougenville.”
Tidak ada suara, “Daddy?” tanyaku.
“Aku pulang agak lama, ada meeting.”
Lalu ponselnya ditutup.
Aku segera mengirin W******p,”Aku sedang memanjakan diriku, agar malam nanti daddy tidak akan melepaskanku, karena tubuhku keset dan wangi.” Dengan emoji tertawa.
Tidak ada tanggapan, masih centang satu. Mungkin daddy sibuk, batinku.
Cukup lama aku di salon, selesai aku masuk lift diiringi tatapan mata para pegawai salon. Di lift aku tersenyum mengingat gosip mereka tentang si owner yang katanya puber kedua. Apakah daddy juga sedang memasuki puber kedua ?
Terngiang perkataan mereka, sayang-sayangnya beri pelayanan yang memabokkan agar oomnya kasih materi dan uang yang banyak. Akh, hubunganku dengan daddy bukan hanya karena kontrak teman kencan saja, malah kita melakukan hubungan fisik untuk memuaskan hasrat, dan gairah kita, batinku.
Terdengar bunyi ting, aku keluar lift, aku kaget melihat daddy sudah menungguku di depan lift. Wajahnya menahan marah. Aku menahan mulutku agar tidak keluar pertanyaan mengapa daddy marah.
Diseretnya aku , mengambil kartu kamar dariku ," Mengapa kamu tidak katakan akan ke salon? Daddy tidak suka kamu ke salon itu, salon tempat segala gosip miring dan hoaks tentang penghuni apartemen."
Aku terdiam, tidak mengatakan sesuatu. Tiba-tiba pikiran nakalku keluar, "Apakah daddy langganan salon Bougenville?"
Daddy menatapku dengan tatapan tajam, aku baru melihat tatapan tajam yang diberikan kepadaku. Ada ketakutan melihat tatapannya, "Maaf daddy," kataku sambil menundukkan kepalaku.
"Kamu penghuni baru di apartemen ini, di bawah sana di salon tempat segala gosip dan hoaks tentang penghuni apartemen. Nanti mereka ingin mengetahui siapa dirimu, kamar berapa, apa pekerjaanmu. Mereka mencari info kemudian setelah mendapat info yang se tai kuku, mereka goreng menjadi makanan siap disaji menjadi gosip hot."" Apalagi si kemayu, mulutnya sangat berbisa , mengeluarkan racun yang bisa mematikan karakter seseorang."" Baby?"" Iya, daddy . Baby akan ingat perkataan daddy. Maafin baby sudah membuat daddy marah."" Tidak apa-apa, sini peluk daddy." Aku langsung mendaratkan tubuhku dalam pelukan daddy, menatapnya , ingin mendapatkan pujiannya. “Apakah model rambut ini aku terlihat cantik?” tanyaku manja.“Hum, model apapun kamu tetap terlihat cantik di mata daddy.”“Daddy katanya pulang malam,”“Daddy cepat pulang mendengar baby ada di salon gossip, takut mereka macam-macam sama baby.”“Jadi daddy tidak balik ke kantor?” tanyaku.“Daddy harus balik, hmm sekarang jam lima, ad
Aku mengedarkan mataku ke sekeliling baruga tempat kami diwisuda hari ini. Aku melihat mama duduk di balkon. Kedua adikku tidak diperkenan masuk ruang sidang, mereka menunggu di luar melihat dari tayangan televisi. Sebentar lagi acara wisuda akan dimulai diawali dengan parade para wisudawan kemudian para petinggi kampus.Tidak lama master ceremony umumkan para wisudawan akan memasuki ruang sidang , memasuki arena sidang, aku mencari wajah daddy di antara para undangan, daddy berjanji akan datang karena pesawatnya dari Jayapura akan mendarat jam sembilan pagi di Soeta. Aku kembali mengedarkan pandanganku mencari owner PT. MERCU BANGUN PERSADA yang telah memberikanku beasiswa, hika ada kesempatan aku akan mengucapkan terima kasih, batinku.Terdengar tepuk tangan para hadirin yang kebanyakan orang tua mahasiswa yang diwisuda.Aku hari ini memakai kebaya dan sarung jawa yang spesial mama jahit buat hari wisudaku.“Nduk kamu terlihat cantik pakai kebaya, mama bayangkan jika kamu menikah
