Naomi yang tiba-tiba bangun menyadari tidak ada orang di sampingnya. Dia pun menyalakan lampu di samping tempat tidur dan duduk sambil memanggil, “Caden?”Berhubung tidak ada yang menyahut, Noami tahu Caden tidak berada dalam kamar. Dia pun mengerutkan kening dan merasa agak sedih. Dia tahu Caden seharusnya keluar untuk menenangkan diri.Mengenai insiden abu Wanda, meskipun Naomi dan anak-anak sudah menghiburnya, Caden tidak mungkin sama sekali tidak sedih. Bagaimanapun juga, itu adalah ibu yang paling disayanginya ....Caden tidak menunjukkan kesedihannya hanya karena tidak ingin membuat Naomi dan anak-anak khawatir. Naomi pun menghela napas panjang, lalu memadamkan lampu dan lanjut berbaring.Semua orang membutuhkan waktu sendiri. Tidak mengganggu di saat-saat yang diperlukan merupakan bentuk dari menghormati orang lain. Ada beberapa hal yang memang perlu diproses seseorang seorang diri ....Keesokan harinya.Baru saja fajar menyingsing, Caden menerima telepon dari Steven.“Kak Caden
Di rumah sakit, Tony sedang berbaring di ranjang pasien dengan lemah. Sekujur tubuhnya dipenuhi berbagai selang dan wajahnya juga pucat pasi. Dia sudah tidak memiliki wibawa dan terlihat seperti orang tua yang akan meninggal kapan saja.Caden duduk di samping ranjang pasien tanpa menunjukkan sedikit pun rasa kasihan. Di umur seperti ini, Tony seharusnya bisa menikmati kebahagiaan dikelilingi anak dan cucunya. Namun, dia malah bersikeras melakukan hal-hal yang keterlaluan. Jadi, dia bisa berakhir seperti ini akibat perbuatannya sendiri dan tidak layak dikasihani.“Ada syarat apa? Katakan saja.”Caden tahu Tony tidak mungkin memberikan petunjuk mengenai pembunuh orang tunya dengan begitu saja.Tony melirik Caden sambil terengah-engah. Dia terlihat marah, juga sangat tidak rela. Setelah sesaat, dia berkata, “Kalau kamu kasih aku sejumlah uang dan kirim aku ... ke luar negeri dengan selamat, aku akan beri tahu kamu ... siapa pembunuh orang tuamu!”Tony mengucapkan kata-kata itu dengan sang
“Jadi, maksudmu, kalau memang ada yang bantu Zaskia, itu seharusnya bukan anggota Keluarga Pangestu?”“Pasti bukan! Aku yakin 100%!”“Ada orang mencurigakan yang kamu temukan?”“Nggak. Kalau kamu mau selidiki hal ini, selidiki saja dari Zaskia. Kamu pasti ketemu petunjuknya.”Caden pun terdiam. Hari ini, dia baru tahu bahwa anak haram Zaskia hidup di Kota Karl dan berkemungkinan besar berkaitan dengan orang misterius. Sekarang, Tony mengatakan bahwa Zaskia punya andil dalam kematian orang tuanya. Apa mungkin Zaskia memiliki hubungan dengan orang misterius itu?“Kamu tahu soal anak haram Zaskia?”Tony menjawab dengan ekspresi merendahkan, “Aku tahu. Dia membesarkannya di luar .... Anak itu juga sepertinya nggak berniat rebut harta keluarga. Lagian, kemampuannya ... juga biasa-biasa. Aku sama sekali nggak menanggapinya!”“Siapa ayahnya?”“Nggak tahu. Aku pernah selidiki, tapi nggak ketemu informasi apa-apa. Itu anak yang dilahirkannya dengan jadi ibu pengganti waktu di luar negeri. Aku j
