Sekarang, Caden malah masih memiliki sisa tenaga untuk memasak dan menyanyi!Nyanyilah! Jika Caden tidak kenal lelah, teruskan saja nyanyiannya. Lagi pula, suara Caden cukup merdu. Naomi juga sudah hampir ketiduran.Setelah melihat Naomi tidur dengan pulasnya, Caden pun menatap Naomi beberapa saat, lalu mencium keningnya. Dia menarik lengan yang disandarkan kepala Naomi, kemudian berdiri dengan perlahan.Malam hari ini terasa sangat menyenangkan. Caden tidak bisa tidur. Dia pergi ke kamar Baby, lalu mengusap wajah si kecil. Tidak lupa dia memeriksa suhu ruangan dan tingkat kelembaban ruangan. Setelah itu, dia duduk di samping ranjang untuk melihat putrinya.Baby kelihatan mirip dengan Naomi. Sekarang dia masih kecil. Seiring bertambahnya usia, dia pasti akan semakin mirip dengan Naomi lagi.“Kenapa kamu nggak mirip sama Papa?”“Bagus juga kalau nggak mirip sama Papa. Mamamu cantik. Setelah kamu besar nanti, kamu pasti akan secantik mamamu.”“Wajah dan karaktermu akan mirip sama mamamu.
Pasti ada alasannya!Tidak mungkin orang misterius sedang menakuti Samuel, apalagi sedang bercanda dengannya.Caden bertanya, “Apa kata polisi?”“Ahli forensik awalnya menyimpulkan bahwa pemilik Vila Nobi tewas akibat dipukuli hingga mati. Saat ini ada saksi dan bukti yang menyatakan Caden terlibat dalam konflik fisik dengan pemilik vila itu. Jadi, kondisi sekarang sangat nggak menguntungkan bagi Samuel.”“Bagaimana dengan sikap Samuel?”“Dia sangat tenang, nggak marah, dan kesal sama sekali. Dia juga nggak membela diri, hanya diam saja, nggak berbicara sama sekali.”Caden semakin bingung. Tidak marah? Tidak kesal? Tidak membela diri? Samuel bahkan tidak marah karena difitnah?Apa Caden dan orang misterius itu sedang sandiwara?Tiba-tiba Caden kepikiran sesuatu, keningnya pun berkerut. Dia memutuskan panggilan Andrew, lalu segera menghubungi penanggung jawab dari kasus Vila Nobi.Caden menyarankan mereka untuk jangan bubar dulu, untuk lanjut mengawasi Vila Nobi.Vila Nobi adalah kandan
Jayden berkata, “Biasanya Mama selalu bangun pagi. Ada apa dengan hari ini? Jangan-jangan Mama sakit?”Hayden merasa tidak tenang. Dia segera berdiri. “Aku pergi lihat dulu.”Caden menghalanginya. “Kalian nggak usah khawatir. Tadi aku sudah lihat. Mama kalian baik-baik saja. Cuma dia tidurnya akan malam semalam. Jadi, dia masih belum bangun. Biarkan dia melanjutkan tidurnya. Jangan ganggu dia.”Caden hanya bisa menjelaskan seperti ini saja. Tidak mungkin Caden memberi tahu anak-anak, Naomi ditindas Caden hingga kecapekan!Kelima anak-anak juga tidak berpikir kebanyakan. Mereka melanjutkan makan mereka dengan tenang.Caden pun menemani mereka untuk makan bersama.Baby sangat patuh, juga tidak pemilih soal makanan. Dia makan semua yang diambilkan Caden. Bibirnya diselimuti oleh minyak. Caden pun menarik selembar tisu untuk menyeka mulut si kecil. Saat ini, Caden bertanya, “Apa masakan Papa enak?”Tadinya Caden mengira dia akan mendapatkan pujian dari putrinya. Siapa sangka, Baby malah b
Setelah Samuel membawa pulang Baby, Hayden merasa sangat tidak gembira! Hayden mengerutkan keningnya bertanya pada Caden, “Kenapa kamu biarkan dia bawa Baby pergi? Padahal kita bisa gunakan cara semalam untuk menahan Baby, ‘kan?”Caden menjelaskan, “Sekarang orang yang paling Baby cintai itu Samuel. Semalam saja dia sudah sangat merindukan Samuel. Kamu bisa gunakan cara kelinci itu untuk menahannya semalam. Tapi kalau terus-terus menahannya di rumah, bisa jadi Baby akan merasa nggak senang.”Jika Baby pulang bersama Samuel, dia akan tidak tenang dengan kelinci peliharaannya. Jika dia tidak pergi, dia pun akan mencemaskan Samuel.Jadi, lebih baik membiarkan Baby hidup gembira saja. Biarkan Baby pergi menggendong Angel-nya, lalu pergi bersama Samuel.Apalagi beberapa hari ini, Caden dan Naomi juga tidak bisa menjaga Baby selama 24 jam. Pasti ada rencana besar yang sudah direncanakan orang misterius dan Samuel. Jadi, Caden mesti memikirkan cara untuk menghadapi mereka.Sementara itu, Nao
