공유

Bab 72

작가: Erlina
Caden melebarkan matanya, lalu segera meraih pergelangan tangan Naomi! Hanya saja, berhubung tangan Caden yang satu lagi sedang memegang rokok, dia khawatir rokok itu akan mengenai Naomi. Jadi, dia spontan menggeser tangannya yang satu lagi.

Namun, tujuan Naomi malah kesampaian! Satu tangannya memang ditahan Caden. Dia pun menggunakan tangannya yang satu lagi untuk memukul dan mencakar Caden. Dia bahkan menggigit pria itu juga!

Steven dan Dylan sungguh tidak menyangka akan melihat gambaran seperti ini. Mereka berdua pun terbengong di tempat.

Beberapa saat kemudian, Steven baru tersadar dari bengongnya, lalu melerai mereka berdua.

“Bu Naomi, tenangkan dirimu. Semuanya bisa dibicarakan baik-baik ….”

“Jangan ikut campur! Nggak ada urusanmu di sini.” Dylan langsung menarik Steven keluar ruangan.

“Pak Dylan, kamu lagi ngapain? Kak Caden dan Bu Naomi ….”

“Itu urusan pribadi mereka berdua. Kamu jangan ikut campur.”

Steven terdiam membisu.

Setelah Dylan menarik Steven meninggalkan ruangan, di
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
FAtun
Krn cerita bertele sampai komen sepi, pada kabur semua..
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
kapan kesalahpahaman ini kan berakhir ??g sabar nunggu mereka bahagia
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 73

    Lantaran tidak bisa memukul Caden, Naomi pun menggigitnya!Gigitan Naomi membuat Caden kesakitan hingga raut wajahnya berubah muram. Dia pun membalikkan Naomi menindihnya di atas sofa. Caden menahan kedua pergelangan tangan Naomi di atas kepala dengan satu tangannya. Kemudian, tangan yang satu lagi mencubit dagu Naomi, menghentikan gigitannya.“Kamu itu anjing?”“Iya, khusus untuk gigit orang jahat!”Caden memelototi Naomi dengan gusar. Sepertinya wanita ini terlalu lancang!Sepertinya ini pertama kalinya Caden dipukul habis-habisan oleh seorang wanita! Hanya saja, Caden juga tidak tahu bagaimana mengatasi sikap lancang wanita ini. Dia hanya bisa marah saja. Dia juga sadar tidak seharusnya dia menyandera anak kecil untuk mengancam wanita ini.Namun, jika Caden tidak berbuat seperti ini. Bagaimana dia bisa menyingkirkan rasa curiga di diri wanita ini?Kondisi penyakit Rayden semakin memburuk. Caden sangat membutuhkan bantuannya. Hanya saja, Caden juga takut wanita ini akan mencelakai pu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 74

    Caden melempar Dylan dengan bantal di tangannya! Lantaran merasa tidak puas, Caden pun mengambil cangkir kopi dari atas meja, lalu melemparnya.Dylan berhasil menghindar dengan santainya. Dia mengambil ponsel untuk memotret Caden.“Lain kali kalau kamu ingin kerjai aku lagi, coba kamu pikir ada aib apa di tanganku. Ini bukti kamu dipukul wanita. Kalau aku kirim foto ini ke grup, sepertinya kamu nggak akan punya harga diri lagi. Seorang presdir dari Grup Pangestu, orang terkaya se-Yasia, malah dipukul oleh seorang cewek. Haha.”Selesai menyindir, Dylan khawatir Caden akan memukulnya sampai mati. Jadi, dia pun memilih untuk melarikan diri.Caden masih merasa emosi. “Dylan, jangan sampai aku bertemu denganmu lagi!”Steven terdiam membisu.Bekas cakar di bagian leher Caden memang kelihatan sangat menyakitkan. Namun … semua ini salah siapa?Jelas-jelas semua orang tahu Naomi menganggap anaknya bagai nyawanya sendiri. Caden malah menggunakan keselamatan anaknya untuk mengancamnya. Bukannya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 75

