Share

Bab 920

Author: Erlina
Naomi mengangguk. Ekspresinya kelihatan serius. “Maksudmu Tony!”

Caden terdiam membisu.

Dalam seluruh Keluarga Pangestu, siapa pun kemungkinan menjadi pelaku, kecuali Tony. Tidak mungkin sama sekali!

Terdapat aturan dalam leluhur Keluarga Pangestu. Hanya garis keturunan langsung dari anak laki-laki yang dapat mewarisi bisnis keluarga. Terkecuali jika terjadi sesuatu dengan penerus itu, barulah yang lain memiliki hak untuk bersaing memperebutkan hak waris.

Meskipun waktu itu Darman dan Tony telah memutuskan hubungan ayah dan anak, dia tetap adalah keturunan dari darah Keluarga Pangestu. Asalkan Darman masih hidup, orang lain pun tidak memiliki kesempatan. Semua itu adalah kabar bagus bagi Tony!

Tony adalah tipikal orang yang mengejar keuntungan. Sementara, fokus Darman tidak ada pada Keluarga Pangestu. Jadi, Tony bisa menduduki posisi pemegang kekuasaan dengan stabil! Jadi, mana mungkin dia akan membunuh Darman?

“Bagaimana Zaskia bisa mengetahui masalah ini?”

“Katanya, dia nggak sengaja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 921

    Caden merasa sangat beruntung karena dilindungi oleh putra-putranya.Ketiga bocah itu merasa terharu. Kemudian, Braden menjawab, “Mama pernah bilang, semua kasih sayang di dunia itu bersifat timbal balik. Kamu menyayangi kami, makanya kami juga menyayangimu.”Hayden menimpali, “Aku suka sama semua orang yang Mama suka! Aku juga akan lindungi siapa pun yang Mama lindungi! Apalagi, kamu itu papaku. Kalau ada yang menindasmu, aku harus balaskan dendammu!”Rayden menambahkan, “Mama pernah bilang, keluarga yang sebenarnya itu saling berbagi kebahagiaan dan kesedihan. Kalau ada seseorang di keluarga ini yang sedih, nggak ada orang di keluarga ini yang bisa gembira. Semua yang kami lakukan memang demi Papa, tapi juga demi keluarga ini.”Caden merasa sangat terharu. Dia memeluk ketiga putranya itu dan merasakan hatinya yang terluka terasa hangat. Setelah sesaat, dia beru melepaskan mereka.“Papa tentu saja marah karena abu nenek kalian ditaruh di tempat seperti itu. Tapi, Papa sudah nggak apa-

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 922

    Caden langsung mengerti apa yang sedang dipikirkan Naomi. Dia berkata dengan lembut, “Kalau orang tua kandung Jayden benar-benar muncul, kita turuti saja keinginan Jayden. Kalau dia pilih mau ikut sama mereka, kita relakan dia. Kalau dia nggak bersedia, biarkan saja dia tetap berada di sisi kita.”“Kamu nggak usah khawatir sama keadaan keluarga mereka. Nggak peduli Jayden mau hidup sama mereka atau nggak, kita tetap bisa rencanakan kebahagiaan masa depan Jayden. Jadi, kamu tenang saja,” tambah Caden.Naomi menghela napas panjang. Dia merasa lumayan khawatir setelah mendengar ucapan Tiara hari ini. Dia sudah merawat Jayden selama ini dan tentu saja tidak rela menyerahkan Jayden kepada orang lain. Namun, jika orang tua kandung Jayden benar-benar muncul dan Jayden juga bersedia pergi bersama mereka, dia tentu saja tidak bisa menghalangi Jayden.Naomi berharap keadaan keluarga kandung Jayden lumayan bagus. Namun, yang dikatakan Caden juga benar. Selama ada mereka, mereka tidak akan membiar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 923

    Naomi yang tiba-tiba bangun menyadari tidak ada orang di sampingnya. Dia pun menyalakan lampu di samping tempat tidur dan duduk sambil memanggil, “Caden?”Berhubung tidak ada yang menyahut, Noami tahu Caden tidak berada dalam kamar. Dia pun mengerutkan kening dan merasa agak sedih. Dia tahu Caden seharusnya keluar untuk menenangkan diri.Mengenai insiden abu Wanda, meskipun Naomi dan anak-anak sudah menghiburnya, Caden tidak mungkin sama sekali tidak sedih. Bagaimanapun juga, itu adalah ibu yang paling disayanginya ....Caden tidak menunjukkan kesedihannya hanya karena tidak ingin membuat Naomi dan anak-anak khawatir. Naomi pun menghela napas panjang, lalu memadamkan lampu dan lanjut berbaring.Semua orang membutuhkan waktu sendiri. Tidak mengganggu di saat-saat yang diperlukan merupakan bentuk dari menghormati orang lain. Ada beberapa hal yang memang perlu diproses seseorang seorang diri ....Keesokan harinya.Baru saja fajar menyingsing, Caden menerima telepon dari Steven.“Kak Caden

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 924

    Di rumah sakit, Tony sedang berbaring di ranjang pasien dengan lemah. Sekujur tubuhnya dipenuhi berbagai selang dan wajahnya juga pucat pasi. Dia sudah tidak memiliki wibawa dan terlihat seperti orang tua yang akan meninggal kapan saja.Caden duduk di samping ranjang pasien tanpa menunjukkan sedikit pun rasa kasihan. Di umur seperti ini, Tony seharusnya bisa menikmati kebahagiaan dikelilingi anak dan cucunya. Namun, dia malah bersikeras melakukan hal-hal yang keterlaluan. Jadi, dia bisa berakhir seperti ini akibat perbuatannya sendiri dan tidak layak dikasihani.“Ada syarat apa? Katakan saja.”Caden tahu Tony tidak mungkin memberikan petunjuk mengenai pembunuh orang tunya dengan begitu saja.Tony melirik Caden sambil terengah-engah. Dia terlihat marah, juga sangat tidak rela. Setelah sesaat, dia berkata, “Kalau kamu kasih aku sejumlah uang dan kirim aku ... ke luar negeri dengan selamat, aku akan beri tahu kamu ... siapa pembunuh orang tuamu!”Tony mengucapkan kata-kata itu dengan sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 925