Awal mulanya aku terikat kontrak sebagai teman kencan oom Bulus . Aku dan oom Bulus melanggar batasan kesopanan , bagiku oom yang lajang dan aku yang jomblo sah-sah saja melakukannya karena kami berdua sangat menginginkannya. Aku mencoba untuk melepaskan tapi setiap aku berusaha melepaskan, aku jatuh lagi dalam kesalahan yang sama yang mengenakkan seluruh tubuhku, menyatukan tubuhku ke tubuhnya yang kekar , liat dan kuat.Sejak itu aku tidak bisa melepaskan tubuhku dari tubuh oom Bulus yang kemudian kupanggil daddy. Tanpa daddy di sampingku, aku selalu kesepian. Seharian sejak semalam kami terus bergelut, seolah sulit dipisahkan , aku tidak tahu apa penyebabnya, mungkin cinta? Mungkin nafsu atau mungkin sisi liar dalam diri kami yang ingin dipuaskan.Aku tidak menyesal dengan keputusan yang aku buat, menjadi baby sugar daddy dan daddy menjadi daddy sugarku . Aku membayangkan wajahnya yang tampan, tubuhnya yang kekar dan perutnya yang sixpack karena daddy rajin melakukan squat.Aku m
Setelah tahu bahwa aku hamil,pikiranku cukup kacau antara mempertahankan atau menggugurkan. Aku belum siap jadi ibu, aku masih punya cita-cita ingin kuliah S2 kalau diperkenankan sampai S3. Ambisi mengejar gelar agar bisa menjadi kebanggaan mama yang selalu dianggap enteng oleh keluarga papa. Mama dan papa menikah tidak disetujui keluarga, karena mama adalah wanita biasa, yang dulu kerja di perusahaan keluarga ayah sebagai cleaning servis. Sambil kuliah mama bekerja sebagai cleaning services upada shift malam.Mama dan papa menikah karena suatu kesalahan yang dibuat mereka, karenanya waktu aku berangkat kuliah ke ibu kota mama wanti-wanti berpesan,”Jaga dirimu nduk, jangan salah langkah.Kamu akan menyesal seumur hidup.”Sekarang aku melakukan hal yang sama, malah tinggal bersama dengan lelaki seusia papa,hamil dan menurut daddy akan bertanggungjawab dan menikahiku.Timbul pertaruangan antara pikiran dan hati nuraniku. Kalau aku ingin mencapai cita-citaku, aku harus ambil pilihan, abors
Sejak dikatakan aku positif hamil dan usia kandunganku sudah berusia dua bulan, aku semakin resah. Daddy mengetahui keresahanku ,menjadi semakin posesif dan protektif. Aku tidak bisa keluar sesuka hatiku, harus ada persetujuan daddy. Aktivitas keluar hanya kontrol ke dokter, ke kampus menyelesaikan beberapa administrasi kelulusanku dan bertemu ibu Angela serta ke mall. Itupun harus dikawal oleh oom Herkules. Ada rasa nyaman dikawal oleh oom Herkules tapi ada juga risih karena orang-orang menatapku jika dikawal Herkules.Pernah aku dengar bisikan seorang ibu ketika belanja di mall, “Kasihan anak itu masih kecil sudah jadi P, cantik memang sayang masa depannya,”“Perempuan kalau matre, tidak peduli apakah yang dijalani halal atau haram.”Kepalaku langsung pening, berdenyut kencang ingin kutonjok mulutnya tapi aku tahu resiko yang akan aku hadapi. Akhirnya keinginan membeli baju hamil gagal, karena aku langsung keluar dari gerai baju diikuti oom Herkules yang bertanya-tanya dalam hati.“N
Daddy memelukku erat-erat, menatapku lekat-lekat, tersenyum tipis menatapku dengan tatapan cinta,” I love you baby,” bisiknya.“ I love you too,” bisikku merapatkan tubuhku ke tubuhnya."Aku masih ingin.""Ish. istirahat dulu." Kataku manja mengusap keringat yang bertebaran di tubuhnya.Tubuh daddy terasa begitu hangat di udara dingin kamar ber AC 18 derajat keringat terus bercucuran. Daddy berguling menahan berat tubuhnya dengan telapak tangannya, merendah, dan mencium wajahku, lalu masing-masing payudaraku, mencium pucuknya , putingku yang terlihat melebar dengan bibirnya. Turun ke bawah mencium perutku yang membuncit , meletakkan kepalanya, didengarnya detak jantung bayiku, terus ke paha, ke tungkai, ke kakiku , pergelangan kakiku di cium dan berakhir di telapak kakiku. Daddy tidak menciumnya, memijat sebentar, kemudian mencium gemas, naik ke atas lagi membuatku terkikik-kikik manja. Kesukaan daddy jika aku terkikik-kikik manja, menggeliat manja dan berbisik, “Aku suka permaina
