Share

Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku
Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku
Author: deaubepine

1. Mengulang Waktu

Author: deaubepine
last update Last Updated: 2023-07-12 10:36:28

Malam itu Lucas jatuh berlutut di samping ranjang sembari menggenggam tangan dingin seseorang. Ia menangis meraung memanggil pemilik tangan tersebut. Mencoba memintanya untuk bangun. Namun, seberapa keras Lucas memanggilnya dia tidak akan terbangun. Lucas menyadari itu tapi dia menolak untuk menerimanya.

"Maafkan aku yang datang terlambat, Ibu. Seharusnya aku datang lebih cepat dan membawamu pergi dari sini. Maafkan aku yang terlalu lama meninggalkanmu sendiri disini." Lucas meletakkan tangan tersebut di pipinya, merasakan dinginnya tangan itu. Air matanya tak berhenti mengalir, bahkan wajahnya yang terlihat lelah semakin memelas membuat orang yang melihat jadi kasihan. Isak Lucas pun membuat orang sekitarnya semakin sulit untuk menahan tangis.

Di tengah suasana yang pilu tersebut terdengar langkah kaki seseorang yang datang mendekat secara tergesa. Para pelayan yang berada di sana segera menyingkir memberikan jalan.

Lucas pun berbalik menatap pemilik langkah kaki tersebut. Sejujurnya tanpa menoleh pun ia tahu siapa yang datang. Ia enggan untuk membiarkan matanya menatap orang tersebut tapi emosi membakar hatinya. Paru-parunya kian terasa sesak menekan, memaksa untuk mengeluarkan sesuatu guna meredakannya.

Matanya menajam menatap lelaki paruh baya yang wajahnya mirip dengannya itu dan emosinya pun semakin meluap tak tertahankan. Lucas bangun seraya melangkah cepat. Lalu, kedua tangannya meraih kerah lelaki tersebut. Teriakannya membuat dua orang laki-laki berseragam ksatria serta pelayan maju untuk menghalangi. Akan tetapi, pria dalam genggamannya itu lantas mengangkat tangannya menghalau menghalau orang-orang. Membiarkan Lucas berbuat sesuka hati padanya.

"Mau apa kau disini? Kau ingin memastikan ibuku telah benar-benat mati! Kau puas sekarang melihat mayatnya? Pergi kau! Kehadiranmu tidak dibutuhkan Yang Mulia! Lebih baik kau pergi dan uruslah gundik dan anak sialanmu itu!" murka Lucas pada orang di depannya.

Lelaki tersebut hanya diam tak menunjukkan emosi apa pun terhadap amukan Lucas. Bahkan ia tak mengeluh sakit ketika tak secara sengaja kuku Lucas mencakar lehernya saat meraih kerah tadi.

Dua orang laki-laki yang berada di dekat mereka menatap dengan sedih. Dulu tuan mereka ini begitu akur dan hangat. Setiap saat selalu terdapat potret mereka yang bercanda tawa hingga membuat para pelayan dan ksatria ikut bahagia. Namun kejadian beberapa tahun lalu benar-benar menghancurkan semua. Potret keluarga yang harmonis tersebut hancur seketika. Dimulai dengan pengkhianatan sang tuan besar hingga keguguran yang dialami oleh nyonyanya membuat mereka semakin jauh dari kata untuk kembali.

Marie sang pelayan utama Nyonya atau ibu Lucas menangis terisak mengingat memori kelam tersebut. Ia menoleh sejenak pada tubuh dingin nyonyanya lalu menatap Lucas. Lalu, mengajak sang tuan muda segera memakamkan majikannya secepatnya.

"Tuan muda sebaiknya kita lekas menyiapkan peristirahatan untuk nyonya. Lebih baik kita gunakan waktu ini untuk menghabiskan waktu bersama nyonya. Jangan biarkan tenaga anda terkuras untuk mengurusi hal-hal yang tidak pantas," desis Marie pada sang tuan besar.

