Accueil / Pendekar / Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku / 7. Lucas Takut dan Kepulangan Peter

Share

7. Lucas Takut dan Kepulangan Peter

Auteur: deaubepine
last update Dernière mise à jour: 2023-07-21 23:22:04

Suara dentingan pedang disertai teriakan di luar kereta itu membuat Anna panik. Meski ia mempercayai kehebatan para ksatria Chester hal itu tetap tak dapat membuatnya tenang. Keberadaan Lucas bersamanya menimbulkan rasa takut dan khawatir. Ia memeluk erat tubuh mungil putranya sedangkan Marie pelayan pribadinya merentangkan tangan melindungi mereka berdua.

Tak lama suara ketuka terdengar. "Nyonya apakah semua baik-baik saja?" tanya salah seorang ksatria membuat Anna mendesah lega begitu pula Lucas mengucapkan syukur dalam hati. Ia tahu dan percaya akan kehebatan ksatria Chester.

"Ya, kami baik-baik saja. Bagaimana dengan kalian?" jawab Anna masih dengan memeluk Lucas.

"Tidak ada yang terluka. Maaf kami terlalu lama karena mereka ada banyak sekali, tetapi semua sudah kami kalahkan. Mohon maaf untuk dapat menunggu sebentar lagi untuk membereskan mereka."

"Terimakasih atas kerja keras kalian. Jangan khawatirkan kami dan lakukan tugas kalian!"

"Baik, Nyonya! Terimakasih."

Anna melepas pelukan pada Lucas dan bertanya keadaannya. Lucas mendongak menatap raut wajah ibunya yang nampak lega. "Aku baik-baik saja karena ada Ibu dan Bibi Marie disini."

Anna tersenyum lega lalu menoleh dan menanyakan hal yang sama pada Marie. "Saya baik-baik saja Nyonya Duchess," jawab Marie yang sudah kembali duduk dekat pintu.

"Ibu, bolehkah aku membuka jendela? Aku ingin melihat paman ksatria." Tanpa menunggu jawaban ibunya, Lucas sudah turun dan mengambil duduk deket jendela.

Melihat keinginan putranya yang tidak ingin dibantah Anna pun mengiyakan dengan syarat dia tidak boleh keluar. Meski kondisi sudah terlihat kondusif ia tetap khawatir jika ada serangan kedua. Mendengar persetujuan Anna, Lucas pun mengangguk lalu segera membuka tirai jendela.

Melihat sekumpulan bandit yang tengah diikat itu membuat keningnya mengerut. Serangan kali ini tidak pernah terjadi di kehidupan pertamanya. Hal ini terjadi ketika ia dan ibunya pergi keluar. Lucas menatap salah seorang ksatria datang mendekat. Ia lalu membuka jendela yang langsung dihadiahi pekikan oleh ibunya. "Ada paman ksatria Ibu!" seru Lucas dengan cepat untuk menahan keluhan yang akan dikeluarkan oleh ibunya.

"Maaf Nyonya, kami menemukan sekelompok orang yang diduga diculik oleh bandit ini."

Mendengat ucapan dari ksatria itu, Anna lantas melangkah keluar dari kereta yang diikuti oleh Lucas. "Bawa aku menemui mereka!" perintah Anna yang diangguki oleh ksatria tersebut.

Sesampainya disana ia dapat melihat sekelompok orang yang tengah duduk berkerumun ditemani dua orang ksatria Chester. Terhitung ada tiga anak perempuan seumuran dengan Lucas, seorang wanita dewasa dan dua orang gadis remaja. Lucas yang berdiri tak jauh dari ibunya terkejut kala menemukan wajah orang yang nampak tidak asing itu.

"Wanita itu ... " gumam Lucas.

Mata Lucas menajam menatap seorang wanita berambut coklat dengan pakaian kotor. Ketika menoleh ia dapat melihat warna bola matanya yang hijau gelap. Mungkin karena ia sedari menatap wanita itu sekilas raut terkejut tertangkap dalam pandangnya.

"Nyonya, terimakasih atas kebaikan Anda. Kami semua selamat berkat Anda." Wanita itu berdiri mendekati Anna namun Marie melangkah ke depan menghalau jarak agar tak berdekatan dengan nyonyanya.

