Share

-7

Author: Arfah arfah
last update Last Updated: 2022-01-29 12:20:33

Naya telah usai menjenguk Axel, di depan ICU ada Mamanya yang sedang duduk bersama Aslan, sedangkan papanya dan Damian entah kemana karena sosok keduanya tidak terlihat sedikit pun di sini.

"Papanya Aslan, kemana?" tanya Naya pada Tiara.

"Sama Papa kamu, di luar."

"Sedang apa?"

"Katanya mau ngomong penting ma," imbuh Aslan yang tadi sedikit mendengar ucapan Opanya.

Di taman depan rumah sakit, Mario mengajak Damian untuk berbicara sebentar disebuah kursi putih panjang yang ada di sana, entah apa yang ingin dibicarakan Mario, Damian sendiri pun masih merasa bingung.

"Damian, kamu bahagia menikah dengan Naya?" tanya Mario membuka pembicaraan.

"Yah ... saya bahagia Pa."

Mario tersenyum, lalu mengangguk dan menoleh pada menantunya. "Karena sekarang, kalian sudah lama menikah, papa akan ceritain ke kamu tentang Naya sebelum kalian menikah."

Damian mengangguk, dia juga penasaran bagaiamana Naya dulu sebelum menikah. Dia hanya tahu, anak itu selalu menghindarinya ketika dia datang bersama Axel. "Silahka, Pa."

"Saat Naya tahu, yang ngelamar dia adalah keluarga kamu, dia sangat marah kepada Papa. Saat itu, dia berniat untuk kabur dari rumah tapi, papa benar-benar terlalu keras hingga membuatnya tidak berkutik. Impiannya menjadi wanita berkarier telah pupus saat itu juga, dan papa menyadari anak itu sangat tidak suka padamu."

"Saat kalian tunangan, malamnya Naya menangis hingga tidak ingin makan. Bahkan, Ibunya membujuk untuk mengunyah sesendok nasi sembari menangis tidak dihiraukan  Naya. Hingga, datanglah Mahes, sepupunya yang berhasil membujuk. Akhirnya, Naya mau juga makan."

"Papa pikir, pernikahan kalian tidak akan betahan. Rupanya, dengan kehadiran Aslan merubah semua pikiran buruk juga bersalah yang menghantui Papa pada Naya. Sepertinya, kalian bisa saling jatuh cinta."

Bibir Damian rapat, dia tidak berani memotong bahkan dia menyimpan setiap kata yang diucapakan oleh Mario dalam ingatannya. Untuk jatuh cinta dan bahagia? Jika Nayaka ada, dia pasti akan tertawa terbahak-bahak mendengar ini.

Jelas, pernikahan selama tujuh tahun ini tidak ada kemajuan pada perasaan mereka. Meski selama ini dia tidak pernah jatuh cinta tetapi, dia tertarik pada Naya bahkan sebelum keduanya menikah. Itulah, mengapa saat orang tuanya ingin menjodohkan dia dan Naya, Damian tidak pernah menolak.

Damian punya impian sendiri saat muda, hidup bersama istri yang patuh dan cukup setia kepada pasanganmu hingga tua, adalah mimpinya sejak dulu mengikuti jejak kakek dan neneknya. Sayangnya, Damian tidak menyadari bahwa, hubungan kakek dan neneknya berdasarkan dari cinta keduanya.

"Sekarang, perusahaan Axel tidak ada yang mengurusnya. Papa meminta kepadamu, untuk mengijinkan Naya, menggantikan Axel untuk sementara."

"Papa sangat berharap kamu mengijinkan, Naya."

Tidak ada jawaban dari Damian, dia hanya bisa memegang pelipisnya berpikir untuk memutuskan hal ini. Jika dia menolak, perusahaan Axel bisa terbengkalai dan mereka sedang waspada sekarang dikarenakan ada mata-mata di perusahaan itu. Jadi, orang yang mereka percayai untuk menghandle tugas ini adalah Naya.

Namun, bagaimana dengan Aslan? Jika dirinya dan Naya sama-sama bekerja, putra mereka kurang mendapat perhatian bukan hanya itu, Naya akan fokus pada pekerjaannya ketimbang mengurus mereka. Ini, membuat Damian kalang kabut untuk memutuskan hal yang menurutnya sangat sulit untuk dia lakukan.

