Share

6. Diserang Oleh Bandit

Author: deaubepine
last update Last Updated: 2023-07-20 22:30:13

"Anderson? Maksudmu Marquess dari wilayah utara?" tanya Lucas yang dijawab dengan anggukan ringan oleh Alice.

"Apa Anda tersesat? Kalau begitu mari kita kembali, saya hapal jalannya." Alice melaju melewati Lucas untuk memimpin jalan.

Melihat hal itu Lucas sempat tertegun. Sekilas tadi ia sempat menangkap ekspresi berbinar dari Alice, lalu sekejap berubah. Kini anak perempuan yang tengah melangkah ringan itu menampilkan ekspresi wajah yang tenang seolah tadi Lucas seperti berhalusinasi.

"Apa Anda tidak balik bertanya namaku?" tanya Lucas yang membuat langkah Alice terhenti. Ia berbalik dengan gugup, lalu tersenyum canggung.

"Maaf atas ketidaksopanan saya. Kalau begitu siapa nama Anda?"

Lucas mendengkus menahan senyum. Ia sepertinya tahu jika Alice sempat malu melihat senyumnya tadi. "Aku Lucas Wynne Chester," jawabnya dengan senyum jumawa. Entah mengapa Lucas ingin memamerkan identitasnya ini. Ia penasaran seperti apa ekspresi yang akan ditunjukkan pada wajah perempuan tersebut.

"Ohh!" Alice menutup mulutnya karena terkejut. Matanya melotot, lalu berubah terlihat berbinar-binar. Kedua mata bulatnya memancarkan aura kebahagiaan yang membuat Lucas tadinya ingin tertawa jadi bingung. Rasa-rasanya berlebihan sekali ekspresinya, padahal anak bangsawan lain tidak akan menatapnya sedemikian itu. Memang ia akui identitasnya sebagai sulung dari Chester membuatnya menerima banyak perhatian. Dan hal itu memuakkan. Tetapi melihat wajah Alice muncullah firasat yang tak mengenakkan pada hatinya.

"Astaga imut sekali!" pekik Alice dengan suara tertahan. Sontak Lucas menoleh ke kanan dan kiri mencari hal yang dibilang imut oleh perempuan itu. Alice pun terkesiap menonton tingkah Lucas. Ia segera menyadarkan diri lalu berdeham, "maaf atas sikap tidak sopan saya. Apakah Tuan Muda ingin kembali ke dalam?"

Meskipun ia gemas melihat wajah memerah gadis itu, Lucas memasang wajah dengan dingin lalu mengangguk dan berbalik melangkah pergi. Namun langkah Lucas terhenti kala tak mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Kepalanya menoleh menatap sosok gadis itu yang berdiri dengan kedua tangan yang menutup wajahnya. Merasa ada yang menontonnya Alice mendongak lalu segera berlari menyusul Lucas. Alice bergumam meminta maaf lagi lalu mereka berdua melangkah memasuki aula tempat pesta diadakan.

Sesampainya di tempat acara, beberapa anak yang menyadari keberadaan Lucas langsung mendekat padanya dan bertanya kemana ia pergi. Lucas menjawab sekenanya lalu melirik sejenak melihat punggung perempuan bernama Alice yang telah menghilang di balik kerumunan.

"Hmm ... Marquess Anderson," gumam Lucas dalam hati.

Lucas tidak tahu jika ternyata mereka memiliki anak perempuan. Karena yang ia ingat mereka hanya memiliki anak laki-laki yang berumur tiga tahun lebih tua darinya. Matanya terus bergulir mencari dan menangkap dua orang dalam pikirannya itu.

Terlihat Alice tengah mencebikkan bibirnya, ia terlihat jengah karena saat ini ia sedang diomeli oleh kakaknya. Lucas tersenyum pasti dia juga kabur seperti dirinya, tapi terpaksa kembali gara-gara ketahuan olehnya.

Tidak terasa acara telah usai. Orang-orang mulai berpamitan mengundurkan diri untuk pulang begitu pula dengan Anna dan Lucas. Di tengah itu mereka berpapasan dengan Marchioness Catherine istri dari Marquess Geraldo Anderson.

