“Memangnya Joseph nggak suruh orang lindungi istrinya?”Orang tua itu menjawab, “Tentu saja ada. Tapi, mana ada hal yang sempurna di dunia ini. Apalagi, istrinya sendiri memang gila. Orang lainnya tentu saja bisa ambil kesempatan dalam kesempitan.”Caden bertanya dengan bingung, “Kenapa dia nggak langsung dikirim ke tempat pemulihan?“Nggak bisa. Istrinya akan melukai diri di sana. Dia juga pernah hampir kehilangan nyawanya di sana.”Kerutan di kening Caden makin mendalam. Setelah terdiam sejenak, dia bertanya lagi, “Memangnya hubungan Joseph dan istrinya nggak baik?”“Baik kok. Mereka saling mencintai dan hubungan mereka sangat baik. Sekarang, Pak Joseph sudah punya kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Istrinya jelas sudah nggak layak mendampinginya. Tapi, perasaannya terhadap istrinya masih belum berubah.”“Istrinya memang sudah gila selama bertahun-tahun, sedangkan dia juga sering bepergian ke luar. Tapi, nggak ada skandal apa pun tentangnya. Seluruh perhatiannya hanya tertuju pada
Saat ini, satu-satunya orang yang bisa membantu Joseph hanyalah orang yang memegang 15% saham itu. Jika orang itu tidak muncul dan mendukung Joseph, Joseph sama sekali tidak memiliki peluang untuk menang dari orang-orang lainnya.Begitu Joseph kalah, dia pasti akan langsung dibunuh. Begitu dia tewas, istrinya juga tidak mungkin bisa lanjut hidup. Pada akhirnya, keluarga mereka memang akan hancur.Caden bertanya dengan ekspresi dingin, “Kapan Keluarga Howie akan adakan rapat dewan direksi?”“Untuk sementara, rapat itu ditetapkan di awal bulan. Tanggal pastinya masih belum ditetapkan.”“Aku mengerti. Terima kasih.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden menyalakan sebatang rokok. Situasi Keluarga Howie sangat mirip dengan situasi Keluarga Pangestu. Dia benar-benar tidak ingin Naomi kembali ke sana. Jika Naomi kembali ke sana, masalahnya hanya akan bertambah runyam.Namun ....Saat Caden tenggelam dalam pemikirannya, pintu ruang bacanya tiba-tiba diketuk.“Caden, kamu ada di dalam?”
Naomi langsung merasa panik. “Woi, aku cuma bercanda! Sudah, jangan buat onar lagi! Kita masih harus keluar tangani urusan penting!”Setiap kali berhubungan intim dengan Caden, Naomi selalu tidak bisa turun dari tempat tidur sehari semalam.“Bercanda juga nggak boleh!” Kemudian, Caden langsung menghukum Naomi dengan menciumnya secara mendalam. Tidak peduli bagaimana pun Naomi memberontak, dia tetap tidak bisa terlepas dari cengkeraman Caden.Setelah mencium Naomi sampai puas, Caden bertanya, “Masih mau cari suami baru?”Saat ini, Naomi sudah sepenuhnya terbuai ciuman Caden. Dia hanya bisa menjawab dengan patuh, “Nggak.”“Masih berani ancam aku pakai hal ini?”“Nggak berani.”“Tarik kembali kata-katamu tadi!”“Emm, aku tarik kembali kata-kataku tadi.”Melihat Naomi yang begitu patuh, suasana hati Caden menjadi sangat bagus. Dia menatap Naomi dari jarak dekat dan menyunggingkan seulas senyum tampan. Semua kabut yang menyelimuti hatinya selama beberapa hari terakhir sudah sepenuhnya sirn
Naomi berdiri di tempat peristirahatan sambil menarik napas dalam-dalam. Dia menatap tangga di depannya dan berkata, “Katanya, 108 anak tangga ini mewakili 108 macam kekhawatiran dalam hidup. Setiap kita naik 1 anak tangga, itu berarti kita bisa terlepas dari semacam kekhawatiran.”Jayden memiringkan kepalanya dan bertanya, “Jadi, kalau kita naik 108 anak tangga itu, kita nggak akan punya kekhawatiran lagi?”Naomi menjawab sambil tersenyum, “Benar.”Beberapa bocah itu segera menyuruh Baby untuk turun. “Baby, cepat turun! Kami akan temani kamu sepanjang perjalanan ini. Habis naik ke puncak, kamu nggak akan punya kekhawatiran lagi.”“Emm!” Baby mengayunkan kakinya sambil berkata, “Papa, turunkanlah aku dan Angel.”Caden menurunkan Baby dengan penuh kasih sayang. Kemudian, Hayden berjalan di paling depan, Braden berjalan di paling belakang, sedangkan Rayden dan Jayden berjalan di kedua sisi Baby. Mereka menggandeng kedua tangan Baby dan membawanya naik tangga bersama.Melihat kelima anak