Meski begitu, ini impian Nayaka yang belum pernah terwujud. Semua yang ingin dilakukan Naya selalau dibatasi olehnya, jadi istrinya itu hanya fokus kepada dia dan Aslan. Tiba-tiba dia teringat pertengkaran mereka yang terjadi pada rumah mertuanya.

Waktu itu, Naya berkata jika dia membencinya lantaran karena keegoisannya sendiri. Bukan hanya itu, Naya dianggap sebagai pajangan dan sepert mayat hidup yang diatur dan diperintah Damian. Mengetahui fakta ini, sangat membuat dirinya kesal.

Meski seperti itu, Damian baru bisa menyadari kesetiaan Naya tadi malam. Wanita itu tidak rela jika memisahkan Aslan dengan dirinya hanya karena kepentingannya. Jika tidak ada Aslan, entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka.

"Damian setuju, Pa."

Mario tersenyum mendengarkan persetujuan dari Damian, menantunya jika telah memutuskan hal ini, pastinya dia telah memikirkannya secara matang. Dia tidak lagi khawatir, siapa yang akan menangani pekerjaan Axel.

Sepulangnya dari rumah sakit, Naya memperhatikan Damian yang kembali semula berwujud kulkas sepuluh pintu. Usai bertemu Papanya tadi, dia lebih banyak diam dan tidak sama sekali bertanya apa pun dan bukan hanya itu ... dia malah semakin penasaran tentang papanya dan Damian bicarakan.

Usai menidurkan Aslan, Naya pun masuk ke kamar untuk segera tidur. Untungnya, dia telah memberikan Papa dan anak itu segelas susu, Aslan pasti langsung terlelap tapi, tidak dengan Damian yang masih stay di ruang kerjanya.

Naya mungkin penasaran tapi, dia takut bertanya. Meski seperti itu, Damian lah yang selalu bertanya kepadanya. Tentang keadaanya, kegiatan Aslan, dan itu cukup membuat mereka menjadi tidak secanggung dulu.

"Haruskah, aku bertanya tentang apa yang terjadi padanya hari ini?"

"Aduh, lagian dia emang nggak banyak omong sih, kok aku yang gelisah."

"Mereka ngomong apa yah tadi."

Saat bertanya sendiri di kamar, Naya dikejutkan dengan pintu yang terbuka. Rupanya itu, Damian. Pria itu naik di atas king size dan menutup mata seolah tidak tertarik berbicara kepadanya.

Naya menghembuskan napasnya kesal, lalu memperbaiki selimut menutup tubuh Damian. Namun, tangannya tiba-tiba ditarik oleh lelaki itu, hingga tubuhnya jatuh di atas dada Damian yang bidang. Tepat pada saat itu, netra keduanya bertemu.

"Nayaka."

"Iyah?"

"Kamu tidak penasaran tentang pembicaraan saya sama Papa?" tanya Damian.

Naya mengalihkan pandangannya pada Damian, mungkin wajahnya telah memerah sedekat ini dengan suaminya, jujur, dia tidak berharap lebih kepada pria ini jika mengingat wataknya saja.

"Lihat saya, Nayaka!"

Bukannya menatap Damian, Naya malah membuang muka.

Hal ini, membuat Damian menjadi kesal. Tubuh Naya dihempaskan pada king size dengan posisi yang telah diganti, yaitu Damian yang kini berada di atasnya dan Naya yang ada dibawah. Kaget akan hal ini, barulah matanya menatap lurus pada Damian.

"Kenapa kamu tidak bertanya tentang apa yang terjadi pada saya? Apa kegiatan saya? Kenapa saya yang harus memulai semuanya, Nayaka? Apa setiap pria harus seperti itu? Lalu bagaimana jika saya menuntut kamu untuk bertanya seperti yang saya lakukan selama ini?"

"Ak-- aku, tidak berani?"

"Why?" tanya Damian setengah berbisik.

"Aku ... takut."

Damian menempelkan keningnya pada kening Naya sembari menutup mata lelah, lalu berkata, "Yah ... saya lupa. Kamu memang membenci saya."

"Semua yang kamu lakukan selama ini hanya untuk Aslan, bukan? I know."

