Aku bangun pagi melakukan aktivitas membuat sarapan buat daddy dan aku. Sejak aku menyerahkan keperawananku, aku dan daddy hidup bersama. Kami kadang-kadang ke apartemen owner jika ingin mandi di Jacuzzi , nonton karena televisi milik owner besar dan suaranya super dasyat. Desahan dan erangan suara bercinta terdengar jelas.
“Morning daddy,” sapaku melihat daddy keluar kamar tidur, memelukku dari belakang.
“Apa menu sarapan kita?”
“Roti bakar, dan juice apel.”
“Tidak ada susu?” tanyanya.
“Oh, lupa kemarin beli susu di supermarket.” Kataku.
“Susu yang ini, “ bisiknya sambil menurunkan tali spageti dasterkuyang langsung melorot ke bawah.
“Ih, daddy. “ kataku menggeliat geli ketika tangannya meremas payudaraku, kemudian membalikkan tubuhku, daddy mengulum putingku dengan nikmatnya.
“Omeletnya nanti hangus lho,” kataku menarik tubuhku lalu mematikan kompor.
“Aku rasanya malas ke kantor.”
“Mau dipecat owner?” tanyaku.
“Kita lakukan morning s*ks dulu, just ten minutes.”
Tanpa menunggu persetujuanku, daddy langsung melumat payudaraku, mengulum putingku dan mendudukkanku di kursi, menarik pantieku, membuka bosternya. Miliknya sudah berdiri tegang. Daddy meraih bokongku , kami melakukan dengan duduk di kursi yang bergoyang-goyang, berkeriak-keriuk membuat bunyi yang seirama dengan goyangan kami.
Kami menyelesaikan dengan lenguhan bersama, saling memagut, menyatukan tubuh kami, daddy memasukkan semua benihnya ke dalam. Aku kaget ketika tahu bahwa dia tidak memakai kondom.
“Dad, kamu lupa pakai kondom?”
“Takut hamil?”tanyanya sarkastis.
“Kan aku masih kuliah,” bisikku.
“Kita menikah saja.”
“Apa?” jeritku.
“Mengapa menjerit ? kamu tidak mau menikah denganku karena sudah tua?”
“No ! Aku belum siap. Aku masih ingin kuliah S2.” Kataku dengan gemetar, takut mendengar perkataannya.
“Aku mandi dulu, baru sarapan,” meninggalkanku yang masih kaget dengan ajakan menikah.
“Seruput kopinya dulu, biar badannya hangat.” Kataku mengejar daddy yang akan masuk ke kamar. membawa cangkir kopi lalu menyodorkan cangkir ke mulutnya.
Aku merasakan ada kekecewaan daddyku. Aku menyesal ketika daddy bertanya takut hamil dan aku jawab masih ingin kuliah S2.
Aku memakai kembali daster, menyiapkan meja untuk sarapan. Keluar kamar, aku lihat daddy sudah berpakaian lengkap,”Katanya malas ke kantor.” godaku.
“Aku berubah pikiran.”
“Marah ya?” tanyaku.
“Mengapa aku marah, itukan hakmu. Kita juga hanya teman kencan.”
"Teman kencan? " tanyaku.
"Iya, sesuai kontrak."jawabnya.
"Tapi kita lakukan lebih dari teman kencan, "
"Kamu tahu, lalu takut hamil?" tanyanya.
"Daddy.." kataku sambil memeluknya, "Daddy ingin aku hamil? " tanyaku.
Ponselku berbunyi, kulihat log panggilan, dari mama.
“Selamat pagi ma.”
“Jeje, kamu libur semester? Liburan ke rumah?”
“Maaf ma, Jeje tidak bisa pulang ke rumah, Jeje ada kerja. Kerja kantoran, agar bisa kirim mama uang setiap bulan. Nanti deh kalau Jeje selesai kuliah, pasti pulang.” Jawabku.
Terdengar suara mama menarik napas, "Kami kangen Jeje." lalu mama mematikan ponselnya.
Aku menatap ponselku.Ada perasaan sedih telah membohongi mama, ada keinginan menangis, air mata yang berhenti di ujung mataku langsung turun ke pipi.