Setelah tertegun beberapa saat, Steven baru tersadar dan menjawab dengan gembira, “Yang kamu bilang benar! Kalau cuma ditahan di penjara, dia akan keenakan. Dia seharusnya masuk neraka!”Hukum di luar dan dalam negeri berbeda. Di dalam negeri, Caden masih harus mengerahkan sedikit upaya untuk menyiksa Tony karena dikekang oleh hukum. Namun, di luar negeri, dia bisa membuat Tony hidup sengsara dengan sangat mudah.Tidak lama kemudian, Tony pun naik ke pesawat pribadi yang dipersiapkan Caden dengan gembira. Dia mengira dirinya bisa terlepas dari tanggung jawab hukum setelah meninggalkan negara ini dan menikmati masa tua yang gembira di luar negeri. Sebenarnya, Tony sedang terbang menuju neraka yang dipersiapkan khusus untuknya. Begitu pesawatnya keluar dari negara ini, penyiksaannya akan langsung dimulai.Steven menatap ke langit dan berkata, “Orang yang berbuat jahat harus terima hukumannya cepat atau lambat!”Caden mengisap rokok dengan tenang. Saat ini, dia bukan sedang memikirkan Za
“Emm, akan sangat bagus kalau bisa begitu. Kamu sudah tanya ke polisi kapan kita bisa jemput jenazah Samuel?”“Aku sudah jemput.”“Sudah jemput?” tanya Naomi dengan terkejut.“Emm. Tadi pagi, polisi telepon aku suruh aku pergi jemput jenazahnya.”“Jadi, di mana jenazahnya sekarang?”“Sudah dikubur di tempat pemakaman.”Naomi merasa makin terkejut dan berkata, “Kok kamu nggak telepon aku? Aku mau kasih penghormatan terakhir buat dia. Nggak peduli ada konflik apa pun di antara dia dan kita dulu, dia tetap meninggal karena tolong Baby. Aku merasa berterima kasih padanya.”“Aku tahu. Tapi, sekarang, masih belum waktunya kita pergi ke sana. Tunggu saja dulu. Nanti, kita sama-sama pergi kasih dia penghormatan terakhir.”Naomi menghela napas ringan dan merasa agak menyesal. Namun, dia juga tidak menanyakan alasannya. Dia tahu Caden pasti memiliki alasannya tersendiri.“Dia dimakamkan di kuburan yang kita lihat sebelumnya?”“Emm.”“Haih. Terlepas dari apa yang pernah dilakukannya saat masih hi
Caden bertanya, “Kalian juga sama sekali nggak punya info soal penerbit itu?”Braden dan Rayden menggeleng. “Kamu nggak akan nyangka sistem keamanan mereka lebih tinggi dari Grup Pangestu. Kami sudah coba berkali-kali, tapi masih nggak bisa bobol pertahanannya.”“Itu cuma penerbit, bukan markas rahasia negara. Kenapa sistem keamanannya begitu tinggi? Ini aneh banget!”“Selain itu, keuntungan tahunan penerbit ini bahkan nggak setinggi Grup Pangestu. Dari mana datangnya uang mereka untuk bayar sistem keamanan semaju ini? Penerbit ini sangat bermasalah!”Kakak beradik itu saling menimpali dengan penuh emosi. Kali ini, mereka jelas sudah bertemu lawan tangguh. Bagaimanapun juga, bahkan kedua peretas unggul di dunia peretas juga tidak mampu membobol pertahanan itu meskipun sudah bekerja sama. Jadi, dapat dinilai betapa hebat sistem keamanan itu.Caden bertanya dengan kening berkerut, “Kalian sudah selidiki pemilik penerbit itu?”“Sudah. Dia cuma seorang pebisnis biasa. Kami sama sekali ngga
Baru saja Rayden hendak mengirim pesan itu, Braden mencegahnya.“Apa gurumu ini bisa dipercaya? Mungkin nggak jejak kita terbongkar?”Rayden menjawab dengan yakin, “Dia sama dengan guru kalian di gunung. Kamu rasa guru kalian mungkin celakai kalian?”“Nggak!”Rayden menjawab, “Guruku juga sama. Jangan khawatir.”Setelah itu, Braden baru membiarkan Rayden mengirim pesan itu.Guru Rayden bertanya. [ Penerbit mana? ]Rayden buru-buru mengirim informasi penerbit itu kepada gurunya. Gurunya segera membalas.[ Aku nggak bisa bantu kamu soal ini. ]Rayden pun mengerutkan keningnya.[ Kenapa? ]Guru Rayden itu menjawab dengan jujur.[ Bawahanku yang buat sistem keamanan itu dan menjualnya dengan harga mahal. Aku nggak bisa bantu kamu serang mereka. Itu melanggar kode etik kerja. ]Rayden dan Braden pun terdiam. Rasa penasaran mereka akhirnya terpecahkan. Pantas saja mereka tidak mampu membobol sistem keamanan itu. Ternyata, itu adalah buatan guru Rayden.Braden mengerutkan keningnya dan berta