"Salam Duchess Annastasia dan Tuan Muda Lucas," salam dari Catherine yang diikuti oleh kedua anaknya.

"Salam Marchioness Catherine, apakah mereka Max dan Alice?" tanya Anna tersenyum menatap dua anak di depannya.

"Benar Nyonya, mereka adalah anak saya. Yang sulung adalah Max dan si bungsu namanya Alice," jawab Catherine kemudian berbicara pada kedua anaknya untuk memperkenalkan diri.

"Wahh ... aku tidak tahu jika kau ternyata punya putri secantik ini. Dan juga Max sudah sebesar ini?" ucap Anna dengan terkejut melihat sosok Max dan Alice.

"Terimakasih atas pujiannya Nyonya ...," seru Max dan Alice bersamaan.

"Putri saya tubuhnya sedikit lemah, jadi saya jarang mengajaknya ke Ibukota. Tapi syukurlah sekarang dia terlihat lebih baik jadi saya bisa datang dengan mereka berdua. Saya juga melihat Tuan Muda Lucas semakin tampan."

Anna tertawa dan Lucas mengucapkan terimakasih karena menerima pujian, "Syukurlah jika Alice sudah membaik. Alice sepertinya seumuran dengan Lucas, mungkin lain kali bisa berkunjung ke Chester dan main bersama, ah ... Max tentu juga boleh bergabung."

"Terimakasih atas undangannya Nyonya, kami menantikannya."

Ketika dua wanita itu asyik berbincang Lucas menatap Alice yang terlihat mengintipnya dengan bersembunyi di belakang kakaknya. Dia terlihat seperti gadis pemalu berbeda sekali saat sebelum mengetahui identitasnya. Sedangkan Max melempar senyum pada Lucas seolah meminta maaf akan sikap adiknya yang tiba-tiba bersikap seperti itu.

"Kalau begitu aku tidak akan menahanmu lebih lama lagi. Sampai berjumpa kembali Countess Catherine."

"Ya, sampai jumpa kembali Nyonya ...." Catherine bersama kedua anaknya membungkukkan badan memberi salam yang dibalas oleh Anna dan Lucas.

Setelah itu keduanya melangkahkan kaki bersama menuju kereta kuda yang telah menunggu dan bersiap untuk kembali menuju kediaman White.

*****

Beberapa hari kemudian Lucas dan Anna kembali ke kediaman Chester karena besok rombongan Peter akan tiba. Kini Lucas dan Anna bersama Marie tengah pergi ke pusat kota mencari bahan makanan untuk penyambutan Peter. Ditemani sekelompok ksatria keamanan Chester yang menyamar agar tidak mencolok untuk melindungi keluarga Chester. Kali ini untuk menyambut kedatangan suaminya Anna mendelegasikan dirinya untuk berbelanja kebutuhan acara penyambutan dengan senang hati.

Setelah hampir satu jam mereka mampir di tempat langganan duchy Chester, Anna memutuskan untuk beristirahat di resto terkenal dikalangan bangsawan. Duduk berdua dengan putranya di area balkon menampilkan pemandangan akan keramaian orang yang berlalulalang. Tak jauh dari tempat mereka Marie duduk menikmati secangkir teh. Lucas menyantap makanan ringan di hadapannya seraya menikmati pemandangan di luar. Rasanya baru kali ini ia pergi berdua dengan ibunya.

Di kehidupan sebelumnya ia tak pernah bepergian ke tempat ramai dengan ibunya. Kesibukan ayahnya dengan pekerjaan di istana serta ibunya sebagai Duchess tentu saja tidak ada waktu untuk semacam hal itu. Mereka hanya pergi ketika pergantian musim dingin dan semi. Biasanya mereka akan tinggal di istana Matahari Chester yang dibangun untuk menyambut musim dingin. Dinamakan itu karena tinggal di dalamnya tetap terasa hangat meski tengah di musim dingin. Apalagi ada danau luas yang akan membeku dimanfaatkan sebagai tempat bermain seluncur.

