Share

Bab 856

Author: Erlina
Masalah malam dibicarakan nanti malam saja!

Caden mengalihkan pandangannya, lalu mengangguk. “Apa kamu menyukainya?”

Kedua mata Naomi kelihatan berbinar-binar. Siapa juga yang tidak menyukainya? Tadinya Naomi mengira dirinya hanya diberi sebuah toko kue kecil. Siapa sangka toko kue di hadapannya ini terdiri dari 2 tingkat yang setidaknya memiliki luas 400 sampai 500 meter persegi.

Melalui jendela kaca, dapat dilihat bahwa interior desain sangatlah indah dan romantis.

“Suka! Tapi seharusnya biaya sewa toko ini mahal sekali, ‘kan?”

Caden tersenyum. “Kamu nggak usah bayar uang sewa. Semua bangunan di jalan ini milik suamimu.”

Naomi terdiam membisu.

Caden berkata, “Hak milik satu jalan ini punya suamimu.”

Naomi sungguh kehabisan kata-kata.

“Ini toko bungamu, yang ini toko bukumu, sebelah sana kafemu. Yang di sana, toko hewan peliharaanmu. Kemudian, yang sebelah ini … semuanya milikmu.”

Jantung Naomi berdetak semakin kencang ketika mendengar penjelasan Caden. Hanya terlintas sebuah pemikir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 857

    Caden berkata dengan nada penuh kasih sayang, “Terserah kamu saja. Kamu bisa renovasi kapan saja. Istriku, selamat hari anak!”Hati Naomi sungguh terasa hangat. Dia merasa terharu hingga tidak bisa berkata-kata. Ujung kakinya dijinjit. Kali ini, Naomi berinisiatif untuk menciumnya.Caden tersenyum bahagia. “Ayo, kita pergi temani anak-anak.”“Oke.”Mereka berdua berjalan kembali ke toko kue. Baby dan teman-teman lainnya bermain dengan girang. Naomi spontan bertanya pada Caden, “Apa kamu yakin malam ini Baby bisa tinggal bersama kita?”“Bisa!”Naomi sungguh gembira. Dia melangkah maju, lalu mengeluarkan ponselnya untuk merekam Baby dan keempat bocah cilik. Dia ingin mengabadikan momen indah ini.Caden berdiri di luar pintu untuk menelepon. “Apa dia masih di rumah?”“Masih, setelah kamu bawa Baby pergi, dia langsung kembali ke rumah. Dia nggak keluar dari tadi.”Caden menyipitkan matanya. “Apa ada pintu belakang di rumahnya?”Orang yang berjaga di depan pintu rumah Samuel membalas, “Ngg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 858

    Saat Naomi memiliki kesempatan berdua dengan Caden, dia kembali bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu aku mau berkembang dalam bidang psikologis anak?”“Tebakanku saja.”Naomi merasa bingung. “Apa anak-anak pernah cerita masalah di pegunungan?”Caden menyipitkan matanya. Setiap kali mengungkit masalah di pegunungan, rasa penasaran di hati Caden pun meronta. Braden, Hayden, dan Jayden memang sangat berbakat. Hanya saja, tanpa bimbingan dari ahlinya, tidak mungkin mereka bisa sehebat ini di usia mereka yang masih belia!Mengenai Naomi, dia adalah seorang wanita yang pada dasarnya tidak terlalu pintar, bahkan boleh dikatakan agak … bodoh! Namun, dia malah memiliki keterampilan pengobatan tradisional yang lebih menonjol daripada Robbin. Satu-satunya penjelasan adalah pasti orang yang mengajari Naomi bukanlah orang biasa! Dengan adanya guru yang hebat, muridnya baru bisa hebat juga!Apalagi dengan kondisi Naomi dan anak-anak waktu itu, sepertinya mereka tidak bisa bertahan hidup apabila tid

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 859

    “Ini hari anak yang paling berkesan selama hidupku.”Caden memalingkan kepala untuk menatap Naomi. “Aku janji akan membuatmu semakin gembira.”Mereka berdua saling bertukar pandang sembari tersenyum. Buih-buih kasmaran mulai mengitari diri mereka.Setelah Caden memanjakan yang dewasa, dia pun kembali ke toko kue untuk memanjakan anak-anak.Saat ini, Baby dan keempat bocah cilik sedang bermain dengan boneka kelinci. Suara tawa mereka terdengar sangat keras. Dapat diketahui betapa gembiranya mereka saat ini.Naomi spontan bertanya pada Caden, “Apa kamu yakin malam ini Baby bakal tinggal bareng kita?”“Iya! Tenang saja!”Setelah memastikan sekali lagi, Naomi baru merasa tenang. Dia bergabung dengan anak-anak, menemani mereka untuk bermain bersama.Pada saat ini, Caden berkata, “Baby, kita pulang yuk? Kita pergi lihat hadiahmu.”“Emm!” Baby juga sudah tidak sabar untuk melihat hadiah yang dimaksud Caden.Sekelompok orang berangkat menuju Vila Maison.Samuel terus memperhatikan gerak-gerik