Dalam tidur, aku merasakan tanganku dibelai sampai ke lenganku, kemudian tanganku di pegang erat-erat disatukan dengan tangannya. Aku tahu siapa pelakunya, daddy. Aku berusaha membuka mataku, entah mengapa mataku sulit terbuka, bagaikan ada uang logam seribu rupiah menempel di mataku.Akhirnya aku berbisik,”Daddy..”“Ya my baby,” terdengar bisik halus hampir tak terdengar.Aku memaksa membuka mataku, tetap tidak bisa. Apa yang mereka buat kepadaku sehingga kau tidak bisa membuka mataku? Batinku gelisah.“Baby, I love you,” bisik daddy.“I love daddy too,”Lalu aku menangis, “Daddy bayi kita meninggal?”Tidak ada jawaban, malah tangan yang memegang tanganku semakin erat memegangku.“Maafkan daddy.”suara daddy terdengar serak menahan emosi.Terdengar isak tangis daddy.Sekuat tenaga aku membuka mata, lalu duduk, tapi ada sesuatu menghalangiku. Rupanya alat infus dan alat bantu pernapasan.“Baby jangan bergerak sayang,”“Daddy menangis? Kata dokter Budi bayi kita sehat, kok dikatakan sun
Semalam aku tidak bisa tidur, nyeri di perut bekas operasi terasa nyeri sampai di belakang, nyeri di payudaraku yang bengkak karena air susuku menetes terus, sudah kupijat payudara untuk mengeluarkan air susu hanya menetes membuat bra dan blus basah di sekitar dada, belum lagi dadaku terasa nyeri karena sakit hati dibohongi daddy, ditambah kepalaku yang pening, lengkap sudah penderitaanku karena sakit mendominasi seluruh tubuhku.Aku hanya bisa menangis mengutuk diriku yang begitu bodoh, bisa dibohongi daddy selama dua tahun. Aku kira akulah satu-satunya wanita yang dicintainya, akulah primadonanya, akulah kekasih jiwanya, ternyata itu semua bohong. Aku disebut berselingkuh dengan daddy, aku disebut pelakor, disebut jalang, pelacur semua sampah masyarakat di jatuhkan padaku oleh wanita paruh baya yang mengaku ibunya.Aku tersenyum tipis , teringat pertanyaanku, “Tante isterinya?” Hampir terloncat dari bibirku, pantas daddy menjadikanku kekasihnya karena isterinya tua. Bagaimana kalau
Kepalaku yang sejak tadi pusing semakin pusing dan berdenyut, aku menutup wajahku seakan mengusir kebimbangan, ketakutan , kecemasan ditambah kegusaran karena berita hoaks .Ingin rasanya aku segera balik ke Jakarta , menemui suamiku dan mengatakan apa yang diberitakan di Lagi Viral tidaklah benar atau hoaks.Aku sibuk dengan pikiranku, menerima saran Mr. Grayson berakibat aku lebih lama tinggal di LA, sedangkan suamiku hanya memberi ijin aku untuk tujuh hari saja, termasuk kepulanganku ke Jakarta. Jika aku tinggal lebih lama pasti dia mengira apa yang diberitakan di Lagi Viral benar adanya meskipun dik Fanny sudah mengkonfirmasikannya dan mengirim foto-foto penghormatan terakhir Profesor Thomas Black.Sedang sibuk dengan pikiranku ponselku berbunyi, cepat aku raih ponselku, siapa tahu suamiku menelpon , betapa kecewaku ternyata bukan dari dia dari Miss Alexandra Brown dia menanyakanku apakah aku akan hadir dalam pembacaan surat wasiat. Aku katakan bahwa aku harus menghubungi suamik
Ketika profesor Thomas Black disemayamkan di rumah duka, Mr. Grayson memberikan dua ponsel kepadaku,” Accept it, it's the professor's cell phone” Ujarnya.Aku memandangnya tidak mengerti, melihat keraguanku dia meletakkan di tanganku, "I have no right to keep it, there were some private conversations, fotos and videos abaout you and profesor.”Aku menerimanya dengan tangan gemetar, kemudian minta ijin untuk meninggalkannya sebentar ke ruang istirahat yang disediakan rumah duka. Aku membelai dua ponsel yang sangat kuingat milik Profesor Black, kami sering selvie, video bersama. Aku membukanya membaca beberapa percakapan kami dari yang serius sampai vulgar membuatku merinding, membuka galeri ada beberapa foto kami bedua baik dalam berpakaian lengkap bahkan polos, aku membuka video, betapa terperajatku melihat video kami , video saling bercanda, di ranjang, di kamar tamu dan ruang kerja Profesor Black bahkan ketika kami sedang berhubungan intim.Aku mengurut dadaku, menangis dan ingin men