"Lucas ingin sesuatu?" tawar Anna ketika melihat mata Lucas yang tidak berhenti menatapnya. Matanya juga sempat melirik cangkir teh aroma buah di hadapan Lucas.

Akhir-akhir ini Lucas sedikit sulit minum susu dan juga sering menolak makanan manis. Ia malah pernah minta dibuatkan kopi hitam sebagai ganti susu yang tentu saja dilarang olehnya. Bagaimana bisa anak berumur lima tahun memilih minum kopi yang terkenal akan rasa pahitnya dibanding dengan susu yang terasa manis?

Lucas menggeleng menjawab pertanyaan ibunya, ia lantas meminum sari buah jeruk di hadapannya. Semenjak terbangunnya ia di kehidupan ini, Lucas mencoba mengurangi mengkonsumsi makanan yang manis. Selain egonya sebagai pria dewasa ia teringat saat berumur tujuh tahun mengalami sakit gigi. Waktu itu rasanya luar biasa sakit hingga membuatnya tidak nafsu makan. Sejak itu Lucas benar-benar berhenti mengkonsumsi makanan manis karena takut sakit gigi lagi.

Dan saat ini dirinya terbangun di usia lima tahun maka ia harus menghentikan insiden tersebut. Tanpa sadar Lucas mengelus pipinya bergidik membayangkan rasa sakit itu. "Jangan sampai terjadi lagi ...," gumam Lucas yang terdengar oleh Anna.

"Apanya yang jangan?" tanya Anna dengan raut penasaran.

Lucas kaget lalu menggelengkan kepala. "Bukan apa-apa Ibu. Ibu besok Ayah pulang ya?" tanyanya mencoba mengalihkan ibunya.

Anna tersenyum mengetahui pemikiran putranya. "Iya, menurut surat dari ayahmu kemungkinan besok mereka akan tiba. Lucas merindukan ayah ya?"

"Iya, Lucas rindu ayah tapi nanti Ibu direbut ayah," jawab Lucas dengan lesu yang membuat Anna tertawa geli.

"Kalau begitu mau Ibu buatkan pai apel khusus untuk Lucas?"

Lucas mendongak menatap ibunya dengan mata berbinar-binar. Dengan semangat kepalanya bergerak mengangguk menerima tawaran menggiurkan dari ibunya. Siapa yang bisa menolak pai apel buatan ibunya? Makanan kesukaannya serta ayahnya itu dimana mereka sering berebut itu. Dan saat ini ibunya menawarkan itu yang tentu saja ia dengan senang hati menerimanya. Ayahnya sedang tidak ada, maka tidak ada pesaing untuknya. Lucas terkikik membayangkan raut wajah ayahnya yang pasti iri dengan dirinya.

Anna terkekeh menatap putranya, ia tahu betul apa yang ada dalam pikiran laki-laki versi mini dari Peter sang suami di hadapannya ini. Ia mencubit gemas pipi gembul putranya itu sampai tanpa sadar Lucas mengaduh sakit tapi tetap tersenyum lebar padanya.

"Ayo kita segara pulang! Biar Ibu bisa cepat membuatkanmu pai apel." Anna berdiri lalu mengulurkan tangan pada Lucas yang tentu disambut dengan bahagia.

Namun di tengah perjalanan mereka diserang oleh sekelompok bandit. Kini Lucas dipeluk oleh Anna di dalam kereta menunggu para ksatria membereskan para bandit. Tubuh Anna sedikit bergetar ketakutan mendengar suara dentingan pedang dan teriakan orang. Merasakan ketakutan ibunya membuat Lucas menggeram kesal. "Sialan!" geramnya dalam hati.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   7. Lucas Takut dan Kepulangan Peter

