Aku bangun pagi melakukan aktivitas membuat sarapan buat daddy dan aku. Sejak aku menyerahkan keperawananku, aku dan daddy hidup bersama. Kami kadang-kadang ke apartemen owner jika ingin mandi di Jacuzzi , nonton karena televisi milik owner besar dan suaranya super dasyat. Desahan dan erangan suara bercinta terdengar jelas.
“Morning daddy,” sapaku melihat daddy keluar kamar tidur, memelukku dari belakang.
“Apa menu sarapan kita?”
“Roti bakar, dan juice apel.”
“Tidak ada susu?” tanyanya.
“Oh, lupa kemarin beli susu di supermarket.” Kataku.
“Susu yang ini, “ bisiknya sambil menurunkan tali spageti dasterkuyang langsung melorot ke bawah.
“Ih, daddy. “ kataku menggeliat geli ketika tangannya meremas payudaraku, kemudian membalikkan tubuhku, daddy mengulum putingku dengan nikmatnya.
“Omeletnya nanti hangus lho,” kataku menarik tubuhku lalu mematikan kompor.
“Aku rasanya malas ke kantor.”
“Mau dipecat owner?” tanyaku.
“Kita lakukan morning s*ks dulu, just ten minutes.”
Tanpa menunggu persetujuanku, daddy langsung melumat payudaraku, mengulum putingku dan mendudukkanku di kursi, menarik pantieku, membuka bosternya. Miliknya sudah berdiri tegang. Daddy meraih bokongku , kami melakukan dengan duduk di kursi yang bergoyang-goyang, berkeriak-keriuk membuat bunyi yang seirama dengan goyangan kami.
Kami menyelesaikan dengan lenguhan bersama, saling memagut, menyatukan tubuh kami, daddy memasukkan semua benihnya ke dalam. Aku kaget ketika tahu bahwa dia tidak memakai kondom.
“Dad, kamu lupa pakai kondom?”
“Takut hamil?”tanyanya sarkastis.
“Kan aku masih kuliah,” bisikku.
“Kita menikah saja.”
“Apa?” jeritku.
“Mengapa menjerit ? kamu tidak mau menikah denganku karena sudah tua?”
“No ! Aku belum siap. Aku masih ingin kuliah S2.” Kataku dengan gemetar, takut mendengar perkataannya.
“Aku mandi dulu, baru sarapan,” meninggalkanku yang masih kaget dengan ajakan menikah.
“Seruput kopinya dulu, biar badannya hangat.” Kataku mengejar daddy yang akan masuk ke kamar. membawa cangkir kopi lalu menyodorkan cangkir ke mulutnya.
Aku merasakan ada kekecewaan daddyku. Aku menyesal ketika daddy bertanya takut hamil dan aku jawab masih ingin kuliah S2.
Aku memakai kembali daster, menyiapkan meja untuk sarapan. Keluar kamar, aku lihat daddy sudah berpakaian lengkap,”Katanya malas ke kantor.” godaku.
“Aku berubah pikiran.”
“Marah ya?” tanyaku.
“Mengapa aku marah, itukan hakmu. Kita juga hanya teman kencan.”
"Teman kencan? " tanyaku.
"Iya, sesuai kontrak."jawabnya.
"Tapi kita lakukan lebih dari teman kencan, "
"Kamu tahu, lalu takut hamil?" tanyanya.
"Daddy.." kataku sambil memeluknya, "Daddy ingin aku hamil? " tanyaku.
Ponselku berbunyi, kulihat log panggilan, dari mama.
“Selamat pagi ma.”
“Jeje, kamu libur semester? Liburan ke rumah?”
“Maaf ma, Jeje tidak bisa pulang ke rumah, Jeje ada kerja. Kerja kantoran, agar bisa kirim mama uang setiap bulan. Nanti deh kalau Jeje selesai kuliah, pasti pulang.” Jawabku.
Terdengar suara mama menarik napas, "Kami kangen Jeje." lalu mama mematikan ponselnya.
