Share

88. Kepergian Vano

Beberapa jam sebelum kepergian Vano.

"Uwaaaaa, yumah angkasa," ucap Vano yang telah dipindahkan ke kamar VIP. Anak laki-laki imut ini sedang berada dalam gendongan Handa Enannya.

Renan memang telah menepati janji dengan mengabulkan keinginan Vano untuk memiliki rumah angkasa seperti miliknya di apartemen.

"Ini adalah janji handa Hahan kan untuk membuat rumah angkasa untuk Ano, jadi handa Enan yang membantu handa Hahan membuatnya, sayang. Apa Ano sekarang senang, nak?" tanya Renan, tangan kekarnya memeluk erat tubuh mungil Ano dengan penuh kelembutan. Dia sayang pada anak laki-laki ini, walaupun bukan anak kandungnya. Lagipula, Ano juga lebih dekat dengan handa Enan dibandingkan dengan handa Hahan yang merupakan ayah biologisnya.

Vano menganggukkan kepalanya dengan semangat membara, dia antusias dan bersyukur bisa merasakan memiliki kamar angkasa. "Ano tukaaaa!!" jawabnya dengan kegirangan.

Akhirnya, rumah angkasa impian telah dikabulkan, andai saja dia bisa lebih lama berada di du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status