Share

65. Bibir yang mengatup

Kalau ingat itu, David ingin tertawa. Wanita yang kini tertidur di depannya sangat menyenangkan. Ia bisa membuat David tertawa, menerima David apa adanya dan yang paling penting, membuat David nyaman.

Semalaman David mengompres kening Vinza. Ia tak memedulikan tubuh yang terasa pegal akibat bekerja sejak pagi. Hingga David tertidur di samping istrinya. Begitu malam berlalu, Vinza perlahan membuka mata. Ia lihat David tidur di sampingnya.

Vinza mengedipkan mata. Ia ingat kalimat yang dikatakan Biru Bamantara, kalau David masih memiliki perasaan padabya. “Apa kamu masih punya perasaan sama aku? Atau kamu cuman peduli karena aku ibu dari anak kamu?”

Seketika mata David terbuka. Mata keduanya saling bertabrakan. Mereka masih mematung. Pandangan keduanya semakin dalam dan membuat perasaan mereka semakin terjerumus hingga David menggeser wajahnya dan mengecup bibir Vinza begitu lama.

Keduanya mematung begitu bibir mereka terlepas. Mata mereka saling bertatapan lama sekali. David mengedip
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status