Saat Naomi memiliki kesempatan berdua dengan Caden, dia kembali bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu aku mau berkembang dalam bidang psikologis anak?”“Tebakanku saja.”Naomi merasa bingung. “Apa anak-anak pernah cerita masalah di pegunungan?”Caden menyipitkan matanya. Setiap kali mengungkit masalah di pegunungan, rasa penasaran di hati Caden pun meronta. Braden, Hayden, dan Jayden memang sangat berbakat. Hanya saja, tanpa bimbingan dari ahlinya, tidak mungkin mereka bisa sehebat ini di usia mereka yang masih belia!Mengenai Naomi, dia adalah seorang wanita yang pada dasarnya tidak terlalu pintar, bahkan boleh dikatakan agak … bodoh! Namun, dia malah memiliki keterampilan pengobatan tradisional yang lebih menonjol daripada Robbin. Satu-satunya penjelasan adalah pasti orang yang mengajari Naomi bukanlah orang biasa! Dengan adanya guru yang hebat, muridnya baru bisa hebat juga!Apalagi dengan kondisi Naomi dan anak-anak waktu itu, sepertinya mereka tidak bisa bertahan hidup apabila tid
“Ini hari anak yang paling berkesan selama hidupku.”Caden memalingkan kepala untuk menatap Naomi. “Aku janji akan membuatmu semakin gembira.”Mereka berdua saling bertukar pandang sembari tersenyum. Buih-buih kasmaran mulai mengitari diri mereka.Setelah Caden memanjakan yang dewasa, dia pun kembali ke toko kue untuk memanjakan anak-anak.Saat ini, Baby dan keempat bocah cilik sedang bermain dengan boneka kelinci. Suara tawa mereka terdengar sangat keras. Dapat diketahui betapa gembiranya mereka saat ini.Naomi spontan bertanya pada Caden, “Apa kamu yakin malam ini Baby bakal tinggal bareng kita?”“Iya! Tenang saja!”Setelah memastikan sekali lagi, Naomi baru merasa tenang. Dia bergabung dengan anak-anak, menemani mereka untuk bermain bersama.Pada saat ini, Caden berkata, “Baby, kita pulang yuk? Kita pergi lihat hadiahmu.”“Emm!” Baby juga sudah tidak sabar untuk melihat hadiah yang dimaksud Caden.Sekelompok orang berangkat menuju Vila Maison.Samuel terus memperhatikan gerak-gerik
Baby sungguh penasaran. Dia segera membuka matanya!Ketika melihat kelinci kecil imut di hadapannya, Baby sungguh merasa kaget. “Kelinci?”Caden menurunkan Baby dari pelukannya. “Aku tahu Baby sangat menyukai kelinci. Jadi, aku sengaja mencarikan seekor kelinci jinak untukmu. Apa Baby suka?”“Suka! Suka! Apa kelinci ini jadi milikku?”“Emm! Ke depannya kelinci ini akan menjadi teman main Baby. Kamu boleh kasih nama ke kelinci.”Baby semakin gembira lagi. “Aku … aku … apa aku boleh menggendongnya?”“Tentu saja boleh.”Baby mengulurkan tangan kecilnya dengan perlahan. Kelinci mendekat, mengendus jari Baby, kemudian menjilatnya.Baby menggendong kelinci dengan penuh hati-hati. Kelinci tidak gigit, juga tidak sembarangan gerak. Ia membiarkan Baby untuk menggendongnya.Saat ini, Jayden bertanya dengan penasaran, “Kelinci ini patuh sekali. Kelinci ini jenis apa?”Caden menjawab, “Kelinci Anggora. Ia termasuk salah satu jenis kelinci peliharaan. Ia sangat manja dan penurut.”Baby memiringkan