Dulu Marie selalu diam menahan diri karena ia takut membuat kesalahan yang akan membuat nyonyanya diposisi yang semakin sulit. Namun kini ia sudah tidak perlu melakukan itu.

Perkataan Marie tadi membuat suasana semakin mencekam. Namun, Marie tak perduli. Entah hukuman apa yang menantinya karena berani menyindir sang tuan besar Duke Peter Wynne Chester. Saat ini yang ia pedulikan hanyalah majikannya, sang nyonya Duchess Annastasia Leonardo yang kini telah tiada. Hatinya remuk menatap wajah dingin majikannya tersebut.

Bagaimana bisa nyonyanya yang telah ia rawat sedari kecil, tetapi berakhir seperti ini? Meninggal dalam keadaan sakit dan kesepian.

Lucas pun mendorong Peter yang sedari tadi hanya diam dengan tatapan kosong pada ranjang istrinya. Lucas tidak perduli apabila ayahnya itu merasakan penyesalan terhadap sang ibu. Baguslah jika ia menyesal, biarkan dia hidup dengan penyesalan yang dibawanya hingga akhir hayat. Saat ini ia hanya ingin secepatnya memberikan peristirahatan yang terbaik untuk ibunya lalu meninggalkan semua yang berhubungan dengan Peter Wynne Chester.

*****

Lucas berdiri menatap gundukan tanah di depannya. Dalam gundukan tersebut tersimpan peti ibunya di sana. Ia berdiri sendiri ditemani Marie yang tak berhenti terisak, sedangkan Lucas merasa tak sanggup untuk menangis lagi. Ia merasa air matanya telah mengering.

"Tuan muda apa yang akan anda lakukan selanjutnya? Apakah anda akan tetap pergi dari sini? Bolehkah saya mengikuti anda pergi?" Marie menatap punggung anak nyonyanya tersebut. Punggung tegap itu kini terlihat rapuh membuat Marie meringis sedih.

"Bibi Marie aku akan tetap pergi. Jika bibi ingin ikut aku tak mempermasalahkannya. Aku sudah menyiapkan tempat tinggal di wilayah selatan. Kita akan berangkat besok pagi."

"Baiklah saya akan segera bergegas menyiapkan keperluan perjalanan kita."

Marie melangkah cepat seolah-olah dikejar walaupun tidak ada yang mengejar. Marie hanya merasa ingin segera lari meninggalkan tempat ini lalu menunaikan tugasnya untuk menjaga dan merawat tuan mudanya.

Sementara itu sepuluh menit setelah kepergian Marie, Lucas berbalik melangkah untuk beristirahat. Ia lelah. Dirinya bergegas pulang usai pengumuman perang telah berakhir dengan kemenangan. Ia memacu kudanya selama hampir sepuluh hari untuk segera kembali menemui ibunya dan membawanya pergi ke tempat yang telah ia persiapkan. Namun, sayang sekali ia kembali menemui tubuh ibunya di ranjang kamar tanpa nyawa.

Lucas berbaring meringkuk dengan tangan menggenggam sapu tangan. Terdapat sulaman namanya yang dibuat oleh sang ibu. Ia merasakan kedamaian ketika merasakan sapu tangan tersebut. Kemudian, teringat ketika ibunya mengikatkan itu pada lengannya. Sapu tangan ini adalah hadiah terakhir dari ibunya sebelum ia pergi menuju medan perang. Kini lelah yang menderanya semakin terasa. Lucas pun terlelap.

*****

Suara petir menyambar membuat Lucas kaget dan terbangun. Ia menoleh menatap jendela kamarnya, terlihat di luar cahaya petir menyambar disertai hujan deras. Lucas turun dari ranjang meraih teko air. Ia butuh minum karena tenggorokannya terasa kering dan sakit.

