Share

Bab 12

Setelah sampai di lantai dua, Evan langsung berjalan ke kamarnya. Dia berjalan sedikit cepat.

Ceklek.

Pria itu membuka pintu kamar sedikit kasar, dia masuk ke dalam kamar dan.

Brak!

Evan menutup pintunya kencang.

"Astagfirullahaladzim, Mas Evan. Apa tidak bisa menutup pintunya dengan perlahan saja," ucap Whindy yang merasa sangat terkejut.

Wanita itu sedang merias wajahnya di depan cermin meja rias.

"Pak Ergan Alaska sudah datang, dia datang bersama aku. Ingat satu hal, awas saja jika kamu menunjukan bayi cacat itu ataupun bercerita tentang nya kepada Pak Ergan, aku tidak akan segan-segan menyakiti anak itu," jelas Evan yang mengancam Whindy lagi.

Wanita itu hanya bisa menghela nafas lalu mengangguk.

"Namun, Mas," Whindy menatap suaminya dari pantulan meja riasnya.

"Apa?" tanya Evan sembari menaikan sebelah alis nya.

"Aku tidak mungkin meninggalkan anakku sendirian di kamar. Aku tidak tega," jawab Whindy.

Jujur saja dia sangat khawatir jika meninggalkan anaknya sendirian di kamar ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status