Lucas mendengkus tak suka. Mungkin kebencian dalam hatinya ini memunculkan rasa tak percaya pada wanita itu. Lucas mendongak menatap ibunya namun yang ia dapati adalah keterdiaman ibunya. Sepertinya ibunya nampak terkejut mendapati banyak orang yang menjadi korban penculikan bandit itu.

"Ibu ...," panggil Lucas seraya menarik pelan gaun ibunya.

Anna nampak terkejut mendapati putranya yang ternyata mengikutinya. Ia mengambil tangan anaknya lalu digenggamnya. "Apa kalian baik-baik saja?" tanya Anna pada sekelompok korban penculikan tersebut.

"Kami baik-baik saja Nyonya. Berkat Nyonya kami selamat dari mereka. Kami mengucapkan terimakasih." Wanita tadi yang menjawab dan membungkuk diikuti oleh yang lain.

"Syukurlah kalau begitu. Kalian istirahatlah dan tenangkan diri. Nanti akan ada yang mengantar kalian ke kantor keamanan. Aku akan memastikan kalian kembali rumah dengan aman." Setelah mengatakan itu Anna berbalik dengan masih menggenggam tangan Lucas. Namun aksinya harus terhenti karena wanita itu kembali bersuara.

"Nyonya, maafkan saya tapi kami semua tidak memiliki tempat tinggal. Kami hanyalah gelandangan yang tidak punya keluarga. Dan karena itu kami diculik oleh bandit itu untuk dipaksa bekerja. Maaf jika perkataan saya lancang apakah Nyonya bisa mempekerjakan kami? Kami tidak mengharap imbalan, dengan adanya tempat tinggal dan makan itu sudah sangat hal yang mewah bagi kami."

Mendengar perkataan orang itu membuat kekesalan dalam hatinya semakin bertambah. Apalagi dari perkataan wanita itu tentu memunculkan kegelisahan dalam hatinya pula. Dia harus menghalangi wanita pengrusak keluarga ini masuk dalam lingkaran Chester. Tidak akan ia biarkan kejadian di kehidupan pertamanya terulang.

"Aku tidak bisa menjanjikan hal itu. Untuk sementara kalian tetap ikuti ksatria itu ke kantor keamanan. Lalu masalah tempat tinggal dan lainnya akan aku bicarakan dengan suamiku."

Mendengar jawaban ibunya itu Lucas menghela napas lelah. Betapa baiknya wanita yang menyandang gelar Duchess Chester sekaligus ibunya itu. Lagipula ibunya juga tidak mengetahui akan kejadian masa lalu yang menimpanya. Maka dari itu Lucas akan mengambil langkah untuk mencegahnya. Ia harus memastikan ibunya tidak menerima wanita ini.

Setelah mendengar jawaban Anna, orang-orang tersebut kembali membungkuk dan mengucapkan terimakasih. Akhirnya mereka berdua kembali ke lokasi kereta kuda. Namun dari kejauhan nampak sekelompok orang berkerumunan di sana. Ia juga melihat punggung laki-laki yang tidak asing.

"Anna ... Lucas," panggil Peter yang berbalik memandang mereka dengan senyum.

Peter melangkah cepat meraup tubuh Lucas menggendongnya lalu memeluk Anna. Terdengar gumaman Peter yang mengungkapkan rasa rindunya.

"Kalian baik-baik saja? Aku sudah mendengar semuanya," tanya Peter setelah melepas pelukannya pada Anna. Ia meneliti tubuh Anna dan Lucas mencoba mencari apakah mereka terluka atau tidak.

"Ayah sudah pulang? Bukannya besok sampainya?" Sungguh Lucas terkejut sekali dengan hari ini. Insiden penyerangan, bertemu dengan wanita yang menjadi biang kehancuran keluarganya lalu yang tak ia sangka dirinya bertemu dengan ayahnya.

Lucas pusing menghadapi berbagai kejutan yang ia alami hari ini. Ia tidak tahu seberapa jauhnya alur ini melenceng. Kekurangannya dalam ingatan masa kecil di kehidupan pertama sudah membuatnya cemas kini berbagai kejadian yang tak pernah ia alami hari ini membuatnya takut akan ke depannya.

"Ayah ingin memberi kalian kejutan tapi siapa sangka jika akulah yang harus terkejut," ungkap Peter. Betapa kagetnya ia mendapati kereta Chester dengan para ksatria tengah mengikat sekelompok bandit yang tak sadarkan diri. Namun mendapati Anna dan Lucas yang baik-baik saja ia benar-benar bersyukur. Tidak bisa ia bayangkan jika kedua orang tersayangnya terluka.