"Besok kamu akan bertemu, Papa. Ada hal penting yang ingin dia bicarakan, dan juga ...  tolong selalu perduli kepada Aslan."

Setelah mengatakan itu, Damian pun melepaskan Naya yang mematung. Entah apa makud dari perkataan Damian, Naya masih belum memahami hal itu. Lalu, haruskah dia juga memulai semuanya kembali pada awal mereka menikah?

Related chapters

  • Antara Aku Dan Kamu    -8

    Nayaka dikejutkan akan sebuah hal yang diberitahu oleh Mario kepadanya, yaitu menggantikan Axel mengurus perusahaan atas persetujuan dari Damian. Bukannya tidak senang tapi, bukankah hal ini yang selalu dilarang keras oleh lelaki itu?Apa jangan-jangan, sikap Damian kemarin karena hal ini? Jika benar, kenapa Damian mengizinkannya?Naya memegang dokumen penting yang diberikan oleh Mario tadi, lalu keluar menghampiri Damian yang masih berbicara dengan Gio di ruang tamu.Bukan hanya keduanya yang ada di sana, sosok anak kecil juga seorang gadis berkumpul bersama keduanya. Naya tahu, hal yang mereka bicarakan adalah hal yang sangat penting."Aku pengen bicara sama kamu."

    Last Updated : 2022-01-29
  • Antara Aku Dan Kamu    -9

    Usai membereskan pakaiannya, Naya melihat Damian yang hanya terdiam pada ranjang. Aslan, kini tidur di samping Damian karena asik menonton dua orang tuanya mengatur pakaian kerja itu. Lantas, Naya mendekat pada keduanya lalu mengusap kepala Aslan dengan lembut."Besok, Aslan sama aku ikut ke kantor aja yah," ucap Naya."Aslan tetap sama saya, berbahaya jika kamu bersama dia," balas Damian.Naya menggeleng tidak setuju lalu berkata, "Kamu sibuk, gimana mau jaga Damian. Lagian nanti aku mau dibantu kok sama orang-orang di kantor sana nanti.""Kenapa kamu semakin banyak membantah ucapan saya, Nayaka?"Naya terdiam seketika, menunduk takut berbicara lagi. Wanita itu lalu menggendong Aslan yang mulai menggeliat dalam tidurnya, dan pergi meninggalkan Damian tanpa kata.

    Last Updated : 2022-01-29
  • Antara Aku Dan Kamu    -10

    Mobil Damian sampai di depan kantor, Rudi juga para pekerja lainya langsung menyambut kedatangan mereka. Aslan yang melihat Rudi dari dalam mobil begitu kesenangan saat lelaki itu membuka mobil Papanya."Om Rudi!"Aslan berteriak heboh, yang membuat sekertaris Damian itu tersenyum masam saat melihat anak jelmaan bosnya itu ikut datang.Rudi membukakan pintu mobil untuk Aslan, dan dengan cepat Aslan turun memeluk kakinya dengan erat. Rudi bahkan tidak bisa berkata apa-apa lagi, habislah sudah riwayatnya hari ini."Eh ... anaknya bos datang.""Gantengnya, makin gede makin cakep yah.""Mirip Bapak Damian banget kan?""Iya, duh ... semoga gua nanti punya anak seganteng itu."Damian mendengar kasak kusuk karyawan yang membicarakan Putranya. Jelaslah, bibitnya yang satu ini m

    Last Updated : 2022-02-17
  • Antara Aku Dan Kamu    -11

    Mobil yang dipakai Naya telah sampai dengan aman di depan kantor Damian, pria tua atau supir pribadi Axel langsung pamit pergi lantaran harus menjemput anaknya di kampus. Naya masuk ke sana sendirian sembari melihat ke sekeliling kantor itu. Semuanya banyak telah berubah, beberapa karyawan yang dia kenal kini telah dipindahkan pada anak perusahaan lainnya, semenjak dia mengandung Aslan, kakinya sudah tidak menapak di perusahaan Damian, dan ini untuk pertama kalinya dia datang dan itu terasa sangat asing baginya. Dulu, dia akan dibawa oleh Damian sekedar formalitas atau memberitahukan kepada semua orang bahwa dia telah menikah dan memiliki istri. Sekarang juga, dia datang sebagai istri Damian tetapi, tidak ada pria itu di sampingnya untuk sekedar memperkenalkan atau memeluk pinggangya.