Aku menatap ponselku.Ada perasaan sedih telah membohongi mama, ada keinginan menangis, air mata yang berhenti di ujung mataku langsung turun ke pipi.
Sebuah tangan mengelus pipiku, “Berapa lama liburnya?
“Dua minggu daddy.”
“Daddy ingin mengajakmu jalan-jalan ke luar negeri, tapi oom harus mengisi acara seminar di Bali."
"Kita ke Bali?" tanyaku.
“Hum. Menemaniku, kalau malam pulang capek ada yang memijat, memelukku ."
" Itu saja?" tanyaku menggoda.
"Selebihnya daddy serahkan padamu." bisik daddy.
"Beres." kataku.
"Daddy pulang agak malam."
“Daddy, jangan pulang malam-malam. Kita nonton, ada streaming baru , seru, asyik dan mendebarkan. Daddy beli camilannya ? “ kataku menggelayut manja di bahu daddy.
"Apa judul filmnya?" tanya daddy.
"Aku akan cari yang romantis dan penuh adegan mendebarkan jantung dan napas,"kataku lalu mengucapkan suatu kode ajakan untuk bercinta.
"Malam ini daddy serahkan pada baby, " bisik daddy di telingaku.
Aku mengambil tas kerja daddy menyerahkan ke tangannya, “We NIFOC ?” bisikku lirih di telinganya.
Daddy tertawa terbahak-bahak mendengar bisikanku, “May IPN? “ tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya.
“Of course.” Jawabku lalu mencium bibirnya, “See you tonight.”
Aku tersenyum sendiri mengingat bisikan kami tadi. Setelah mengenal Bulu Sriyanto, aku menjadi liar jika berhadapan dengannya. Di kampus aku menjaga imageku sebagai mahasiswa .
Aku membersihkan apartemen, mencuci pakaian meskipun daddy ingin di laudry aku katakan biar aku yang mencuci di mesin cuci dan untuk menyetrika baru dibawa ke laundry. Setelahnya aku membaringkan diriku di bathtub, ada keinginan memanjakan diriku, dengan spa, aku mencari salon dekat apartemen.
Sampai di salon, aku disambut oleh hairdresser yang kemayu, “Sis, mau gunting rambut?”
“Mm.. merapikan, creambath, body message dan lulur.”
“Oh, saya lihat rambut Sis agak kusam , saya tawarkan perawatan spa, dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Creambath, facial, lulur atau body scrub, manicure-pedicure dan foot spa. Lengkap deh, saya lihat sis capek banget, habis di spa lengkap langsung seger buger.”
Hmm, marketingnya bagus, batinku lalu menjawab, “Boleh.”
“Baru pertama kali ya kemari? Tinggal di mana? “ cicitnya membuat aku agak jengkel, lalu mengikuti pegawai salon yang mengarahkanku ke bagian belakang. Selama di spa aku mendengar celoceh mereka di luar .
“Nancy kamu dengar nggakk si owner gedung ini punya sayang-sayang ? Apa itu bahasa Inggrisnya? “ Aku dengar suara kemayu,
“Mm.. girl escort.”suara seorang menjawab.
“Bukan , ada baby-baby gitu.”bantah suara kemayu.
“Sugar baby.” Terdengar suara perempuan lain.
“Sudah lama si owner tidak kemari. Aku rindu dengar suaranya, rasanya jantungku mau melorot ke bawah.”
Terdengar suara perempuan, “Kamu rindu tipnya, bukan suaranya."
"Eh, betul sekali. Dia memang royal dalam memberi tip, kita semua dapat tip, meskipun tidak melayaninya.”
“Tidak pernah terlihat isterinya, katanya isterinya di luar negeri.”
“Mereka pisah ranjang, karena isterinya sudah capek melihat si owner hobbynya selingkuh.”
“Apakah dia ke luar negeri, ketemu isterinya?” tanya si suara kemayu.