Terdengar bunyi sesuatu yang terjatuh. Tiba-tiba Lucas jatuh terguling dari ranjang. Ia terbengong ketika mendapati ranjang kamar yang terasa lebih tinggi dari biasanya. Dan semakin terkejut kala melihat tangannya menjadi kecil. Kemudian, ia meraba tubuhnya yang terasa berbeda.

Ia pun sontak berlari menuju cermin besar di pojok kamarnya. Dengan bantuan cahaya dari petir yang menyambar Lucas mendapati bayangan dirinya pada cermin. Sosok mungil dengan balutan gaun tidur. Nampak juga raut wajah Lucas yang kebingungan. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

"Lucas!" teriakan seseorang memanggil memenuhi ruang kamar Lucas.

Lucas pun menoleh mendengar teriakan seseorang yang sangat ia kenali itu. Tubuhnya mematung memandangi wanita yang kini berlari menghampirinya. Tanpa sadar air mata meluruh membasahi pipi mungilnya mendapati sosok wanita itu memeluknya.

"Ibu ...."

"Iya, sayang ..., kamu takut ya ada suara petir? Tenang ada ibu disini," bujuk lembut wanita tersebut.

Merasakan pelukan hangat ibunya seketika itu juga Lucas menangis meraung keras. Tangan mungilnya menggapai memeluk sang ibu semakin erat.

"Ibu, jangan pergi ...." Raungnya sesenggukan membuat Anna ---ibunya--- mengangkat untuk menggendong dan menepuk punggungnya lembut.

"Ssshhh ..., iya sayang, ibu disini jangan takut. Ibu tidak kemana-mana," ucap Anna yang mencoba untuk menenangkan putranya itu.

Sementara Lucas tetap menangis dan memeluk semakin erat. Hingga tidak sadar tertidur dalam pelukan ibunya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Seruling Emas
Mengejutkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   2. Bertemu Dengan Ayah

    Mata Lucas mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk dalam penglihatannya. Ia menatap langit-langit kamarnya seketika sekelebat memori terbayang. Ia terbangun dengan kaget lalu menatap sekeliling."Ibuuuu!" teriaknya memanggil Anna. Tubuhnya jatuh terguling ketika terburu-buru melangkah turun dari ranjang dan pada saat itu ia menyadari perubahan pada tubuhnya yang kini mengecil.Detak jantungnya meningkat, ingatan semalam tentang pelukan ibunya membuatnya berdebar tak karuan. Menatap tangan mungilnya pun membuatnya semakin panik. Takut jika semalam hanyalah halusinasinya. Ia bisa merasakan lututnya yang berdenyut sakit namun rasa itu tertutupi oleh rasa panik ketika tak dapat menemukan ibunya.Lucas pun berdiri dan berlari keluar kamar. Menyusuri lorong mansionnya sambil berteriak memanggil sang ibu."Ibu! Ibuuuuu!” teriak Lucas dengan perasaan kalut menyelimutinya.Perasaan gusar pun menghinggapinya kala tak dapat menemukan seorang pun. Air matanya jatuh mengalir deras, napasnya sesak

    Last Updated : 2023-07-12
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   3. Peter Pergi

    Lucas menatap pantulan dirinya yang tengah dibantu oleh pelayan memakaikan baju pada dirinya. Dia melamun memikirkan pertemuan pertamanya setelah kembali dari kehidupan pertama dengan ayahnya.Tindakan impulsif yang didorong oleh kemarahan dalam dirinya. Setelah Lucas berpikir sesaat dia sadar bahwa pasti tindakannya membuat orang-orang terheran akan perubahan sikapnya. Memang dimasa lalu ia sering bertengkar berebut perhatian pada Anna dengan ayahnya. Namun, itu berbeda dengan saat ini. Dulu tindakannya bercampur dengan sikap kekanakannya tapi saat ini jiwanya adalah lelaki dewasa berumur dua puluh tahun meski fisiknya anak kecil.Lucas menghela napas yang membuat Marie menatap tuan kecilnya itu bingung. Sikap tuan kecilnya itu hari ini terlihat berbeda. Tadi pagi ia tiba-tiba menjadi sangat cengeng, lalu disiang hari ia seperti anak ayam yang mengikuti kemanapun induknya pergi. Pernah tak sengaja Marie menyadari tatapan Lucas pada nyonyanya seperti tak biasanya.Matanya seolah menyir

