Sudah cukup lama Caden tidak bermesra-mesraan dengan Naomi. Setelah mengetahui keberadaan Baby, Naomi juga tidak memiliki suasana hati, begitu pula dengan Caden.Hari ini, suasana hati Naomi sangat bagus. Caden juga tidak bisa menahan gairah di dalam dirinya lagi. Jika tidak dilampiaskan, sepertinya Caden akan merasa terbakar.Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden malam ini. Namun, dia tidak menyangka Caden akan begitu buru-buru. Dia saja masih belum mempersiapkan dirinya!“Hei, sebentar. Uhm ….”Caden menunduk untuk menggigit leher Naomi. Dia sedang menghukum Naomi yang tidak fokus dalam berciuman. Naomi mendesah. Satu detik kemudian, bibirnya disumpal oleh Caden. Tenaga Caden semakin kuat lagi. Dia bahkan lebih menggila dari sebelumnya. Seolah-olah dia ingin menelan Naomi ke dalam perutnya saja!Caden bagai seekor binatang buas saja. Sementara, Naomi bagai seekor domba cilik saja. Satunya sangat dominan, sedangkan satunya lagi sangat jinak!Tenaga Caden sangat kuat. Baru dicium
Sekarang, Caden malah masih memiliki sisa tenaga untuk memasak dan menyanyi!Nyanyilah! Jika Caden tidak kenal lelah, teruskan saja nyanyiannya. Lagi pula, suara Caden cukup merdu. Naomi juga sudah hampir ketiduran.Setelah melihat Naomi tidur dengan pulasnya, Caden pun menatap Naomi beberapa saat, lalu mencium keningnya. Dia menarik lengan yang disandarkan kepala Naomi, kemudian berdiri dengan perlahan.Malam hari ini terasa sangat menyenangkan. Caden tidak bisa tidur. Dia pergi ke kamar Baby, lalu mengusap wajah si kecil. Tidak lupa dia memeriksa suhu ruangan dan tingkat kelembaban ruangan. Setelah itu, dia duduk di samping ranjang untuk melihat putrinya.Baby kelihatan mirip dengan Naomi. Sekarang dia masih kecil. Seiring bertambahnya usia, dia pasti akan semakin mirip dengan Naomi lagi.“Kenapa kamu nggak mirip sama Papa?”“Bagus juga kalau nggak mirip sama Papa. Mamamu cantik. Setelah kamu besar nanti, kamu pasti akan secantik mamamu.”“Wajah dan karaktermu akan mirip sama mamamu.
Pasti ada alasannya!Tidak mungkin orang misterius sedang menakuti Samuel, apalagi sedang bercanda dengannya.Caden bertanya, “Apa kata polisi?”“Ahli forensik awalnya menyimpulkan bahwa pemilik Vila Nobi tewas akibat dipukuli hingga mati. Saat ini ada saksi dan bukti yang menyatakan Caden terlibat dalam konflik fisik dengan pemilik vila itu. Jadi, kondisi sekarang sangat nggak menguntungkan bagi Samuel.”“Bagaimana dengan sikap Samuel?”“Dia sangat tenang, nggak marah, dan kesal sama sekali. Dia juga nggak membela diri, hanya diam saja, nggak berbicara sama sekali.”Caden semakin bingung. Tidak marah? Tidak kesal? Tidak membela diri? Samuel bahkan tidak marah karena difitnah?Apa Caden dan orang misterius itu sedang sandiwara?Tiba-tiba Caden kepikiran sesuatu, keningnya pun berkerut. Dia memutuskan panggilan Andrew, lalu segera menghubungi penanggung jawab dari kasus Vila Nobi.Caden menyarankan mereka untuk jangan bubar dulu, untuk lanjut mengawasi Vila Nobi.Vila Nobi adalah kandan
Jayden berkata, “Biasanya Mama selalu bangun pagi. Ada apa dengan hari ini? Jangan-jangan Mama sakit?”Hayden merasa tidak tenang. Dia segera berdiri. “Aku pergi lihat dulu.”Caden menghalanginya. “Kalian nggak usah khawatir. Tadi aku sudah lihat. Mama kalian baik-baik saja. Cuma dia tidurnya akan malam semalam. Jadi, dia masih belum bangun. Biarkan dia melanjutkan tidurnya. Jangan ganggu dia.”Caden hanya bisa menjelaskan seperti ini saja. Tidak mungkin Caden memberi tahu anak-anak, Naomi ditindas Caden hingga kecapekan!Kelima anak-anak juga tidak berpikir kebanyakan. Mereka melanjutkan makan mereka dengan tenang.Caden pun menemani mereka untuk makan bersama.Baby sangat patuh, juga tidak pemilih soal makanan. Dia makan semua yang diambilkan Caden. Bibirnya diselimuti oleh minyak. Caden pun menarik selembar tisu untuk menyeka mulut si kecil. Saat ini, Caden bertanya, “Apa masakan Papa enak?”Tadinya Caden mengira dia akan mendapatkan pujian dari putrinya. Siapa sangka, Baby malah b
