Share

82. Aku tak Perlu Dibela!

Para wartawan berlomba-lomba memotret aksi gadis itu yang menggerubungi Violla. Para wartawan lolos dari kejaran pasukan keamanan. Cahaya flash dari kamera mulai terlihat kedip-kedip silih berganti dari satu wartawan ke wartawan lainnya.

Namun, hal tersebut tak berjelang lama. Mereka harus menelan pil pahit dari petugas keamanan.

"Tunggu di luar!"

"Mbak, terima kasih tapi sebenarnya aku nggak perlu dibela," Violla, Ananta, dan Nicho masih ada di posisi yang sama. Violla memandang dengan acuh pada Ananta.

"Violla kamu duduk saja disini. Saya akan menasihati gadis ini," Nicho menawari.

"Baiklah. Jauhkan aku dari dia atau aku akan marah sekarang," Raut muka Violla berubah jauh. Dari yang awalnya senang bertemu Nicho, lalu tak berdaya menghadapi para gadis itu, dan sekarang ia harus menahan pil pahit-dibela orang lain.

"Sial!" Viola mengumpat dengan suara kecil.

Nicho memberi instruksi kepada Ananta untuk mengikutinya.

"Coba jelaskan, kamu juga jadi anggota pengatur acara? Kamu tahu kan h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status