Samuel membalas, “Bukan, Papa suka nama pemberian Baby.”“Emm, lain kali kalau Papa dinas nggak bisa menemani aku, ada Angel yang akan menemaniku.”Usai mendengar, hati Samuel tiba-tiba terasa sakit. Dia menatap kelinci kecil itu dengan kening berkerut. Dia sungguh tidak menyukai kelinci itu!Samuel tidak suka dengan keberadaan kelinci itu, juga tidak suka dengan nama kelinci itu! Sebab, semua itu adalah pemberian Caden. Hanya saja, Samuel tidak ingin Baby merasa tidak senang, dia terpaksa mengangguk.Baby mengusap kepala kelinci sembari berkata, “Angel, ingat, ya, dia itu papaku. Dia sama saja dengan Mama, kakak-kakak, dan Paman. Mereka itu anggota keluarga kita.”Kali ini, hati Samuel spontan merasa gugup. Sekarang Baby sudah menganggap Caden sebagai keluarganya? Samuel sungguh tidak terima! Dia mulai merasa terancam!Samuel berusaha untuk menahan amarahnya, kemudian berkata pada Baby, “Ayo pamitan sama Mama dan kakak-kakakmu. Sudah saatnya kita pulang.”Sebenarnya Baby masih tidak i
Orang itu telah menyusun rencana selama 20-an tahun, bahkan mungkin lebih lama lagi. Sebenarnya apa tujuannya? Apa dia ingin melenyapkan Keluarga Pangestu?Seberapa besar dendam, seberapa dalam kebencian, atau seberapa kuat ikatan yang membuatnya termotivasi untuk merencanakan strategi sebesar ini?Kalau dia hanya ingin menghancurkan Keluarga Pangestu, kenapa tidak bertindak dari dulu?Waktu itu, Caden juga masih tidak memiliki kemampuan apa-apa atau ada alasan lain?Lagi pula ….Caden juga sudah menyelidiki sebelumnya. Pesan yang diterima Naomi sebelumnya ada yang dikirim oleh Samuel dan ada juga yang dikirim langsung oleh orang misterius. Masih masuk akal jika Samuel begitu memperhatikan gerak-gerik Naomi. Semua itu juga karena Baby. Jadi, dia ingin menculik Naomi. Namun, bagaimana dengan orang misterius itu?Orang misterius itu memang ingin memanfaatkan Naomi untuk melukai Caden. Dia terus menghasut Naomi untuk membunuhnya. Namun, dia tidak memanfaatkan anak-anak untuk mengancam Na
Mereka berdua terdiam beberapa saat. Naomi pun mengeluarkan jurus jitunya, langsung menginjak ujung kaki Caden dengan kuat!Caden merintih kesakitan. “Jari kakiku patah.”Naomi segera mengambil kesempatan untuk melarikan diri dari pelukan Caden. Dia berkata dengan suara dingin, “Rasain! Dasar nggak tahu malu!”Usai berbicara, Naomi berjalan keluar dapur.Caden mengikat celemek di tubuhnya, berdiri di depan meja. Ketika melihat bayangan punggung Naomi, dia pun tersenyum. “Apa kamu nggak berencana untuk membantuku?”“Nggak mau! Hmph!”Naomi berjalan keluar dapur, pergi mencari anak-anak.Caden pun tersenyum.Saat Yahya masuk ke dapur, Caden masih sedang tersenyum. Yahya otomatis ikut tersenyum. “Semua jamur ini baru aku petik. Masih segar, cocok untuk dimasak sup.”Caden mengalihkan pandangannya. “Paman Yahya, aku merasa sangat bahagia sekarang.”Yahya terbengong sejenak. Satu detik kemudian, matanya terasa memanas. Dia terus mengangguk. “Aku tahu! Aku tahu!”Tentu saja Yahya mengetahuin
Sudah cukup lama Caden tidak bermesra-mesraan dengan Naomi. Setelah mengetahui keberadaan Baby, Naomi juga tidak memiliki suasana hati, begitu pula dengan Caden.Hari ini, suasana hati Naomi sangat bagus. Caden juga tidak bisa menahan gairah di dalam dirinya lagi. Jika tidak dilampiaskan, sepertinya Caden akan merasa terbakar.Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden malam ini. Namun, dia tidak menyangka Caden akan begitu buru-buru. Dia saja masih belum mempersiapkan dirinya!“Hei, sebentar. Uhm ….”Caden menunduk untuk menggigit leher Naomi. Dia sedang menghukum Naomi yang tidak fokus dalam berciuman. Naomi mendesah. Satu detik kemudian, bibirnya disumpal oleh Caden. Tenaga Caden semakin kuat lagi. Dia bahkan lebih menggila dari sebelumnya. Seolah-olah dia ingin menelan Naomi ke dalam perutnya saja!Caden bagai seekor binatang buas saja. Sementara, Naomi bagai seekor domba cilik saja. Satunya sangat dominan, sedangkan satunya lagi sangat jinak!Tenaga Caden sangat kuat. Baru dicium