Saat Caden tiba, Zaskia sedang memasak di rumah. Begitu melihat Caden, sendok yang dipegang Zaskia pun jatuh ke lantai.Setelah tertegun sesaat, Zaskia baru teringat untuk mengendalikan ekspresinya dan bertanya sambil tersenyum, “Caden, kok kamu datang kemari?”Sebelum Caden sempat menjawab, Zaskia menatap pembantu rumahnya dan berkata, “Kenapa kamu nggak kasih tahu aku Caden datang kemari? Apa kamu mau tanggung jawab kalau aku terkesan nggak sopan?”Pembantu itu menjawab dengan takut, “Pak Caden .... Aku nggak sempat kasih tahu Nyonya.”Caden memaksa untuk masuk. Jadi, pembantu itu tidak dapat menghentikannya maupun terlebih dahulu memberi tahu Zaskia.Zaskia diam-diam memelototi pembantu itu. Kemudian, pembantu itu juga tahu diri dan segera pergi ke halaman. Setelah itu, Zaskia buru-buru mempersilakan Caden untuk duduk dan hendak menyeduhkan teh untuk Caden.Caden berkata dengan dingin, “Nggak perlu. Ada yang mau kubicarakan denganmu!”Caden duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Zaskia
Naomi sedih lagi! Setelah beberapa saat, Naomi baru berjalan keluar dari rumah sakit. Matanya terlihat merah dan bengkak.“Mama!”“Mama nggak apa-apa. Jangan khawatir. Kalian main saja.”Setelah menenangkan Braden dan Hayden, Naomi kembali ke tempat duduk dan lanjut berbincang dengan Leon.“Yang di dalam video itu Camila. Kali ini, itu benar-benar Camila!”“Emm, aku juga merasa begitu. Kamu jangan terlalu sedih. Masalahnya belum mencapai titik terburuk. Meski sudah disiksa, Camila masih hidup.”Naomi menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya, “Kalau nggak lapor polisi, gimana kita bisa tolong Camila?”“Aku punya pemikiran seperti ini. Demi keselamatan Camila, sebaiknya kita jangan lapor polisi dulu dan lakukan perintah penculik. Habis Camila diselamatkan, kita baru lapor polisi.”Naomi mengangguk dan menjawab, “Benar, keselamatan Camila itu yang paling penting. Apa yang diminta penculik?”“Mereka mau uang, juga mau pusaka Keluarga Nandara.”“Berapa banyak uang yang mereka minta?”“Sepu
Pada pukul 4 sore, Naomi, Braden, dan Hayden tiba di sebuah kafe. Leon sudah menunggu di dalam. Dia mengenakan setelan jas yang dipadukan dengan kemeja. Meskipun wajahnya terlihat agak lesu, matanya malah berbinar dan dia terlihat seperti seorang pemuda yang riang.Leon memiliki penampilan yang terkesan jujur dan wajah yang tampan. Orang yang tidak memahaminya tidak akan menyangka di balik penampilannya yang jujur dan tampan itu, tersembunyi hati yang sangat busuk dan kejam.Naomi diam-diam mengepalkan tangan dan berjalan ke arah Leon dengan terburu-buru. Braden dan Hayden juga mengikutinya berjalan ke sisi Leon, lalu menyapa dengan berpura-pura ramah, “Halo, Paman Leon.”Leon melirik wajah kedua bocah yang mirip dengan Caden itu dengan agak dingin. Dia tidak akan membesarkan anak Caden. Setelah dirinya bersama Naomi, mereka akan memiliki anak mereka sendiri. Dia akan menyingkirkan anak-anak Caden dengan baik. Di dunia ini, hanya dia yang layak menghamili Naomi. Pria lainnya tidak laya