    Last Updated : 2023-07-12
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   4. Kenangan Masa Lalu

    Keesokan harinya pagi-pagi sekali Anna sudah membangunkan putranya. Dibantu Marie dan beberapa pelayan menyiapkan kebutuhan serta perbekalan untuk perjalanan ke kediaman orangtuanya. Anna mengecup kening putranya, lalu menggandengnya menuju halaman depan paviliun utama. Lucas yang sesekali menguap bertanya pada ibunya, "Ibu, kita mau kemana?" "Kita akan mengunjungi kakek dan nenek. Maaf ya, Lucas pasti masih mengantuk. Nanti tidurlah selama perjalanan." Lucas menganggukan kepala menanggapi jawaban ibunya. Dari kejauhan ia bisa melihat ayahnya dengan seragam militer beserta beberapa ksatria berjejer di depan dan belakang kereta. "Ayah juga ikut?" tanya Lucas pada ayahnya setelah jarak mereka dekat. Peter menggeleng. "Ayah akan menemani perjalanan kalian. Sementara ini Lucas tinggal dengan kakek dan nenek ya? Lucas bisa bermain dengan Black, kuda hitam milik kakek. Kau tidak merindukannya?" Lucas terdiam sejenak menatap ayahnya, ibunya lalu sekitarnya. Ia hanya merasa aneh dengan p

    Last Updated : 2023-07-14
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   5. Pertemuan Pertama

    Ingatan kala itu membuat Lucas terbangun menyadari sesuatu. Bukankan keadaan ini bisa menjadi kesempatanku untuk menyelamatkan ibu? Mencegahnya mengalami hal-hal seperti ini."Kakek, Lucas ingin istirahat ...." Dengan cepat Lucas pergi setelah mendapat persetujuan dari kakeknya."Tuan muda, apakah Anda ingin disiapkan air untuk bebersih?" tanya seorang pelayan padanya.Lucas mengangguk, ia butuh segera membersihkan diri agar dapat membantunya berpikir jernih untuk memikirkan suatu rencana. Rencana yang akan mengubah takdir.Tak lama air untuk mandi sudah siap, tanpa berlama-lama Lucas segera menyelesaikan mandinya dan lekas berpakaian dengan bantuan pelayan."Aku ingin makan camilan. Bawakan kesini dan aku minta selembar kertas juga tinta," pinta Lucas yang segera diangguki oleh pelayan tersebut. Setelah permintaannya terpenuhi, Lucas minta untuk ditinggal sendiri. Ia bilang akan keluar jika waktu makan malam tiba."Baiklah, darimana aku akan memulainya ...," gumamnya.Suara ketukan ja

    Last Updated : 2023-07-14
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   6. Diserang Oleh Bandit

    "Anderson? Maksudmu Marquess dari wilayah utara?" tanya Lucas yang dijawab dengan anggukan ringan oleh Alice."Apa Anda tersesat? Kalau begitu mari kita kembali, saya hapal jalannya." Alice melaju melewati Lucas untuk memimpin jalan.Melihat hal itu Lucas sempat tertegun. Sekilas tadi ia sempat menangkap ekspresi berbinar dari Alice, lalu sekejap berubah. Kini anak perempuan yang tengah melangkah ringan itu menampilkan ekspresi wajah yang tenang seolah tadi Lucas seperti berhalusinasi."Apa Anda tidak balik bertanya namaku?" tanya Lucas yang membuat langkah Alice terhenti. Ia berbalik dengan gugup, lalu tersenyum canggung."Maaf atas ketidaksopanan saya. Kalau begitu siapa nama Anda?"Lucas mendengkus menahan senyum. Ia sepertinya tahu jika Alice sempat malu melihat senyumnya tadi. "Aku Lucas Wynne Chester," jawabnya dengan senyum jumawa. Entah mengapa Lucas ingin memamerkan identitasnya ini. Ia penasaran seperti apa ekspresi yang akan ditunjukkan pada wajah perempuan tersebut."Ohh!"