Sebuah tangan mengelus pipiku, “Berapa lama liburnya?
“Dua minggu daddy.”
“Daddy ingin mengajakmu jalan-jalan ke luar negeri, tapi oom harus mengisi acara seminar di Bali."
"Kita ke Bali?" tanyaku.
“Hum. Menemaniku, kalau malam pulang capek ada yang memijat, memelukku ."
" Itu saja?" tanyaku menggoda.
"Selebihnya daddy serahkan padamu." bisik daddy.
"Beres." kataku.
"Daddy pulang agak malam."
“Daddy, jangan pulang malam-malam. Kita N*****x and chill. Ada streaming baru di Netfliks, seru, asyik dan mendebarkan. Daddy beli camilannya ? “ kataku menggelayut manja di bahu daddy.
N*****x and chill, sebenarnya bersantai sambil nonton film. Aku mengikuti bahasa gaul Sari dan Surya. Awalnya aku mengira mereka nonton film N*****x sambil bersantai, ternyata Sari mengundang Surya untuk nonton dan kode ajakan bercinta.
Aku mengambil tas kerja daddy, menyerahkan dan berbisik, “We NIFOT ?”
Daddy tertawa terbahak-bahak mendengar bisikanku, “May IPN? “
“Of course.” Jawabku lalu mencium bibirnya, “See you tonight.”
Aku membersihkan apartemen, mencuci pakaian meskipun daddy ingin di laudry aku katakan biar aku yang mencuci di mesin cuci dan untuk menyetrika baru dibawa ke laundry. Setelahnya aku membaringkan diriku di bathtub, ada keinginan memanjakan diriku, dengan spa, aku mencari salon dekat apartemen.
Sampai di salon, aku disambut oleh hairdresser yang kemayu, “Sis, mau gunting rambut?”
“Mm.. merapikan, creambath, body message dan lulur.”
“Oh, saya lihat rambut Sis agak kusam , saya tawarkan perawatan spa, dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Creambath, facial, lulur atau body scrub, manicure-pedicure dan foot spa. Lengkap deh, saya lihat sis capek banget, habis di spa lengkap langsung seger buger.”
Hmm, marketingnya bagus, batinku lalu menjawab, “Boleh.”
“Baru pertama kali ya kemari? Tinggal di mana? “ cicitnya membuat aku agak jengkel, lalu mengikuti pegawai salon yang mengarahkanku ke bagian belakang. Selama di spa aku mendengar celoceh mereka di luar .
“Nancy kamu dengar nggakk si owner gedung ini punya sayang-sayang ? Apa itu bahasa Inggrisnya? “ Aku dengar suara kemayu,
“Mm.. girl escort.”suara seorang menjawab.
“Bukan , ada baby-baby gitu.”bantah suara kemayu.
“Sugar baby.” Terdengar suara perempuan lain.
“Sudah lama si owner tidak kemari. Aku rindu dengar suaranya, rasanya jantungku mau melorot ke bawah.”
Terdengar suara perempuan, “Kamu rindu tipnya, bukan suaranya."
"Eh, betul sekali. Dia memang royal dalam memberi tip, kita semua dapat tip, meskipun tidak melayaninya.”
“Tidak pernah terlihat isterinya, katanya isterinya di luar negeri.”
“Mereka pisah ranjang, karena isterinya sudah capek melihat si owner hobbynya selingkuh.”
“Apakah dia ke luar negeri, ketemu isterinya?” tanya si suara kemayu.
“Tidak ! Beberapa hari lalu aku lihat dia keluar sama perempuan cantik, kelihatannya masih muda , mereka keluar dari lift milik si owner.”
“Aku dengar dari security, katanya dia punya sayang-sayang, muda, cantik, mahasiswa. Paling-paling dia porotin si owner.” Suara protes si kemayu.
“Itulah gaya hidup orang kaya, dikatakan puber kedua, hanya alasan karena bosan dengan isterinya, dicarilah sayang-sayang di luar rumah, berselingkuhlah , karena sayang-sayangnya memberi pelayanan yang memabokkan, supaya Oomnya dengan enteng memberi hadiah dan uang."