    Last Updated : 2022-02-18
  • Antara Aku Dan Kamu    -12

    Sebuah pesan masuk dalam ponsel Damian, rupanya itu dari Rudi yang memberitahukannya tentang kedatangan Nayaka. Pria itu lalu menunjukkan chat dari Rudi kepadanya untuk wanita yang ada di hadapannya."Anda lihat? Istri saya lagi menunggu di ruangan sekertaris saya? Jadi silahkan keluar.""Damian! Aku rela jauh-jauh ke sini cuman buat kamu! Kenapa sampai sekarang kamu nggak pernah ngehargain, aku sih?""Saya pikir ada sesuatu yang penting perlu anda bicarakan, rupanya hanya mengemis cinta. Lalu apa yang anda sebut, aku-kamu? Are you crazy?"Mata Aneth berkaca-kaca, dia tidak ingin pergi di sini sebelum Damian mau menerimanya sebagai wanita yang jatuh cinta kepada lelaki. "Damian, kamu nggak cinta sama dia!""Keluar! Atau saya yang akan menyeret anda."Tubuh Aneth

    Last Updated : 2022-02-19
  • Antara Aku Dan Kamu    -1

    Pintu kamar tiba-tiba terbuka lebar, suara cekikikan anak berumur enam tahun terdengar pada telinga Naya, wanita itu telah usai menyiapkan air hangat untuk Damian di bathtub.Saat berjalan keluar dari kamar mandi, Naya menemukan pemilik asal suara tadi telah merangkak pada tubuh Damian yang masih tertidur di ranjang."Papa! Bangun! Aslan, udah siap mau ke sekolah."Naya tersenyum mendengar celotehan anak itu yang masih setia dipunggung Damian, dilangkahkan kakinya mendekati keduanya, lalu Naya duduk di ranjang meneliti piyama yang masih dikenakan Aslan."Mama, kok papa nggak bangun? Aslan kan mau sekolah," ucapnya lagi menatap Naya dengan semangat menggebu-gebu."Sayang, kalau mau ke sekolah, harus mandi dulu terus pakai seragam, nah lalu kamu harus sarapan biar semangat nanti di sana. Sekarang, Aslan ma

    Last Updated : 2022-01-29
  • Antara Aku Dan Kamu    -2

    Menjadi ibu rumah tangga selama tujuh tahun, lalu merawat Damian dan Aslan sudah menjadi kebiasaan bagi Naya selama ini. Dia sudah merasakan pahit manisnya menghadapi Damian dan juga mengasuh Aslan hingga berumur enam tahun sekarang.Bukan tidak ingin bekerja, hanya saja, salah satu peraturan Damian adalah tidak menyuruh Naya bekerja. Padahal, saat kuliah dia mengambil jurusan bisnis dan manajemen mengingat perusahaan ayahnya yang menciptakan produk-produk berkualitas di sana.Namun, dia harus menelan kepahitan karena hidupnya kini telah diatur oleh Damian. Tidak ada baju kerja, mau pun komputer di depan matanya yang sering dia impikan.Lamunan Naya buyar tatkala ponselnya berbunyi, ada panggilan yang berasal dari ibunya. Sigap, Naya langsung menekan tombol hijau untuk menerima panggilan di layar.

    Last Updated : 2022-01-29
  • Antara Aku Dan Kamu    -3

    Masakan Naya memang sudah menjadi candu bagi Damian dari semenjak menikah hingga sekarang, dia sudah menerapkan hidup sehat sedari kecil karena lebih memilih masakan rumahan yang dibuat langsung oleh ibunya.Setelah selesai mengisi perut, semangat Damian kini kembali lagi. Naya menyusun piring kotor di meja diikuti oleh Damian yang membantunya."Eh ... nggak usah," ucap Naya takut."Biasanya juga saya bantuin," balas Damian.Naya menghembuskan napasnya pasrah, kalau dilanjutkan, pastinya dia kalah berdebat dengan orang yang ada di hadapannya ini.Jadilah, keduanya mencuci piring bersama-sama."Papa, emang Aslan mau punya adik?" pert

