Share

S2| 47. Kepedihan Barbara

Tiba-tiba, Frank merangkul pundak Kara. "Urusan ini bisa dilanjutkan besok. Sekarang, bagaimana kalau kita makan malam? Anak-anak pasti sudah tidak sabar."

Kara mengangguk. Masih dengan senyum manis, ia menatap Paul. "Bagaimana kalau Anda makan di sini malam ini?"

Paul terbelalak. Bola matanya spontan berbelok ke arah istrinya.

"Sayang sekali, Paul sudah punya agenda lain. Perusahaannya masih semrawut. Banyak yang harus diurus," sela Melanie.

Paul langsung tersenyum kecut. "Benar. Aku ... masih ada urusan. Mungkin lain kali."

Sebelum Paul bisa bicara lebih panjang, Melanie menarik lengannya. "Sekarang permisi. Ada yang ingin kubicarakan berdua dengan suamiku sebelum dia pergi."

Frank dan Kara terbelalak. Mulut mereka terbuka, hendak menyampaikan salam. Akan tetapi, Paul sudah tidak memperhatikan mereka lagi. Ia kewalahan menghadapi tarikan kasar Melanie.

"Hei, tak bisakah kau lebih lembut? Putramu sudah tidak melihat." Paul menyentak lengannya saat mereka sudah menuruni tangg
Pixie

Sekarang, bagaimana pendapat kalian tentang Barbara?

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Pur wanto
sangat kasihan dg nasibnya si Barbara dg ortu yg TDK punya hati nurani .anaknya sendiri tega di jermuskan.
goodnovel comment avatar
Reridomisa Nararuko
nasib mu kurang beruntung Barbara punya ibu macam dajal tp km beruntung dengan adanya keluarga Frank dan kara tambah lagi si kembar
goodnovel comment avatar
BhiWie Handayani
Barbara sebenarnya anak baik cuma ibunya aja yang Medusa jd ketularan. Barbara sm Philip aja Thor biar balik kejalan yang benar ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status