“Tidak ! Beberapa hari lalu aku lihat dia keluar sama perempuan cantik, kelihatannya masih muda , mereka keluar dari lift milik si owner.”
“Aku dengar dari security, katanya dia punya sayang-sayang, muda, cantik, mahasiswa. Paling-paling dia porotin si owner.” Suara protes si kemayu.
“Itulah gaya hidup orang kaya, dikatakan puber kedua, hanya alasan karena bosan dengan isterinya, dicarilah sayang-sayang di luar rumah, berselingkuhlah , karena sayang-sayangnya memberi pelayanan yang memabokkan, supaya Oomnya dengan enteng memberi hadiah dan uang."
Aku menikmati gosip dan celoceh mereka yang dikeluarkan dengan bebas, tanpa beban, sesuai isi hati mereka. Mungkin karena mereka se level, batinku. Atau tidak ada topik, hanya topik sekitar salon dan apartemen. Ternyata gosip sugar baby lagi viral di salon ini.
Karena penasaran aku bertanya sama therapist yang melayaniku, “Siapa si owner yang dibicarakan?”
“Itu pemilik gedung apartemen ini, dia yang punya dua blok apartemen Bougenvilee satu dan dua.”
“Oh !”
Ponselku berdering, dibantu therapist aku menerima ponselku, kulihat log panggilan, Daddy.
“Hallo.”
“Kamu dimana?”
"Di salon.”
“Salon mana?”
“Salon bougenville.”
Tidak ada suara, “Daddy?” tanyaku.
“Aku pulang agak lama, ada meeting.”
Lalu ponselnya ditutup.
Aku segera mengirin W******p,”Aku sedang memanjakan diriku, agar malam nanti daddy tidak akan melepaskanku, karena tubuhku keset dan wangi.” Dengan emoji tertawa.
Tidak ada tanggapan, masih centang satu. Mungkin daddy sibuk, batinku.
Cukup lama aku di salon, selesai aku masuk lift diiringi tatapan mata para pegawai salon. Di lift aku tersenyum mengingat gosip mereka tentang si owner yang katanya puber kedua. Apakah daddy juga sedang memasuki puber kedua ?
Terngiang perkataan mereka, sayang-sayangnya beri pelayanan yang memabokkan agar oomnya kasih materi dan uang yang banyak. Akh, hubunganku dengan daddy bukan hanya karena kontrak teman kencan saja, malah kita melakukan hubungan fisik untuk memuaskan hasrat, dan gairah kita, batinku.
Terdengar bunyi ting, aku keluar lift, aku kaget melihat daddy sudah menungguku di depan lift. Wajahnya menahan marah. Aku menahan mulutku agar tidak keluar pertanyaan mengapa daddy marah.
Diseretnya aku , mengambil kartu kamar dariku ," Mengapa kamu tidak katakan akan ke salon? Daddy tidak suka kamu ke salon itu, salon tempat segala gosip miring dan hoaks tentang penghuni apartemen."
Aku terdiam, tidak mengatakan sesuatu. Tiba-tiba pikiran nakalku keluar, "Apakah daddy langganan salon Bougenville?"
Daddy menatapku dengan tatapan tajam, aku baru melihat tatapan tajam yang diberikan kepadaku. Ada ketakutan melihat tatapannya, "Maaf daddy," kataku sambil menundukkan kepalaku.