Setelah Samuel membawa pulang Baby, Hayden merasa sangat tidak gembira! Hayden mengerutkan keningnya bertanya pada Caden, “Kenapa kamu biarkan dia bawa Baby pergi? Padahal kita bisa gunakan cara semalam untuk menahan Baby, ‘kan?”Caden menjelaskan, “Sekarang orang yang paling Baby cintai itu Samuel. Semalam saja dia sudah sangat merindukan Samuel. Kamu bisa gunakan cara kelinci itu untuk menahannya semalam. Tapi kalau terus-terus menahannya di rumah, bisa jadi Baby akan merasa nggak senang.”Jika Baby pulang bersama Samuel, dia akan tidak tenang dengan kelinci peliharaannya. Jika dia tidak pergi, dia pun akan mencemaskan Samuel.Jadi, lebih baik membiarkan Baby hidup gembira saja. Biarkan Baby pergi menggendong Angel-nya, lalu pergi bersama Samuel.Apalagi beberapa hari ini, Caden dan Naomi juga tidak bisa menjaga Baby selama 24 jam. Pasti ada rencana besar yang sudah direncanakan orang misterius dan Samuel. Jadi, Caden mesti memikirkan cara untuk menghadapi mereka.Sementara itu, Nao
Kening Samuel berkerut. Dia memang ingin membunuh orang di ujung telepon! Dia ingin membuat orang itu dan Caden mati bersama.Namun, orang di ujung telepon berkata, “Waktu itu, aku sudah menyelamatkanmu dan kakakmu dari tangan Tony. Aku juga nggak kepikiran untuk mencelakai kalian lagi. Kalau aku bisa membesarkanmu, itu berarti aku juga bisa membesarkan kakakmu. Apa nggak lebih bagus kalau aku membesarkan kalian bersama? Kenapa aku mesti mencelakai kakakmu?”“Karena kamu ingin memancing rasa benci di hatiku!”“Heh.” Orang itu tersenyum sinis.Kening Samuel berkerut. “Kalau bukan kamu, siapa yang menyamar sebagai Tony waktu itu?”Orang di ujung telepon terdiam untuk beberapa detik. Dia menghela napas panjang. “Setelah menyelesaikan masalah Keluarga Pangestu, aku akan hubungi kamu lagi, lalu atur pertemuan denganmu. Pada saat itu, kita bicarakan secara tatap muka. Sudah bertahun-tahun kita nggak ketemu, memang sudah saatnya kita ketemuan. Kamu pergi balas dendam dengan Tony dulu!”Kening
Di dalam rekaman video tadi, ada yang bertanya pada Tony, apakah dia masih mengingat Abigail?Tony malah bertanya kembali, “Abigail? Siapa? Siapa itu Abigail? Aku nggak pernah berhubungan sama dia. Apa kalian salah tangkap orang?”“Kamu pernah melecehkannya. Apa kamu melupakan hal itu?”Kali ini, Tony kelihatan emosional. Dia tidak kelihatan sedang bersandiwara.“Aku nggak pernah melecehkan wanita yang bernama Abigail. Pasti ada yang salah! Kalau kalian nggak percaya sama aku, kalian bisa panggil wanita yang bernama Abigail itu kemari. Biar kita jelaskan masalah ini sampai tuntas! Panggil dia kemari! Sekarang juga!”Heh ….Tony telah melecehkan Abigail hingga kehilangan nyawanya. Sekarang dia malah tidak tahu siapa wanita yang bernama Abigail?Samuel sungguh berharap Tony sedang tidak bersedia mengakui kesalahannya, sengaja untuk berbohong! Namun, Tony tidak melakukannya! Dia benar-benar tidak kenal dengan wanita yang bernama Abigail!Tony saja tidak kenal dengan Abigail. Otomatis dia
“Papa jangan bersedih. Papa masih ada Baby. Baby nggak akan meninggal. Selamanya Baby nggak akan meninggal, akan selalu menemani di sisi Papa.”Samuel pun tersenyum. “Oke ….”Baby mengulurkan jari tangan gemuknya. “Papa dan Baby mesti bersama untuk selamanya.”“Emm!” Samuel mengulurkan jari tangannya, lalu mengaitkannya dengan jari kelingking Baby.Kemudian, mereka serempak berkata, “Sepakat!” Janji itu berakhir dengan cepat. Samuel mencium kening Baby. Baby juga mencium kening Samuel.Samuel mencubit pipi si kecil. “Dasar gendut.”Baby juga mencubit pipi Samuel. “Dasar tampan.”“Hehe.” Samuel pun tertawa.Kali ini, Baby juga ikut tertawa lantang.Momen bahagia memang indah, tetapi selalu sangat singkat.Beberapa saat kemudian, Samuel berkata pada Baby, “Papa ada urusan, mesti keluar sebentar. Kamu dan Bibi Ivona main di rumah, ya.”Baby kelihatan tidak bersedia. Dia mengerucutkan bibirnya sembari berkata, “Kenapa Papa selalu ada urusan, sih? Kapan Papa baru bisa menemani Baby? Padaha
“Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal
Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang
Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia
Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”
“Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”
“Astaga! Aku hampir terlambat. Aku nggak ngobrol lagi sama kamu. Aku mesti segera absensi. Mengenai masalah anak-anak, kamu nggak usah khawatir. Ada aku yang akan menjaga mereka.”Usai berbicara, Tiara menyapa Caden, lalu buru-buru berlari ke dalam taman kanak-kanak.Naomi menghela napas panjang, kemudian mengesampingkan pemikirannya.…Beberapa hari berikutnya, hari-hari dilalui dengan sangat nyaman.Anak-anak sibuk ke sekolah, Joseph dan Maria sibuk merenovasi rumah baru. Caden sibuk bekerja, sedangkan Naomi berusaha untuk meneliti pengetahuan pengobatan tradisional.Beberapa hari kemudian, di bawah kendali Robbin, obat penawar racun berhasil diteliti oleh Anton.Semua orang di dunia pengobatan bersorak kegirangan. Tidak ada yang mencurigai Nenek dan juga Naomi. Hasil akhir seperti ini sangatlah bagus, juga adalah hasil yang diinginkan mereka.Setelah mengantar anak pulang ke rumah, Naomi berencana lanjut meneliti ilmu pengobatan tradisional. Tiba-tiba dia malah menerima panggilan da
Caden takut Naomi akan menyalahkannya!Naomi memiliki prinsip dalam soal mendidik anak. Dia pasti menyayangi anak-anak, tapi tidak memanjakan mereka.Naomi juga sakit hati ketika melihat anak-anaknya menangis. Namun, Naomi tidak akan memanjakan mereka hanya karena mereka menangis.Nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi orang berguna atau orang tidak berguna, semua itu tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.Caden, Joseph, dan Maria berdiri di samping, menatap Naomi yang sedang menenangkan si kecil. Hanya saja, tidak ada yang berani mengutarakannya.Suara Naomi paling besar dari keluarga mereka, terutama dalam soal pendidikan anak-anak. Naomi memiliki suara yang besar!Untung saja Naomi mempelajari psikologis anak, apalagi dengan bantuan Braden, Hayden, dan Jayden, akhirnya Baby pun menenangkan dirinya.Baby masih terisak-isak. “Kalau begitu … Mama mesti ingat, ya. Jangan lupa untuk jemput aku.”“Emm! Mama nggak bakal lupa. Mama janji!”“Mama … Mama mesti datang awal untuk j
Saat Naomi dan Caden meninggalkan rumah sakit, waktu sudah subuh.Kondisi Anton sudah membaik. Dia hanya pingsan karena emosi tinggi saja. Ada Robbin yang sedang merawatnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi baru membaca pesan dari Camila. Pesan itu dikirim Camila pada setengah jam lalu.Tiara sudah tidur. Camila menyuruh Naomi untuk segera istirahat setelah urusannya selesai. Naomi tidak perlu khawatir. Demi tidak mengganggu waktu istirahat Naomi, juga mempertimbangkan anak-anak akan sekolah besok pagi, Naomi pun tidak kembali ke Vila Anggara. Dia langsung menyuruh Caden untuk mengendarai mobil pulang ke rumah.Saat di perjalanan, Naomi melihat ke luar jendela dengan menghela napas panjang.Caden bertanya, “Apa kamu merasa penat?”“Bukan ….” Naomi menghela napas panjang lagi, lalu melihat ke sisi Caden dan berkata, “Tiba-tiba aku memahami Nenek. Pantas saja Nenek sudah setua itu, tapi masih saja khawatir dengan perkembangan dunia pengobatan. Sekarang boleh dikatakan Pak Anton me
Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p