Setelah mereka keluar dari rumah, mereka turun ke bawah.Yasmin sedang berpikir kenapa Raymond bisa datang? Apa kebetulan dia mau melihat anak-anak?Hari ini nama Raymond barusan diungkit di makan malam Keluarga Suharly. Sekarang orangnya malah muncul.Sedangkan Raymond tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Dia juga merasa canggung."Kamu makan di luar?" tanya Raymond."Ya. Aku bersama ayahku," jawab Yasmin."Dua hari yang lalu aku bertemu dengan Tuan Andy di pesta pamanku," ujar Raymond.Yasmin tercengang. Dia mengira Andy hanya bertanya, tapi ternyata Andy sudah makan bersama keluarga Raymond.Apa itu hanya untuk bisnis atau ...."Ayahku nggak mengatakan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Yasmin."Kamu khawatir?" Raymond menoleh dan menunjukkan tatapan matanya yang jahil.Yasmin mengedipkan matanya dengan imut. "Untuk apa aku khawatir ...?""Ayahmu hanya bertanya apa aku mengenalmu. Dia juga bertanya secara pribadi.""Jadi, bagaimana kamu menjawabnya?""Kamu berharap apa jawabanku?" Raymond
Tubuh Yasmin mematung. Jantungnya berdetak dengan gelisah.Ketika dia hampir berhenti bernapas, dia mendengar Daniel memerintahnya, "Buatkan aku kopi."Yasmin tercengang. Apa Daniel sedang berbicara dengannya? Oh, iya. Di dalam kantor hanya ada dia dan Daniel. Hal seperti itu tidak mungkin dilakukan Daniel."Aku ... nggak pandai.""Kalau begitu, pikirkan caranya sendiri," kata Daniel dengan tegas.Yasmin keluar dari kantor, lalu dia pergi ke pantry untuk menuangkan kopi Daniel.Dia tidak asing dengan pantry.Semua orang di lantai ini boleh menggunakannya.Ada dispenser air, berbagai macam teh, kopi dan bahkan mesin kopi.Ada kopi bubuk di lemari es.Yasmin tidak pernah meminum dan membuat kopi.Dia menyaring kopi bubuk, lalu menambahkan susu dan gula sebelum mengaduknya.Dia mendekatkan hidungnya ke tepi cangkir, kemudian menciumnya. Aromanya lumayan wangi.Ketika Yasmin membawa kopi ke kantor, dia melihat ke kiri dan ke kanan. Dia terkejut saat dia tidak menemukan sosok Joshua.Ke man
Yasmin bimbang.Setelah pulang kerja, dia keluar dari gedung perusahaan. Kemudian, dia melihat sebuah mobil yang tidak asing sedang menunggunya.Raymond turun dari mobil. Dia juga tidak sengaja menghindar siapa-siapa. Dia berdiri di samping mobil dan tersenyum ke arah Yasmin.Yasmin menghampirinya. "Kenapa kamu ada di sini?""Searah."Yasmin tertawa.Perjalanan ke restoran tidak searah, tapi Yasmin diam saja.Yasmin duduk di kursi penumpang. Dia baru memakai sabuk pengaman ketika sebuah kotak disodorkan kepadanya. "Dua hari yang lalu aku pergi ke luar kota. Aku melihatnya cantik, jadi aku membelinya."Yasmin tidak terbiasa dikasih hadiah, jadi untuk sesaat dia merasa canggung. Dia menerimanya dan berkata, "Pak Raymond, jangan memberikanku hadiah. Aku saja nggak bisa membalas bantuan yang selama ini kamu sudah berikan padaku.""Sebenarnya, kamu setuju untuk makan bersamaku sudah termasuk membalasku." Raymond menyalakan mesin mobil, kemudian mobilnya melaju.Bagaimana Yasmin tidak menger
Raymond menjawab dengan jujur, "Ada.""Gagal?""Aku memberitahunya kalau aku suka orang lain. Kemudian, aku memberi tahu Nyonya Sandra kalau aku hampir memberi tahu orang aku suka pria dan dia hampir terkena serangan jatuh."Yasmin kaget. "Apa kamu benar-benar nggak peduli dengan reputasimu? Selain itu, kamu ini kepala sekolah. Betapa besar dampaknya kalau orang lain sembarangan mengataimu? Aku nggak akan memandang rendahmu, tapi aku khawatir dengan ucapan orang.""Aku nggak berkata apa-apa, kok. Aku hanya menakuti ibuku."Yasmin tertawa. Dia bisa membayangkan betapa terkejutnya Sandra saat itu. Sepertinya ke depannya Sandra tidak akan berani mengatur kencan buta untuk putranya lagi.Mobil berhenti di luar kompleks. Mereka keluar dari mobil, kemudian Yasmin bertanya, "Kenapa kamu berhenti di sini?""Aku mau menemanimu masuk," jawab Raymond.Yasmin mengerti niat Raymond. "Aku nggak menyangka Pak Raymond yang cuek ternyata begini romantis?""Mungkin aku hanya mau makin menawan di depan m