Aku menikmati gosip dan celoceh mereka yang dikeluarkan dengan bebas, tanpa beban, sesuai isi hati mereka. Mungkin karena mereka se level, batinku. Atau tidak ada topik, hanya topik sekitar salon dan apartemen. Ternyata gosip sugar baby lagi viral di salon ini.
Karena penasaran aku bertanya sama therapist yang melayaniku, “Siapa si owner yang dibicarakan?”
“Itu pemilik gedung apartemen ini, dia yang punya dua blok apartemen Bougenvilee satu dan dua.”
“Oh !”
Ponselku berdering, dibantu therapist aku menerima ponselku, kulihat log panggilan, Daddy.
“Hallo.”
“Kamu dimana?”
"Di salon.”
“Salon mana?”
“Salon bougenville.”
Tidak ada suara, “Daddy?” tanyaku.
“Aku pulang agak lama, ada meeting.”
Lalu ponselnya ditutup.
Aku segera mengirin W******p,”Aku sedang memanjakan diriku, agar malam nanti daddy tidak akan melepaskanku, karena tubuhku keset dan wangi.” Dengan emoji tertawa.
Tidak ada tanggapan, masih centang satu. Mungkin daddy sibuk, batinku.
Cukup lama aku di salon, selesai aku masuk lift diiringi tatapan mata para pegawai salon. Di lift aku tersenyum mengingat gosip mereka tentang si owner yang katanya puber kedua. Apakah daddy juga sedang memasuki puber kedua ?
Terngiang perkataan mereka, sayang-sayangnya beri pelayanan yang memabokkan agar oomnya kasih materi dan uang yang banyak. Akh, hubunganku dengan daddy bukan hanya karena kontrak teman kencan saja, malah kita melakukan hubungan fisik untuk memuaskan hasrat, dan gairah kita, batinku.
Terdengar bunyi ting, aku keluar lift, aku kaget melihat daddy sudah menungguku di depan lift. Wajahnya menahan marah. Aku menahan mulutku agar tidak keluar pertanyaan mengapa daddy marah.
Diseretnya aku , mengambil kartu kamar dariku ," Mengapa kamu tidak katakan akan ke salon? Daddy tidak suka kamu ke salon itu, salon tempat segala gosip miring dan hoaks tentang penghuni apartemen."
Aku terdiam, tidak mengatakan sesuatu. Tiba-tiba pikiran nakalku keluar, "Apakah daddy langganan salon Bougenville?"
Daddy menatapku dengan tatapan tajam, aku baru melihat tatapan tajam yang diberikan kepadaku. Ada ketakutan melihat tatapannya, "Maaf daddy," kataku sambil menundukkan kepalaku.
"Kamu penghuni baru di apartemen ini, di bawah sana di salon tempat segala gosip dan hoaks tentang penghuni apartemen. Nanti mereka ingin mengetahui siapa dirimu, kamar berapa, apa pekerjaanmu. Mereka mencari info kemudian setelah mendapat info yang setitik tai kuku, mereka goreng menjadi makanan yang siap disaji menjadi gosip hot." " Apalagi si kemayu, mulutnya sangat berbisa , mengeluarkan racun yang bisa mematikan karakter seseorang." " Baby?" " Iya, daddy . Baby akan ingat perkataan daddy. Maafin baby sudah membuat daddy marah." " Tidak apa-apa, sini peluk daddy." Aku langsung mendaratkan tubuhku dalam pelukan daddy, menatapnya , ingin mendapatkan pujiannya. “Apakah model rambut ini aku terlihat cantik?” tanyaku manja. “Hum, model apapun kamu tetap terlihat cantik di mata daddy.” “Daddy katanya pulang malam,” “Daddy cepat pulang mendengar baby ada di salon gossip, takut mereka macam-macam sama baby.” “Jadi daddy tidak balik ke kantor?” tanyaku. “Daddy harus balik, hmm