"Ayo segera kembali! Biarkan Matthew dan yang lain menyelesaikan sisanya." Mendengar ucapan sang Tuan, Matthew mengangguk lalu mengundurkan diri untuk berkoordinasi dengan bawahannya.

Lucas, Anna dan Marie menaiki kereta lalu Peter dengan kudanya diikuti beberapa ksatria. Kini perjalanan mereka dilalui dengan aman dan lancar. Lucas memandang ke luar dengan tatapan gamang. Kejadian hari ini mendorong kecemasan dalam hatinya semakin besar.

"Terlalu banyak hal yang terjadi membuatku tidak siap. Aku harus lebih berhati-hati. Salah-salah hal ini bisa mendorong ke arah yang buruk," tutur Lucas dalam hati. Tatapannya bergulir pada ibunya. Tekadnya semakin bulat ia tidak akan membuat ibunya dalam bahaya.

Related chapter

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   8. Lucas Mengamuk

    Suasana makan malam terasa menyenangkan. Usai kejadian tadi siang aktivitas kembali seperti biasa seolah kejadian tadi tidak ada. Meski begitu Lucas tidak bisa melupakannya dan ia sepanjang hari di kamar memikirkannya."Lucas!" panggil Anna dengan suara keras membuat Lucas terlonjak kaget. "Ada apa? Daritadi ibu dan ayah memanggil tapi Lucas diam saja. Apa kau sakit?"Lucas menggelengkan kepala. Astaga terlalu larut berpikir membuat ia tidak fokus. Ia merutuki dirinya dalam hati. Kepalanya menggeleng lalu menjawab pertanyaan ibunya, "tadi Ibu janji membuatkan aku pai apel.""Astaga ... kau membuat ibu khawatir Lucas. Tenang saja pai apel mu sudah siap. Tunggu habiskan makanmu lalu kau boleh menyantapnya.""Eh ... ayah juga mau pai apel!" sahut Peter dengan rengekan yang membuat Anna terkekeh geli."Semua akan kebagian. Ayo lanjutkan makannya!" Usai mengatakan itu mereka kembali menikmati makan malam mereka.Tak jarang selingan ca

    Dernière mise à jour : 2023-07-23
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   9. "Menghindar bukanlah jawabannya"

    Max tengah membujuk Alice untuk berani mengelus surai kuda. Dari samping Lucas memperhatikan betapa lembutnya suara Max ketika berbicara pada Alice. Mendorongnya untuk mengalahkan rasa takutnya akan kuda."Alice, tidak selamanya kau bisa menghindar dari rasa takutmu. Kakak juga tidak akan memaksamu secara langsung untuk menghadapinya. Pelan-pelan kalahkan ketakutanmu hingga kau bisa mengatasinya sendiri," bujuk Max pada gadis kecil di sampingnya itu."Kan ada kakak. Kak Max sendiri yang bilang akan selalu melindungi Alice," rajuknya dengan mata melirik pada kuda berjaga-jaga kalau hewan itu tiba-tiba mengamuk."Kakak akan selalu melindungimu. Tapi bagaimana kalau saat itu kakak tidak ada di dekatmu. Apa kau hanya akan terus menunggu? Bagaimana kalau kakak tidak bisa datang?"Alice menunduk, kedua tangannya bermain memilin pita pada gaunnya. "Tapi, Alice takut ...," gumamnya dengan suara bergetar.Mendengar suara bergetar dari gadis bergau

    Dernière mise à jour : 2023-07-24
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   10. Identitasnya tidak sesederhana itu

    Terdengar suara gemuruh orang-orang yang sedang berlatih di lapangan kediaman Chester. Di tengah lapangan itu terlihat sesosok mungil yang ikut menyempil di antara badan besar dan kekar pada lapangan tersebut.Sudah hampir dua bulan ini Lucas memulai pelatihan dasar berpedang. Semenjak ibunya memilih Julian untuk menjadi ksatria pribadinya ia pun meminta dimajukan pula pelatihan bela dirinya. Kini ia saat ini sedang melakukan pose dasar berpedang yang diawasi secara langsung oleh Matthew. Tak jauh darinya Julian ---putra Matthew--- sedang mengayunkan pedangnya. Di usia yang sama dengan dirinya Julian sudah tertarik dengan pedang berkat melihat ayahnya. Menyadari hal itu Matthew secara khusus mengajari langsung anaknya sekaligus mempersiapkan dirinya untuk dapat mengabdi pada penerus Chester.Sudah menjadi tradisi turun menurun dari leluhur Matthew untuk mengabdi pada Chester. Ayahnya dulu menjadi ksatria pribadi sekaligus tangan kanan sang Duke terdahulu atau ayah

