Share

Bab 864

Penulis: Erlina
Sudah cukup lama Caden tidak bermesra-mesraan dengan Naomi. Setelah mengetahui keberadaan Baby, Naomi juga tidak memiliki suasana hati, begitu pula dengan Caden.

Hari ini, suasana hati Naomi sangat bagus. Caden juga tidak bisa menahan gairah di dalam dirinya lagi. Jika tidak dilampiaskan, sepertinya Caden akan merasa terbakar.

Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden malam ini. Namun, dia tidak menyangka Caden akan begitu buru-buru. Dia saja masih belum mempersiapkan dirinya!

“Hei, sebentar. Uhm ….”

Caden menunduk untuk menggigit leher Naomi. Dia sedang menghukum Naomi yang tidak fokus dalam berciuman.

Naomi mendesah. Satu detik kemudian, bibirnya disumpal oleh Caden. Tenaga Caden semakin kuat lagi. Dia bahkan lebih menggila dari sebelumnya. Seolah-olah dia ingin menelan Naomi ke dalam perutnya saja!

Caden bagai seekor binatang buas saja. Sementara, Naomi bagai seekor domba cilik saja. Satunya sangat dominan, sedangkan satunya lagi sangat jinak!

Tenaga Caden sangat kuat. Baru dicium
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 865

    Sekarang, Caden malah masih memiliki sisa tenaga untuk memasak dan menyanyi!Nyanyilah! Jika Caden tidak kenal lelah, teruskan saja nyanyiannya. Lagi pula, suara Caden cukup merdu. Naomi juga sudah hampir ketiduran.Setelah melihat Naomi tidur dengan pulasnya, Caden pun menatap Naomi beberapa saat, lalu mencium keningnya. Dia menarik lengan yang disandarkan kepala Naomi, kemudian berdiri dengan perlahan.Malam hari ini terasa sangat menyenangkan. Caden tidak bisa tidur. Dia pergi ke kamar Baby, lalu mengusap wajah si kecil. Tidak lupa dia memeriksa suhu ruangan dan tingkat kelembaban ruangan. Setelah itu, dia duduk di samping ranjang untuk melihat putrinya.Baby kelihatan mirip dengan Naomi. Sekarang dia masih kecil. Seiring bertambahnya usia, dia pasti akan semakin mirip dengan Naomi lagi.“Kenapa kamu nggak mirip sama Papa?”“Bagus juga kalau nggak mirip sama Papa. Mamamu cantik. Setelah kamu besar nanti, kamu pasti akan secantik mamamu.”“Wajah dan karaktermu akan mirip sama mamamu.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 866

    Pasti ada alasannya!Tidak mungkin orang misterius sedang menakuti Samuel, apalagi sedang bercanda dengannya.Caden bertanya, “Apa kata polisi?”“Ahli forensik awalnya menyimpulkan bahwa pemilik Vila Nobi tewas akibat dipukuli hingga mati. Saat ini ada saksi dan bukti yang menyatakan Caden terlibat dalam konflik fisik dengan pemilik vila itu. Jadi, kondisi sekarang sangat nggak menguntungkan bagi Samuel.”“Bagaimana dengan sikap Samuel?”“Dia sangat tenang, nggak marah, dan kesal sama sekali. Dia juga nggak membela diri, hanya diam saja, nggak berbicara sama sekali.”Caden semakin bingung. Tidak marah? Tidak kesal? Tidak membela diri? Samuel bahkan tidak marah karena difitnah?Apa Caden dan orang misterius itu sedang sandiwara?Tiba-tiba Caden kepikiran sesuatu, keningnya pun berkerut. Dia memutuskan panggilan Andrew, lalu segera menghubungi penanggung jawab dari kasus Vila Nobi.Caden menyarankan mereka untuk jangan bubar dulu, untuk lanjut mengawasi Vila Nobi.Vila Nobi adalah kandan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 867

    Jayden berkata, “Biasanya Mama selalu bangun pagi. Ada apa dengan hari ini? Jangan-jangan Mama sakit?”Hayden merasa tidak tenang. Dia segera berdiri. “Aku pergi lihat dulu.”Caden menghalanginya. “Kalian nggak usah khawatir. Tadi aku sudah lihat. Mama kalian baik-baik saja. Cuma dia tidurnya akan malam semalam. Jadi, dia masih belum bangun. Biarkan dia melanjutkan tidurnya. Jangan ganggu dia.”Caden hanya bisa menjelaskan seperti ini saja. Tidak mungkin Caden memberi tahu anak-anak, Naomi ditindas Caden hingga kecapekan!Kelima anak-anak juga tidak berpikir kebanyakan. Mereka melanjutkan makan mereka dengan tenang.Caden pun menemani mereka untuk makan bersama.Baby sangat patuh, juga tidak pemilih soal makanan. Dia makan semua yang diambilkan Caden. Bibirnya diselimuti oleh minyak. Caden pun menarik selembar tisu untuk menyeka mulut si kecil. Saat ini, Caden bertanya, “Apa masakan Papa enak?”Tadinya Caden mengira dia akan mendapatkan pujian dari putrinya. Siapa sangka, Baby malah b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 868