"Kamu penghuni baru di apartemen ini, di bawah sana di salon tempat segala gosip dan hoaks tentang penghuni apartemen. Nanti mereka ingin mengetahui siapa dirimu, kamar berapa, apa pekerjaanmu. Mereka mencari info kemudian setelah mendapat info yang setitik tai kuku, mereka goreng menjadi makanan yang siap disaji menjadi gosip hot." " Apalagi si kemayu, mulutnya sangat berbisa , mengeluarkan racun yang bisa mematikan karakter seseorang." " Baby?" " Iya, daddy . Baby akan ingat perkataan daddy. Maafin baby sudah membuat daddy marah." " Tidak apa-apa, sini peluk daddy." Aku langsung mendaratkan tubuhku dalam pelukan daddy, menatapnya , ingin mendapatkan pujiannya. “Apakah model rambut ini aku terlihat cantik?” tanyaku manja. “Hum, model apapun kamu tetap terlihat cantik di mata daddy.” “Daddy katanya pulang malam,” “Daddy cepat pulang mendengar baby ada di salon gossip, takut mereka macam-macam sama baby.” “Jadi daddy tidak balik ke kantor?” tanyaku. “Daddy harus balik, hmm
Aku mengedarkan mataku ke sekeliling baruga tempat kami diwisuda hari ini. Aku melihat mama duduk di balkon. Kedua adikku tidak diperkenan masuk ruang sidang, mereka menunggu di luar melihat dari tayangan televisi. Sebentar lagi acara wisuda akan dimulai diawali dengan parade para wisudawan kemudian para petinggi kampus. Tidak lama master ceremony umumkan para wisudawan akan memasuki ruang sidang , memasuki arena sidang, aku mencari wajah daddy di antara para undangan, daddy berjanji akan datang karena pesawatnya dari Jayapura akan mendarat jam sembilan pagi di Soeta. Aku kembali mengedarkan pandanganku mencari owner PT. MERCU BANGUN PERSADA yang telah memberikanku beasiswa, ika ada kesempatan aku akan mengucapkan terima kasih, batinku. Terdengar tepuk tangan para hadirin yang kebanyakan orang tua mahasiswa yang diwisuda.Aku hari ini memakai kebaya dan sarung jawa yang spesial mama jahit buat hari wisudaku. “Nduk kamu terlihat cantik pakai kebaya, mama bayangkan jika kamu menik
Awal mulanya aku terikat kontrak sebagai teman kencan oom Bulus . Aku dan oom Bulus melanggar batasan kesopanan , bagiku oom yang lajang dan aku yang jomblo sah-sah saja melakukannya karena kami berdua sangat menginginkannya. Aku mencoba untuk melepaskan tapi setiap aku berusaha melepaskan, aku jatuh lagi dalam kesalahan yang sama yang mengenakkan seluruh tubuhku, menyatukan tubuhku ke tubuhnya yang kekar , liat dan kuat. Sejak itu aku tidak bisa melepaskan tubuhku dari tubuh oom Bulus yang kemudian kupanggil daddy. Tanpa daddy di sampingku, aku selalu kesepian. Seharian sejak semalam kami terus bergelut, seolah sulit dipisahkan , aku tidak tahu apa penyebabnya., mungkin cinta? Mungkin nafsu atau mungkin sisi liar dalam diri kami yang ingin dipuaskan.Aku tidak menyesal dengan keputusan yang aku buat, menjadi baby sugar daddy dan daddy menjadi daddy sugarku . Aku membayangkan wajahnya yang tampan, tubuhnya yang kekar dan perutnya yang sixpack karena daddy rajin melakukan squat.Aku