    Dernière mise à jour : 2023-07-26
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   11. Ketahuan

    "Bagaimana dengan penyelidikan kematian para bandit itu?" tanya Peter pada Matthew.Saat ini di ruang kerjanya berkumpullah dirinya, Anna, Matthew dan Sebastian yang saat ini membahas kematian mendadak para bandit. Dari awal penangkapan pihak keamanan ibukota memberikan keterangan akan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh bandit tersebut. Diantaranya penculikan, perbudakan secara ilegal, perampokan dan masih banyak lagi. Awalnya Peter menganggap mereka sama seperti orang-orang lain yang terlibat kejahatan, tetapi ketika mendengar berita kematian para bandit membuatnya curiga.Para pihak keamanan hanya mengatakan mereka bunuh diri karena takut akan hukuman. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut mereka menemukan fakta bahwa para bandit telah mati diracuni. Kejanggalan inilah yang membuat Peter memberikan perintah pada Matthew untuk diam-diam menyelidikinya. Sementara kehadiran Sebastian sebagai kepala pelayan Chester ini karena ia ingin menanyakan salah se

    Dernière mise à jour : 2023-07-27
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   12. Bagaimana bisa ada orang yang seiimut itu

    "Apa yang kau lakukan disini!?"Sebastian terkejut menemukan Winna yang berada di ruang kerja sang Duke. Apalagi ruangan tersebut tidak ada penghuninya. Winna sontak berbalik menatap Sebastian dengan gugup."Saya diperintah untuk membersihkan kediaman utama," jawab Winna dengan suata bergetar. Wanita itu tidak dapat menyembunyikan ketakutannya.Tatapan Sebastian memicing melihat gemetar pada suara wanita di hadapannya. "Jika tidak ada perintah khusus cukup bersihkan area lorong. Untuk ruang lainnya sudah ada yang menangani sendiri. Kali ini aku memaklumimu karena masih baru, tapi lain kali kau akan mendapatkan hukuman. Segera kembalilah!" hardik keras Sebastian yang langsung membuat Winna segera kabur keluar dari ruangan.Dalam hatinya ia mendesah lega karena bisa lolos. Tadi ia benar-benar sangat ketakutan, untung saja orang itu Sebastian sang kepala pelayan Chester. Ia masih bisa mengelak meskipun dirinya yakin jika pria tua itu menaruh kecuriga

    Dernière mise à jour : 2023-07-27
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   13. Hidup atau Mati!

    Sorak sorai terdengar dari arah lapangan tempat para ksatrai Chester berlatih. Alasan begitu ramainya suara orang-orang berteriak adalah Lucas. Sosoknya yang dulu mungil kini nampak jadi lebih tinggi. Tidak terasa sudah hampir tiga tahun berlalu sejak berputarnya waktu. Winna si wanita pelayan itu juga masih bertahan disini. Dari yang ia dengar rupanya Winna pernah ketahuan oleh Sebastian saat memasuki ruang kerja ayahnya. Ia tidak bisa mendengar lebih jelasnya karena dirinya secara tak sengaja menangkap pembicaraan ayahnya dengan Sebastian.Normalnya pelayan yang berbuat kesalahan apalagi hal itu sudah melewati batas pasti sudah dipecat tanpa surat rekomendasi. Tapi, melihat wanita itu masih bertahan pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Mungkinkah mereka mencurigai Winna? Tapi, apa alasannya hingga bisa dicurigai? Bahkan dari kacamata orang luar yang tidak tahu menahu tentang Winna pasti menganggapnya sebagai pelayan yang baik. Cara kerjanya yang cepat dan tanggap pa

    Dernière mise à jour : 2023-07-29
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   14. Persahabatan