Bagiku permohonanku disetujui suamiku adalah anugerah terindah yang diberikan Sang Penyelenggara Ilahi yang berkenan membuka hati suamiku ,”Jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada ku meluweskan semua jalan ke Los Angeles. Visa , tiket ,surat-surat perjalanan sudah ditanganku ,” bisikku ketika aku memasukkan beberapa pakaian ke koper.Aku diantar suamiku ke bandara Soeta,”Adakah yang menjemputmu di bandara Los Angeles?” tanya suamiku.“Mr. Grayson Hopkins, kuasa hukum Profesor Black.” Jawabku.“Begitu tiba kasih khabar, jangan membuat papa bertanya-tanya apakah kamu tiba dengan selamat.”Kami berpisah sambil memeluk , cipika cipiki,”Papa akan merindukanmu.”Bisik suamiku.“Mama juga akan merindukanmu, setelah menikah baru pertama kali kita berpisah antara dua benua. Mudah-mudahan mama bisa cepat pulang.” Kataku menciumnya sekali lagi.Perjalanan panjang ke California aku berusaha tidur,agar sampai di California aku minta langsung ke rumah sakit. Setelah menjenguk Profesor Black, berbisik d
Aku bingung menghadapi dilemma yang harus aku pilih,berangkat ke Los Angeles menjenguk Profesor Black yang sedang sekarat atau membiarkannya dalam kesendiriannya dan mungkin kerinduannya untuk bertyemu denganku tidak terwujud.Kepalaku rasanya mau pecah, masalahku sekarang bertambah lagi. Masalah bertumpuk di otakku membuatku semakin stress, rasanya ingin menjerit sekeras-kerasnya. Pelukan lembut di bahuku menyadarkanku, aku membalikkan tubuhku berhadapan dengan suamiku yang menatapku lekat-lekat,”Kamu ingin menjenguknya?” tanyanya lembut .Aku menatap suamiku, bertanya dalam hatiku mengapa dia tiba-tiba cepat berubah, tadi kami sempat bertengkar , tidak menerima permohonan kuasa hukum Profesor Black agar aku ke Los Angeles.“Mam, ingat kamu sekarang ibu dari Adhie dan Mira, isteri dari BuluSriyanto, bukan mahasiswi Profesor Black. Lupakan dia, lupakan kalau dia sakit, siapa tahu itu jebakan agar kamu ke LA , dia …”“Dia sekarat! Bukan menjebakku!” Kataku dengan suara keras.“Apa bukti
Hari-hari sibuk di kantor, sidang naik banding ibu Dewitasari, sidang penghinaan dan pencemaran nama baik juga belum selesai . Ibu Dewitasari dikenakan tuntutan berlapis-lapis karena perbuatan tindak pidana penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Ibu Dewitasari minta naik banding, seharusnya hukuman harus lebih ringan.Demikian halnya sidang ibu Kasmawati dan Sari dijerat pasal pencemaran nama baik di media sosial dengan maksud supaya hal tersebut diketahui umum .Perbuatan yang merendahkan atau merusak nama baik atau harga diri orang lain sehingga merugikan orang tersebut, termasuk menista dan/atau memfitnah dipidana penjara paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak Empat Ratus Juta Rupiah.Ancaman yang semakin membuatku ketakutan atas keselamatan diriku, suami dan anak-anakku meskipun sudah dilaporkan kepada pihak yang berwenang tidak membuatku aman dan nyaman dalam melaksanakan aktivitas di luar.Yang paling menyedihkan hatiku adalah perub