Setelah tahu bahwa aku hamil,pikiranku cukup kacau antara mempertahankan atau menggugurkan. Aku belum siap jadi ibu, aku masih punya cita-cita ingin kuliah S2 kalau diperkenankan sampai S3. Ambisi mengejar gelar agar bisa menjadi kebanggaan mama yang selalu dianggap enteng oleh keluarga papa. Mama dan papa menikah tidak disetujui keluarga, karena mama adalah wanita biasa, yang dulu kerja di perusahaan keluarga ayah sebagai cleaning servis. Sambil kuliah mama bekerja sebagai cleaning services upada shift malam.Mama dan papa menikah karena suatu kesalahan yang dibuat mereka, karenanya waktu aku berangkat kuliah ke ibu kota mama wanti-wanti berpesan,”Jaga dirimu nduk, jangan salah langkah.Kamu akan menyesal seumur hidup.”Sekarang aku melakukan hal yang sama, malah tinggal bersama dengan lelaki seusia papa,hamil dan menurut daddy akan bertanggungjawab dan menikahiku.Timbul pertaruangan antara pikiran dan hati nuraniku. Kalau aku ingin mencapai cita-citaku, aku harus ambil pilihan, abors
Sejak dikatakan aku positif hamil dan usia kandunganku sudah berusia dua bulan, aku semakin resah. Daddy mengetahui keresahanku ,menjadi semakin posesif dan protektif. Aku tidak bisa keluar sesuka hatiku, harus ada persetujuan daddy. Aktivitas keluar hanya kontrol ke dokter, ke kampus menyelesaikan beberapa administrasi kelulusanku dan bertemu ibu Angela serta ke mall. Itupun harus dikawal oleh oom Herkules. Ada rasa nyaman dikawal oleh oom Herkules tapi ada juga risih karena orang-orang menatapku jika dikawal Herkules.Pernah aku dengar bisikan seorang ibu ketika belanja di mall, “Kasihan anak itu masih kecil sudah jadi P, cantik memang sayang masa depannya,”“Perempuan kalau matre, tidak peduli apakah yang dijalani halal atau haram.”Kepalaku langsung pening, berdenyut kencang ingin kutonjok mulutnya tapi aku tahu resiko yang akan aku hadapi. Akhirnya keinginan membeli baju hamil gagal, karena aku langsung keluar dari gerai baju diikuti oom Herkules yang bertanya-tanya dalam hati.“N
Daddy memelukku erat-erat, menatapku lekat-lekat, tersenyum tipis menatapku dengan tatapan cinta,” I love you baby,” bisiknya.“ I love you too,” bisikku merapatkan tubuhku ke tubuhnya."Aku masih ingin.""Ish. istirahat dulu." Kataku manja mengusap keringat yang bertebaran di tubuhnya.Tubuh daddy terasa begitu hangat di udara dingin kamar ber AC 18 derajat keringat terus bercucuran. Daddy berguling menahan berat tubuhnya dengan telapak tangannya, merendah, dan mencium wajahku, lalu masing-masing payudaraku, mencium pucuknya , putingku yang terlihat melebar dengan bibirnya. Turun ke bawah mencium perutku yang membuncit , meletakkan kepalanya, didengarnya detak jantung bayiku, terus ke paha, ke tungkai, ke kakiku , pergelangan kakiku di cium dan berakhir di telapak kakiku. Daddy tidak menciumnya, memijat sebentar, kemudian mencium gemas, naik ke atas lagi membuatku terkikik-kikik manja. Kesukaan daddy jika aku terkikik-kikik manja, menggeliat manja dan berbisik, “Aku suka permaina
Dalam tidur, aku merasakan tanganku dibelai sampai ke lenganku, kemudian tanganku di pegang erat-erat disatukan dengan tangannya. Aku tahu siapa pelakunya, daddy. Aku berusaha membuka mataku, entah mengapa mataku sulit terbuka, bagaikan ada uang logam seribu rupiah menempel di mataku. Akhirnya aku berbisik,”Daddy..” “Ya my baby,” terdengar bisik halus hampir tak terdengar. Aku memaksa membuka mataku, tetap tidak bisa. Apa yang mereka buat kepadaku sehingga kau tidak bisa membuka mataku? Batinku gelisah. “Baby, I love you,” bisik daddy. “I love daddy too,” Lalu aku menangis, “Daddy bayi kita meninggal?” Tidak ada jawaban, malah tangan yang memegang tanganku semakin erat memegangku. “Maafkan daddy.”suara daddy terdengar serak menahan emosi. Terdengar isak tangis daddy.Sekuat tenaga aku membuka mata, lalu duduk, tapi ada sesuatu menghalangiku. Rupanya alat infus dan alat bantu pernapasan. “Baby jangan bergerak sayang,” “Daddy menangis? Kata dokter Budi bayi kita sehat, kok di
