Share

84. Skenario takdir

"T-tapi ayah kalian jahat, Muma bahkan ditinggalkan sendiri. Dia tidak memiliki perasaan pada kita. K-kita hanya beban untuknya." Irene mengusap air mata sedih dengan punggung tangannya yang bening. "Mari hidup bersama Muma saja, tidak apa, Muma juga bisa menjadi ayah u-untuk kalian nanti." Lagi, air matanya mengalir semakin banyak. Seketika pundaknya semakin tertunduk dalam dan meluapkan tangisannya sambil meremat rumput yang ada di sekitar kakinya. Bahu wanita ini naik turun dan bergetar, tangisannya tidak terdengar jelas karena ia menyembunyikannya.

Sebuah tangan mungil seperti jelly menyentuh pundak Irene. "M-ma-ma ... Mama."

"Eoh-" jawab Irene sambil menoleh ke si pelaku.

"Ma … ma," ucap jagoan kecil sambil menampilkan dua giginya yang sudah tumbuh sempurna di gusi atas.

Seseorang menghampiri dengan perawakan tubuh super tegap dan sedikit kelelahan, terlihat dari dasinya yang melonggar dari kerah baju.

"Po! Ayah cape ngejarin kamu tuh, gatal banget kakinya mentang-mentang ud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status