Hari ini, Master Harry sempat berkata, “Berbakti pada orang tua adalah landasan kebaikan dan sumber dari segala keberkahan. Berbakti pada orang tua juga merupakan cara menanam berkah untuk diri sendiri.”Setelah merenungkannya, Caden pun memutuskan masalah Keluarga Howie kepada Naomi. Bagaimanapun juga, itu adalah orang tua kandungnya. Dia berhak mengetahui keberadaan mereka. Caden akan membiarkan Naomi memutuskan sendiri apakah dirinya ingin pulang mencari mereka atau tidak. Tidak peduli apa pun keputusan Naomi, dia akan mendukung Naomi. Jika Naomi ingin pulang, Caden akan menemani Naomi pulang bersama. Jika Naomi tidak ingin terlibat perselisihan keluarga terpandang dan tidak ingin pulang, dia akan melindungi Naomi dan mencegah Keluarga Howie menemukannya. Dia akan menggunakan cara lain untuk membalas jasa orang tua Naomi.Intinya, semua keputusan berada dalam tangan Naomi. Tidak akan ada orang yang bisa memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkannya.Di kaki Gunung Lingin, ada
Naomi berkata dengan suara tercekat, “Gi ... gimana kalau orang itu nggak ketemu?”Caden sudah memikirkan jalan keluarnya. Dia menjawab, “Kalau benar-benar nggak ketemu, ayahmu mau nggak mau harus serahkan Perusahaan Pelayaran Howie. Tapi, aku akan diam-diam bantu orang tuamu dan nggak akan biarkan siapa pun mencelakai mereka. Aku bisa kasih mereka kehidupan yang baik untuk balas jasa mereka karena sudah melahirkanmu.”Caden menyeka air mata Naomi lagi dan melanjutkan, “Kalau kamu ingin kembali ke Kota Haidi untuk ketemu mereka, aku akan temani kamu. Kalau kamu nggak mau terlibat dalam intrik keluarga, kamu juga nggak harus pulang. Apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu dan selalu berada di sisimu. Kamu juga nggak perlu merasa terbebani. Kita bisa balas jasa mereka dengan cara lain.”Caden tidak ingin Naomi hidup menderita demi membalas jasa orang tuanya. Jika orang tua Naomi benar-benar bertemu kesulitan, dia bisa diam-diam membantu mereka. Dia sudah memikirkan semua jalan keluar b
Saat Hayden pulang ke rumah, Naomi sedang beristirahat di kamar. Dia mengatakan dirinya kelelahan, tetapi dia sebenarnya sedang mengkhawatirkan masalah Keluarga Howie.Begitu pulang, Jayden dan Baby langsung tidur dan masih belum bangun sampai sekarang. Sementara itu, Caden sedang mendiskusikan hal tentang pergi ke Kota Haidi bersama Braden dan Rayden di dalam ruang baca kecil. Braden dan Rayden juga ingin ikut pergi.“Kami kebetulan lagi nggak perlu masuk sekolah. Meski kamu larang kami pergi, kami juga pasti diam-diam pergi.”Rayden segera mengangguk dan menambahkan, “Benar!”Naomi memutuskan untuk pulang pasti karena ingin menemui orang tuanya. Braden dan Rayden juga ingin bertemu dengan kakek dan nenek mereka, lalu membalaskan dendam mereka.Hayden tiba-tiba masuk dan bertanya dengan penasaran, “Mau ke mana kalian?”Caden mengamati Hayden untuk sesaat. Setelah memastikan Hayden baik-baik saja, dia baru menjawab, “Ke Kota Haidi.”“Buat apa kalian pergi ke Kota Haidi?”Baru saja Hayd
Caden sengaja menyebarkan berita itu karena ingin melakukan pengujian. Sekarang, dia 100% yakin bahwa masalah yang menimpa Keluarga Howie memang berkaitan dengan orang misterius. Mungkin saja, dia bisa memancing orang misterius itu untuk keluar dalam perjalanannya ke Kota Haidi kali ini.Caden memberi perintah dengan dingin, “Tangkap dulu anak haram Zaskia itu dan bersikap seolah-olah aku akan pergi menginterogasinya. Siapkan juga pesawat pribadi secara diam-diam. Malam ini, kita berangkat ke Kota Haidi!”Anak haram Zaskia itu hidup di markas utama orang misterius sejak kecil. Dia pasti mengetahui banyak hal mengenai orang misterius dan bisa memberikan bantuan besar terhadap Caden. Setelah pulang dari Kota Haidi, dia harus menginterogasi orang itu dengan baik.Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi mencari Naomi dan memberitahunya mereka akan berangkat ke Kota Haidi malam ini....Di dermaga nomor 1 Kota Haidi.Langit sudah gelap. Namun, seorang wanita paruh baya ya