    Last Updated : 2022-01-29

Latest chapter

  • Antara Aku Dan Kamu    -12

    Sebuah pesan masuk dalam ponsel Damian, rupanya itu dari Rudi yang memberitahukannya tentang kedatangan Nayaka. Pria itu lalu menunjukkan chat dari Rudi kepadanya untuk wanita yang ada di hadapannya."Anda lihat? Istri saya lagi menunggu di ruangan sekertaris saya? Jadi silahkan keluar.""Damian! Aku rela jauh-jauh ke sini cuman buat kamu! Kenapa sampai sekarang kamu nggak pernah ngehargain, aku sih?""Saya pikir ada sesuatu yang penting perlu anda bicarakan, rupanya hanya mengemis cinta. Lalu apa yang anda sebut, aku-kamu? Are you crazy?"Mata Aneth berkaca-kaca, dia tidak ingin pergi di sini sebelum Damian mau menerimanya sebagai wanita yang jatuh cinta kepada lelaki. "Damian, kamu nggak cinta sama dia!""Keluar! Atau saya yang akan menyeret anda."Tubuh Aneth

  • Antara Aku Dan Kamu    -11

    Mobil yang dipakai Naya telah sampai dengan aman di depan kantor Damian, pria tua atau supir pribadi Axel langsung pamit pergi lantaran harus menjemput anaknya di kampus. Naya masuk ke sana sendirian sembari melihat ke sekeliling kantor itu. Semuanya banyak telah berubah, beberapa karyawan yang dia kenal kini telah dipindahkan pada anak perusahaan lainnya, semenjak dia mengandung Aslan, kakinya sudah tidak menapak di perusahaan Damian, dan ini untuk pertama kalinya dia datang dan itu terasa sangat asing baginya. Dulu, dia akan dibawa oleh Damian sekedar formalitas atau memberitahukan kepada semua orang bahwa dia telah menikah dan memiliki istri. Sekarang juga, dia datang sebagai istri Damian tetapi, tidak ada pria itu di sampingnya untuk sekedar memperkenalkan atau memeluk pinggangya.

  • Antara Aku Dan Kamu    -10

    Mobil Damian sampai di depan kantor, Rudi juga para pekerja lainya langsung menyambut kedatangan mereka. Aslan yang melihat Rudi dari dalam mobil begitu kesenangan saat lelaki itu membuka mobil Papanya."Om Rudi!"Aslan berteriak heboh, yang membuat sekertaris Damian itu tersenyum masam saat melihat anak jelmaan bosnya itu ikut datang.Rudi membukakan pintu mobil untuk Aslan, dan dengan cepat Aslan turun memeluk kakinya dengan erat. Rudi bahkan tidak bisa berkata apa-apa lagi, habislah sudah riwayatnya hari ini."Eh ... anaknya bos datang.""Gantengnya, makin gede makin cakep yah.""Mirip Bapak Damian banget kan?""Iya, duh ... semoga gua nanti punya anak seganteng itu."Damian mendengar kasak kusuk karyawan yang membicarakan Putranya. Jelaslah, bibitnya yang satu ini m

  • Antara Aku Dan Kamu    -9

    Usai membereskan pakaiannya, Naya melihat Damian yang hanya terdiam pada ranjang. Aslan, kini tidur di samping Damian karena asik menonton dua orang tuanya mengatur pakaian kerja itu. Lantas, Naya mendekat pada keduanya lalu mengusap kepala Aslan dengan lembut."Besok, Aslan sama aku ikut ke kantor aja yah," ucap Naya."Aslan tetap sama saya, berbahaya jika kamu bersama dia," balas Damian.Naya menggeleng tidak setuju lalu berkata, "Kamu sibuk, gimana mau jaga Damian. Lagian nanti aku mau dibantu kok sama orang-orang di kantor sana nanti.""Kenapa kamu semakin banyak membantah ucapan saya, Nayaka?"Naya terdiam seketika, menunduk takut berbicara lagi. Wanita itu lalu menggendong Aslan yang mulai menggeliat dalam tidurnya, dan pergi meninggalkan Damian tanpa kata.

