Share

Bab 925

Author: Erlina
“Jadi, maksudmu, kalau memang ada yang bantu Zaskia, itu seharusnya bukan anggota Keluarga Pangestu?”

“Pasti bukan! Aku yakin 100%!”

“Ada orang mencurigakan yang kamu temukan?”

“Nggak. Kalau kamu mau selidiki hal ini, selidiki saja dari Zaskia. Kamu pasti ketemu petunjuknya.”

Caden pun terdiam. Hari ini, dia baru tahu bahwa anak haram Zaskia hidup di Kota Karl dan berkemungkinan besar berkaitan dengan orang misterius. Sekarang, Tony mengatakan bahwa Zaskia punya andil dalam kematian orang tuanya. Apa mungkin Zaskia memiliki hubungan dengan orang misterius itu?

“Kamu tahu soal anak haram Zaskia?”

Tony menjawab dengan ekspresi merendahkan, “Aku tahu. Dia membesarkannya di luar .... Anak itu juga sepertinya nggak berniat rebut harta keluarga. Lagian, kemampuannya ... juga biasa-biasa. Aku sama sekali nggak menanggapinya!”

“Siapa ayahnya?”

“Nggak tahu. Aku pernah selidiki, tapi nggak ketemu informasi apa-apa. Itu anak yang dilahirkannya dengan jadi ibu pengganti waktu di luar negeri. Aku j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 926

    Setelah tertegun beberapa saat, Steven baru tersadar dan menjawab dengan gembira, “Yang kamu bilang benar! Kalau cuma ditahan di penjara, dia akan keenakan. Dia seharusnya masuk neraka!”Hukum di luar dan dalam negeri berbeda. Di dalam negeri, Caden masih harus mengerahkan sedikit upaya untuk menyiksa Tony karena dikekang oleh hukum. Namun, di luar negeri, dia bisa membuat Tony hidup sengsara dengan sangat mudah.Tidak lama kemudian, Tony pun naik ke pesawat pribadi yang dipersiapkan Caden dengan gembira. Dia mengira dirinya bisa terlepas dari tanggung jawab hukum setelah meninggalkan negara ini dan menikmati masa tua yang gembira di luar negeri. Sebenarnya, Tony sedang terbang menuju neraka yang dipersiapkan khusus untuknya. Begitu pesawatnya keluar dari negara ini, penyiksaannya akan langsung dimulai.Steven menatap ke langit dan berkata, “Orang yang berbuat jahat harus terima hukumannya cepat atau lambat!”Caden mengisap rokok dengan tenang. Saat ini, dia bukan sedang memikirkan Za

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 927

    “Emm, akan sangat bagus kalau bisa begitu. Kamu sudah tanya ke polisi kapan kita bisa jemput jenazah Samuel?”“Aku sudah jemput.”“Sudah jemput?” tanya Naomi dengan terkejut.“Emm. Tadi pagi, polisi telepon aku suruh aku pergi jemput jenazahnya.”“Jadi, di mana jenazahnya sekarang?”“Sudah dikubur di tempat pemakaman.”Naomi merasa makin terkejut dan berkata, “Kok kamu nggak telepon aku? Aku mau kasih penghormatan terakhir buat dia. Nggak peduli ada konflik apa pun di antara dia dan kita dulu, dia tetap meninggal karena tolong Baby. Aku merasa berterima kasih padanya.”“Aku tahu. Tapi, sekarang, masih belum waktunya kita pergi ke sana. Tunggu saja dulu. Nanti, kita sama-sama pergi kasih dia penghormatan terakhir.”Naomi menghela napas ringan dan merasa agak menyesal. Namun, dia juga tidak menanyakan alasannya. Dia tahu Caden pasti memiliki alasannya tersendiri.“Dia dimakamkan di kuburan yang kita lihat sebelumnya?”“Emm.”“Haih. Terlepas dari apa yang pernah dilakukannya saat masih hi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 928

    Caden bertanya, “Kalian juga sama sekali nggak punya info soal penerbit itu?”Braden dan Rayden menggeleng. “Kamu nggak akan nyangka sistem keamanan mereka lebih tinggi dari Grup Pangestu. Kami sudah coba berkali-kali, tapi masih nggak bisa bobol pertahanannya.”“Itu cuma penerbit, bukan markas rahasia negara. Kenapa sistem keamanannya begitu tinggi? Ini aneh banget!”“Selain itu, keuntungan tahunan penerbit ini bahkan nggak setinggi Grup Pangestu. Dari mana datangnya uang mereka untuk bayar sistem keamanan semaju ini? Penerbit ini sangat bermasalah!”Kakak beradik itu saling menimpali dengan penuh emosi. Kali ini, mereka jelas sudah bertemu lawan tangguh. Bagaimanapun juga, bahkan kedua peretas unggul di dunia peretas juga tidak mampu membobol pertahanan itu meskipun sudah bekerja sama. Jadi, dapat dinilai betapa hebat sistem keamanan itu.Caden bertanya dengan kening berkerut, “Kalian sudah selidiki pemilik penerbit itu?”“Sudah. Dia cuma seorang pebisnis biasa. Kami sama sekali ngga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 929