    Last Updated : 2023-07-20
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   7. Lucas Takut dan Kepulangan Peter

    Suara dentingan pedang disertai teriakan di luar kereta itu membuat Anna panik. Meski ia mempercayai kehebatan para ksatria Chester hal itu tetap tak dapat membuatnya tenang. Keberadaan Lucas bersamanya menimbulkan rasa takut dan khawatir. Ia memeluk erat tubuh mungil putranya sedangkan Marie pelayan pribadinya merentangkan tangan melindungi mereka berdua.Tak lama suara ketuka terdengar. "Nyonya apakah semua baik-baik saja?" tanya salah seorang ksatria membuat Anna mendesah lega begitu pula Lucas mengucapkan syukur dalam hati. Ia tahu dan percaya akan kehebatan ksatria Chester."Ya, kami baik-baik saja. Bagaimana dengan kalian?" jawab Anna masih dengan memeluk Lucas."Tidak ada yang terluka. Maaf kami terlalu lama karena mereka ada banyak sekali, tetapi semua sudah kami kalahkan. Mohon maaf untuk dapat menunggu sebentar lagi untuk membereskan mereka.""Terimakasih atas kerja keras kalian. Jangan khawatirkan kami dan lakukan tugas kalian!""Baik, Nyonya! Terimakasih."Anna melepas pelu

    Last Updated : 2023-07-21
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   8. Lucas Mengamuk

    Suasana makan malam terasa menyenangkan. Usai kejadian tadi siang aktivitas kembali seperti biasa seolah kejadian tadi tidak ada. Meski begitu Lucas tidak bisa melupakannya dan ia sepanjang hari di kamar memikirkannya."Lucas!" panggil Anna dengan suara keras membuat Lucas terlonjak kaget. "Ada apa? Daritadi ibu dan ayah memanggil tapi Lucas diam saja. Apa kau sakit?"Lucas menggelengkan kepala. Astaga terlalu larut berpikir membuat ia tidak fokus. Ia merutuki dirinya dalam hati. Kepalanya menggeleng lalu menjawab pertanyaan ibunya, "tadi Ibu janji membuatkan aku pai apel.""Astaga ... kau membuat ibu khawatir Lucas. Tenang saja pai apel mu sudah siap. Tunggu habiskan makanmu lalu kau boleh menyantapnya.""Eh ... ayah juga mau pai apel!" sahut Peter dengan rengekan yang membuat Anna terkekeh geli."Semua akan kebagian. Ayo lanjutkan makannya!" Usai mengatakan itu mereka kembali menikmati makan malam mereka.Tak jarang selingan ca

    Last Updated : 2023-07-23
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   9. "Menghindar bukanlah jawabannya"

