Sekarang, Caden dapat memastikan bahwa orang misterius itu memiliki dendam dengan orang tuanya. Orang misterius itu merencanakan semua ini selama bertahun-tahun karena ingin menemukan sesuatu.Caden juga tahu ada sebuah tahi lalat di bagian dada orang itu dan markasnya berada di Kota Karl. Orang itu pernah bertemu dengannya dulu, juga memanggil Naomi dengan sebutan akrab .... Orang itu pasti mengenalnya! Apa orang itu juga mengenal Naomi?Caden pulang ke rumah dengan benak dipenuhi pertanyaan. Saat ini, Naomi, Hayden, Jayden, dan Baby sedang tidak berada di rumah. Dia pun menahan rasa penasarannya dan pergi ke ruang baca kecil.Caden bertanya pada Braden dan Rayden, “Mana mama dan adik-adik kalian?”“Bibi Fiona ajak Mama ketemu.”“Fiona?”“Emm. Katanya, mereka baru bangun taman bermain skala besar. Hari ini, mereka mau uji coba operasional. Dia undang kami main ke sana, tapi aku dan Rayden nggak pengen pergi. Jadi, Mama cuma bawa Hayden, Jayden, dan Baby.”Fiona adalah kakak kandung Dy
Naomi menjawab sambil tersenyum, “Entah apa yang mau dilakukan kedua bocah itu di rumah. Mereka nggak mau keluar.“Kalau begitu, kita buat janji di lain waktu saja. Coba kulihat dulu. Ini Jayden. Kalau ini ... Hayden!”Mata Hayden langsung berbinar. Dia bertanya dengan penasaran, “Kok Bibi tahu itu aku?”Fiona menjawab sambil tertawa, “Braden dan Rayden selalu pakai jas. Cuma kamu yang suka pakai setelan olahraga.”Hayden menjawab, “Aku yang paling keren di rumah kami!”Fiona tertawa makin lebar, lalu mencubit pipi Hayden. “Hayden bukan cuma keren, juga ganteng. Kamu anak paling cakep!”Setelah itu, Fiona juga tidak lupa untuk memuji Jayden, “Aku tahu Jayden itu fashionista cilik yang sangat hebat!”Jayden segera mengeluarkan sebotol parfum kecil dari ranselnya dan berkata, “Ini untuk Bibi.”“Wah, makasih, Jayden.”Fiona buru-buru menyimpan parfum itu, lalu melirik ke arah Baby dengan penuh kasih sayang. Dia memuji sambil tersenyum, “Ini Baby, ‘kan? Dia benar-benar imut dan menggemaska
Para istri orang kaya itu pun mengerutkan kening dan menoleh ke arah datangnya suara. Seorang gadis yang mengenakan kacamata hitam dan berpenampilan rapi sedang menatap mereka dengan dingin.“Kecemburuan bisa lahirkan niat buruk. Daripada merendahkan orang lain untuk merasa superior, sebaiknya kalian pikirkan cara untuk tingkatkan diri agar hidup kalian lebih bahagia.”Seusai berbicara, gadis itu membenarkan letak kacamatanya dan langsung pergi. Para istri orang kaya hanya memelototinya dengan kesal, tetapi tidak berani bersuara.Saat ini, Naomi dan Fiona sedang berdiri di belakang pilar. Mereka juga mendengar ejekan sekelompok wanita itu dan kritikan pedas gadis tadi.Berhubung Calvin tidak berada di ruangan kecil, Naomi dan Fiona pun keluar untuk mencarinya. Mereka kebetulan mendengar ejekan sekelompok wanita itu, lalu Fiona hendak memaki mereka. Namun, Naomi segera menghentikannya.Ini adalah hari pertama taman bermain ini mencoba untuk beroperasi. Naomi merasa Fiona tidak seharusny
Caden tersenyum penuh kasih sayang dan bertanya, “Kamu pernah kepikiran untuk cari orang tuamu?”Naomi menghela napas panjang. “Waktu kecil, aku pernah berpikir begitu. Tiap kali merasa tertindas di Keluarga Tandi, aku akan merindukan mereka, bahkan pernah berpikir untuk melarikan diri dari rumah dan pergi cari mereka.”“Tapi, aku nggak tahu aku memang dicampakkan mereka atau memang hilang. Jadi, aku nggak berani cari mereka. Gimana kalau mereka memang mencampakkanku? Meski menemukan mereka, mereka juga nggak akan menyayangiku.”“Setelah dewasa, aku nggak pernah kepikiran untuk cari mereka lagi. Terutama setelah punya anak. Hidupku sangat bahagia dan seluruh perhatianku tertuju pada mereka. Aku lebih nggak kepikiran hal ini lagi.”Setelah mendengar jawaban Naomi, Caden bertanya, “Kalau .... Ini kalau, ya. Kalau ke depannya kamu dapat kabar tentang mereka, kamu mau pergi cari mereka?”Naomi terdiam sesaat sebelum menjawab, “Tergantung situasinya. Kalau dulu mereka memang mencampakkan ak