    Malam ini kediaman Chester nampak ramai. Terlihat banyak kereta kuda datang memasuki kediaman tersebut. Rupanya malam ini Chester sedang merayakan ulang tahun kedelapan tahun Lucas. Si bintang acara ini pun terlihat menawan dengan pakaiannya. Anna yang melihatnya tersenyum dan memuji penampilannya hari ini. Peter pun juga tidak mau ketinggalan ikut memuji putranya itu.Saat ini mereka tengah beejalan bersama menuju aula tempat pesta diadakan. Tak lama penjaga mengumumkan kedatangan mereka dan semua tamu langsung menengok ke arah suara. Suara decakan kagum terdengar saat mereka menatap kedatangan sang pemilik acara. Kecantikan lembut milik Anna, ketampanan menawan dari Peter serta pesona muda dari Lucas membuat mereka sejenak terpaku.Perlu diketahui sebelum Peter dan Anna menikah keduanya sangat dikenal di kalangan bangsawan. Peter dengan gelar, visual dan prestasinya membuat para 'lady' berebut ingin menjadi pasangannya. Begitu pula dengan Anna yang terkenal akan

    Dernière mise à jour : 2023-07-30
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   15. Berakhir Seperti Ini

    Seorang gadis tengah mengendap-endap mendekati seseorang yang berpakaian pelayan tak jauh dari taman dekat aula pesta. Dia berhenti sejenak menunggu pelayan itu yang entak sibuk dengan suatu hal. Pelayan itu berbalik melangkah masuk ke dalam dengan nampan di tangannya. Mata gadis itu menangkap segelas minuman berwarna bening dengan tatapan curiga.Gadis itu berjalan mengikuti pelayan itu memasuki aula. Bola matanya tak berhenti menatap pelayan yang terus berjalan lurus menuju sekumpulan bangsawan di sana. Secepat kilat ia mengambil gelas yang isinya sama dan berhati-hati membawanya mendekat ke arah yang sama dengan pelayan itu.Pelayan itu telah berhasil memberikan gelas tersebut pada sasarannya. Dari jaraknya yang tidak terlalu dekat ataupun jauh ia mengawasi sembari mencari kesempatan untuk menukar gelas. Beruntungnya orang yang menjadi target tersebut masih sibuk berbicara sehingga belum menyesap isinya. Ia menghembuskan napas dengan kuat lalu melangkah cepat. S

    Dernière mise à jour : 2023-08-01

Latest chapter

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   108. Bonus Chapter: Rahasia Alice

    Setelah penangkapan Selir Helena dan bansgawan lain, maka keesokan harinya mereka langsung diadili. Raja Eron bahkan mengumumkan akan mengadakan pengadilan terbuka dan meminta rakyat Diedrich untuk menghadirinya. Maka, keesokan harinya tribun telah dipenuhi oleh rakyat Diedrich. Mereka dengan patuh duduk dan dibantu oleh ksatria penjaga mengawasi agar tak terjadi kericuhan. Namun, mereka mulai berisik saat para tahanan memasuki lapangan. Mereka menyorakinya dan melemparinya dengan kata-kata kasar.Peter bersama Lucas membawakan semua bukti kejahatan semuanya termasuk Selir Helena. Bahkan menghadirkan Winna sebagai saksi kejahatan Selir Helena selama ini. Rakyat Diedrich terkejut saat mengetahui bahwa ibu dari Pangeran Alaric memiliki saudara tiri yang lahir dari seorang pelayan. Yang lebih membuat mereka terkejut adalah rupanya Selir Helena ini sejak awal adalah orang yang jahat. Wanita itu memanfaatkan saudara tirinya dengan mengirimnya ke Chester untuk mengendalikannya. Dia berencan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   107. Semua Telah Berakhir

    “Selamat tinggal, Yang Mulia!” Usai meminumkan racun itu pada Raja Eron, Selir Helena berbalik dan melangkah keluar dengan wajah yang puas. Tinggal menunggu waktu kematian suaminya itu, setelah itu semua akan menjadi miliknya.Saat ia akan membuka pintu tiba-tiba saja pintu dibuka oleh seseorang. Kedua mata Selir Helena melebar saat melihat putranya, Pangeran Alaric berada di hadapannya. Bukan hanya ia terkejut melihat kehadiran putranya, namun adanya rombongan ksatria kerajaan di balik punggung putranya. Firasat buruk muncul dalam hatinya.“Apa yang ka—” ucapan Selir Helena terputus oleh suar Pangeran Alaric.“Periksa keadaan Yang Mulia sekarang!” perintah Pangeran Alaric pada dokter yang selalu merawat Raja Eron.Dokter tersebut langsung mengangguk dan masuk begitu saja diikuti oleh dua orang perawat melewati Selir Helena seolah-olah wanita itu tidak ada. Wajah Selir Helena pun menjadi kaku. Raja Eron baru saja meminum racun miliknya yang pasti racun itu sudah mulai bereaksi. Namun,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   106. Selamat Tinggal