[ Aku jomlo dan aku gembira! ]Disusul, postingan ini hangat diperbincangkan!Para warganet seolah-olah menjadi seorang detektif, mulai menebak-nebak.[ Beberapa waktu lalu, Keluarga Hermanto mengusir Dylan dari rumah. Semua itu pasti karena Dylan nggak suka sama Catherine. Dia ingin membatalkan pernikahan. ][ Jadi, Keluarga Hermanto marah langsung mengusir Dylan. Orang tuanya ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Dylan melangsungkan pernikahan! ][ Sekarang Keluarga Hermanto menyadari nggak ada gunanya untuk memaksa Dylan lagi, pada akhirnya mereka pun mengalah. Anak yang terlantar itu telah kembali menjadi anak kaya raya! ]Banyak gadis yang gembira bagai sedang merayakan Tahun Baru saja. Mereka juga memberi selamat kepada Dylan yang kembali ke masa lajangnya.Kemudian, ada juga yang menginjak-injak Catherine, lalu berkata kasar.Begitu Camila membaca berita itu, dia pun terbengong di tempat. Dia sungguh tidak menyangka Dylan akan mempublikasikan hubungannya dengan Catherine. Se
Raut wajah Dylan seketika menjadi muram. Dia yang biasanya suka tersenyum, langsung kelihatan muram. Dia seolah-olah kepikiran dengan suatu hal serius!Beberapa saat kemudian, Dylan baru kembali bersikap santai seperti biasa. Dia pun berkata dengan menyipitkan matanya, “Ini masalah di antara aku dengan Catherine. Aku nggak bisa membocorkannya, tapi kamu tenang saja. Aku jamin aku akan mengatasi masalah ini dengan baik! Aku pasti nggak bakal tarik kamu dalam masalah ini. Aku pergi telepon dulu.”Sebelum Dylan menelepon, dia pun menyerahkan selembar tisu kepada Camila, lalu berkata dengan nada tenang, “Jangan menangis. Nanti kamu jadi jelek.”Camila melihat Dylan berjalan ke balkon. Keningnya berkerut. Padahal Camila sudah menangis seperti ini, Dylan masih saja tidak bersedia untuk mengatakannya! Sebenarnya ada apa di antara Dylan dengan Catherine? Kenapa begitu rahasia?“Kring, kring, kring ….” Ponsel Camila berdering.Ketika melihat ada panggilan masuk dari Lyana, Camila segera mengusa
Usai berbicara, tiba-tiba Dylan kepikiran sesuatu. Matanya spontan menyipit. Dia pun bertanya, “Apa kamu lapar?”“Nggak lapar.”“Kalau begitu, kita bicara dulu, baru makan?”“Boleh!”Camila berjalan ke ruang tamu, lalu duduk di sofa.Dylan mengenakan celana kulot panjang, kemeja model rilisan terbaru, dan juga sandal senilai 8 digit ke dapur. Dia pergi mengambil 2 botol bir.Dylan sebotol, kemudian Camila sebotol. Dia juga dengan perhatian membukakan tutup botol untuk Camila, baru menyerahkannya kepada Camila.Camila juga tidak sungkan, mengambilnya, lalu meneguknya!Setelah menghabiskan jatahnya, Camila juga merebut botol bir dari tangan Dylan, kemudian menghabiskannya lagi!Berhubung Camila minum terlalu buru-buru, Dylan pun terbengong. “Ada apa ini? Apa suasana hatimu lagi nggak bagus?”Camila mengangkat kepala untuk melihat Dylan. Ekspresinya kelihatan berbeda dengan sewaktu masuk tadi. Matanya memerah. Air mata berlinang di dalam matanya. Dia kelihatan akan segera menangis Dia mer
Kening Fiona berkerut. Dia menghela napas. “Camila, maaf sudah merepotkanmu. Lain kali kalau Catherine cari kamu lagi, kamu nggak usah hiraukan dia atau kamu beri tahu aku, kamu itu public figure, susah untuk turun tangan. Aku akan bantu kamu buat beri pelajaran sama dia!”Camila tersenyum.Fiona harus menemani Calvin untuk makan siang. Setelah mengobrol beberapa saat, dia pun meninggalkan tempat.Naomi berpikir sejenak, lalu berkata pada Camila, “Camila, ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Kata Kak Fiona, Paman Kevin dan Bibi Lyana suka sama kamu. Mereka ingin jodohin kalian berdua.”Kedua mata Camila seketika terbuka lebar. Dia merasa sangat syok. “Serius?”“Seharusnya serius. Nggak mungkin Kak Fiona bercanda dengan masalah seperti ini.”Camila mengangkat-angkat pundaknya tanda tidak berdaya. “Sepertinya aku akan mengecewakan mereka berdua. Aku dan Dylan nggak mungkin akan bersama. Sekarang aku nggak kepikiran untuk menikah lagi.”Naomi terdiam. Dia juga tidak bisa berkata apa-ap
“Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal
Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang
Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia
Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”
“Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”