“Aku nggak tahu lagi yang lainnya. Pak Caden, kamu itu tokoh terkemuka. Kamu harus penuhi janjimu. Aku mohon kirimlah kami sekeluarga ke luar negeri secepat mungkin!” ujar Attar.Attar sekeluarga sudah tidak bisa lanjut tinggal dalam negeri. Saat ini, mereka harus menghadapi Caden, Joseph, dan Leon. Attar bahkan ingin langsung terbang ke luar negeri sekarang juga.Caden menatapnya dengan penuh arti. “Aku selalu tepati janjiku. Habis masalah ini selesai, aku akan kirim kalian ke luar negeri.”Membiarkan Attar sekeluarga lanjut dikurung di penjara terlalu menguntungkan mereka. Mereka seharusnya dikirim ke luar negeri seperti Tony. Caden berniat untuk menyerahkan mereka kepada Joseph dulu, lalu baru membiarkan Joseph mengirim mereka ke “tempat yang baik”.Keluarga Tandi sudah menindas Naomi selama 20 tahun. Biarkan saja mereka menggunakan sisa hidup mereka untuk menebus dosa mereka.Attar tidak mengetahui niat Caden dan mengira dirinya bisa hidup enak di luar negeri. Dia pun merasa sangat
Dalam penjara.Begitu melihat Caden, Attar langsung merasa gelisah. “Pa ... Pak Caden ....”Caden tidak menyahut. Dia hanya duduk dengan ekspresi datar. Sementara itu, Attar duduk di seberang Caden dengan gelisah.Kemudian, Caden bertanya dengan acuh tak acuh, “Kamu sudah tahu identitas Naomi, ‘kan?”Attar buru-buru mengangguk dan menjawab, “Sudah. Di ... dia itu putri keluarga terkaya di Kota Haidi.”Begitu teringat latar belakang keluarga Naomi, Attar merasa sangat menyesal. Jika tahu Naomi memiliki latar belakang yang begitu bagus, dia pasti akan bersikap sangat baik terhadap Naomi. Dengan begitu, setelah Keluarga Howie datang mengenali Naomi, dia pasti bisa sukses.Hanya saja, Tuhan sudah memberikan permata kepada Keluarga Tandi, tetapi Keluarga Tandi malah menganggapnya sebagai sampah dan menyiksanya setiap hari. Sekarang, selain tidak bisa mendapatkan keuntungan apa pun, Attar malah harus merasa gelisah setiap hari karena takut Joseph datang untuk memberi pelajaran padanya.Caden
Naomi menekan rasa mualnya, lalu menjawab, “Aku baik-baik saja. Dia sembunyikan masalah Camila dengan baik. Bahkan setelah menghipnotisnya, aku juga nggak temukan lokasi spesifik Camila dikurung. Tapi, ada beberapa tempat yang mencurigakan. Kita tangani saja dulu dia biar dia nggak curiga, lalu melakukan sesuatu pada Camila. Habis usir dia, kita baru bicarakan hal ini lebih lanjut.”Semua orang mengangguk dan menyetujui usul Naomi.Saat Leon tersadar kembali, Naomi masih mengobati lukanya. Dia merasa ada yang tidak beres dan menunjukkan ekspresi gelisah.Naomi pun bertanya, “Ada apa? Sakit? Tahan dulu, ya. Sudah mau selesai.”Leon mengerutkan keningnya, lalu melirik jam dinding. Waktu baru berlalu beberapa menit, tetapi dia merasa seperti sudah kehilangan memori cukup lama.Setelah memastikan waktu sekali lagi dan yakin dirinya tidak salah lihat, Leon baru diam-diam menghela napas lega. Dalam waktu sesingkat ini, tidak mungkin ada orang yang bisa melakukan sesuatu terhadapnya. Dia pun
Sampai Tiara sudah lelah, Naomi baru menghampiri dan melerai mereka.“Tiara, sudahlah. Ini juga bukan sepenuhnya salahnya.”Naomi menarik Tiara, sedangkan kedua bocah juga melepaskan Leon. Leon dipukul hingga hidung dan mulutnya berdarah. Di wajahnya juga terdapat beberapa luka cakar. Meskipun Tiara hanyalah wanita biasa, dia tetap adalah orang dewasa dan pukulannya lumayan mematikan. Selain itu, sebelum Leon datang, Hayden sengaja mengajarinya beberapa teknik memukul orang.Leon mengelus wajahnya yang terasa sakit. Dia merasa sangat marah, tetapi hanya bisa bersabar. Dia tidak mungkin melakukan apa-apa terhadap Tiara di hadapan Naomi.Naomi memapah Tiara untuk duduk, lalu menyeka air matanya dan bekas darah di tangannya. Setelah itu, dia baru berpura-pura bertanya pada Leon dengan perhatian, “Kamu baik-baik saja? Mau suruh dokter datang periksa kamu?”Setelah mendapat perhatian dari Naomi, suasana hati Leon menjadi jauh lebih baik. Baru saja dia hendak berbicara, Caden terlebih dahulu
