“Percayalah padaku, aku akan bertanggung jawab! Aku juga akan membuatmu jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini!” bisik pria itu dengan nada tegas.Naomi menggeleng kuat dan berseru, “Jangan ... jangan .... Ah!”Begitu pria itu mengerahkan kekuatannya, Naomi pun berteriak kesakitan dan langsung pingsan saking sakitnya. Saat tersadar kembali, sudah tidak ada lagi orang di sisinya, hanya terlihat tumpukan tisu dan pakaiannya yang berserakan di atas lantai. Semua itu adalah bukti kegilaan yang baru saja terjadi sebelumnya.Naomi menggigit bibirnya sambil mencengkeram seprai dengan kuat. Pandangannya berangsur-angsur kabur ....Naomi Tandi sudah menikah. Hari ini, dia datang ke bandara untuk menjemput suaminya. Namun, dia tidak bertemu suaminya, malah kehilangan kesuciannya. Apa ini termasuk perselingkuhan? Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan? Bagaimana dia bisa menghadapi suaminya?Saat Naomi datang menjemput suaminya, tiba-tiba terjadi kekacauan di bandara. Dalam kepani
Enam tahun kemudian, di stasiun kereta api Kota Jawhar. Naomi yang membawa 3 putra kembarnya keluar dari stasiun kereta api langsung menarik perhatian semua orang. Naomi sendiri berpenampilan sederhana, tetapi luar biasa cantik meski tidak berdandan. Gerak-geriknya mampu membuat orang-orang terpana. Sementara itu, anak-anaknya juga terlihat sangat menggemaskan. Mereka memakai masker sehingga hanya menunjukkan mata besar yang sangat jernih dan bulu mata yang panjang. Namun, semua itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.Naomi mengabaikan tatapan orang-orang. Dia berdiri di depan gerbang stasiun kereta api sambil menatap lingkungan di sekitar yang terasa familier nan asing dengan perasaan campur aduk.Dulu, Naomi langsung diceraikan tanpa mendapatkan apa-apa karena Caden menuduhnya berselingkuh. Sebulan kemudian, dia dinyatakan hamil dan tuduhan Caden terbukti. Gosip-gosip yang timbul hampir mematahkan semangat hidupnya.Orang tua asuh Naomi merasa dia sangat memalukan dan sud
Berhubung tidak sempat menghentikan Hayden, Braden pun memapah Jayden untuk berdiri sambil bertanya dengan penuh kasih sayang, “Jayden, mana yang sakit?”“Bagian sini ... sama sini,” jawab Jayden dengan terisak sambil menunjuk bokong dan kakinya.Begitu mengangkat celana Jayden, Braden langsung tercengang. Sebab, ada memar besar yang menghiasi kaki mulus Jayden. Braden langsung mengepalkan tangannya dan merasa sangat marah. Dia awalnya tidak berharap Hayden menimbulkan masalah. Sekarang, dia justru mendukung Hayden memberi pelajaran pada orang itu. Apa orang itu mengira Jayden bisa ditindas dengan seenaknya?“Nggak apa-apa. Jayden, Kakak bantu tiup, ya. Habis ditiup, lukanya nggak akan sakit lagi,” hibur Braden.Jayden mengangguk dan menjawab dengan tampang sedih, “Emm.”Di sisi lain, Hayden sudah mengejar Jessica sampai ke luar stasiun kereta api. Begitu melihat Jessica hendak naik ke mobil, dia segera mengadang di hadapan Jessica dan bertanya dengan tampang garang, “Woi, Jelek! Beran
Pada saat yang sama, Hayden sudah berkumpul kembali dengan Naomi.Naomi tidak tahu masalah besar apa yang sudah ditimbulkan Hayden. Saat melihat Hayden berlari kembali, dia bertanya dengan khawatir, “Hayden, kamu ke mana saja? Mama sudah cari kamu dari tadi.”Melihat sikap ibunya, Hayden tahu bahwa ibunya yang polos itu pasti belum tahu apa yang sudah terjadi. Dia pun menjawab sambil tersenyum, “Mama, nggak usah khawatir. Karena baru pertama kali datang, aku pun penasaran, jadi aku jalan-jalan ke sekeliling. Tempat ini ramai banget, ya!”“Tentu saja! Ini adalah salah satu kota terbesar di negara ini! Jadi, kamu nggak boleh keluyuran, ya! Kalau kamu diculik orang, bagaimana dengan Mama, Braden, dan Jayden?”Hayden memukul dadanya sembari menjawab, “Mama, nggak usah khawatir. Kalau ada penculik yang ingin menangkapku, seharusnya Mama khawatir sama penculiknya. Siapa suruh mamaku melahirkan anak sepintar aku. Mana mungkin aku bisa diculik?”“Kamu memang paling jago melawan!” tegur Naomi.
Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier .... Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu t
Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu. Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi den
“Rayden ....”“Kamu keluar saja. Aku mau tenangkan diri.”Caden merasa tidak berdaya dan hanya bisa meninggalkan Rayden untuk sementara. Begitu keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah. Baru saja dia hendak pergi ke rumah Jessica, Jessica yang berlinang air mata tiba-tiba muncul di ruang tamu lantai 1.Begitu melihat Caden keluar dari kamar Rayden, Jessica buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Caden, bagaimana keadaan Rayden?”Ekspresi Caden sangat dingin, tetapi dia tidak langsung meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga, Jessica adalah penyelamat Rayden. Dulu, Jessica yang menemukan Rayden di depan pintu sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya. Caden pernah curiga apakah benar ada kejadian yang begitu kebetulan? Dia sempat berpikir mungkin saja demi mendekatinya, Jessica menyembunyikan ibu kandung Rayden, lalu sengaja meletakkan Rayden yang baru lahir di depan pintunya dan berpura-pura menyelamatkan Rayden agar dia merasa berterima kasih pada Jessica. D
Pada saat yang sama, Naomi sudah dibawa ketiga putranya kembali ke tempat tinggal baru.Beberapa saat yang lalu, Braden, Hayden, dan Jayden yang sudah selesai mandi langsung merasa sangat khawatir karena tidak menemukan Naomi. Apalagi, pintu kamar juga dalam keadaan menganga. Braden pun segera memeriksa rekaman CCTV dan menyadari bahwa Naomi ditangkap orang. Oleh karena itu, dia buru-buru menyusun rencana untuk menyelamatkan Naomi.Saat ini, Naomi masih tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya ditolong oleh ketiga putranya sehingga masih merasa agak takut. Begitu mendengar suara alarm tadi, dia buru-buru berlari ke arah pintu dan pintunya ternyata sudah tidak terkunci. Kemudian, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari turun dan langsung bertemu ketiga putranya. Setelah itu, mereka berempat segera menghentikan sebuah taksi dan melaju pulang.Setelah menenangkan diri, Naomi bertanya, “Kenapa kalian bertiga bisa tiba-tiba muncul di sini?”Braden menjawab, “Karena Mama nggak ada di rumah
Naomi mengangguk. Ekspresinya kelihatan serius. “Maksudmu Tony!”Caden terdiam membisu.Dalam seluruh Keluarga Pangestu, siapa pun kemungkinan menjadi pelaku, kecuali Tony. Tidak mungkin sama sekali!Terdapat aturan dalam leluhur Keluarga Pangestu. Hanya garis keturunan langsung dari anak laki-laki yang dapat mewarisi bisnis keluarga. Terkecuali jika terjadi sesuatu dengan penerus itu, barulah yang lain memiliki hak untuk bersaing memperebutkan hak waris.Meskipun waktu itu Darman dan Tony telah memutuskan hubungan ayah dan anak, dia tetap adalah keturunan dari darah Keluarga Pangestu. Asalkan Darman masih hidup, orang lain pun tidak memiliki kesempatan. Semua itu adalah kabar bagus bagi Tony!Tony adalah tipikal orang yang mengejar keuntungan. Sementara, fokus Darman tidak ada pada Keluarga Pangestu. Jadi, Tony bisa menduduki posisi pemegang kekuasaan dengan stabil! Jadi, mana mungkin dia akan membunuh Darman?“Bagaimana Zaskia bisa mengetahui masalah ini?”“Katanya, dia nggak sengaja