Kening Samuel berkerut. Dia memang ingin membunuh orang di ujung telepon! Dia ingin membuat orang itu dan Caden mati bersama.Namun, orang di ujung telepon berkata, “Waktu itu, aku sudah menyelamatkanmu dan kakakmu dari tangan Tony. Aku juga nggak kepikiran untuk mencelakai kalian lagi. Kalau aku bisa membesarkanmu, itu berarti aku juga bisa membesarkan kakakmu. Apa nggak lebih bagus kalau aku membesarkan kalian bersama? Kenapa aku mesti mencelakai kakakmu?”“Karena kamu ingin memancing rasa benci di hatiku!”“Heh.” Orang itu tersenyum sinis.Kening Samuel berkerut. “Kalau bukan kamu, siapa yang menyamar sebagai Tony waktu itu?”Orang di ujung telepon terdiam untuk beberapa detik. Dia menghela napas panjang. “Setelah menyelesaikan masalah Keluarga Pangestu, aku akan hubungi kamu lagi, lalu atur pertemuan denganmu. Pada saat itu, kita bicarakan secara tatap muka. Sudah bertahun-tahun kita nggak ketemu, memang sudah saatnya kita ketemuan. Kamu pergi balas dendam dengan Tony dulu!”Kening
Di dalam rekaman video tadi, ada yang bertanya pada Tony, apakah dia masih mengingat Abigail?Tony malah bertanya kembali, “Abigail? Siapa? Siapa itu Abigail? Aku nggak pernah berhubungan sama dia. Apa kalian salah tangkap orang?”“Kamu pernah melecehkannya. Apa kamu melupakan hal itu?”Kali ini, Tony kelihatan emosional. Dia tidak kelihatan sedang bersandiwara.“Aku nggak pernah melecehkan wanita yang bernama Abigail. Pasti ada yang salah! Kalau kalian nggak percaya sama aku, kalian bisa panggil wanita yang bernama Abigail itu kemari. Biar kita jelaskan masalah ini sampai tuntas! Panggil dia kemari! Sekarang juga!”Heh ….Tony telah melecehkan Abigail hingga kehilangan nyawanya. Sekarang dia malah tidak tahu siapa wanita yang bernama Abigail?Samuel sungguh berharap Tony sedang tidak bersedia mengakui kesalahannya, sengaja untuk berbohong! Namun, Tony tidak melakukannya! Dia benar-benar tidak kenal dengan wanita yang bernama Abigail!Tony saja tidak kenal dengan Abigail. Otomatis dia
“Papa jangan bersedih. Papa masih ada Baby. Baby nggak akan meninggal. Selamanya Baby nggak akan meninggal, akan selalu menemani di sisi Papa.”Samuel pun tersenyum. “Oke ….”Baby mengulurkan jari tangan gemuknya. “Papa dan Baby mesti bersama untuk selamanya.”“Emm!” Samuel mengulurkan jari tangannya, lalu mengaitkannya dengan jari kelingking Baby.Kemudian, mereka serempak berkata, “Sepakat!” Janji itu berakhir dengan cepat. Samuel mencium kening Baby. Baby juga mencium kening Samuel.Samuel mencubit pipi si kecil. “Dasar gendut.”Baby juga mencubit pipi Samuel. “Dasar tampan.”“Hehe.” Samuel pun tertawa.Kali ini, Baby juga ikut tertawa lantang.Momen bahagia memang indah, tetapi selalu sangat singkat.Beberapa saat kemudian, Samuel berkata pada Baby, “Papa ada urusan, mesti keluar sebentar. Kamu dan Bibi Ivona main di rumah, ya.”Baby kelihatan tidak bersedia. Dia mengerucutkan bibirnya sembari berkata, “Kenapa Papa selalu ada urusan, sih? Kapan Papa baru bisa menemani Baby? Padaha
Masalah penculikan Baby sudah direncanakan.Satu jam setelah Samuel meninggalkan rumah, tiba-tiba terjadi ledakan di vila dekat rumahnya. Disusul, vila yang ditempati Baby mengalami kebakaran!Api melanda dengan cepat. Saat semua orang masih belum sempat merespons, api pun sudah melahap vila 3 tingkat ini.Ketika Baby diselamatkan dari kobaran api, tidak terlihat sedikit pun luka di tubuhnya. Yang ada hanyalah bekas hitam di wajahnya. Kemudian, malah terjadi sesuatu dengan Baby sewaktu di mobil ambulans.Ada orang yang menyamar menjadi anggota medis untuk menjebak Ivona. Dia berhasil membawa pergi Baby.Ketika Caden sedang perjalanan ke lokasi kejadian, dia menerima panggilan dari orang misterius.“Panik? Hehe. Aku sudah kirim titik lokasinya. Segera kemari untuk bertemu dengan putrimu. Ingat! Kamu cuma boleh datang sendirian saja. Kalau kamu datang bersama orang lain, aku akan potong tangan, kaki, dan bagian lain tubuhnya.” “Aku lihat anak ini imut sekali, tapi sepertinya nyalinya sa
Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p
Naomi melihat ke sisi Anton yang mengerutkan keningnya, dia pun berkata, “Kalau aku dibuktikan bersalah, aku juga bersedia untuk menerima hukuman. Aku akan terima semua hukuman yang mesti aku tanggung. Aku juga nggak akan biarkan Caden dan ayahku untuk memperbesar masalah!”Anton menatap Naomi dengan ekspresi kalut. Dia mengerti Naomi bisa berbicara seperti ini supaya dia bisa menunjukkan sikapnya.Tatapan Anton ketika melihat cucu perempuannya kelihatan ragu. “Salvia, masalah ini sangat serius. Kalau sampai kamu berbohong, kamu pasti akan menerima hukuman. Kakek nggak akan membelamu! Kakek tanya sekali lagi, apa kamu berbohong?” Anton langsung bertanya secara langsung.Sengaja menyebar virus ke tim medis adalah perbuatan yang sangat keji! Perbuatan itu bukan hanya merugikan tim medis, bahkan akan mengancam keselamatan negara.Bagaimanapun juga, jika sampai virus itu tersebar, manusialah yang akan menjadi korbannya. Seandainya Salvia tidak berbohong, riwayat Naomi pun akan berakhir! Se
Naomi menghela napas panjang. Namun begitu kepikiran soal virus, perasaannya pun terasa tertekan. Sebab, di hadapan virus, nyawa manusia sangatlah lemah!Meskipun bisa diobati, kondisi tubuh juga sudah rusak. Saat terinfeksi virus, mereka akan merasa sangat menderita. Setelah sembuh, tetap ada risiko efek sampingnya.Naomi kepikiran lagi dengan kabar monyet-monyet yang membawa virus dan melarikan diri dari Negara Amuriko baru-baru ini, membuatnya merasa marah sekaligus pusing.Ada orang yang menghormati kehidupan, tetapi ada juga yang menginjak-injaknya!Naomi menoleh ke Caden dengan sikap tegas, “Kalau situasinya sulit diatasi, jangan lagi menyembunyikannya dariku. Bagaimanapun juga, kita nggak boleh membiarkan Salvia naik ke posisi itu!”Naomi lebih memilih identitasnya terbongkar daripada membiarkan Salvia menjadi ketua Asosiasi Medika!Jika setelah Anton pensiun nanti, tidak ada yang pantas menggantikan posisi beliau, Naomi lebih memilih untuk menduduki posisi itu sendiri!Sebab, S
“Apa yang terjadi?” tanya Caden.Robbin berkata dengan gusar, “Naomi nggak bisa terlepas dari masalah virus! Salvia memang sudah gila! Dia malah lapor polisi. Katanya Naomi sengaja meracuni mereka. Polisi sudah memulai pemeriksaan. Nggak lama kemudian, seharusnya Naomi akan ditelepon.”Raut wajah Caden berubah serius. “Mereka lapor Naomi ke polisi?”“Emm!”“Apa dia punya bukti?”“Katanya ada, tapi mengenai bukti apa yang ada di tangannya, aku juga nggak tahu. Dia sangat mewaspadaiku.”“Aku mengerti.”Baru saja Caden memutuskan panggilan, Naomi pun menerima panggilan dari pihak kepolisian ….Pada jam 7 malam, mereka sekeluarga kembali ke kota.Joseph dan Maria telah mengetahui Naomi sedang ada urusan. Mereka pun membawa anak-anak pulang untuk beristirahat.Naomi membawa Tiara untuk mengobati kakinya, lalu mengantarnya ke rumah Camila. Saat di perjalanan, Camila mengirim pesan kepadanya.[ Tiara nggak berhenti menangis. Apa Andrew nggak akan kembali lagi? ]Naomi mengerutkan keningnya, l
Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak
Steven berdiri di samping. Matanya sudah kelihatan merah. Dia tahu kepergian Andrew kali ini ke Yenar sangat berbahaya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk menghalangi Andrew. Jika Andrew tidak mencabut duri itu, hidupnya juga tidak akan tenang!Suara Steven terdengar serak. “Kita akan rayakan keberhasilanmu setelah kamu pulang nanti. Ingatlah, apa pun yang terjadi, kamu mesti pertahankan nyawamu!”Andrew menatapnya sekilas, lalu mengangguk. “Emm.”Naomi memapah Tiara ke sisi mereka. Steven segera mengusap air matanya. Caden juga segera mematikan rokoknya.Dari kejauhan, Naomi pun berkata, “Kaki Tiara keseleo. Dia perlu dibawa ke rumah sakit.”Tiara menatap Andrew dengan sedih. Maksudnya sudah sangat jelas. Dia ingin diantar oleh Andrew. Ketika melihat Andrew tidak berbicara, Caden pun bertanya. “Kebetulan kamu mau kembali ke kota. Gimana kalau kamu sekalian bawa Tiara ke rumah sakit?”“Nggak bisa,” tolak Andrew secara langsung.Andrew membalikkan tubuhnya hendak berjalan ke sisi mobi
Pagi harinya, Leon baru menghubungi seseorang untuk menemuinya di rumah sakit. Sekarang Andrew pun telah mendapatkan informasi.Demi tidak menghebohkan massa, mereka tidak segera beraksi. Setelah orang itu meninggalkan kamar pasien Leon, mereka baru memulai pemeriksaan.Hasil dari pemeriksaan adalah orang yang menerima misi membunuh Caden adalah berasal dari Warma.Warma terletak di dalam perbatasan Yenar, berbatasan langsung dengan negara kita, juga merupakan salah satu daerah otonom Yenar.Keadaan di Warma sangat kacau, dengan kasus penipuan yang tersebar di mana-mana, serta marak dengan perdagangan organ manusia.Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di sana, melakukan pembunuhan, perdagangan manusia, dan penyelundupan. Intinya, mereka melakukan segala bentuk kejahatan tanpa batas.Tempat itu benar-benar pantas dijuluki sebagai neraka di dunia!Kening Caden berkerut. “Apa orang itu berasal dari Keluarga Panoma?”Andrew berkata, “Bos yang menerima misi biasanya kerap disapa Bos Arden.
Pada jam 5 sore, di arena ski.Tiara masih meminta bantuan Andrew untuk mengajarinya bermain ski. Dia sudah mengganggu Andrew selama seharian. Andrew bahkan tidak mengenakan busana ski. Jelas sekali dia bukan datang untuk bermain ski. Dia juga tidak meladeni Tiara.Tiara juga tidak marah. Semakin Andrew tidak meladeninya, Tiara pun akan mengusiknya.Lagi pula, Tiara juga bukan datang demi bermain ski! Demi mengejar Andrew, Tiara pun sudah latihan untuk bersikap semakin tidak tahu malu saja.Saat Andrew memelototi Tiara, Tiara malah tersenyum padanya. Saat Andrew menjulingkan bola matanya, Tiara malah mengedipkan mata genitnya.Hingga ponsel Andrew berdering, Tiara baru menghentikan aksinya.Andrew pergi ke samping untuk mengangkat telepon. Dia berdiri di dekat untuk melihat Andrew. Dia sungguh mirip dengan seorang penggemar yang jatuh cinta dengan idolanya, terus menatap si pria idaman dengan tatapan berkilauan.Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, kening Andrew kelihatan
Tanpa organ vital itu, bagaimana Leon bisa bersama dengan Naomi?Bagaimana Leon bisa memberikan kebahagiaan yang utuh kepada Naomi?Anika masih sedang menangis di samping. “Camila si wanita jalang itu sadis sekali. Kalau tahu seperti ini, nggak seharusnya kamu menikahi dia! Waktu kamu menikahi dia dulu, aku memang nggak setuju. Dia kurus kering begitu, pasti nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat kamu!”“Sekarang, dia bukan hanya nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat keluarga kita, dia malah membuat kamu juga nggak bisa mempunyai anak lagi! Sebenarnya dosa apa yang kita perbuat! Kenapa kita bisa bertemu dengan wanita jalang yang sadis itu!”“Anakku kasihan sekali. Padahal kamu belum memiliki anak sama sekali. Huhuhu …. Kalau tahu masalah akan menjadi seperti ini, seharusnya aku suruh Sanny untuk melahirkan anak itu. Huhu ….”Anak di dalam kandungan Sanny adalah milik Leon!Janin sudah berumur 5 bulan. Anak juga sudah berwujud. Leon dan Anika malah menggugurkan anak itu! Alasanny