Share

Bab 84

Asyif tiba di rumahnya ketika adzan Isya berkumandang. Begitu turun dari taksi, pria itu segera dibukakan pintu pagar oleh security yang biasa berjaga di pos depan.

“Selamat malam, Pak Hamdan!” sapa Asyif.

“Eh, Mas Asyif? Tumben naik taksi? Mobilnya kemana?” tanya satpam tersebut heran.

“Di bengkel, Pak,” jawab Asyif singkat. “Aku masuk ke dalam ya, Pak? Eh, ada Ummi dan Abi ya?”

Sambil menanyakan itu, Asyif tetap melangkahkan kakinya tanda bahwa dia sedang terburu-buru dan tak sempat berbincang terlalu panjang dengan orang yang bertugas menjaga rumah mereka itu.

“Ada kok. Bapak sama Ibu ada di dalam, Mas,” jawab Pak Hamdan.

“Makasih, Pak Hamdan.”

Saat mengucapkan terimakasih pada pria itu, Asyif telah sampai di teras tepat di depan pintu rumah. Bisa dibayangkan seberapa panjang kaki yang ia punya hingga jarak 10 meter dari pagar ke teras ditempuh hanya dengan beberapa langkah saja baginya.

Begitu sampai di depan pintu, belum sempat Asyif mengetuk pintu, pintu itu sudah ada yang mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status