Sekarang, Caden malah masih memiliki sisa tenaga untuk memasak dan menyanyi!Nyanyilah! Jika Caden tidak kenal lelah, teruskan saja nyanyiannya. Lagi pula, suara Caden cukup merdu. Naomi juga sudah hampir ketiduran.Setelah melihat Naomi tidur dengan pulasnya, Caden pun menatap Naomi beberapa saat, lalu mencium keningnya. Dia menarik lengan yang disandarkan kepala Naomi, kemudian berdiri dengan perlahan.Malam hari ini terasa sangat menyenangkan. Caden tidak bisa tidur. Dia pergi ke kamar Baby, lalu mengusap wajah si kecil. Tidak lupa dia memeriksa suhu ruangan dan tingkat kelembaban ruangan. Setelah itu, dia duduk di samping ranjang untuk melihat putrinya.Baby kelihatan mirip dengan Naomi. Sekarang dia masih kecil. Seiring bertambahnya usia, dia pasti akan semakin mirip dengan Naomi lagi.“Kenapa kamu nggak mirip sama Papa?”“Bagus juga kalau nggak mirip sama Papa. Mamamu cantik. Setelah kamu besar nanti, kamu pasti akan secantik mamamu.”“Wajah dan karaktermu akan mirip sama mamamu.
Jika bukan Joseph yang terus berusaha membujuk Maria makan, mungkin Maria sudah mati kelaparan. Joseph berkata sembari terisak, "Oke. Kita makan."Hayden merasa kasihan pada Joseph. Dia menggandeng tangan Joseph sambil berujar, "Kakek juga belum makan, ya? Nanti kita makan sama-sama.""Oke. Kita makan sama-sama," balas Joseph. Dia segera memerintah pelayan untuk menyiapkan sarapan, lalu menambahkan, "Kalian masak lebih banyak, keluarga Hayden pasti belum makan. Siapkan pelayanan sesuai standar untuk menyambut tamu terhormat."Joseph tidak memedulikan status keluarga Hayden. Orang yang bisa menghibur Maria adalah penyelamat dan tamu terhormat Joseph.Keenan masih berdiri di ruang tamu. Melihat ekspresi Joseph dan Maria yang gembira, ekspresinya menjadi dingin. Tadi Keenan mendengar mereka menyukai Hayden karena teringat pada putri mereka.Apa pun yang berkaitan dengan putri mereka pasti bisa membuat mereka senang. Namun, Joseph dan Maria malah mengatakan mereka menganggap Keenan sebagai
"Kakek, apa aku boleh telepon mamaku supaya dia bisa jemput aku? Aku nggak mau pergi ke kantor polisi. Aku takut bertemu penculik itu lagi di jalan," ucap Hayden sambil memandang Joseph."Oke," sahut Joseph sembari mengangguk. Permintaan Hayden memang sesuai dengan keinginannya.Maria tidak menangis lagi karena Hayden. Bahkan, Maria sangat gembira. Tentu saja, Joseph berharap Hayden tidak pergi agar bisa menemani Maria.Joseph bertanya dengan ekspresi lembut, "Apa kamu tahu nomor telepon orang tuamu?""Tahu. Aku telepon mamaku sekarang," jawab Hayden.Tiba-tiba, Braden menelepon. Hayden tidak bisa pergi, jadi dia terpaksa menjawab panggilan telepon di depan Joseph. Hayden segera menjelaskan kondisinya terlebih dahulu untuk mencegah Braden mengungkapkan rencana mereka.Hayden berkata, "Kak, aku dibawa penculik ke tempat asing. Tapi, kalian nggak usah khawatir. Aku aman. Di sini ada kakek yang baik dan nenek yang cantik, mereka sangat ramah. Beri tahu Mama, jadi dia bisa jemput aku."Bra