Aku mengedarkan mataku ke sekeliling baruga tempat kami diwisuda hari ini. Aku melihat mama duduk di balkon. Kedua adikku tidak diperkenan masuk ruang sidang, mereka menunggu di luar melihat dari tayangan televisi. Sebentar lagi acara wisuda akan dimulai diawali dengan parade para wisudawan kemudian para petinggi kampus. Tidak lama master ceremony umumkan para wisudawan akan memasuki ruang sidang , memasuki arena sidang, aku mencari wajah daddy di antara para undangan, daddy berjanji akan datang karena pesawatnya dari Jayapura akan mendarat jam sembilan pagi di Soeta. Aku kembali mengedarkan pandanganku mencari owner PT. MERCU BANGUN PERSADA yang telah memberikanku beasiswa, ika ada kesempatan aku akan mengucapkan terima kasih, batinku. Terdengar tepuk tangan para hadirin yang kebanyakan orang tua mahasiswa yang diwisuda.Aku hari ini memakai kebaya dan sarung jawa yang spesial mama jahit buat hari wisudaku. “Nduk kamu terlihat cantik pakai kebaya, mama bayangkan jika kamu menik
Awal mulanya aku terikat kontrak sebagai teman kencan oom Bulus . Aku dan oom Bulus melanggar batasan kesopanan , bagiku oom yang lajang dan aku yang jomblo sah-sah saja melakukannya karena kami berdua sangat menginginkannya. Aku mencoba untuk melepaskan tapi setiap aku berusaha melepaskan, aku jatuh lagi dalam kesalahan yang sama yang mengenakkan seluruh tubuhku, menyatukan tubuhku ke tubuhnya yang kekar , liat dan kuat. Sejak itu aku tidak bisa melepaskan tubuhku dari tubuh oom Bulus yang kemudian kupanggil daddy. Tanpa daddy di sampingku, aku selalu kesepian. Seharian sejak semalam kami terus bergelut, seolah sulit dipisahkan , aku tidak tahu apa penyebabnya., mungkin cinta? Mungkin nafsu atau mungkin sisi liar dalam diri kami yang ingin dipuaskan.Aku tidak menyesal dengan keputusan yang aku buat, menjadi baby sugar daddy dan daddy menjadi daddy sugarku . Aku membayangkan wajahnya yang tampan, tubuhnya yang kekar dan perutnya yang sixpack karena daddy rajin melakukan squat.Aku
Setelah tahu bahwa aku hamil,pikiranku cukup kacau antara mempertahankan atau menggugurkan. Aku belum siap jadi ibu, aku masih punya cita-cita ingin kuliah S2 kalau diperkenankan sampai S3. Ambisi mengejar gelar agar bisa menjadi kebanggaan mama yang selalu dianggap enteng oleh keluarga papa. Mama dan papa menikah tidak disetujui keluarga, karena mama adalah wanita biasa, yang dulu kerja di perusahaan keluarga ayah sebagai cleaning servis. Sambil kuliah mama bekerja sebagai cleaning services upada shift malam.Mama dan papa menikah karena suatu kesalahan yang dibuat mereka, karenanya waktu aku berangkat kuliah ke ibu kota mama wanti-wanti berpesan,”Jaga dirimu nduk, jangan salah langkah.Kamu akan menyesal seumur hidup.”Sekarang aku melakukan hal yang sama, malah tinggal bersama dengan lelaki seusia papa,hamil dan menurut daddy akan bertanggungjawab dan menikahiku.Timbul pertaruangan antara pikiran dan hati nuraniku. Kalau aku ingin mencapai cita-citaku, aku harus ambil pilihan, abors
Sejak dikatakan aku positif hamil dan usia kandunganku sudah berusia dua bulan, aku semakin resah. Daddy mengetahui keresahanku ,menjadi semakin posesif dan protektif. Aku tidak bisa keluar sesuka hatiku, harus ada persetujuan daddy. Aktivitas keluar hanya kontrol ke dokter, ke kampus menyelesaikan beberapa administrasi kelulusanku dan bertemu ibu Angela serta ke mall. Itupun harus dikawal oleh oom Herkules. Ada rasa nyaman dikawal oleh oom Herkules tapi ada juga risih karena orang-orang menatapku jika dikawal Herkules.Pernah aku dengar bisikan seorang ibu ketika belanja di mall, “Kasihan anak itu masih kecil sudah jadi P, cantik memang sayang masa depannya,”“Perempuan kalau matre, tidak peduli apakah yang dijalani halal atau haram.”Kepalaku langsung pening, berdenyut kencang ingin kutonjok mulutnya tapi aku tahu resiko yang akan aku hadapi. Akhirnya keinginan membeli baju hamil gagal, karena aku langsung keluar dari gerai baju diikuti oom Herkules yang bertanya-tanya dalam hati.“N