    Suara dentingan pedang disertai teriakan di luar kereta itu membuat Anna panik. Meski ia mempercayai kehebatan para ksatria Chester hal itu tetap tak dapat membuatnya tenang. Keberadaan Lucas bersamanya menimbulkan rasa takut dan khawatir. Ia memeluk erat tubuh mungil putranya sedangkan Marie pelayan pribadinya merentangkan tangan melindungi mereka berdua.Tak lama suara ketuka terdengar. "Nyonya apakah semua baik-baik saja?" tanya salah seorang ksatria membuat Anna mendesah lega begitu pula Lucas mengucapkan syukur dalam hati. Ia tahu dan percaya akan kehebatan ksatria Chester."Ya, kami baik-baik saja. Bagaimana dengan kalian?" jawab Anna masih dengan memeluk Lucas."Tidak ada yang terluka. Maaf kami terlalu lama karena mereka ada banyak sekali, tetapi semua sudah kami kalahkan. Mohon maaf untuk dapat menunggu sebentar lagi untuk membereskan mereka.""Terimakasih atas kerja keras kalian. Jangan khawatirkan kami dan lakukan tugas kalian!""Baik, Nyonya! Terimakasih."Anna melepas pelu

    Last Updated : 2023-07-21
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   8. Lucas Mengamuk

    Suasana makan malam terasa menyenangkan. Usai kejadian tadi siang aktivitas kembali seperti biasa seolah kejadian tadi tidak ada. Meski begitu Lucas tidak bisa melupakannya dan ia sepanjang hari di kamar memikirkannya."Lucas!" panggil Anna dengan suara keras membuat Lucas terlonjak kaget. "Ada apa? Daritadi ibu dan ayah memanggil tapi Lucas diam saja. Apa kau sakit?"Lucas menggelengkan kepala. Astaga terlalu larut berpikir membuat ia tidak fokus. Ia merutuki dirinya dalam hati. Kepalanya menggeleng lalu menjawab pertanyaan ibunya, "tadi Ibu janji membuatkan aku pai apel.""Astaga ... kau membuat ibu khawatir Lucas. Tenang saja pai apel mu sudah siap. Tunggu habiskan makanmu lalu kau boleh menyantapnya.""Eh ... ayah juga mau pai apel!" sahut Peter dengan rengekan yang membuat Anna terkekeh geli."Semua akan kebagian. Ayo lanjutkan makannya!" Usai mengatakan itu mereka kembali menikmati makan malam mereka.Tak jarang selingan ca

    Last Updated : 2023-07-23
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   9. "Menghindar bukanlah jawabannya"

    Max tengah membujuk Alice untuk berani mengelus surai kuda. Dari samping Lucas memperhatikan betapa lembutnya suara Max ketika berbicara pada Alice. Mendorongnya untuk mengalahkan rasa takutnya akan kuda."Alice, tidak selamanya kau bisa menghindar dari rasa takutmu. Kakak juga tidak akan memaksamu secara langsung untuk menghadapinya. Pelan-pelan kalahkan ketakutanmu hingga kau bisa mengatasinya sendiri," bujuk Max pada gadis kecil di sampingnya itu."Kan ada kakak. Kak Max sendiri yang bilang akan selalu melindungi Alice," rajuknya dengan mata melirik pada kuda berjaga-jaga kalau hewan itu tiba-tiba mengamuk."Kakak akan selalu melindungimu. Tapi bagaimana kalau saat itu kakak tidak ada di dekatmu. Apa kau hanya akan terus menunggu? Bagaimana kalau kakak tidak bisa datang?"Alice menunduk, kedua tangannya bermain memilin pita pada gaunnya. "Tapi, Alice takut ...," gumamnya dengan suara bergetar.Mendengar suara bergetar dari gadis bergau

    Last Updated : 2023-07-24
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   10. Identitasnya tidak sesederhana itu

    Terdengar suara gemuruh orang-orang yang sedang berlatih di lapangan kediaman Chester. Di tengah lapangan itu terlihat sesosok mungil yang ikut menyempil di antara badan besar dan kekar pada lapangan tersebut.Sudah hampir dua bulan ini Lucas memulai pelatihan dasar berpedang. Semenjak ibunya memilih Julian untuk menjadi ksatria pribadinya ia pun meminta dimajukan pula pelatihan bela dirinya. Kini ia saat ini sedang melakukan pose dasar berpedang yang diawasi secara langsung oleh Matthew. Tak jauh darinya Julian ---putra Matthew--- sedang mengayunkan pedangnya. Di usia yang sama dengan dirinya Julian sudah tertarik dengan pedang berkat melihat ayahnya. Menyadari hal itu Matthew secara khusus mengajari langsung anaknya sekaligus mempersiapkan dirinya untuk dapat mengabdi pada penerus Chester.Sudah menjadi tradisi turun menurun dari leluhur Matthew untuk mengabdi pada Chester. Ayahnya dulu menjadi ksatria pribadi sekaligus tangan kanan sang Duke terdahulu atau ayah