Semalam aku tidak bisa tidur, nyeri di perut bekas operasi terasa nyeri sampai di belakang, nyeri di payudaraku yang bengkak karena air susuku menetes terus, sudah kupijat payudara untuk mengeluarkan air susu hanya menetes membuat bra dan blus basah di sekitar dada, belum lagi dadaku terasa nyeri karena sakit hati dibohongi daddy, ditambah kepalaku yang pening, lengkap sudah penderitaanku karena sakit mendominasi seluruh tubuhku. Aku hanya bisa menangis mengutuk diriku yang begitu bodoh, bisa dibohongi daddy selama dua tahun. Aku kira akulah satu-satunya wanita yang dicintainya, akulah primadonanya, akulah kekasih jiwanya, ternyata itu semua bohong. Aku disebut berselingkuh dengan daddy, aku disebut pelakor, disebut jalang, pelacur semua sampah masyarakat di jatuhkan padaku oleh wanita paruh baya yang mengaku ibunya. Aku tersenyum tipis , teringat pertanyaanku, “Tante isterinya?” Hampir terloncat dari bibirku, pantas daddy menjadikanku kekasihnya karena isterinya tua. Bagaimana kal
“Oom Herku bangunlah, Tuhan masih menjaga anakku, Adhie sudah selamat,”Ujarku.Adhie sudah berhenti menangis, menatap Oom Herku, “Adhie yang salah Oom, Adhie maksa Oom Darman jalan kaki ke gerai ayam goreng,”Ucap Adhie , melepaskan pelukannya berlari ke Oom Herkules, mengajaknya berdiri Ada rasa aku diabaikan ketika Adhie langsung memeluk Oom Herku, aku berusaha tahu diri. Sejak kecil Adhie sudah dalam asuhan Oom Herku, bukan aku. Dissat dia membutuhkan kekuatan dua orang yang dicarinya, daddy dan Oom Herkles. ”Kok Adhie bisa diculik, diculik di sekolah?” tanya Oom Herkules dengan lembut. “Oom Darman dan aku diculik ketika kami akan ke restoran ayam goreng sambil menunggu Oom Herkules jemput kami. Tiba-tiba ada mobil berhenti di depan kami, beberapa orang turun menyergap Oom Darman yang langsung pingsan. Ada satu orang lagi ingin menyergap Adhie tapi Adhie tendang selangkangannya seperti yang daddy ajar, lalu lari sekencang-kencangnya sambil berteriak ,penculik!penculik! Akhirny
Sidang ibu Dewitasari sudah berlangsung demikian juga sidang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik masih berlangsung, aku hadir sebagai korban. Kedua sidang menjadi viral di media sosial dan media elektronik karena menyangkut dua nama perusahaan yang terkenal , nama keluarga Hadipranoto yang terkenal sebagai pengusaha sukses yang mampu membuat dua perusahaan diakui keberadaannya.Sidang penghinaan dan pencemaran nama baik terungkap bahwa postingan ibu Kasmawati menyebut jika korban merupakan wanita yang tidak terhormat dan perebut suami orang. Dakwaan jaksa dibantah ibu Kasmawati,” Bukan saya yang mengatakan, saya korban, handphone saya yang dipakai oleh Sari.”Sempat terjadi kericuhan dalam sidang karena dua terdakwa saling menyalahkan. Akhirnya sidang ditunda selama seminggu.Demikian juga sidang ibu Dewitasari, fakta persidangan diketahui bahwa korban, sekuriti PT.Mecu Banun Persada mengalami luka tusukan karena melindungi isteri pemilik PT.Mercu Bangun Persada sehingga pungg