  • Antara Aku Dan Kamu    -8

    Nayaka dikejutkan akan sebuah hal yang diberitahu oleh Mario kepadanya, yaitu menggantikan Axel mengurus perusahaan atas persetujuan dari Damian. Bukannya tidak senang tapi, bukankah hal ini yang selalu dilarang keras oleh lelaki itu?Apa jangan-jangan, sikap Damian kemarin karena hal ini? Jika benar, kenapa Damian mengizinkannya?Naya memegang dokumen penting yang diberikan oleh Mario tadi, lalu keluar menghampiri Damian yang masih berbicara dengan Gio di ruang tamu.Bukan hanya keduanya yang ada di sana, sosok anak kecil juga seorang gadis berkumpul bersama keduanya. Naya tahu, hal yang mereka bicarakan adalah hal yang sangat penting."Aku pengen bicara sama kamu."

  • Antara Aku Dan Kamu    -7

    Naya telah usai menjenguk Axel, di depan ICU ada Mamanya yang sedang duduk bersama Aslan, sedangkan papanya dan Damian entah kemana karena sosok keduanya tidak terlihat sedikit pun di sini."Papanya Aslan, kemana?" tanya Naya pada Tiara."Sama Papa kamu, di luar.""Sedang apa?""Katanya mau ngomong penting ma," imbuh Aslan yang tadi sedikit mendengar ucapan Opanya.Di taman depan rumah sakit, Mario mengajak Damian untuk berbicara sebentar disebuah kursi putih panjang yang ada di sana, entah apa yang ingin dibicarakan Mario, Damian sendiri pun masih merasa bingung."Damian, kamu bahagia menikah dengan Naya?" tanya Mario membuka pembicaraan."Yah ... saya bahagia Pa."Mario t

  • Antara Aku Dan Kamu    -6

    Anji dan Erik menatap bocah kecil yang ada di hadapan mereka dengan serius, menyimpulkan sendiri opini mereka sembari bersnostalgia tentang apa yang terjadi pada keluarga pelaku."Ngelihatnya jangan begitu." Gio sedari tadi benar-benar tidak nyaman saat kedua temannya itu terus menurus menatap Livla, anak lelaki berusia enam tahun yang ditemukan oleh Damian.Livla saja, sedari tadi gemetar ketakutan. Jika keduanya terus menatap anak itu dengan intens, Livla mungkin tidak berani buka mulut untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada keluarganya."Lo ngintrogasi bocah jangan gitu juga woi, dia ketakutan," tambah Gio lagi.Erik menatap kesal pada Gio, lalu menyuruh pemuda itu yang

  • Antara Aku Dan Kamu    -5

    Naya dan Aslan telah dipindahkan pada Mansion Damian yang terletak jauh dari perkotaan. Namun, saat tadi ingin membawa mertuanya, mereka memilih berada di rumah Gio yang dekat dengan rumah sakit juga sengaja memancing para pelaku juga antek-anteknya keluar dari sarang mereka. Hal itu, guna membantu menemukan pelaku dengan cepat.Aslan pun hanya bisa belajar di rumah dan Naya mengikuti peraturan baru yang dibuat oleh Damian. Alasannya sudah jelas, melindungi mereka dari sasaran pembunuh. Jika Axel ingin dimusnahkan, bagaimana dengan Naya yang satu darah dengannya. Entahlah, Damian yakin yang melakukan hal ini adalah, saingan bisnis Alex."Kamu udah ngasih tahu gurunya, Aslan?" tanya Naya pada Damian yang dari tadi sibuk menerima telepone.Damian mengangguk singkat, lalu menjawa

  • Antara Aku Dan Kamu    -4

    Damian menarik napasnya dalam-dalam berusaha mengontrol emosinya, sedikit lagi tangannya hampir saja sudah mendarat pada pipi Naya. Bahkan, jika dia benar-benar memukul Naya, Damian yakin dia tidak bisa berhenti.Sebaiknya, dia memilih untuk mengalah. Kakinya perlahan meninggalkan kamar dengan sekali hentakan pintu kamar yang keras.Yah, Damian pergi dari hadapan Naya yang ketakutan. Membawa mobilnya pergi dari sana, seolah ingin hilang dari kehidupan Naya jauh-jauh. Namun, ucapan Naya selalu terngiang-ngiang pada kepalanya yang membuat dia terganggu.Endingnya, dia hanya singgah pada bar milik temannya yang tidak jauh dengan kantornya. Membawa air mineral, pada botol kecil yang usai dia teguk.Bartender yan

DMCA.com Protection Status