”Setelah kamu membayar semua utangmu, aku baru akan memperbolehkanmu untuk mati! Semua luka yang kamu lakukan terhadap mamaku, Rayden, Abigail, dan Keluarga Sadana … aku akan membalasnya berkali-kali lipat ke dirimu! Tony, kehidupan baikmu sudah berakhir. Mimpi burukmu akan segera dimulai!”Suara Caden sangat dingin, begitu pula dengan ekspresinya. Dia kelihatan bagai hakim di dalam neraka saja.Tony menghela napas dalam-dalam. Tiba-tiba dia memuntahkan darah dan jatuh pingsan di tempat.“Tuan, Tuan ….”Caden melirik Melvin sekilas. “Aku nggak akan biarkan dia mati sekarang. Kalau dia mati, aku akan bunuh kamu!”Melvin langsung jatuh duduk di tempat. Dia bahkan tidak berani menatap matanya Caden. “Oke, oke, oke!”Caden melihat sosok Tony yang terluka parah di atas ranjang, kemudian memalingkan kepalanya melihat ke sisi jendela.Ada beberapa bintang sedang bersinar di atas langit gelap. Apa Wanda atau Abigail sedang bersorak kegirangan ….Saat Caden berjalan keluar kamar pasien, dia mel
Raut wajah Tony menjadi muram. Dia pun menjerit, “Omong kosong! Seharusnya Caden yang celaka!”“Tuan ….” Kedua tangan Melvin kelihatan gemetar. Dia mengeluarkan ponsel untuk melakukan panggilan video dengan Tony.Saat Tony sedang berada di bawah pengaruh obat halusinasi, dia membongkar masalah dia membunuh, lalu terus meminta maaf.Tony langsung tertegun di tempat.Melvin berkata, “Entah siapa yang merekam video itu, lalu mengunggahnya ke internet. Sekarang semua warganet sedang menghujatmu.”Napas Tony semakin kencang lagi. Setelah terdiam selama beberapa saat, dia baru kembali berkata, “Segera tarik berita itu!”“Sudah terlambat. Berita itu terlalu viral. Ada yang sedang mengendalikannya dari belakang.” Melvin khawatir Tony masih belum memahami kondisi saat ini, dia kembali menjelaskan, “Tuan, sekarang reputasimu sudah rusak.”Amarah Tony seketika meluap. Jika tangannya masih bisa digerakkan, dia pasti sudah melayangkan tamparan!“Tutup mulutmu! Di mana departemen humas Grup Pangestu
Naomi berkata, “Asalkan dia nggak keterlaluan, kamu tenang saja, aku akan membujuk Caden.”Zaskia segera mengangguk. Dia menatap Naomi dengan tatapan penuh rasa berterima kasih.“Terima kasih, Naomi. Terima kasih. Aku tahu kamu pasti akan memahamiku. Kamu pasti akan membantuku!”Naomi bertanya, “Apa kamu bisa beri tahu aku, siapa orang yang membunuh orang tua Caden?”Kening Zaskia spontan berkerut. Dia mengusap air matanya, berusaha menenangkan dirinya, lalu menyebutkan nama seseorang.Saat ini, kedua mata Naomi terbelalak lebar. Dia sungguh merasa syok.…Di dalam kamar pasien.Begitu Tony melihat kedatangan Caden, dia kelihatan sangat emosional. Tensi darahnya melejit tinggi. Beberapa saat kemudian, dia baru menjerit, “Putramu sudah memukulku hingga seperti ini. Kamu mesti tanggung jawab! Aku nggak akan setuju untuk mediasi! Aku nggak akan mediasi! Aku mau kamu dijebloskan ke penjara untuk selamanya!”Caden menatap Tony dengan dingin tanpa berbicara sama sekali.Tiba-tiba Tony tersen
Naomi menatap Zaskia dengan bingung. Rautnya berubah serius!Bagaimana Naomi bisa mengetahui masalah sepenting ini?Selama beberapa tahun ini, Caden terus mencari pelaku pembunuh orang tuanya. Hanya saja, dia tidak menemukan petunjuk apa pun. Bagaimana Zaskia bisa mengetahuinya?“Siapa pelakunya?”Zaskia membalas, “Kamu janji sama aku dulu, kemudian aku baru beri tahu kamu.”Kening Naomi berkerut. “Kamu katakan permintaanmu dulu.”Mata Zaskia kembali berlinangkan air mata. Dia menatap Naomi beberapa detik, kemudian langsung berlutut di lantai!Naomi sungguh merasa syok. “Kamu lagi ngapain? Cepat berdiri!”Zaskia yang sedang berlutut mulai menangis dan mencurahkan isi hatinya, “Naomi, aku mohon selamatkan putraku! Tolong selamatkan dia! Aku benar-benar nggak punya cara lain lagi, makanya aku bisa mencarimu. Aku … huhuhu ….”Naomi merasa kaget. Zaskia punya anak laki-laki? Bukannya Zaskia hanya memiliki seorang anak perempuan yang sedang mengenyam pendidikan di luar negeri?“Kamu … kamu