Kedatangan mama membuat suasana rumah menjadi hangat.Mama yang lembut dan penyayang membuat Adhie betah tinggal di rumah. Bukan memanjakan, tapi mama sangat telaten mendengar cerita Adhie tentang aktivitasnya di sekolah, di karate dan les piano. Akupun menggunakan kesem patan membicarakan tawaran pak Koswara.“Apakah Jeje menerimanya?” tanya mama.“Sebenarnya…”“Bukan itu jawaban yang mama kehendaki. Ya atau tidak. Setelah itu jelaskan mengapa memilih Ya dan mengapa memilih Tidak.”Kata mama tegas sambil menatap mataku lekat-lekat ,ciri khas mama jika ingin mengetahui apa isi hatiku. Kadang-kadang mama seperti cenayang , belum kuutarakan mama sudah mengetahui isi hatiku.“Hmm, iya. Tawaran yang menarik, sulit untuk Jeje tolak. Ada kesempatan bagi Jeje mengembangkan ilmu yang Jeje peroleh selama kuliah.”“Lalu masalahnya?”“Anak-anak.” Jawabku.“Suamimu?”“Dia malah menyarankan.”“Take it!” Ujar mama.Mama melihat ada yang ingin kusampaikan, tapi berat untuk menyatakannya.“Mama mengata
Menjadi isteri dan ibu bukanlah impianku. Impianku adalah mendapat gelar doktor kemudian menjadi dosen di universitas terkenal.Ketika aku kembali dalam pelukan daddy sugar yang kemudian menjadi suamiku, impianku ternyata tidak terwujud. Gelar doktor hanya menjadi kebanggaan keluargaku karena dengan gelar itu aku terkenal sebagai doktor di kompleks tempat keluargaku tinggal, ditambah lagi aku menikah dengan orang kaya semakin menaikkan derajat mama di kompleks perumahan.Itulah yang menjadi sebab mamanya Sari dan mamanya Wishnu merasa tersaingi oleh gelar doktor yang ditambahkan di belakang namaku dan kemewahan yang diperoleh mama bukan dariku tapi dari suamiku. Dia memanjakan mama dengan membeli rumah minimalis super mewah lengkap dengan perabotannya. Kartu debit yang diberikan kepada mama membuat mama bisa beli apa yang menjadi keinginannya.Akupun tidak luput dari kemanjaan yang diberikan oleh suamiku. Aku tidak suka membeli baju, tas, sepatu dan sandal ber merek. bagiku itu bukan in
Suamiku sungguh pandai memuaskan diriku. Kami melakukannya di sofa tunggal dengan pose yang disukai suamiku. Setelah melepaskan hasrat dan gairah kami, suamiku menggendongku kemudian membaringkanku di ranjang , akupun tertidur pulas.Suara dengkur membangunkanku. Aku menatap wajah yang dekat dengan wajahku. Mata yang terpejam di atas alis yang tebal. Hidungnya yang mancung , bibir tebal yang mampu membuatku mendesah dan meminta lebih. Aku merasakan napasnya bercampur dengan napasku, “Aku mencintaimu Bulu Sriyanto,” bisikku .Aku mengusap dadanya, meletakkan kepalaku di dadanya, jantungnya berdetak perlahan kemudian berdetak kencang, apakah detak jantungku atau detak jantung suamiku yang berdetak kencang ?Aku menatap suamiku yang masih terlelap, kemudian mengarahkan tanganku ke perut roti sobek . Masih berotot karena suamiku rajin berolahraga, batinku bermonolog sendirian sambil terus meraba tubuh suamiku, mengagumi tubuh polos yang tertidur lelap.Setelah mengagumi suamiku akup
Percintaan kami berawal dari hubungan terlarang yang mengobarkan bara api yang sulit dipadamkan malah membuatku semakin terobsesi padanya. Kebohongan membuat bara api cinta terlarangku padam bagaikan disiram air , kamipun berpisah , tanpa saling komunikasi.Jauh dilubuk hati kami masih tersimpan cinta terlarang . Setelah berpisah bertahun-tahun ,hembusan angin sorga menyatukan cinta terlarang kami. Cinta kami sekarang bukan bara cinta terlarang telah berubah menjadi api cinta di dada kami. Aku sangat mencintai suamiku, demikian juga suamiku. Kami sulit dipisahkan apalagi kalau kami sedang melakukan hubungan romantis maupun hubungan non romantis. Di ranjang, di kantor bahkan dimanapun kami berada kami akan menyatukan tangan kami sebagai tanda bahwa kami adalah satu.Keromantisan kami ditanggapi aneka macam tanggapan, ada yang iri, ada yang merasa kami sangat over acting bahkan ada yang mengatakan sebagai pencitraan pasangan bahagia. Kami tidak pusing yang kami tahu kami saling menci