Ketika melihat sosok sang nenek yang begitu malang, Hayden sungguh merasa sakit hati. Betapa inginnya dia memberi tahu kenyataan kepada Maria. Hayden ingin memberitahunya bahwa Naomi masih hidup. Sekarang Naomi pun sedang berada di Kota Haidi! Namun, demi melangsungkan rencananya, Hayden terpaksa menahan! Hayden hanya bisa berkata dalam hatinya, ‘Nek, kamu yang sabar, ya. Mamaku sudah kembali. Bisa jadi saat ini dia sedang perjalanan kemari. Dia akan segera menemuimu.’Hayden mengusap ingusnya. Baru saja dia berencana ke lantai atas untuk menghibur Maria, seorang pelayan wanita datang dengan menyuguhkan semangkuk.“Tuan, ini sup buat Nyonya.”Kening Hayden berkerut. Jadi, ini sup beracun itu?Keenan juga kemari. Ketika melihat Maria sedang menangis, dia berbicara dengan berlagak kasihan, “Ada apa dengan Bibi? Apa dia jatuh?”Sambil berbicara, Hayden sambil hendak berjalan ke lantai atas. Raut wajah Hayden menjadi muram. Dia sengaja menjulurkan kakinya, lalu “gedebum”!Keenan terjatuh
Di dalam gedung utama, Maria masih sedang menangis dan merengek ingin mencari putrinya di dermaga.Saat ini, Joseph sedang membujuk Maria. Dia telah terluka, jadi dia tidak boleh ke dermaga.Usai mendengar ucapan Hayden, dia menenangkan Maria terlebih dahulu, kemudian baru meninggalkan kamar untuk mencari tahu situasi.Ketika melihat Hayden, hati Joseph langsung berdegup kencang! Dalam sekilas mata, wajah anak ini sungguh mirip dengan putrinya! Wajah Hayden sungguh mirip dengan Caden, tetapi ada sedikit kemiripan dengan Naomi. Bagaimanapun, dia itu dilahirkan oleh Naomi.Joseph spontan teringat Naomi ketika masih kecil dulu. Rasa familier itu tumbuh di hatinya. Saat dia belum sempat bertanya, Hayden langsung menangis histeris. Dia berlari pergi memeluk paha Joseph!“Kakek, selamatkan aku! Ada orang jahat yang ingin menangkapku. Huhuhu ….”Joseph merasa kaget. Ketika melihat gambaran ini, asisten langsung maju hendak menarik Hayden. Ingus dan air mata bocah ini telah mengotori celana
“Ini adalah cara teraman yang kepikiran olehku.”Kening Lisa berkerut. Dia terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu, ikut apa katamu saja. Aku akan menyiksanya selama 3 sampai 5 bulan lagi! Apa racunnya sudah dipersiapkan?”“Sudah dipersiapkan semuanya.”“Kalau begitu, kamu turun tangan hari ini. Aku nggak ingin menunda sehari pun lagi!”Semalam sikap Joseph sungguh membuat Lisa terasa sedih. Sekarang dia ingin segera menghabisi Maria!Begitu Maria meninggal, perhatian Joseph otomatis akan beralih ke dirinya!Si pria muda mengangguk. “Oke, aku akan segera atur. Kebetulan Joseph menyuruh orang memasak sup untuknya. Ini adalah kesempatan bagus untuk menaruh racun.”“Kalau begitu, ayo, cepat ke sana!”“Emm!”Si pemuda membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi. Lisa menghentikannya. “Keenan, setelah semuanya berhasil nanti, aku pasti akan beri kamu keuntungan.”Keenan adalah tamatan kedokteran yang disubsidi oleh Joseph sejak kecil. Joseph menganggap Keenan sebagai putra angkatnya. Si
Majikan dan pelayan ini tidak menyadari ada orang di atas pohon.Lisa mendengus dingin. “Padahal tubuhnya sudah ditusuk ratusan jarum, dia masih saja mau keluar lagi. Sepertinya semalam aku terlalu lembut sama dia! Seharusnya kutusuk sampai tulang kakinya patah. Dengan begitu, seumur hidupnya dia nggak bisa berdiri lagi. Dia hanya bisa merangkak bagai anjing yang kehilangan kakinya saja!”Pelayan menimpali, “Aku dengar-dengar kalau ingin membuat seseorang merasa sakit setengah mati, kita bisa menabur garam di atas luka tusukan itu. Biar rasa sakit di tubuhnya bertambah berkali-kali lipat!”“Ide bagus! Lain kali kita coba, ya. Biar wanita murahan itu rasakan! Siapa suruh dia berani menggoda Joseph! Dasar siluman rubah! Sudah gila, tapi tetap saja genit!”Ketika kepikiran sikap Joseph terhadap Maria semalam, amarah Lisa langsung membara! Gara-gara masalah ini, semalam dia tidak bisa tidur hingga tengah malam. Hatinya benar-benar terasa sakit! Dia melampiaskan api di hatinya ke diri Maria