    Baru saja Rayden hendak mengirim pesan itu, Braden mencegahnya.“Apa gurumu ini bisa dipercaya? Mungkin nggak jejak kita terbongkar?”Rayden menjawab dengan yakin, “Dia sama dengan guru kalian di gunung. Kamu rasa guru kalian mungkin celakai kalian?”“Nggak!”Rayden menjawab, “Guruku juga sama. Jangan khawatir.”Setelah itu, Braden baru membiarkan Rayden mengirim pesan itu.Guru Rayden bertanya. [ Penerbit mana? ]Rayden buru-buru mengirim informasi penerbit itu kepada gurunya. Gurunya segera membalas.[ Aku nggak bisa bantu kamu soal ini. ]Rayden pun mengerutkan keningnya.[ Kenapa? ]Guru Rayden itu menjawab dengan jujur.[ Bawahanku yang buat sistem keamanan itu dan menjualnya dengan harga mahal. Aku nggak bisa bantu kamu serang mereka. Itu melanggar kode etik kerja. ]Rayden dan Braden pun terdiam. Rasa penasaran mereka akhirnya terpecahkan. Pantas saja mereka tidak mampu membobol sistem keamanan itu. Ternyata, itu adalah buatan guru Rayden.Braden mengerutkan keningnya dan berta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 930

    Saat Caden tiba, Zaskia sedang memasak di rumah. Begitu melihat Caden, sendok yang dipegang Zaskia pun jatuh ke lantai.Setelah tertegun sesaat, Zaskia baru teringat untuk mengendalikan ekspresinya dan bertanya sambil tersenyum, “Caden, kok kamu datang kemari?”Sebelum Caden sempat menjawab, Zaskia menatap pembantu rumahnya dan berkata, “Kenapa kamu nggak kasih tahu aku Caden datang kemari? Apa kamu mau tanggung jawab kalau aku terkesan nggak sopan?”Pembantu itu menjawab dengan takut, “Pak Caden .... Aku nggak sempat kasih tahu Nyonya.”Caden memaksa untuk masuk. Jadi, pembantu itu tidak dapat menghentikannya maupun terlebih dahulu memberi tahu Zaskia.Zaskia diam-diam memelototi pembantu itu. Kemudian, pembantu itu juga tahu diri dan segera pergi ke halaman. Setelah itu, Zaskia buru-buru mempersilakan Caden untuk duduk dan hendak menyeduhkan teh untuk Caden.Caden berkata dengan dingin, “Nggak perlu. Ada yang mau kubicarakan denganmu!”Caden duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Zaskia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 931

    Zaskia berbicara sampai menangis hebat.Caden meliriknya dengan dingin. “Jangan anggap dirimu tak bersalah. Kamu tahu jelas dirimu punya motif tersembunyi apa dengan besarkan dia di luar sana. Kamu juga tahu jelas kamu celakai orang tuaku memang sepenuhnya demi anakmu atau sebenarnya juga demi dirimu sendiri. Jadi, kamu nggak usah berlagak jadi orang baik di hadapanku. Aku nggak akan bersimpati padamu!”Zaskia memelototi Caden dengan marah. “Mulutmu lebih tajam dari ayahmu!”“Karena dia nggak ngerti, sedangkan aku sudah sepenuhnya tahu kamu itu orang seperti apa.”Zaskia mengeluarkan ingusnya, lalu berhenti menangis. Dia berkata dengan ekspresi masam, “Yang kamu bilang benar. Aku memang punya motif tersembunyi. Aku besarkan putraku di luar supaya dia bisa tumbuh besar dengan aman. Aku mau cegah dia dibunuh anggota keluarga ini sebelum kamu mati. Aku mau dia jadi penerus keluarga ini!”“Aku bunuh ayahmu juga demi Grup Pangestu. Selama dia masih hidup, kakekmu akan selalu pegang otoritas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 932

    Mata Zaskia mulai berkaca-kaca. “Apa yang bisa kamu lakukan untuk lindungi putraku? Kamu bahkan nggak tahu siapa orang itu! Putraku lagi ada di tangannya! Kamu bisa kasih aku jaminan apa!”Caden menjawab dengan dingin, “Kalau aku bilang bisa lindungi dia, aku pasti bisa melakukannya. Semuanya tergantung pada aku mau atau nggak.”Caden memiliki bisnis besar di Negara Amuriko dan koneksi yang luas. Kota Karl termasuk bagian dari Negara Amuriko. Meskipun itu adalah markas utama orang misterius, dia tetap bisa melindungi seseorang dengan mudah karena bisa melakukannya melalui pemerintah setempat.Zaskia jelas tidak percaya. Namun, Caden malas menjelaskannya lagi. Dia hanya langsung memberi peringatan, “Kalau kamu nggak mau jawab yang jujur, aku jamin putramu akan mati dalam minggu ini!”Zaskia langsung ketakutan. Setelah beberapa saat, dia baru bertanya, “Kamu benar-benar bisa lindungi dia?”Caden hanya meliriknya tanpa menjawab.Zaskia menelan ludahnya, lalu berkata dengan kening berkerut

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 933

    Caden merasa sangat bingung dan menoleh ke arah Zaskia. Apa telepon tadi juga dari orang misterius itu? Apa yang dikatakannya pada Zaskia? Dia mengancam Zaskia?Zaskia merasakan tatapan Caden dan menatapnya dengan berlinang air mata. Kemudian, dia menunduk dan terisak.Saat ini, ada banyak orang di lokasi. Caden tidak bisa lanjut berbicara dengan Zaskia dan hanya bisa membiarkannya dibawa pergi oleh polisi.“Suruh orang untuk awasi dia dengan baik. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku.”Gilbert mengangguk dan menjawab, “Oke!”Baru saja Zaskia dibawa pergi, Caden juga mendapat telepon dari Braden.“Papa, jam berapa kamu akan pulang ke rumah?” tanya Braden dengan nada serius.“Ada apa?”“Aku dan Rayden sudah temukan sesuatu yang penting!”“Apa itu?”“Sebaiknya kita diskusikan setelah kamu pulang.”Caden merasa agak bingung. Rahasia besar apa yang ditemukan kedua putranya?“Oke. Aku akan sampai di rumah 40 menit lagi.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menyalakan mesin mobilnya

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status