    “Anak itu masih sangat kecil. Dia malah mengalami kejadian seperti itu. Gimana dia nggak sakit? Anak kecil itu memang sangat kasihan, tapi orang tuanya juga kasihan. Dulu Bu Fiona itu terkenal sebagai wanita cantik di Kota Jawhar. Setelah melahirkan, dia sempat gendut hingga 100 kilogram.”“Tapi setelah terjadi masalah dengan Calvin, dia pun kurus 50 kilogram dalam waktu 2 bulan. Dengar-dengar setiap harinya kerjaan dia hanya menangis saja. Meski yang sakit itu anaknya, orang tua juga ikut menderita.”Naomi terdiam membisu. Bayangan seseorang seketika terlintas di benaknya. Keluarga dari anak yang mengidap gangguan mental memang sangat kasihan.Rayden juga memiliki gangguan mental, apalagi ibunya tidak sedang berada di sisinya. Saat Fiona merasa sedih, ada suaminya yang bisa menemaninya. Mereka bisa melewati kesukaran ini bersama. Namun, dia … dia mesti menanggung semua penderitaan sendiri. Dia mesti berperan sebagai seorang ayah dan juga seorang ibu. Hanya saja, memangnya kenapa? Semu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 76

    “Kalau aku nggak lihat sendiri, aku benar-benar nggak bakal sekaget ini. Sebelumnya aku pernah mendengar rumor Pak Dylan nggak takut sama siapa pun, selain kakaknya. Awalnya, kukira itu rumor palsu. Tak disangka, ternyata benar! Andaikan aku ini kakaknya Pak Dylan!”“Aku nggak mau jadi kakaknya, aku mau jadi pacarnya. Haha!”“Jangan bercanda lagi! Kita nggak mungkin punya kesempatan seperti itu. Pak Dylan itu pemuda terhebat nomor dua di Jawhar. Dengan status dan kedudukannya, kita nggak mungkin bisa mendekatinya.”Wania lain yang kurang mengerti bertanya, “Kenapa dia dijuluki pemuda terhebat nomor dua di Jawhar? Memangnya ada yang lebih hebat darinya?”“Tentu saja! Pemuda terhebat itu Caden Pangestu! Dia itu kebanggaan Jawhar. Dengar-dengar, Pak Caden lebih ganteng lagi dari Pak Dylan. Kalau Pak Dylan lebih ke tipe yang ketampanannya feminin, Pak Caden lebih ke tipe maskulin.”Begitu mendengar orang mengungkit nama Caden, hati Naomi pun berdebar. Dia awalnya sudah mau pergi, tetapi ti

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 77

    Begitu melihat Naomi yang kembali dengan tampang berseri-seri, Tiara pun bertanya dengan penasaran, “Ada hal gembira?”Naomi hanya menjawab, “Waktu di toilet tadi, aku dengar sebuah lelucon yang lucu.”“Lelucon apa yang begitu lucu hingga Mama nggak berhenti tersenyum? Coba cerita! Biar kami juga bisa ikut gembira,” tanya ketiga putra Naomi sambil menatap Naomi dengan penasaran.Naomi tidak mungkin membeberkan masalah Caden dengan Dylan di hadapan anak-anak. Jadi, dia pun mengarang sebuah lelucon untuk mengelabui mereka. Setelah bermain seharian, ketiga bocah itu pun merasa sangat mengantuk pada sekitar pukul 5 sore. Bagaimanapun juga, mereka sudah bergadang semalam.Melihat ketiga putranya yang tidak berhenti menguap, Naomi menyuruh Tiara untuk terlebih dahulu membawa mereka pulang. Sementara itu, Naomi pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Calvin.“Kalau kamu masih ada urusan lain, tinggalkan saja mereka di rumah. Mereka nggak akan sembarangan berkeliaran,” ujar Naomi.“Ini hari Mingg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 78