Pertama, Yasmin bisa lebih berpartisipasi dalam tumbuh kembang anak-anaknya. Kedua, dia bisa membiarkan Bibi sedikit bersantai."Yasmin."Yasmin tiba-tiba berhenti. Saat dia menoleh, dia melihat Sandra sedang berjalan ke arahnya.Untuk sesaat, otaknya tidak bisa bekerja. Kenapa ibunya Raymond bisa ada di sini?"Kamu sangat terkejut, 'kan? Aku juga. Bisa-bisanya kamu membujuk putraku untuk menikahimu. Aku datang untuk memintamu mengajariku. Sebagai seorang ibu, apa yang harus kulakukan? Haruskah aku setuju atau nggak?" Semalam Sandra menunggu Raymond pulang untuk menanyakan kelanjutan kencan butanya. Alhasil, apa yang Raymond katakan pada Sandra?Yasmin tidak bisa berkata-kata."Yasmin, kamu juga punya putra. Nanti kalau putramu mempunyai pacar sepertimu, apa kamu bisa menerimanya?" tanya Sandra.Yasmin menjawab dengan berani, "Selama dia menyukai pacarnya, aku akan menerimanya.""Kamu menerimanya karena sekarang mereka masih kecil." Sandra sungguh kesal. "Aku percaya putraku menyukaimu
Setelah Yasmin menutup telepon, dia memikirkan "keluarganya".Keluarganya hanya ibu dan ayahnya. Orang lain bukan.Akan tetapi, sekarang Klara berada di Kota Cantem dan Andy mempunyai keluarganya sendiri.Ibunya pasti tidak bisa hadir. Kalau ayahnya hadir, apa dia akan mengajak keluarganya?Apa itu termasuk Daniel?Yasmin ingin Andy hadir, tapi kenapa Dahlia harus menggantikan ibunya?Dia adalah wanita yang kejam.Apa Andy akan merasa dilema kalau Yasmin hanya mengajaknya?Setelah banyak pertimbangan, Yasmin hanya bisa bermurah hati.Lagi pula, mereka bukan ingin bertunangan atau menikah.Untuk pertunangan dan pernikahannya, dia pasti ingin ibu kandungnya hadir. Siapa pun tidak boleh menggantikannya.Yasmin sendirian tidak bisa membuat keputusan, jadi dia menelepon Andy untuk meminta bantuannya."Kamu ingin siapa pergi?" tanya Andy pada Yasmin."Ayah saja yang membuat keputusan. Aku terserah.""Ibumu nggak ada di sini. Apa kamu keberatan kalau Ayah mengajak keluarga Ayah? Tenang, merek
Yasmin mengambil KTP sementaranya dan pergi ke hotel untuk mencobanya. KTP-nya benar-benar sudah bisa digunakan.Seharusnya Daniel tidak akan mengendalikannya lagi ....Mengenai Keluarga Gunawan, Yasmin belum memberi tahu Klara.Kalau dia memberi tahu Klara, kemudian hubungannya dengan Raymond malah tidak berhasil, itu hanya akan membuatnya makin sedih.Dia akan memberi tahu Klara lebih telat ....Yasmin yang sudah pulang kerja naik kereta bawah tanah. Ketika dia sudah sampai di bawah gedungnya, dia menerima panggilan dari Raymond.Dia pun mengangkat telepon sambil naik ke atas."Ya, aku baru masuk. Kamu? Kapan kamu selesai bekerja? Baik-baik saja, 'kan?" tanya Yasmin."Aku sedang makan bersama orang-orang dewan sekolah, lalu aku keluar untuk meneleponmu."Yasmin tersenyum. "Pak Raymond sudah bekerja keras.""Kalau cepat pulang, aku akan pergi mencarimu.""Nggak usah. Lebih baik kamu pulang awal dan cepat istirahat. Jangan kelelahan." Yasmin duduk di sofa dan meregangkan kakinya. Kemud
Daniel menekan bahu Yasmin sambil menatapnya dengan tajam dan galak.Yasmin sangat ketakutan sampai dia terengah-engah dan menangis.Dia menunggu.Dia sangat takut, tapi dia menggigit bibirnya dengan kuat. Dia takut dia akan memohon ....Ketika dia hampir tidak bisa bernapas, tekanan di bahunya dan pada tubuhnya menghilang.Setelah itu, Daniel pergi dan terdengar suara pintu ditutup.Yasmin berbaring di sofa dengan tegang. Beberapa saat kemudian, tubuhnya baru menjadi lemas.Keringat dingin membasahi dahinya.Dia tidak percaya kalau taruhannya menang.Daniel melepaskannya.Setelah Yasmin sadar, dia buru-buru mencari ponselnya. Ketika dia melihat lokasi Daniel, pria itu sudah pergi dari kompleksnya.Yasmin duduk, kemudian dia menyandarkan punggungnya.Selama dia menang dari Daniel kali ini, ke depannya akan baik-baik saja ....Daniel kembali ke Grup Naga.Eric yang sedang bekerja lembur di perusahaan melihat Daniel muncul lagi. Dia pun tercengang. Dia menghampiri Daniel, lalu mengangguk