Share

S2| 49. Mengisi Kekosongan

"Kau membuntutiku lagi? Apakah kau ini penguntit?" gerutu Barbara.

Sambil tersenyum miring, Philip mengitari bangku. Saat ia duduk di situ, Barbara langsung berubah kaku. Tubuhnya tanpa sadar bergeser menjauh.

"Dulu Jeremy yang suka duduk di sini," ujar Philip, mencoba mencairkan kecanggungan.

Barbara mengerutkan alis. "Jeremy?"

Philip mengangguk. "Apa kau tahu kisah tentangnya? Dia dibesarkan di panti asuhan, sama sepertiku."

"Kau mau mengatakan kalau aku lebih beruntung darinya?" terka Barbara ketus.

"Tidak. Aku hanya mau kau tahu lebih banyak saja. Jeremy itu kakaknya Frank. Jadi, alangkah baiknya kalau kau mengenalnya juga."

Barbara termenung. Sambil berkedip, ia kembali menatap rumah kaca di kejauhan. "Bukankah Jeremy putra Vivian? Kenapa dia dibesarkan di panti asuhan?"

"Karena Nyonya Bell meninggalkannya di sana demi membalas dendam. Tapi ternyata, Norman Harper telah meninggal. Nyonya Bell terpaksa mengubah rencana."

"Lalu, bagaimana dengan Jeremy?" lirik Barbara.
Pixie

Akankah hubungan mereka berlayar?

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
Ajari Barbara berlayar dihatimu Philip.....
goodnovel comment avatar
Golden Time
Wajib berlayar dong, kan phillip juga yang sedikit banyak bisa ngetuk hatinya barbara. Itu tandanya phillip good boy kan. Cocok lah, saling melengkapi... Phillip yang biasanya hidupnya kaku kayak kanebo bisa ketemu barbara yang dari awal punya image manja wkwk
goodnovel comment avatar
Puji Amriani
siapa tau Philip juga anak orang kaya ayoo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status