    Max tengah membujuk Alice untuk berani mengelus surai kuda. Dari samping Lucas memperhatikan betapa lembutnya suara Max ketika berbicara pada Alice. Mendorongnya untuk mengalahkan rasa takutnya akan kuda."Alice, tidak selamanya kau bisa menghindar dari rasa takutmu. Kakak juga tidak akan memaksamu secara langsung untuk menghadapinya. Pelan-pelan kalahkan ketakutanmu hingga kau bisa mengatasinya sendiri," bujuk Max pada gadis kecil di sampingnya itu."Kan ada kakak. Kak Max sendiri yang bilang akan selalu melindungi Alice," rajuknya dengan mata melirik pada kuda berjaga-jaga kalau hewan itu tiba-tiba mengamuk."Kakak akan selalu melindungimu. Tapi bagaimana kalau saat itu kakak tidak ada di dekatmu. Apa kau hanya akan terus menunggu? Bagaimana kalau kakak tidak bisa datang?"Alice menunduk, kedua tangannya bermain memilin pita pada gaunnya. "Tapi, Alice takut ...," gumamnya dengan suara bergetar.Mendengar suara bergetar dari gadis bergau

    Last Updated : 2023-07-24

Latest chapter

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   108. Bonus Chapter: Rahasia Alice

    Setelah penangkapan Selir Helena dan bansgawan lain, maka keesokan harinya mereka langsung diadili. Raja Eron bahkan mengumumkan akan mengadakan pengadilan terbuka dan meminta rakyat Diedrich untuk menghadirinya. Maka, keesokan harinya tribun telah dipenuhi oleh rakyat Diedrich. Mereka dengan patuh duduk dan dibantu oleh ksatria penjaga mengawasi agar tak terjadi kericuhan. Namun, mereka mulai berisik saat para tahanan memasuki lapangan. Mereka menyorakinya dan melemparinya dengan kata-kata kasar.Peter bersama Lucas membawakan semua bukti kejahatan semuanya termasuk Selir Helena. Bahkan menghadirkan Winna sebagai saksi kejahatan Selir Helena selama ini. Rakyat Diedrich terkejut saat mengetahui bahwa ibu dari Pangeran Alaric memiliki saudara tiri yang lahir dari seorang pelayan. Yang lebih membuat mereka terkejut adalah rupanya Selir Helena ini sejak awal adalah orang yang jahat. Wanita itu memanfaatkan saudara tirinya dengan mengirimnya ke Chester untuk mengendalikannya. Dia berencan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   107. Semua Telah Berakhir

    “Selamat tinggal, Yang Mulia!” Usai meminumkan racun itu pada Raja Eron, Selir Helena berbalik dan melangkah keluar dengan wajah yang puas. Tinggal menunggu waktu kematian suaminya itu, setelah itu semua akan menjadi miliknya.Saat ia akan membuka pintu tiba-tiba saja pintu dibuka oleh seseorang. Kedua mata Selir Helena melebar saat melihat putranya, Pangeran Alaric berada di hadapannya. Bukan hanya ia terkejut melihat kehadiran putranya, namun adanya rombongan ksatria kerajaan di balik punggung putranya. Firasat buruk muncul dalam hatinya.“Apa yang ka—” ucapan Selir Helena terputus oleh suar Pangeran Alaric.“Periksa keadaan Yang Mulia sekarang!” perintah Pangeran Alaric pada dokter yang selalu merawat Raja Eron.Dokter tersebut langsung mengangguk dan masuk begitu saja diikuti oleh dua orang perawat melewati Selir Helena seolah-olah wanita itu tidak ada. Wajah Selir Helena pun menjadi kaku. Raja Eron baru saja meminum racun miliknya yang pasti racun itu sudah mulai bereaksi. Namun,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   106. Selamat Tinggal

    Ratu Camellia yang sedang menjalani pengurungan di istananya tengah menikmati secangkir teh di balkon kamarnya. Sudah hampir sepuluh hari dia berada di kamarnya terus hingga merasa bosan. Sehari-hari yang ia lakukan hanyalah menikmati pemandangan dengan menyesap teh kesukaannya, membaca buku yang ia minta pelayannya untuk mengambilkannya di perpustakaan, lalu menyulam sesuatu untuk cucunya. Ia tak ambil pusing dengan nasib hidupnya karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan berakhir selamat atau bebas. Ratu Camellia yakin bahwa Selir Helena akan menjatuhinya hukuman yang mana hukuman tersebut akan membuatnya tak dapat di istana. Wanita tersebut pasti sangat menikmati situasi yang sedang menguntungkannya saat ini. Pasti di setiap malamnya sekarang Selir Helena tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah. Ratu Camellia tak khawatir tentang nasibnya. Ia memikirkan bagaimana dengan menantu dan cucunya serta suaminya yang belum kunjung sadar. Kekuatan istana sedang tak seimbang semenjak Putra Mah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   105. Rencana Melawan Selir Helena