    Last Updated : 2023-07-26
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   11. Ketahuan

    "Bagaimana dengan penyelidikan kematian para bandit itu?" tanya Peter pada Matthew.Saat ini di ruang kerjanya berkumpullah dirinya, Anna, Matthew dan Sebastian yang saat ini membahas kematian mendadak para bandit. Dari awal penangkapan pihak keamanan ibukota memberikan keterangan akan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh bandit tersebut. Diantaranya penculikan, perbudakan secara ilegal, perampokan dan masih banyak lagi. Awalnya Peter menganggap mereka sama seperti orang-orang lain yang terlibat kejahatan, tetapi ketika mendengar berita kematian para bandit membuatnya curiga.Para pihak keamanan hanya mengatakan mereka bunuh diri karena takut akan hukuman. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut mereka menemukan fakta bahwa para bandit telah mati diracuni. Kejanggalan inilah yang membuat Peter memberikan perintah pada Matthew untuk diam-diam menyelidikinya. Sementara kehadiran Sebastian sebagai kepala pelayan Chester ini karena ia ingin menanyakan salah se

    Last Updated : 2023-07-27
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   12. Bagaimana bisa ada orang yang seiimut itu

    "Apa yang kau lakukan disini!?"Sebastian terkejut menemukan Winna yang berada di ruang kerja sang Duke. Apalagi ruangan tersebut tidak ada penghuninya. Winna sontak berbalik menatap Sebastian dengan gugup."Saya diperintah untuk membersihkan kediaman utama," jawab Winna dengan suata bergetar. Wanita itu tidak dapat menyembunyikan ketakutannya.Tatapan Sebastian memicing melihat gemetar pada suara wanita di hadapannya. "Jika tidak ada perintah khusus cukup bersihkan area lorong. Untuk ruang lainnya sudah ada yang menangani sendiri. Kali ini aku memaklumimu karena masih baru, tapi lain kali kau akan mendapatkan hukuman. Segera kembalilah!" hardik keras Sebastian yang langsung membuat Winna segera kabur keluar dari ruangan.Dalam hatinya ia mendesah lega karena bisa lolos. Tadi ia benar-benar sangat ketakutan, untung saja orang itu Sebastian sang kepala pelayan Chester. Ia masih bisa mengelak meskipun dirinya yakin jika pria tua itu menaruh kecuriga

    Last Updated : 2023-07-27
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   13. Hidup atau Mati!

    Sorak sorai terdengar dari arah lapangan tempat para ksatrai Chester berlatih. Alasan begitu ramainya suara orang-orang berteriak adalah Lucas. Sosoknya yang dulu mungil kini nampak jadi lebih tinggi. Tidak terasa sudah hampir tiga tahun berlalu sejak berputarnya waktu. Winna si wanita pelayan itu juga masih bertahan disini. Dari yang ia dengar rupanya Winna pernah ketahuan oleh Sebastian saat memasuki ruang kerja ayahnya. Ia tidak bisa mendengar lebih jelasnya karena dirinya secara tak sengaja menangkap pembicaraan ayahnya dengan Sebastian.Normalnya pelayan yang berbuat kesalahan apalagi hal itu sudah melewati batas pasti sudah dipecat tanpa surat rekomendasi. Tapi, melihat wanita itu masih bertahan pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Mungkinkah mereka mencurigai Winna? Tapi, apa alasannya hingga bisa dicurigai? Bahkan dari kacamata orang luar yang tidak tahu menahu tentang Winna pasti menganggapnya sebagai pelayan yang baik. Cara kerjanya yang cepat dan tanggap pa