Saat hampir tiba di dermaga, Braden berpikir sejenak, lalu bertanya, “Ayah, setelah kita bertemu Nenek, apa kita akan langsung mengakuinya?”Caden tahu apa yang sedang dipikirkan Braden. Mereka perlu menyelidiki latar belakang Keluarga Howie lagi. Akan lebih bagus jika mereka tidak berterus terang terlebih dahulu. Dengan tidak terbongkarnya identitas mereka, mereka pun akan lebih gampang dalam beraksi.Hanya saja, Caden tidak langsung mengungkapkan pendapatnya, melainkan menoleh untuk melihat Naomi, membiarkan dia membuat keputusan sendiri.Naomi berkata dengan mengerutkan keningnya, “Aku lihat kondisinya dulu.”Satu-satunya hal yang menjadi pertimbangan Naomi adalah masalah kesehatan Maria. Ibunya sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Ketika melihatnya, dia pasti akan sangat emosional.Bagi pasien yang memiliki penyakit mental, tidaklah bagus untuk terlalu emosional. Nantinya kondisi mereka malah akan semakin buruk lagi.Caden mengangguk. “Kita lihat sikon saja.”Tidak masalah juga
Amarah Joseph meledak. “Apa kamu lupa semua ajaran Papa dan Mama? Dasar berengsek!”Raut wajah Joshua berubah muram. Dia kelihatan sangat marah.“Kamu memang nggak tahu diri. Intinya, sekarang aku sudah membujukmu, ke depannya kamu jangan menangis untuk minta bantuanku lagi! Aku pasti nggak akan membantumu!” Usai berbicara, Joshua mendengus dingin, lalu berjalan pergi.Anggota Keluarga Howie lainnya juga meninggalkan tempat.“Kalau kamu nggak bisa diajak kompromi, sampai ketemu di rapat umum pemegang saham 3 hari kemudian!”Mereka semua meninggalkan tempat dengan rasa benci dan arogan. Sepertinya mereka semua lupa, siapa yang sudah membesarkan mereka selama beberapa tahun ini? Mereka juga lupa siapa yang merintis Perusahaan Pelayaran Howie. Padahal mereka sudah menikmati hasilnya, sekarang mereka masih merasa tidak puas, ingin meminta lebih banyak keuntungan lagi! Dasar serakah dan berhati dingin! Mereka memang sekelompok orang yang tidak punya hati!Joseph duduk di tempat dengan mengg
“Kalian ini namanya sedang mempertaruhkan masa depan Keluarga Howie dan juga rasa percaya negara! Kalau kalian bertransaksi dengan iblis, kalian pun akan berada di bawah kendali mereka. Kemudian, Perusahaan Pelayaran Howie bukan lagi milik Keluarga Howie! Kalian pasti mengerti, tapi kalian masih saja bersikeras ingin melakukannya!”“Demi keuntungan sendiri, kalian bahkan nggak memedulikan keturunan kalian lagi. Kalian sungguh memalukan!”Senior dan anggota Keluarga Howie lainnya merasa malu ketika mendengar ucapan Joseph. Salah satu dari mereka berkata dengan gusar, “Kamu nggak usah omong kosong sama kami. Hari ini kami mencarimu karena ingin memberimu kesempatan, bukan datang untuk memelasmu! Kalau kamu mendengar apa kata kami, hubungan kita juga nggak akan menjadi tegang. Kamu masih bisa melindungi harga dirimu!”“Kalau kamu masih bersikeras, kamu bukan hanya nggak bisa mempertahankan Perusahaan Pelayaran Howie saja, kamu juga nggak bisa menjaga reputasimu lagi! Bisa jadi kamu juga a