    Lucas dan Peter menaiki kudanya masing berjalan paling depan. Di belakangnya ada kereta kuda kecil, lalu paling belakang ada dua ksatria Chester. Hari sudah petang dan mereka telah memasuki gerbang ibu kota. Perjalanan yang memakan waktu tiga hari tersebut tak terasa telah berakhir. Mereka berhasil membawa barang bukti dengan aman dan selamat. Hanya saja tidak berupa barang yang mereka bawa melainkan juga saksi. Saksi tersebut tak lain adalah Winna. Wanita itu telah menceritakan segalanya. Rupanya Winna dan Selir Helena adalah saudara tiri. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan mereka berdua. Siapa sangka jika Count Earnest memiliki anak dengan seorang pelayan. Mereka juga telah mendengar secara garis besar apa saja hal yang dilakukan Winna untuk Selir Helena. Tak menyangka bahwa kegilaan Selir Helena didapatkannya dari Count Earnest. Winna juga menceritakan bahwa ia diselamatkan oleh Pangeran Alaric yang merupakan keponakannya itu. Selama perawatan dari Pangeran Alaric, Winna perlahan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   104. Bertemu Orang Lama

    Peter bersama dua orang lainnya memasuki penginapan. Ia mengambil ruang paling besar yang terdapat dua ruang tidur. Masing-masing kamar berisi dua ranjang terpisah. Salah seorang ksatria pergi mencegat Lucas sedangkan yang lain memesan makanan. Peter sedang berada di kamarnya duduk terdiam dengan badan menyandar. Pikirannya melayang pada kejadian tadi. Tiba-tiba sekelebat bayangan terlintas dalam otaknya saat belati itu akan terlempar ke arahnya. Sebuah memori berputar acak yang membuatnya pusing. Namun, gambaran-gambaran tersebut sangat tak asing baginya. Beberapa hal pernah ia lihat dalam mimpinya. Hal itu membuat dadanya sesak dan nyeri. Tangan Peter terulur menyentuh dada kirinya merasakan detak jantungnya. Lucas memacu kudanya dengan sangat cepat sehingga dirinya dapat menyusul ayahnya yang telah berada di penginapan desa terdekat. Di gerbang salah seorang ksatria Chester sudah menunggunya. Usai makan bersama semua memasuki kamar untuk beristirahat tak terkecuali dirinya dan ayah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   103. Menjadi Tahanan?

    “Apa yang kau lakukan di sini?!” Lucas menatap tak percaya pada Alice. Seharusnya gadis itu sedang istirahat di kamarnya. Melihat sosoknya yang berjalan dengan kepala tertunduk membuat Lucas kesal. Alice ini benar-benar ceroboh. Dari mana datang pikirannya membuntuti mereka diam-diam begini. Beruntung sekelompok orang yang menghadang mereka tak menyadari kehadiran Alice. Kalau mereka tahu pasti orang itu akan melukai atau mungkin akan membunuhnya. Jika begitu, siapa yang bisa menolongnya karena Lucas atau bahkan seorang pun tak tahu tentang keberadaannya. “Ayah, maaf aku akan mengantar Alice kembali. Aku akan menyusul kalian secepatnya.” Tanpa menunggu jawaban dari sang ayah, Lucas langsung membawa pergi Alice. Kedua orang itu menaiki kudanya masing-masing. Peter hanya diam menatap kepergian putranya dan calon menantunya itu. Ia paham jika sekarang Lucas marah karena tunangannya diam-diam membuntuti mereka yang mana kepergian mereka ini sangat berbahaya. Baru saja mereka melewati ger