    Last Updated : 2023-07-29
  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   14. Persahabatan

    Malam ini kediaman Chester nampak ramai. Terlihat banyak kereta kuda datang memasuki kediaman tersebut. Rupanya malam ini Chester sedang merayakan ulang tahun kedelapan tahun Lucas. Si bintang acara ini pun terlihat menawan dengan pakaiannya. Anna yang melihatnya tersenyum dan memuji penampilannya hari ini. Peter pun juga tidak mau ketinggalan ikut memuji putranya itu.Saat ini mereka tengah beejalan bersama menuju aula tempat pesta diadakan. Tak lama penjaga mengumumkan kedatangan mereka dan semua tamu langsung menengok ke arah suara. Suara decakan kagum terdengar saat mereka menatap kedatangan sang pemilik acara. Kecantikan lembut milik Anna, ketampanan menawan dari Peter serta pesona muda dari Lucas membuat mereka sejenak terpaku.Perlu diketahui sebelum Peter dan Anna menikah keduanya sangat dikenal di kalangan bangsawan. Peter dengan gelar, visual dan prestasinya membuat para 'lady' berebut ingin menjadi pasangannya. Begitu pula dengan Anna yang terkenal akan

    Last Updated : 2023-07-30

Latest chapter

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   108. Bonus Chapter: Rahasia Alice

    Setelah penangkapan Selir Helena dan bansgawan lain, maka keesokan harinya mereka langsung diadili. Raja Eron bahkan mengumumkan akan mengadakan pengadilan terbuka dan meminta rakyat Diedrich untuk menghadirinya. Maka, keesokan harinya tribun telah dipenuhi oleh rakyat Diedrich. Mereka dengan patuh duduk dan dibantu oleh ksatria penjaga mengawasi agar tak terjadi kericuhan. Namun, mereka mulai berisik saat para tahanan memasuki lapangan. Mereka menyorakinya dan melemparinya dengan kata-kata kasar.Peter bersama Lucas membawakan semua bukti kejahatan semuanya termasuk Selir Helena. Bahkan menghadirkan Winna sebagai saksi kejahatan Selir Helena selama ini. Rakyat Diedrich terkejut saat mengetahui bahwa ibu dari Pangeran Alaric memiliki saudara tiri yang lahir dari seorang pelayan. Yang lebih membuat mereka terkejut adalah rupanya Selir Helena ini sejak awal adalah orang yang jahat. Wanita itu memanfaatkan saudara tirinya dengan mengirimnya ke Chester untuk mengendalikannya. Dia berencan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   107. Semua Telah Berakhir

    “Selamat tinggal, Yang Mulia!” Usai meminumkan racun itu pada Raja Eron, Selir Helena berbalik dan melangkah keluar dengan wajah yang puas. Tinggal menunggu waktu kematian suaminya itu, setelah itu semua akan menjadi miliknya.Saat ia akan membuka pintu tiba-tiba saja pintu dibuka oleh seseorang. Kedua mata Selir Helena melebar saat melihat putranya, Pangeran Alaric berada di hadapannya. Bukan hanya ia terkejut melihat kehadiran putranya, namun adanya rombongan ksatria kerajaan di balik punggung putranya. Firasat buruk muncul dalam hatinya.“Apa yang ka—” ucapan Selir Helena terputus oleh suar Pangeran Alaric.“Periksa keadaan Yang Mulia sekarang!” perintah Pangeran Alaric pada dokter yang selalu merawat Raja Eron.Dokter tersebut langsung mengangguk dan masuk begitu saja diikuti oleh dua orang perawat melewati Selir Helena seolah-olah wanita itu tidak ada. Wajah Selir Helena pun menjadi kaku. Raja Eron baru saja meminum racun miliknya yang pasti racun itu sudah mulai bereaksi. Namun,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   106. Selamat Tinggal