    “Dokter bilang ada kelainan sama janinnya dan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya.”Naomi pun bertanya dengan terkejut, “Sudah hamil begitu lama baru ketahuan ada kelainan?”“Emm, baru ketahuan hari ini,” jawab Leon.Naomi pun melirik gadis itu lagi. Gadis itu juga sedang menatapnya dengan penuh waspada. Setelah bertemu pandang dengan Naomi, dia mengerutkan kening, lalu menunduk dan mengalihkan pandangannya lagi.Naomi pun merasa sangat bingung. Dari mana datangnya rasa permusuhan gadis itu? Mereka tidak pernah bertemu, juga tidak saling mengenal. Kenapa gadis itu terlihat begitu kesal terhadapnya, padahal ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. Apa dia pernah menyinggung gadis itu?“Suasana hatinya hari ini nggak bagus. Kamu nggak usah pedulikan dia,” ujar Leon, seolah-olah bisa membaca pemikiran Naomi.Naomi pun mengalihkan padangannya dan menjawab, “Emm, hal seperti ini memang sangat menggusarkan. Sebaiknya kamu nasihati dia dengan baik. Kalau bisa, suruh dia segera ke

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 79

    “Itu artinya aku berjodoh dengan Calvin. Calvin, benar nggak?”“Emm ... Ber ... jodoh.”Naomi mengelus pipi Calvin dengan lembut, lalu berkata pada Fiona, “Aku perlu mengobrol berdua sama Calvin. Apa kamu bisa meninggalkan kami sebentar?”“Tentu saja! Kalian ngobrol saja dulu, aku tunggu di luar. Kalau ada apa-apa, langsung panggil aku, ya.”“Emm.”Setelah Fiona keluar, Naomi mengulurkan tangannya dan melambaikannya di depan Calvin sambil berkata, “Calvin, coba lihat tangan Bibi, lalu ikut berhitung bersama Bibi, 1, 2, 3, 4, 5 ....”Begitu Naomi menjentikkan tangannya, Calvin pun langsung kehilangan kesadaran. Dua puluh menit kemudian, Naomi berjalan keluar dari ruang pasien.Fiona buru-buru bertanya, “Bagaimana? Apa keadaan Calvin sudah membaik? Dia sudah bisa keluar dari rumah sakit?”“Emm. Tadi, aku sudah menghipnotis Calvin dan memasuki dunianya. Perubahannya sangat besar. Di dalam hatinya, ada matahari, padang rumput, dan kucing. Apa dulu dia sangat menyukai kucing?”Fiona menjawa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 80

    Melihat Naomi yang ada di poli obgyn, Robbin merasa sangat terkejut. Dia pun bertanya, “Bu Naomi? Kenapa kamu ada di sini? Kamu sakit?”“Nggak. Aku datang jenguk Calvin, tapi kebetulan ketemu seorang teman. Sebelumnya, kami belum sempat mengobrol. Berhubung sudah senggang, aku pun datang cari mereka.”“Teman? Di mana mereka?”“Aku juga nggak tahu mereka ada di mana.”“Siapa nama temanmu itu? Coba aku bantu tanyakan.”“Leon.”Begitu Robbin bertindak, Naomi langsung mendapatkan jawabannya. Bagaimanapun juga, Robbin adalah salah satu pemegang saham rumah sakit ini.Dokter yang dicari Leon itu berkata, “Leon menemani adik sepupunya itu datang melakukan aborsi karena janinnya itu bermasalah. Kalau nggak aborsi, nyawa ibunya akan terancam.”Naomi pun buru-buru bertanya, “Sepertinya, kandungannya sudah 4-5 bulan, ‘kan? Kenapa baru ketahuan janinnya bermasalah sekarang?”“Sebelumnya, kandungannya itu baik-baik saja dan baru tiba-tiba bermasalah kemarin. Ibunya punya alergi kacang. Kemarin, dia

최신 챕터

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status