Share

88. Berikan Pelumas dengan Dijilat

Ini kali kedua Ananta masuk ke dalam ruangan Nicho yang serba putih emas. Kini ketegangan meliputi dirinya. Berulang kali ia menarik napas dan melepaskannya kembali.

"Coba kamu buat artikel dengan tema pekerjaan penulis. Buat sebebas mungkin. Lalu, kamu masukkan ke meja editor. Satu minggu kemudian, kamu baca hasil tulisanmu kembali dan merevisinya,"

"Apa ada projek majalah baru pak?"

"Kerjakan saja apa yang saya katakan. Saat kamu revisi bawa hasil revisianmu. Bilang saja ke editor bahwa ini tugas khusus dari saya. Sampai sekarang kamu mengerti?"

"Mengerti, pak!"

"Okelah kalau begitu. Seminggu kemudian kamu balik kesini,"

"Baik, pak. Saya permisi dulu!"

Klik.

Pintu tertutup.

Saat Ananta keluar dari ruangan Nicho. Saat itu juga matanya bertemu dengan mata Gracia yang memang masih memperhatikan ruangan Nicho.

"Hai!" Ananta melambaikan tangannya.

Gracia membalasnya dengan membuang muka dan tak berkata satu kata pun.

"Hai, Ananta!" Aini yang melihat kejadian ini di depan matanya segera m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status