    Ratu Camellia yang sedang menjalani pengurungan di istananya tengah menikmati secangkir teh di balkon kamarnya. Sudah hampir sepuluh hari dia berada di kamarnya terus hingga merasa bosan. Sehari-hari yang ia lakukan hanyalah menikmati pemandangan dengan menyesap teh kesukaannya, membaca buku yang ia minta pelayannya untuk mengambilkannya di perpustakaan, lalu menyulam sesuatu untuk cucunya. Ia tak ambil pusing dengan nasib hidupnya karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan berakhir selamat atau bebas. Ratu Camellia yakin bahwa Selir Helena akan menjatuhinya hukuman yang mana hukuman tersebut akan membuatnya tak dapat di istana. Wanita tersebut pasti sangat menikmati situasi yang sedang menguntungkannya saat ini. Pasti di setiap malamnya sekarang Selir Helena tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah. Ratu Camellia tak khawatir tentang nasibnya. Ia memikirkan bagaimana dengan menantu dan cucunya serta suaminya yang belum kunjung sadar. Kekuatan istana sedang tak seimbang semenjak Putra Mah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   105. Rencana Melawan Selir Helena

    Lucas dan Peter menaiki kudanya masing berjalan paling depan. Di belakangnya ada kereta kuda kecil, lalu paling belakang ada dua ksatria Chester. Hari sudah petang dan mereka telah memasuki gerbang ibu kota. Perjalanan yang memakan waktu tiga hari tersebut tak terasa telah berakhir. Mereka berhasil membawa barang bukti dengan aman dan selamat. Hanya saja tidak berupa barang yang mereka bawa melainkan juga saksi. Saksi tersebut tak lain adalah Winna. Wanita itu telah menceritakan segalanya. Rupanya Winna dan Selir Helena adalah saudara tiri. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan mereka berdua. Siapa sangka jika Count Earnest memiliki anak dengan seorang pelayan. Mereka juga telah mendengar secara garis besar apa saja hal yang dilakukan Winna untuk Selir Helena. Tak menyangka bahwa kegilaan Selir Helena didapatkannya dari Count Earnest. Winna juga menceritakan bahwa ia diselamatkan oleh Pangeran Alaric yang merupakan keponakannya itu. Selama perawatan dari Pangeran Alaric, Winna perlahan

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   104. Bertemu Orang Lama

    Peter bersama dua orang lainnya memasuki penginapan. Ia mengambil ruang paling besar yang terdapat dua ruang tidur. Masing-masing kamar berisi dua ranjang terpisah. Salah seorang ksatria pergi mencegat Lucas sedangkan yang lain memesan makanan. Peter sedang berada di kamarnya duduk terdiam dengan badan menyandar. Pikirannya melayang pada kejadian tadi. Tiba-tiba sekelebat bayangan terlintas dalam otaknya saat belati itu akan terlempar ke arahnya. Sebuah memori berputar acak yang membuatnya pusing. Namun, gambaran-gambaran tersebut sangat tak asing baginya. Beberapa hal pernah ia lihat dalam mimpinya. Hal itu membuat dadanya sesak dan nyeri. Tangan Peter terulur menyentuh dada kirinya merasakan detak jantungnya. Lucas memacu kudanya dengan sangat cepat sehingga dirinya dapat menyusul ayahnya yang telah berada di penginapan desa terdekat. Di gerbang salah seorang ksatria Chester sudah menunggunya. Usai makan bersama semua memasuki kamar untuk beristirahat tak terkecuali dirinya dan ayah

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   103. Menjadi Tahanan?

    “Apa yang kau lakukan di sini?!” Lucas menatap tak percaya pada Alice. Seharusnya gadis itu sedang istirahat di kamarnya. Melihat sosoknya yang berjalan dengan kepala tertunduk membuat Lucas kesal. Alice ini benar-benar ceroboh. Dari mana datang pikirannya membuntuti mereka diam-diam begini. Beruntung sekelompok orang yang menghadang mereka tak menyadari kehadiran Alice. Kalau mereka tahu pasti orang itu akan melukai atau mungkin akan membunuhnya. Jika begitu, siapa yang bisa menolongnya karena Lucas atau bahkan seorang pun tak tahu tentang keberadaannya. “Ayah, maaf aku akan mengantar Alice kembali. Aku akan menyusul kalian secepatnya.” Tanpa menunggu jawaban dari sang ayah, Lucas langsung membawa pergi Alice. Kedua orang itu menaiki kudanya masing-masing. Peter hanya diam menatap kepergian putranya dan calon menantunya itu. Ia paham jika sekarang Lucas marah karena tunangannya diam-diam membuntuti mereka yang mana kepergian mereka ini sangat berbahaya. Baru saja mereka melewati ger