    “Jadi, maksudmu, kalau memang ada yang bantu Zaskia, itu seharusnya bukan anggota Keluarga Pangestu?”“Pasti bukan! Aku yakin 100%!”“Ada orang mencurigakan yang kamu temukan?”“Nggak. Kalau kamu mau selidiki hal ini, selidiki saja dari Zaskia. Kamu pasti ketemu petunjuknya.”Caden pun terdiam. Hari ini, dia baru tahu bahwa anak haram Zaskia hidup di Kota Karl dan berkemungkinan besar berkaitan dengan orang misterius. Sekarang, Tony mengatakan bahwa Zaskia punya andil dalam kematian orang tuanya. Apa mungkin Zaskia memiliki hubungan dengan orang misterius itu?“Kamu tahu soal anak haram Zaskia?”Tony menjawab dengan ekspresi merendahkan, “Aku tahu. Dia membesarkannya di luar .... Anak itu juga sepertinya nggak berniat rebut harta keluarga. Lagian, kemampuannya ... juga biasa-biasa. Aku sama sekali nggak menanggapinya!”“Siapa ayahnya?”“Nggak tahu. Aku pernah selidiki, tapi nggak ketemu informasi apa-apa. Itu anak yang dilahirkannya dengan jadi ibu pengganti waktu di luar negeri. Aku j

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 926

    Setelah tertegun beberapa saat, Steven baru tersadar dan menjawab dengan gembira, “Yang kamu bilang benar! Kalau cuma ditahan di penjara, dia akan keenakan. Dia seharusnya masuk neraka!”Hukum di luar dan dalam negeri berbeda. Di dalam negeri, Caden masih harus mengerahkan sedikit upaya untuk menyiksa Tony karena dikekang oleh hukum. Namun, di luar negeri, dia bisa membuat Tony hidup sengsara dengan sangat mudah.Tidak lama kemudian, Tony pun naik ke pesawat pribadi yang dipersiapkan Caden dengan gembira. Dia mengira dirinya bisa terlepas dari tanggung jawab hukum setelah meninggalkan negara ini dan menikmati masa tua yang gembira di luar negeri. Sebenarnya, Tony sedang terbang menuju neraka yang dipersiapkan khusus untuknya. Begitu pesawatnya keluar dari negara ini, penyiksaannya akan langsung dimulai.Steven menatap ke langit dan berkata, “Orang yang berbuat jahat harus terima hukumannya cepat atau lambat!”Caden mengisap rokok dengan tenang. Saat ini, dia bukan sedang memikirkan Za

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 927

    “Emm, akan sangat bagus kalau bisa begitu. Kamu sudah tanya ke polisi kapan kita bisa jemput jenazah Samuel?”“Aku sudah jemput.”“Sudah jemput?” tanya Naomi dengan terkejut.“Emm. Tadi pagi, polisi telepon aku suruh aku pergi jemput jenazahnya.”“Jadi, di mana jenazahnya sekarang?”“Sudah dikubur di tempat pemakaman.”Naomi merasa makin terkejut dan berkata, “Kok kamu nggak telepon aku? Aku mau kasih penghormatan terakhir buat dia. Nggak peduli ada konflik apa pun di antara dia dan kita dulu, dia tetap meninggal karena tolong Baby. Aku merasa berterima kasih padanya.”“Aku tahu. Tapi, sekarang, masih belum waktunya kita pergi ke sana. Tunggu saja dulu. Nanti, kita sama-sama pergi kasih dia penghormatan terakhir.”Naomi menghela napas ringan dan merasa agak menyesal. Namun, dia juga tidak menanyakan alasannya. Dia tahu Caden pasti memiliki alasannya tersendiri.“Dia dimakamkan di kuburan yang kita lihat sebelumnya?”“Emm.”“Haih. Terlepas dari apa yang pernah dilakukannya saat masih hi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 928

    Caden bertanya, “Kalian juga sama sekali nggak punya info soal penerbit itu?”Braden dan Rayden menggeleng. “Kamu nggak akan nyangka sistem keamanan mereka lebih tinggi dari Grup Pangestu. Kami sudah coba berkali-kali, tapi masih nggak bisa bobol pertahanannya.”“Itu cuma penerbit, bukan markas rahasia negara. Kenapa sistem keamanannya begitu tinggi? Ini aneh banget!”“Selain itu, keuntungan tahunan penerbit ini bahkan nggak setinggi Grup Pangestu. Dari mana datangnya uang mereka untuk bayar sistem keamanan semaju ini? Penerbit ini sangat bermasalah!”Kakak beradik itu saling menimpali dengan penuh emosi. Kali ini, mereka jelas sudah bertemu lawan tangguh. Bagaimanapun juga, bahkan kedua peretas unggul di dunia peretas juga tidak mampu membobol pertahanan itu meskipun sudah bekerja sama. Jadi, dapat dinilai betapa hebat sistem keamanan itu.Caden bertanya dengan kening berkerut, “Kalian sudah selidiki pemilik penerbit itu?”“Sudah. Dia cuma seorang pebisnis biasa. Kami sama sekali ngga

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status