Di tengah malam, Naomi dan anak-anak sudah tidur nyenyak. Caden turun dari tempat tidur dengan hati-hati dan pergi ke ruang baca. Dia membaca informasi dari komputernya dengan ekspresi serius.Sekelompok wanita bodoh itu berani menertawakan latar belakang Naomi? Apa hak mereka mengejek Naomi? Dengan latar belakang mereka, mereka sama sekali bukan apa-apa dibandingkan dengan Naomi. Naomi adalah putri tunggal Joseph Howie, orang terkaya di Kota Haidi dan juga kepala Keluarga Howie.Keluarga Howie adalah keluarga yang benar-benar terpandang. Pengaruh mereka di Kota Haidi bahkan lebih besar dari pengaruh Keluarga Pangestu di Kota Jawhar. Di internet, beredar kata seperti Kota Haidi itu milik Keluarga Howie. Jadi, dapat dilihat betapa tinggi kedudukan Keluarga Howie di Kota Haidi.Bisnis Keluarga Howie tersebar di seluruh negeri. Di antaranya, yang paling terkenal adalah perusahaan pelayaran mereka. Perusahaan Pelayaran Howie terkenal di seluruh dunia, juga merupakan perusahaan terunggul da
Caden menghabiskan waktu semalaman di ruang baca. Dari hasil penyelidikan Braden dan Rayden, juga hasil penyelidikannya sendiri terhadap anggota Keluarga Howie, hasil yang didapatkannya tidaklah memuaskan.Intrik dalam keluarga, keegoisan anggota keluarga demi kepentingan masing-masing merupakan hal yang sangat umum terjadi dalam keluarga terpandang.Joseph memang adalah orang yang baik, tetapi sifat anggota Keluarga Howie yang lainnya sangat sulit dijelaskan dengan kata-kata. Saat ini, Keluarga Howie memang terlihat berjaya. Namun, selain perusahaan pelayaran yang dikendalikan Joseph sendiri, aspek lainnya sudah benar-benar hancur.Semua anggota Keluarga Howie tidak berhenti mengincar Joseph dan ingin merebut perusahaan pelayaran itu dari tangannya. Sebagai putri tunggal Joseph, Naomi pasti akan menjadi ancaman bagi sekelompok orang itu jika dia kembali ke Keluarga Howie.Selain itu, Joseph tidak pernah mengumumkan kepada dunia luar bahwa dia memiliki putri. Profilnya mengatakan bahwa
“Memangnya Joseph nggak suruh orang lindungi istrinya?”Orang tua itu menjawab, “Tentu saja ada. Tapi, mana ada hal yang sempurna di dunia ini. Apalagi, istrinya sendiri memang gila. Orang lainnya tentu saja bisa ambil kesempatan dalam kesempitan.”Caden bertanya dengan bingung, “Kenapa dia nggak langsung dikirim ke tempat pemulihan?“Nggak bisa. Istrinya akan melukai diri di sana. Dia juga pernah hampir kehilangan nyawanya di sana.”Kerutan di kening Caden makin mendalam. Setelah terdiam sejenak, dia bertanya lagi, “Memangnya hubungan Joseph dan istrinya nggak baik?”“Baik kok. Mereka saling mencintai dan hubungan mereka sangat baik. Sekarang, Pak Joseph sudah punya kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Istrinya jelas sudah nggak layak mendampinginya. Tapi, perasaannya terhadap istrinya masih belum berubah.”“Istrinya memang sudah gila selama bertahun-tahun, sedangkan dia juga sering bepergian ke luar. Tapi, nggak ada skandal apa pun tentangnya. Seluruh perhatiannya hanya tertuju pada
Saat ini, satu-satunya orang yang bisa membantu Joseph hanyalah orang yang memegang 15% saham itu. Jika orang itu tidak muncul dan mendukung Joseph, Joseph sama sekali tidak memiliki peluang untuk menang dari orang-orang lainnya.Begitu Joseph kalah, dia pasti akan langsung dibunuh. Begitu dia tewas, istrinya juga tidak mungkin bisa lanjut hidup. Pada akhirnya, keluarga mereka memang akan hancur.Caden bertanya dengan ekspresi dingin, “Kapan Keluarga Howie akan adakan rapat dewan direksi?”“Untuk sementara, rapat itu ditetapkan di awal bulan. Tanggal pastinya masih belum ditetapkan.”“Aku mengerti. Terima kasih.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menyalakan sebatang rokok. Situasi Keluarga Howie sangat mirip dengan situasi Keluarga Pangestu. Dia benar-benar tidak ingin Naomi kembali ke sana. Jika Naomi kembali ke sana, masalahnya hanya akan bertambah runyam.Namun ....Saat Caden tenggelam dalam pemikirannya, pintu ruang bacanya tiba-tiba diketuk.“Caden, kamu ada di dalam?”
“Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal
Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang
Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia
Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”
“Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”
“Astaga! Aku hampir terlambat. Aku nggak ngobrol lagi sama kamu. Aku mesti segera absensi. Mengenai masalah anak-anak, kamu nggak usah khawatir. Ada aku yang akan menjaga mereka.”Usai berbicara, Tiara menyapa Caden, lalu buru-buru berlari ke dalam taman kanak-kanak.Naomi menghela napas panjang, kemudian mengesampingkan pemikirannya.…Beberapa hari berikutnya, hari-hari dilalui dengan sangat nyaman.Anak-anak sibuk ke sekolah, Joseph dan Maria sibuk merenovasi rumah baru. Caden sibuk bekerja, sedangkan Naomi berusaha untuk meneliti pengetahuan pengobatan tradisional.Beberapa hari kemudian, di bawah kendali Robbin, obat penawar racun berhasil diteliti oleh Anton.Semua orang di dunia pengobatan bersorak kegirangan. Tidak ada yang mencurigai Nenek dan juga Naomi. Hasil akhir seperti ini sangatlah bagus, juga adalah hasil yang diinginkan mereka.Setelah mengantar anak pulang ke rumah, Naomi berencana lanjut meneliti ilmu pengobatan tradisional. Tiba-tiba dia malah menerima panggilan da
Caden takut Naomi akan menyalahkannya!Naomi memiliki prinsip dalam soal mendidik anak. Dia pasti menyayangi anak-anak, tapi tidak memanjakan mereka.Naomi juga sakit hati ketika melihat anak-anaknya menangis. Namun, Naomi tidak akan memanjakan mereka hanya karena mereka menangis.Nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi orang berguna atau orang tidak berguna, semua itu tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.Caden, Joseph, dan Maria berdiri di samping, menatap Naomi yang sedang menenangkan si kecil. Hanya saja, tidak ada yang berani mengutarakannya.Suara Naomi paling besar dari keluarga mereka, terutama dalam soal pendidikan anak-anak. Naomi memiliki suara yang besar!Untung saja Naomi mempelajari psikologis anak, apalagi dengan bantuan Braden, Hayden, dan Jayden, akhirnya Baby pun menenangkan dirinya.Baby masih terisak-isak. “Kalau begitu … Mama mesti ingat, ya. Jangan lupa untuk jemput aku.”“Emm! Mama nggak bakal lupa. Mama janji!”“Mama … Mama mesti datang awal untuk j
Saat Naomi dan Caden meninggalkan rumah sakit, waktu sudah subuh.Kondisi Anton sudah membaik. Dia hanya pingsan karena emosi tinggi saja. Ada Robbin yang sedang merawatnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi baru membaca pesan dari Camila. Pesan itu dikirim Camila pada setengah jam lalu.Tiara sudah tidur. Camila menyuruh Naomi untuk segera istirahat setelah urusannya selesai. Naomi tidak perlu khawatir. Demi tidak mengganggu waktu istirahat Naomi, juga mempertimbangkan anak-anak akan sekolah besok pagi, Naomi pun tidak kembali ke Vila Anggara. Dia langsung menyuruh Caden untuk mengendarai mobil pulang ke rumah.Saat di perjalanan, Naomi melihat ke luar jendela dengan menghela napas panjang.Caden bertanya, “Apa kamu merasa penat?”“Bukan ….” Naomi menghela napas panjang lagi, lalu melihat ke sisi Caden dan berkata, “Tiba-tiba aku memahami Nenek. Pantas saja Nenek sudah setua itu, tapi masih saja khawatir dengan perkembangan dunia pengobatan. Sekarang boleh dikatakan Pak Anton me
Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p