    Ratu Camellia yang sedang menjalani pengurungan di istananya tengah menikmati secangkir teh di balkon kamarnya. Sudah hampir sepuluh hari dia berada di kamarnya terus hingga merasa bosan. Sehari-hari yang ia lakukan hanyalah menikmati pemandangan dengan menyesap teh kesukaannya, membaca buku yang ia minta pelayannya untuk mengambilkannya di perpustakaan, lalu menyulam sesuatu untuk cucunya. Ia tak ambil pusing dengan nasib hidupnya karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan berakhir selamat atau bebas. Ratu Camellia yakin bahwa Selir Helena akan menjatuhinya hukuman yang mana hukuman tersebut akan membuatnya tak dapat di istana. Wanita tersebut pasti sangat menikmati situasi yang sedang menguntungkannya saat ini. Pasti di setiap malamnya sekarang Selir Helena tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah. Ratu Camellia tak khawatir tentang nasibnya. Ia memikirkan bagaimana dengan menantu dan cucunya serta suaminya yang belum kunjung sadar. Kekuatan istana sedang tak seimbang semenjak Putra Mah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   105. Rencana Melawan Selir Helena

    Lucas dan Peter menaiki kudanya masing berjalan paling depan. Di belakangnya ada kereta kuda kecil, lalu paling belakang ada dua ksatria Chester. Hari sudah petang dan mereka telah memasuki gerbang ibu kota. Perjalanan yang memakan waktu tiga hari tersebut tak terasa telah berakhir. Mereka berhasil membawa barang bukti dengan aman dan selamat. Hanya saja tidak berupa barang yang mereka bawa melainkan juga saksi. Saksi tersebut tak lain adalah Winna. Wanita itu telah menceritakan segalanya. Rupanya Winna dan Selir Helena adalah saudara tiri. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan mereka berdua. Siapa sangka jika Count Earnest memiliki anak dengan seorang pelayan. Mereka juga telah mendengar secara garis besar apa saja hal yang dilakukan Winna untuk Selir Helena. Tak menyangka bahwa kegilaan Selir Helena didapatkannya dari Count Earnest. Winna juga menceritakan bahwa ia diselamatkan oleh Pangeran Alaric yang merupakan keponakannya itu. Selama perawatan dari Pangeran Alaric, Winna perlahan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   104. Bertemu Orang Lama

    Peter bersama dua orang lainnya memasuki penginapan. Ia mengambil ruang paling besar yang terdapat dua ruang tidur. Masing-masing kamar berisi dua ranjang terpisah. Salah seorang ksatria pergi mencegat Lucas sedangkan yang lain memesan makanan. Peter sedang berada di kamarnya duduk terdiam dengan badan menyandar. Pikirannya melayang pada kejadian tadi. Tiba-tiba sekelebat bayangan terlintas dalam otaknya saat belati itu akan terlempar ke arahnya. Sebuah memori berputar acak yang membuatnya pusing. Namun, gambaran-gambaran tersebut sangat tak asing baginya. Beberapa hal pernah ia lihat dalam mimpinya. Hal itu membuat dadanya sesak dan nyeri. Tangan Peter terulur menyentuh dada kirinya merasakan detak jantungnya. Lucas memacu kudanya dengan sangat cepat sehingga dirinya dapat menyusul ayahnya yang telah berada di penginapan desa terdekat. Di gerbang salah seorang ksatria Chester sudah menunggunya. Usai makan bersama semua memasuki kamar untuk beristirahat tak terkecuali dirinya dan ayah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   103. Menjadi Tahanan?