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   102. Lucas dan Peter Diserang

    Lucas menjemput Alice ke kamar gadis itu dan mengajaknya pergi ke taman. Mereka berdua tengah menikmati pemandangan hamparan bunga yang bermekaran cantik di halaman tersebut. Alice yang sedang menikmati kue cokelatnya menggumam dengan puas. Melihat Alice yang sangat menikmati kegiatannya hari ini membuat Lucas jadi menatapnya dengan senang. Hari ini ia mengajak Alice bertemu karena dirinya ingin berpamitan dengan kekasihnya itu. Nanti malam ia dan ayahnya akan pergi ke tempat yang cukup jauh. Mungkin akan membutuhkan waktu hampir satu minggu untuk berangkat dan pulang. Maka dari itu, ia akan berpamitan pada Alice sekaligus memintanya untuk tetap berada di kediaman selama ia pergi. Tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, lebih baik mereka berjaga-jaga agar terhindar dari hal buruk. Istana saat ini sedang berduka akan kematian Putra Mahkota. Maka, selama satu minggu pusat kota akan libur berativitas untuk menunjukkan kesedihan mereka. Namun, berbeda dengan kubu rival Putra Mahkota,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   101. Rencana Penyelamatan

    Lucas berdiri menunggu kedatangan seseorang dengan dua orang ksatria Chester bersamanya. Mereka bertiga sedang duduk di atas pohon yang lebat daunnya sehingga bisa menyembunyikan diri mereka dengan baik. Bahkan pakaian mereka yang gelap semakin menyempurnakan persembunyian ketiga orang itu. Saat ini ketiga orang tersebut sedang menjalankan misi. Sesuai dengan yang dijanjikan di dalam surat Pangeran Alaric, Lucas saat ini berada di lokasi untuk menunggu. Lucas mengamati sebuh pintu kayu yang masih tertutup rapat itu. Itu adalah satu-satunya pintu masuk yang ada di sana. Lamanya ia mengamati dari atas pohon, akhirnya pintu itu terbuka. Seseorang memakai jubah bertudung warna hitam berjalan keluar dari pintu tersebut. Orang tersebut berhenti sejenak dan mengangkat tangannya membentuk sebuah kode yang ditangkap oleh Lucas. Dia pun melompat turun dan segera menghampirinya. “Yang Mulia …,” sapa Lucas dan orang itu mendongak menatapnya. “Apa kau sudah lama menunggu?” tanya orang tersebut. “

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   100. Pemakaman

    Di sebuah bangunan yang besar dipenuhi oleh orang-orang yang berpakaian hitam. Semua orang duduk berbaris rapi di sederet bangku panjang yang telah penuh itu. Beberapa menundukkan kepalanya dan sisanya menghadap ke depan menatap sesuatu di sana. Namun, ada kesamaan di antara mereka. Semua orang di sana memakai kain penutup mulut dan hidung karena bau busuk menguar membuat orang yang tidak tahan menciumnya akan muntah. Di ujung ruangan terdapat sebuah kotak kayu yang panjang dengan karangan bunga menghiasi di sekitarnya sekaligus menghalau bau busuk tersebut. Di sana ada seseorang tengah terbaring kaku dengan wajah pucat dan badan yang dingin. Pada bangku paling depan terdengar isak tangis seorang wanita. Wanita tersebut tak lain adalah Ratu Camellia. Sedangkan yang tengah ditangisinya adalah Putra Mahkota Albert. Pria tersebut semalam dinyatakan meninggal akibat penyakitnya yang rupanya semakin hari parah dan merusak organ tubuhnya. Tubuhnya menghitam dan membusuk membuat semua orang t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status