Aku terus bersujud memohon penampunan atas dosa-dosa masa lampau. Aku membuat perjanjian dengan Tuhan, Tuhan aku berjanji akan menjadi isteri yang baik bagi suamiku jika dia selamat. Menjadi ibu yang baik bagi anak-anak titipanMu kepada ku. Aku dan suamiku berjanji akan menolong orang yang tidak mampu dari rejeki yang Engkau berikan kepada kami. Tuhan, satu permintaanku, selamatkan suamiku. Jangan dulu ambil suamiku. Tuhan, please jangan ambil suamiku. Air mataku terus mengalir , aku tidak menghiraukan kubiarkan saja mengalir, sebagai konsekwensi pilihanku untuk tidak menjerit. Biarlah airmataku saja yang mengalir. Pintu kamar terbuka, mama yang melihatku bersujud di lantai membiarkanku menyelesaikan sembah sujudku ke hadapan Sang Penyelenggara Ilahi. Setelah melihatku tenang dan duduk, mama mendekatiku, membelai punggungku,”Bangunlah , kuatkan dirimu nak,”bisiknya di telingaku. Sekejab aku rasanya tidak mampu bernapas, jantungku berdebar kencang seolah ingin meloncat ke luar dari
Ketika aku sedang menyusui bayiku, ponselku berbunyi, “ Dari nak Sriyanto,”kata mama.Aku bingung menerima atau tidak menerima telepon suamiku, karena sedang menyusui bayiku. Aku mengalami kesulitan karena baru pertama kali aku memberi ASI , dulu Adhie aku tidak menyusuinya karena setelah aku melahirkannya kami dipaksa pisah.“Ma, tolong video call, aku ingin papanya melihat anak kita,”kataku sambil mendekap bayiku dengan menopang tubuhnya pada pangkuanku.Mama membantuku, memasang video call dengan tepat agar suamiku bisa melihat bayi kita. Aku merobah posisi dengan menyandarkan punggung pada sebuah bantal yang disandarkan di sofa Kemudian posisikan kepala bayi sejajar dengan dadaku, bayiku menemukan puting payudara lalu memasukkan bibir kecilnya ke putingku.“Ma, sedang menyusui?” tanya suamiku.“Iya, papa bisa melihat bayi kita?” tanyaku.“Bisa, mmm… rakus banget.” Kata suamiku.Aku menatap ke mama, minta ponselku. Rupanya mama tahu aku ingin bicara pribadi dengan suamiku. Meskipu
Aku terbangun merasakan mulas antara sakit perut biasa atau adanya kontraksi diikuti rasa ingin buang air kecil .Nyeri pada bagian perut, punggung, pangkal paha, dan kram. Dengan susah payah aku bangun ingin buang air kecil di kamar mandi. Sulit rasanya menggerakkan tubuhku , biasanya suami yang mengangkat tubuhku kemudian menggendongku jika akan ke kamar mandi.“Papa…” desisku“Bantu mama….” Kataku ingin rasanya menangis , orang yang kucintai tidak bisa menolongku karena jauh di sana.Butuh perjuangan untuk dapat duduk, aku merasakan celana dalamku basah. Dengan berpegangan pada tembok aku masuk ke kamar mandi, membuka celana . Betapa kagetnya aku melihat lendir kental berwarna agak merah keluar dari v***naku.“Apakah sudah saatnya aku melahirkan?” Bisikku.“Oh Tuhan.Tunda dulu , jangan sekarang, suamiku belum pulang,” bisikku menahan rasa nyeri yang amat sangat.Ketika kembali ke kamar tidur aku merasakan kontraksi lagi. Nyeri di punggung semakin membuatku ingin menjerit.“Tuhan,