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 860

    Baby sungguh penasaran. Dia segera membuka matanya!Ketika melihat kelinci kecil imut di hadapannya, Baby sungguh merasa kaget. “Kelinci?”Caden menurunkan Baby dari pelukannya. “Aku tahu Baby sangat menyukai kelinci. Jadi, aku sengaja mencarikan seekor kelinci jinak untukmu. Apa Baby suka?”“Suka! Suka! Apa kelinci ini jadi milikku?”“Emm! Ke depannya kelinci ini akan menjadi teman main Baby. Kamu boleh kasih nama ke kelinci.”Baby semakin gembira lagi. “Aku … aku … apa aku boleh menggendongnya?”“Tentu saja boleh.”Baby mengulurkan tangan kecilnya dengan perlahan. Kelinci mendekat, mengendus jari Baby, kemudian menjilatnya.Baby menggendong kelinci dengan penuh hati-hati. Kelinci tidak gigit, juga tidak sembarangan gerak. Ia membiarkan Baby untuk menggendongnya.Saat ini, Jayden bertanya dengan penasaran, “Kelinci ini patuh sekali. Kelinci ini jenis apa?”Caden menjawab, “Kelinci Anggora. Ia termasuk salah satu jenis kelinci peliharaan. Ia sangat manja dan penurut.”Baby memiringkan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 861

    Samuel membalas, “Bukan, Papa suka nama pemberian Baby.”“Emm, lain kali kalau Papa dinas nggak bisa menemani aku, ada Angel yang akan menemaniku.”Usai mendengar, hati Samuel tiba-tiba terasa sakit. Dia menatap kelinci kecil itu dengan kening berkerut. Dia sungguh tidak menyukai kelinci itu!Samuel tidak suka dengan keberadaan kelinci itu, juga tidak suka dengan nama kelinci itu! Sebab, semua itu adalah pemberian Caden. Hanya saja, Samuel tidak ingin Baby merasa tidak senang, dia terpaksa mengangguk.Baby mengusap kepala kelinci sembari berkata, “Angel, ingat, ya, dia itu papaku. Dia sama saja dengan Mama, kakak-kakak, dan Paman. Mereka itu anggota keluarga kita.”Kali ini, hati Samuel spontan merasa gugup. Sekarang Baby sudah menganggap Caden sebagai keluarganya? Samuel sungguh tidak terima! Dia mulai merasa terancam!Samuel berusaha untuk menahan amarahnya, kemudian berkata pada Baby, “Ayo pamitan sama Mama dan kakak-kakakmu. Sudah saatnya kita pulang.”Sebenarnya Baby masih tidak i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 862

    Orang itu telah menyusun rencana selama 20-an tahun, bahkan mungkin lebih lama lagi. Sebenarnya apa tujuannya? Apa dia ingin melenyapkan Keluarga Pangestu?Seberapa besar dendam, seberapa dalam kebencian, atau seberapa kuat ikatan yang membuatnya termotivasi untuk merencanakan strategi sebesar ini?Kalau dia hanya ingin menghancurkan Keluarga Pangestu, kenapa tidak bertindak dari dulu?Waktu itu, Caden juga masih tidak memiliki kemampuan apa-apa atau ada alasan lain?Lagi pula ….Caden juga sudah menyelidiki sebelumnya. Pesan yang diterima Naomi sebelumnya ada yang dikirim oleh Samuel dan ada juga yang dikirim langsung oleh orang misterius. Masih masuk akal jika Samuel begitu memperhatikan gerak-gerik Naomi. Semua itu juga karena Baby. Jadi, dia ingin menculik Naomi. Namun, bagaimana dengan orang misterius itu?Orang misterius itu memang ingin memanfaatkan Naomi untuk melukai Caden. Dia terus menghasut Naomi untuk membunuhnya. Namun, dia tidak memanfaatkan anak-anak untuk mengancam Na

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 863

    Mereka berdua terdiam beberapa saat. Naomi pun mengeluarkan jurus jitunya, langsung menginjak ujung kaki Caden dengan kuat!Caden merintih kesakitan. “Jari kakiku patah.”Naomi segera mengambil kesempatan untuk melarikan diri dari pelukan Caden. Dia berkata dengan suara dingin, “Rasain! Dasar nggak tahu malu!”Usai berbicara, Naomi berjalan keluar dapur.Caden mengikat celemek di tubuhnya, berdiri di depan meja. Ketika melihat bayangan punggung Naomi, dia pun tersenyum. “Apa kamu nggak berencana untuk membantuku?”“Nggak mau! Hmph!”Naomi berjalan keluar dapur, pergi mencari anak-anak.Caden pun tersenyum.Saat Yahya masuk ke dapur, Caden masih sedang tersenyum. Yahya otomatis ikut tersenyum. “Semua jamur ini baru aku petik. Masih segar, cocok untuk dimasak sup.”Caden mengalihkan pandangannya. “Paman Yahya, aku merasa sangat bahagia sekarang.”Yahya terbengong sejenak. Satu detik kemudian, matanya terasa memanas. Dia terus mengangguk. “Aku tahu! Aku tahu!”Tentu saja Yahya mengetahuin

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 864

    Sudah cukup lama Caden tidak bermesra-mesraan dengan Naomi. Setelah mengetahui keberadaan Baby, Naomi juga tidak memiliki suasana hati, begitu pula dengan Caden.Hari ini, suasana hati Naomi sangat bagus. Caden juga tidak bisa menahan gairah di dalam dirinya lagi. Jika tidak dilampiaskan, sepertinya Caden akan merasa terbakar.Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden malam ini. Namun, dia tidak menyangka Caden akan begitu buru-buru. Dia saja masih belum mempersiapkan dirinya!“Hei, sebentar. Uhm ….”Caden menunduk untuk menggigit leher Naomi. Dia sedang menghukum Naomi yang tidak fokus dalam berciuman. Naomi mendesah. Satu detik kemudian, bibirnya disumpal oleh Caden. Tenaga Caden semakin kuat lagi. Dia bahkan lebih menggila dari sebelumnya. Seolah-olah dia ingin menelan Naomi ke dalam perutnya saja!Caden bagai seekor binatang buas saja. Sementara, Naomi bagai seekor domba cilik saja. Satunya sangat dominan, sedangkan satunya lagi sangat jinak!Tenaga Caden sangat kuat. Baru dicium

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status