Alangkah baiknya jika Camila mati di luar sana! Camila tidak melahirkan, juga tidak melayaninya. Untuk apa Anika memiliki menantu seperti itu? Tidak berguna sama sekali! Sepertinya semua mertua di dunia ini tidak akan menyukai menantu seperti itu!Anika menuruni mobil dengan tidak rela. Leon langsung mengendarai mobil ke Vila Maison. Belum sampai di vila, dia pun dihalangi!Leon menjelaskan panjang lebar bahwa dirinya adalah kakak senior Naomi ketika sekolah dulu. Naomi yang mengundangnya ke rumah. Kemudian, dia baru diperbolehkan untuk masuk!Leon menghubungi Naomi. Caden yang mengangkat panggilan, “Siapa?”Leon dapat mendengar suara tidak senang dari ujung telepon. “Aku kakak seniornya Naomi, Leon.”“Siapa?”“Kakak seniornya Naomi, Leon!”Caden langsung mengakhiri panggilan!Leon tahu Caden sengaja melakukannya. Dia pun merasa marah, lalu memukul setir mobil!Caden, kamu tunggu saja! Suatu hari nanti, aku akan bilang ke kamu, aku adalah suaminya Naomi!Leon tidak tahu kenapa Caden b
Keesokan paginya. Padahal Naomi belum menghubungi Leon, Leon duluan menghubunginya.Kening Naomi seketika berkerut. Dia mengangkat panggilan. “Halo.”“Naomi, apa Mama Nancy di rumahmu? Aku mau bawa mamaku untuk minta maaf sama dia. Kata pelayan rumah, dia pergi sama kamu semalam.”Naomi juga tidak merahasiakannya. “Iya, aku nggak tenang membiarkan Bibi sendirian di rumah. Jadi, aku bawa dia untuk tinggal di rumahku.” “Terima kasih.”“Kamu nggak usah berterima kasih. Semalam aku kehilangan kendali. Aku yang seharusnya minta maaf.”Leon merasa gembira. Dia segera berkata, “Kamu nggak usah minta maaf. Kamu nggak bersalah. Aku sebagai suami Camila, memang punya tanggung jawab atas masalah ini. Sudah seharusnya kalian marah dan pukul aku.”Naomi menahan rasa jijik di hati, kemudian berbicara, “Sebenarnya kita semua mengerti, masalah ini bukan salahmu.”Tanpa menunggu Leon berkata-kata, Naomi segera berkata, “Apa kamu ada waktu sekarang?”Leon terbengong sejenak. “Ada! Ada apa?”“Kalau begi
Mata Maria dan anak-anak juga ikut memerah.Di benak mereka, Camila adalah seorang wanita pemberani, pintar, dan selalu membela orang yang disayanginya. Sewaktu kuliah, Camila juga sering maju untuk melindungi Naomi dan Tiara! Sekarang, telah terjadi sesuatu dengan Camila dan pelakunya malah adalah suaminya sendiri, Leon!Tiara dan Naomi sungguh merasa panik, kesal, dan juga benci! Betapa inginnya mereka mencincang Leon!Suasana di dalam rumah terasa tertekan. Hanya saja, setidaknya mereka tidak perlu menjaga sikap mereka! Mereka bisa melakukan apa pun di rumah ini, tidak perlu memendamnya.Malam harinya, Naomi dan Tiara menemani Nancy dan Maria mengobrol di ruang tamu.Caden bersama Braden dan Rayden pergi ke ruang baca lantai atas. Di atas layar komputer adalah gambaran CCTV Leon. Saat ini, dia sedang bersama Herbert.Rayden berkata, “Setelah dia antar mamanya pulang, dia langsung mencari Kakek Herbert untuk minta maaf dan menghiburnya.”“Dia juga bertanya masalah putri haramnya. Si