Caden sedang tidak berada di tempat. Sikap mereka semua semakin arogan saja. Semuanya saling menyindir. Ucapan yang dikatakan sangat buruk.Naomi menatap mereka dengan kening berkerut. Dia mendengar dengan tenang, tidak bertengkar dengan mereka. Hanya saja, Naomi sungguh kasihan terhadap Caden!Anggota Keluarga Pangestu tidak gampang untuk dihadapi. Entah bagaimana Caden disiksa sejak kecil dulu!Setelah mereka tidak berbicara lagi, Naomi baru bertanya kepada mereka, “Siapa namamu? Kamu, kamu, kamu … dan kamu. Coba kalian perkenalkan diri kalian dulu. Biar aku hafal nama kalian.”Para wanita yang berbicara tadi mengerutkan kening mereka. Semuanya menatap Naomi dengan bingung. “Untuk apa kamu hafal nama kita?”Naomi menjawab, “Biar nggak salah ketika mau potong lidah kalian.”Mereka semua spontan terbelalak lebar.Semuanya menggigit erat bibir mereka melihat ke sisi Naomi. Semuanya tidak berani berbicara sama sekali!Tadi Caden sudah berkata, siapa yang tidak menginginkan lidahnya lagi,
Saat Caden dan Naomi bergegas ke rumah sakit, anggota Keluarga Pangestu sedang menangis dengan tersedu-sedu!Dokter melakukan pemeriksaan tubuh menyeluruh kepada Tony. Dia tidak mengalami cedera mematikan, tetapi kondisinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Ke depannya, Tony bahkan tidak bisa duduk di kursi roda lagi, hanya bisa berbaring saja. Boleh dikatakan, kondisinya tidak ada bedanya dengan manusia koma!Sonia melihat mereka berdua dengan penuh amarah. Dia langsung melampiaskan amarah ke sisi mereka. “Ternyata begini didikan orang tuamu. Kamu sudah beracun sejak kecil. Padahal ada darah Keluarga Pangestu mengalir di dalam tubuh anakmu, anakmu malah begitu nggak berpendidikan!”Kening Naomi berkerut. Dia langsung berkata, “Benar apa katamu, kalau putramu, Bastian, dibesarkan dengan baik olehmu, mana mungkin nasibnya akan menjadi seperti ini? Bisa jadi hidupnya masih akan baik-baik saja sekarang!”Ayo! Saling menyakiti, ‘kan? Siapa juga yang takut!Naomi berani menghina Hayden di
Jadi, Naomi merasa perilaku Hayden bersama pengawal menggebuki Tony bukanlah hal yang salah! Bukan hanya karena Tony sudah berumur tinggi, dia pun bisa menggunakan jiwa senioritasnya untuk mengikat Hayden. Naomi tidak bisa menerimanya!“Mama, kenapa anggota Keluarga Pangestu telepon kamu? Apa mereka mau cari masalah sama Mama?” tanya Hayden.Naomi diam-diam mengerutkan keningnya.“Kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini. Papa dan Mama akan menangani masalah ini. Kamu pulang dan pergi mandi dulu sana. Jangan diam-diam keluar lagi.”“Oh ….” Dengan patuhnya, Hayden berjalan ke lantai atas. Naomi membalikkan tubuhnya untuk mencari Caden di halaman.Setelah Caden menyelesaikan teleponnya, Caden mengeluarkan suara seraknya. “Aku pergi ke rumah sakit dulu. Kamu nggak usah khawatir dengan masalah Hayden. Aku bisa menyelesaikannya.”“Aku temani kamu ke sana!”Keluarga Pangestu beranggotakan banyak orang. Meskipun Naomi tahu Caden tidak akan terluka, dia juga tidak ingin Caden mengatasi se
Anggota Keluarga Pangestu sungguh merasa syok. Putra kedua Caden? Maksudnya, si Hayden? Apa mungkin Hayden bisa memukul Tony hingga separah ini?“Pa, apa ada yang salah? Hayden baru berusia 5 tahun. Mana mungkin dia bisa ….”Raut Tony kelihatan muram. Dia berusaha sekuat tenaganya untuk menjerit, “Pokoknya dia pelakunya! Cepat! Cepat telepon … Caden!”Ketika anggota Keluarga Pangestu lainnya melihat Tony emosi tinggi, mereka tidak berani bertanya terlalu banyak lagi. Dia juga tidak peduli dengan masalah di video, lalu bergegas menghubungi Caden untuk memanggilnya kemari.Sekarang video sudah disebarluaskan. Riwayat Tony sudah berakhir! Alangkah bagusnya jika dia bisa menyeret Hayden dalam masalah ini. Sekarang Hayden baru berusia 5 tahun. Semua kesalahan yang dia perbuat mesti ditanggung oleh orang tuanya. Hayden telah memukul Tony hingga babak belur, Caden pun mesti tanggung jawab!Kebetulan belakangan ini Caden sedang memaksa mereka untuk menyerahkan saham di tangan mereka. Mungkin d