Hari Sabtu kami mengurung diri di kamar Executive suite . Kami sepakat mematikan ponsel, tidak mengadakan hubungan kelua. Jum’at malam setelah candle light dinne kami berkurung di kamar, melakukan apa saja sesuai keinginan kami, kalau ingin bercinta kami bercinta sampai puas, kalau lapar dan haus kami memesan melalui layanan kamar atau room service,makanan dan minuman diantarkan tanpa harus meninggalkan kenyamanan kami.Saat ini kami berbaring di ranjang, mendengarkan musik romantis dari ponsel suamiku. Ponsel milik kami berdua,berisi semua yang namanya romantic. Musik romantis, video romantis dan pembicaraan kami berisi kata-kata cumbu rayuan. Itu hasil karya suamiku kalau kami berdua di kamar tidur , musik pengantar untuk melakukan hal-hal yang romantis.Dua malam, tiga hari hari kami rencanakan diisi dengan healing dan refreshing, rekonsiliasi batin , mencari kesegaran batin agar kami semakin mencintai serta mengolah tubuh kami, dengan hubungan intim kami percaya akan meny
Suamiku benar-benar mampu menguasai diriku pada pemanasan, dia mengenal titik-titik sensitif yang sangat kusukai jika dia menyentuhnya entah dengan jemarinya, bibir atau lidahnya yang mampu membuatku terus mendesah dan mengerang. Pemanasannya saja membuatku blingsatan apalagi kalau memasukiku.“Aku akan membuatmu terus menggelinjang, mendesah dan mengerang. Aku ingin mengalahkan si dia yang ada di LA. “ Katanya setiap kami melakukan hubungan intim.Aku tertawa terkikik-kikik mendengar celotehnya, teringat kata-kataku waktu kami berbicara pertama kali di teras tempat kostku. Setelah ronde pertama selesai suamiku belum puas menginginkan kami melakukannya lagi setelah kami beristirahat.Suamiku membisikkan sesuatu di telingaku, aku terkejut mendengar bisikannya.“Mengapa terkejut? Baru kamu dengar pose itu?” tanya suamiku ingin mengetahui reaksiku.Aku tidak berani menatapnya, aku pura-pura sibuk merapikan rambutku yang acak-acakan, melirik cermin besar yang berdiri kokoh , menyatukan
Dua minggu lagi kami akan merayakan tiga tahun pernikahan kami, sesuai kesepakatan ,kami akan merayakan di hotel. Suamiku sudah reservasi untuk tiga hari . Menjelang anniversary perkawinan kami suamiku sibuk memanjakanku dengan membeli pakaian, mulai dari gaun tidur, gaun pesta , sepatu high heels untuk pesta candle light anniversary yang dibungkus dalam box berbalut kain sutra dipermanis dengan pita besar , baru boleh aku buka di hotel.“Ma, nanti dipakai waktu anniversary perkawinan kita,”kata suamiku menyerahkan goody bag dengan nama designer terkenal dengan gaun haute couture.“Pa, terlalu memanjakanku,” ujarku.“Kalau papa kasih uang suruh mama beli pasti mama cari yang tidak bermerek,”“Mama tidak gila barang bermerk, yang penting enak dipakai.”“Posisi mama sebagai direktur keuangan dan papa sebagai pengusaha harus berkualitas dalam penampilan, makin tinggi kedudukan harus semakin berkualitas dalam penampilan.” Ujar suamiku.“Mama takut semakin papa terlihat berkualitas dalam
Semalam kami melampiaskan gairah liar kami, tadi pagi aku terbangun ketika suamiku sudah minta, “Ma, si kecil minta,”bisiknya di telingaku.Mataku yang masih malas untuk dibuka, aku buka paksa, melihat miliknya telah berdiri tegak menuntut untuk dilayani.“Masih ngantuk.” Kataku.“Ma,dia sudah nggak tahan.”“Dia atau papa,”Usilku untuk menggodanya menghilangkan kantukku.“Dua-dua.”“Pa, mulai saja nanti aku nurut saja keinginan papa.”“Boleh? Sesuai keinginanku? Sure?” tanyanya .“Hum..”Aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan suamiku yang selalu membuatku insomnia, melupakan di sekitarku, membiarkan jemari, bibir dan lidahnya bereaksi di kedua payudaraku, berakhir dengan menghisapnya. Aku bisa merasakan miliknya terus berkedut di pahaku . Aku membelai miliknya dengan lembut, tidak saja aku yang mendesah karena ulah suamiku, suamiku juga mendesah ketika jemariku membelai, mengurut miliknya.“Mam, uenaak banget,”“Hum..”Aku tidak tahu berapa lama kami melakukan pemanasan, aku