    Setelah Samuel membawa pulang Baby, Hayden merasa sangat tidak gembira! Hayden mengerutkan keningnya bertanya pada Caden, “Kenapa kamu biarkan dia bawa Baby pergi? Padahal kita bisa gunakan cara semalam untuk menahan Baby, ‘kan?”Caden menjelaskan, “Sekarang orang yang paling Baby cintai itu Samuel. Semalam saja dia sudah sangat merindukan Samuel. Kamu bisa gunakan cara kelinci itu untuk menahannya semalam. Tapi kalau terus-terus menahannya di rumah, bisa jadi Baby akan merasa nggak senang.”Jika Baby pulang bersama Samuel, dia akan tidak tenang dengan kelinci peliharaannya. Jika dia tidak pergi, dia pun akan mencemaskan Samuel.Jadi, lebih baik membiarkan Baby hidup gembira saja. Biarkan Baby pergi menggendong Angel-nya, lalu pergi bersama Samuel.Apalagi beberapa hari ini, Caden dan Naomi juga tidak bisa menjaga Baby selama 24 jam. Pasti ada rencana besar yang sudah direncanakan orang misterius dan Samuel. Jadi, Caden mesti memikirkan cara untuk menghadapi mereka.Sementara itu, Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 869

    Kening Samuel berkerut. Dia memang ingin membunuh orang di ujung telepon! Dia ingin membuat orang itu dan Caden mati bersama.Namun, orang di ujung telepon berkata, “Waktu itu, aku sudah menyelamatkanmu dan kakakmu dari tangan Tony. Aku juga nggak kepikiran untuk mencelakai kalian lagi. Kalau aku bisa membesarkanmu, itu berarti aku juga bisa membesarkan kakakmu. Apa nggak lebih bagus kalau aku membesarkan kalian bersama? Kenapa aku mesti mencelakai kakakmu?”“Karena kamu ingin memancing rasa benci di hatiku!”“Heh.” Orang itu tersenyum sinis.Kening Samuel berkerut. “Kalau bukan kamu, siapa yang menyamar sebagai Tony waktu itu?”Orang di ujung telepon terdiam untuk beberapa detik. Dia menghela napas panjang. “Setelah menyelesaikan masalah Keluarga Pangestu, aku akan hubungi kamu lagi, lalu atur pertemuan denganmu. Pada saat itu, kita bicarakan secara tatap muka. Sudah bertahun-tahun kita nggak ketemu, memang sudah saatnya kita ketemuan. Kamu pergi balas dendam dengan Tony dulu!”Kening

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 870

    Di dalam rekaman video tadi, ada yang bertanya pada Tony, apakah dia masih mengingat Abigail?Tony malah bertanya kembali, “Abigail? Siapa? Siapa itu Abigail? Aku nggak pernah berhubungan sama dia. Apa kalian salah tangkap orang?”“Kamu pernah melecehkannya. Apa kamu melupakan hal itu?”Kali ini, Tony kelihatan emosional. Dia tidak kelihatan sedang bersandiwara.“Aku nggak pernah melecehkan wanita yang bernama Abigail. Pasti ada yang salah! Kalau kalian nggak percaya sama aku, kalian bisa panggil wanita yang bernama Abigail itu kemari. Biar kita jelaskan masalah ini sampai tuntas! Panggil dia kemari! Sekarang juga!”Heh ….Tony telah melecehkan Abigail hingga kehilangan nyawanya. Sekarang dia malah tidak tahu siapa wanita yang bernama Abigail?Samuel sungguh berharap Tony sedang tidak bersedia mengakui kesalahannya, sengaja untuk berbohong! Namun, Tony tidak melakukannya! Dia benar-benar tidak kenal dengan wanita yang bernama Abigail!Tony saja tidak kenal dengan Abigail. Otomatis dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 871

    “Papa jangan bersedih. Papa masih ada Baby. Baby nggak akan meninggal. Selamanya Baby nggak akan meninggal, akan selalu menemani di sisi Papa.”Samuel pun tersenyum. “Oke ….”Baby mengulurkan jari tangan gemuknya. “Papa dan Baby mesti bersama untuk selamanya.”“Emm!” Samuel mengulurkan jari tangannya, lalu mengaitkannya dengan jari kelingking Baby.Kemudian, mereka serempak berkata, “Sepakat!” Janji itu berakhir dengan cepat. Samuel mencium kening Baby. Baby juga mencium kening Samuel.Samuel mencubit pipi si kecil. “Dasar gendut.”Baby juga mencubit pipi Samuel. “Dasar tampan.”“Hehe.” Samuel pun tertawa.Kali ini, Baby juga ikut tertawa lantang.Momen bahagia memang indah, tetapi selalu sangat singkat.Beberapa saat kemudian, Samuel berkata pada Baby, “Papa ada urusan, mesti keluar sebentar. Kamu dan Bibi Ivona main di rumah, ya.”Baby kelihatan tidak bersedia. Dia mengerucutkan bibirnya sembari berkata, “Kenapa Papa selalu ada urusan, sih? Kapan Papa baru bisa menemani Baby? Padaha

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 872

    Masalah penculikan Baby sudah direncanakan.Satu jam setelah Samuel meninggalkan rumah, tiba-tiba terjadi ledakan di vila dekat rumahnya. Disusul, vila yang ditempati Baby mengalami kebakaran!Api melanda dengan cepat. Saat semua orang masih belum sempat merespons, api pun sudah melahap vila 3 tingkat ini.Ketika Baby diselamatkan dari kobaran api, tidak terlihat sedikit pun luka di tubuhnya. Yang ada hanyalah bekas hitam di wajahnya. Kemudian, malah terjadi sesuatu dengan Baby sewaktu di mobil ambulans.Ada orang yang menyamar menjadi anggota medis untuk menjebak Ivona. Dia berhasil membawa pergi Baby.Ketika Caden sedang perjalanan ke lokasi kejadian, dia menerima panggilan dari orang misterius.“Panik? Hehe. Aku sudah kirim titik lokasinya. Segera kemari untuk bertemu dengan putrimu. Ingat! Kamu cuma boleh datang sendirian saja. Kalau kamu datang bersama orang lain, aku akan potong tangan, kaki, dan bagian lain tubuhnya.” “Aku lihat anak ini imut sekali, tapi sepertinya nyalinya sa

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status