Daddy memelukku erat-erat, menatapku lekat-lekat, tersenyum tipis menatapku dengan tatapan cinta,” I love you baby,” bisiknya.“ I love you too,” bisikku merapatkan tubuhku ke tubuhnya."Aku masih ingin.""Ish. istirahat dulu." Kataku manja mengusap keringat yang bertebaran di tubuhnya.Tubuh daddy terasa begitu hangat di udara dingin kamar ber AC 18 derajat keringat terus bercucuran. Daddy berguling menahan berat tubuhnya dengan telapak tangannya, merendah, dan mencium wajahku, lalu masing-masing payudaraku, mencium pucuknya , putingku yang terlihat melebar dengan bibirnya. Turun ke bawah mencium perutku yang membuncit , meletakkan kepalanya, didengarnya detak jantung bayiku, terus ke paha, ke tungkai, ke kakiku , pergelangan kakiku di cium dan berakhir di telapak kakiku. Daddy tidak menciumnya, memijat sebentar, kemudian mencium gemas, naik ke atas lagi membuatku terkikik-kikik manja. Kesukaan daddy jika aku terkikik-kikik manja, menggeliat manja dan berbisik, “Aku suka permaina
Dalam tidur, aku merasakan tanganku dibelai sampai ke lenganku, kemudian tanganku di pegang erat-erat disatukan dengan tangannya. Aku tahu siapa pelakunya, daddy. Aku berusaha membuka mataku, entah mengapa mataku sulit terbuka, bagaikan ada uang logam seribu rupiah menempel di mataku. Akhirnya aku berbisik,”Daddy..” “Ya my baby,” terdengar bisik halus hampir tak terdengar. Aku memaksa membuka mataku, tetap tidak bisa. Apa yang mereka buat kepadaku sehingga kau tidak bisa membuka mataku? Batinku gelisah. “Baby, I love you,” bisik daddy. “I love daddy too,” Lalu aku menangis, “Daddy bayi kita meninggal?” Tidak ada jawaban, malah tangan yang memegang tanganku semakin erat memegangku. “Maafkan daddy.”suara daddy terdengar serak menahan emosi. Terdengar isak tangis daddy.Sekuat tenaga aku membuka mata, lalu duduk, tapi ada sesuatu menghalangiku. Rupanya alat infus dan alat bantu pernapasan. “Baby jangan bergerak sayang,” “Daddy menangis? Kata dokter Budi bayi kita sehat, kok di
Semalam aku tidak bisa tidur, nyeri di perut bekas operasi terasa nyeri sampai di belakang, nyeri di payudaraku yang bengkak karena air susuku menetes terus, sudah kupijat payudara untuk mengeluarkan air susu hanya menetes membuat bra dan blus basah di sekitar dada, belum lagi dadaku terasa nyeri karena sakit hati dibohongi daddy, ditambah kepalaku yang pening, lengkap sudah penderitaanku karena sakit mendominasi seluruh tubuhku. Aku hanya bisa menangis mengutuk diriku yang begitu bodoh, bisa dibohongi daddy selama dua tahun. Aku kira akulah satu-satunya wanita yang dicintainya, akulah primadonanya, akulah kekasih jiwanya, ternyata itu semua bohong. Aku disebut berselingkuh dengan daddy, aku disebut pelakor, disebut jalang, pelacur semua sampah masyarakat di jatuhkan padaku oleh wanita paruh baya yang mengaku ibunya. Aku tersenyum tipis , teringat pertanyaanku, “Tante isterinya?” Hampir terloncat dari bibirku, pantas daddy menjadikanku kekasihnya karena isterinya tua. Bagaimana kal