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   102. Lucas dan Peter Diserang

    Lucas menjemput Alice ke kamar gadis itu dan mengajaknya pergi ke taman. Mereka berdua tengah menikmati pemandangan hamparan bunga yang bermekaran cantik di halaman tersebut. Alice yang sedang menikmati kue cokelatnya menggumam dengan puas. Melihat Alice yang sangat menikmati kegiatannya hari ini membuat Lucas jadi menatapnya dengan senang. Hari ini ia mengajak Alice bertemu karena dirinya ingin berpamitan dengan kekasihnya itu. Nanti malam ia dan ayahnya akan pergi ke tempat yang cukup jauh. Mungkin akan membutuhkan waktu hampir satu minggu untuk berangkat dan pulang. Maka dari itu, ia akan berpamitan pada Alice sekaligus memintanya untuk tetap berada di kediaman selama ia pergi. Tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, lebih baik mereka berjaga-jaga agar terhindar dari hal buruk. Istana saat ini sedang berduka akan kematian Putra Mahkota. Maka, selama satu minggu pusat kota akan libur berativitas untuk menunjukkan kesedihan mereka. Namun, berbeda dengan kubu rival Putra Mahkota,

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   101. Rencana Penyelamatan

    Lucas berdiri menunggu kedatangan seseorang dengan dua orang ksatria Chester bersamanya. Mereka bertiga sedang duduk di atas pohon yang lebat daunnya sehingga bisa menyembunyikan diri mereka dengan baik. Bahkan pakaian mereka yang gelap semakin menyempurnakan persembunyian ketiga orang itu. Saat ini ketiga orang tersebut sedang menjalankan misi. Sesuai dengan yang dijanjikan di dalam surat Pangeran Alaric, Lucas saat ini berada di lokasi untuk menunggu. Lucas mengamati sebuh pintu kayu yang masih tertutup rapat itu. Itu adalah satu-satunya pintu masuk yang ada di sana. Lamanya ia mengamati dari atas pohon, akhirnya pintu itu terbuka. Seseorang memakai jubah bertudung warna hitam berjalan keluar dari pintu tersebut. Orang tersebut berhenti sejenak dan mengangkat tangannya membentuk sebuah kode yang ditangkap oleh Lucas. Dia pun melompat turun dan segera menghampirinya. “Yang Mulia …,” sapa Lucas dan orang itu mendongak menatapnya. “Apa kau sudah lama menunggu?” tanya orang tersebut. “

  • Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku   100. Pemakaman

    Di sebuah bangunan yang besar dipenuhi oleh orang-orang yang berpakaian hitam. Semua orang duduk berbaris rapi di sederet bangku panjang yang telah penuh itu. Beberapa menundukkan kepalanya dan sisanya menghadap ke depan menatap sesuatu di sana. Namun, ada kesamaan di antara mereka. Semua orang di sana memakai kain penutup mulut dan hidung karena bau busuk menguar membuat orang yang tidak tahan menciumnya akan muntah. Di ujung ruangan terdapat sebuah kotak kayu yang panjang dengan karangan bunga menghiasi di sekitarnya sekaligus menghalau bau busuk tersebut. Di sana ada seseorang tengah terbaring kaku dengan wajah pucat dan badan yang dingin. Pada bangku paling depan terdengar isak tangis seorang wanita. Wanita tersebut tak lain adalah Ratu Camellia. Sedangkan yang tengah ditangisinya adalah Putra Mahkota Albert. Pria tersebut semalam dinyatakan meninggal akibat penyakitnya yang rupanya semakin hari parah dan merusak organ tubuhnya. Tubuhnya menghitam dan membusuk membuat semua orang t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status