    “Apa yang kau lakukan di sini?!” Lucas menatap tak percaya pada Alice. Seharusnya gadis itu sedang istirahat di kamarnya. Melihat sosoknya yang berjalan dengan kepala tertunduk membuat Lucas kesal. Alice ini benar-benar ceroboh. Dari mana datang pikirannya membuntuti mereka diam-diam begini. Beruntung sekelompok orang yang menghadang mereka tak menyadari kehadiran Alice. Kalau mereka tahu pasti orang itu akan melukai atau mungkin akan membunuhnya. Jika begitu, siapa yang bisa menolongnya karena Lucas atau bahkan seorang pun tak tahu tentang keberadaannya. “Ayah, maaf aku akan mengantar Alice kembali. Aku akan menyusul kalian secepatnya.” Tanpa menunggu jawaban dari sang ayah, Lucas langsung membawa pergi Alice. Kedua orang itu menaiki kudanya masing-masing. Peter hanya diam menatap kepergian putranya dan calon menantunya itu. Ia paham jika sekarang Lucas marah karena tunangannya diam-diam membuntuti mereka yang mana kepergian mereka ini sangat berbahaya. Baru saja mereka melewati ger

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   102. Lucas dan Peter Diserang

    Lucas menjemput Alice ke kamar gadis itu dan mengajaknya pergi ke taman. Mereka berdua tengah menikmati pemandangan hamparan bunga yang bermekaran cantik di halaman tersebut. Alice yang sedang menikmati kue cokelatnya menggumam dengan puas. Melihat Alice yang sangat menikmati kegiatannya hari ini membuat Lucas jadi menatapnya dengan senang. Hari ini ia mengajak Alice bertemu karena dirinya ingin berpamitan dengan kekasihnya itu. Nanti malam ia dan ayahnya akan pergi ke tempat yang cukup jauh. Mungkin akan membutuhkan waktu hampir satu minggu untuk berangkat dan pulang. Maka dari itu, ia akan berpamitan pada Alice sekaligus memintanya untuk tetap berada di kediaman selama ia pergi. Tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, lebih baik mereka berjaga-jaga agar terhindar dari hal buruk. Istana saat ini sedang berduka akan kematian Putra Mahkota. Maka, selama satu minggu pusat kota akan libur berativitas untuk menunjukkan kesedihan mereka. Namun, berbeda dengan kubu rival Putra Mahkota,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   101. Rencana Penyelamatan

    Lucas berdiri menunggu kedatangan seseorang dengan dua orang ksatria Chester bersamanya. Mereka bertiga sedang duduk di atas pohon yang lebat daunnya sehingga bisa menyembunyikan diri mereka dengan baik. Bahkan pakaian mereka yang gelap semakin menyempurnakan persembunyian ketiga orang itu. Saat ini ketiga orang tersebut sedang menjalankan misi. Sesuai dengan yang dijanjikan di dalam surat Pangeran Alaric, Lucas saat ini berada di lokasi untuk menunggu. Lucas mengamati sebuh pintu kayu yang masih tertutup rapat itu. Itu adalah satu-satunya pintu masuk yang ada di sana. Lamanya ia mengamati dari atas pohon, akhirnya pintu itu terbuka. Seseorang memakai jubah bertudung warna hitam berjalan keluar dari pintu tersebut. Orang tersebut berhenti sejenak dan mengangkat tangannya membentuk sebuah kode yang ditangkap oleh Lucas. Dia pun melompat turun dan segera menghampirinya. “Yang Mulia …,” sapa Lucas dan orang itu mendongak menatapnya. “Apa kau sudah lama menunggu?” tanya orang tersebut. “

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   100. Pemakaman

    Di sebuah bangunan yang besar dipenuhi oleh orang-orang yang berpakaian hitam. Semua orang duduk berbaris rapi di sederet bangku panjang yang telah penuh itu. Beberapa menundukkan kepalanya dan sisanya menghadap ke depan menatap sesuatu di sana. Namun, ada kesamaan di antara mereka. Semua orang di sana memakai kain penutup mulut dan hidung karena bau busuk menguar membuat orang yang tidak tahan menciumnya akan muntah. Di ujung ruangan terdapat sebuah kotak kayu yang panjang dengan karangan bunga menghiasi di sekitarnya sekaligus menghalau bau busuk tersebut. Di sana ada seseorang tengah terbaring kaku dengan wajah pucat dan badan yang dingin. Pada bangku paling depan terdengar isak tangis seorang wanita. Wanita tersebut tak lain adalah Ratu Camellia. Sedangkan yang tengah ditangisinya adalah Putra Mahkota Albert. Pria tersebut semalam dinyatakan meninggal akibat penyakitnya yang rupanya semakin hari parah dan merusak organ tubuhnya. Tubuhnya menghitam dan membusuk membuat semua orang t

DMCA.com Protection Status