Share

Bab 80

Author: Erlina
Melihat Naomi yang ada di poli obgyn, Robbin merasa sangat terkejut. Dia pun bertanya, “Bu Naomi? Kenapa kamu ada di sini? Kamu sakit?”

“Nggak. Aku datang jenguk Calvin, tapi kebetulan ketemu seorang teman. Sebelumnya, kami belum sempat mengobrol. Berhubung sudah senggang, aku pun datang cari mereka.”

“Teman? Di mana mereka?”

“Aku juga nggak tahu mereka ada di mana.”

“Siapa nama temanmu itu? Coba aku bantu tanyakan.”

“Leon.”

Begitu Robbin bertindak, Naomi langsung mendapatkan jawabannya. Bagaimanapun juga, Robbin adalah salah satu pemegang saham rumah sakit ini.

Dokter yang dicari Leon itu berkata, “Leon menemani adik sepupunya itu datang melakukan aborsi karena janinnya itu bermasalah. Kalau nggak aborsi, nyawa ibunya akan terancam.”

Naomi pun buru-buru bertanya, “Sepertinya, kandungannya sudah 4-5 bulan, ‘kan? Kenapa baru ketahuan janinnya bermasalah sekarang?”

“Sebelumnya, kandungannya itu baik-baik saja dan baru tiba-tiba bermasalah kemarin. Ibunya punya alergi kacang. Kemarin, dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
FAtun
biarpun teriak aja.gk akan di dengerin SM yg nulis ini..Krn tuli permanen. bnyk yg kabur Krn cerita terlalu di persulit..
goodnovel comment avatar
Yuli Yuli
Skali" reyden ditemukan SM Naomi siapa tau reyden ikatan batinya SM ibu kandungnya bsa membuat bhgia lgsg sembuh klo ada ikatan darah ikatan batinya JD kuat saling membutuhkan
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
buang sedikit keegoisanmu caden...demi rayden...pertemukan Naomi dengannya agar rayden sedikit gembira...kasian rayden
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 81

    Jika Caden menjawab wanita itu sudah meninggal .... Dia tidak bersedia berkata begitu. Dia tidak bisa menerimanya. Lagi pula, jika dia berkata begitu, bukankah Rayden akan sangat sedih? Mungkin saja jawaban itu juga akan membuat penyakitnya kambuh lagi.“Aku sudah mengerti,” kata Rayden tiba-tiba.Caden buru-buru bertanya, “Apa yang kamu mengerti?”“Mama sudah meninggal.”Caden pun kebingungan.Sementara itu, Rayden menatap ke arah gerbang dan bertanya dengan ekspresi datar, “Mama pasti sudah pergi ke surga. Apa dia akan kesepian?”Begitu mendengar ucapan itu, Caden langsung khawatir. Apa Rayden ... berniat pergi ke surga untuk menemani ibunya? Firasat buruk langsung melanda hati Caden. Dia buru-buru berkata dengan serius, “Rayden, jangan sembarangan pikir. Mama masih belum meninggal!”“Bagaimana kamu tahu?”“Papa ... Papa sudah temukan informasi mengenainya.” Caden terpaksa berbohong pada putranya.Mendengar ucapan itu, Rayden langsung bertanya dengan mata berbinar, “Benarkah? Dia ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 82

    Alhasil, hari ini, anggota Keluarga Himawan malah bisa membawa Calvin pergi makan di Restoran Paroyal. Apa artinya itu? Itu artinya keadaan Calvin sudah membaik. Dia tidak perlu mengurung diri lagi dan bisa keluar rumah layaknya anak normal. Hal ini pun membuat orang-orang yang iri itu bungkam dan merasa malu.Caden juga merasa sangat terkejut. Dia buru-buru mengeluarkan ponsel untuk membaca berita itu. Berita mengenai Calvin yang makan malam di Restoran Paroyal memang sudah masuk ke trending topic. Meskipun wajah Naomi di foto-foto yang tersebar itu diberi efek kabur, Caden bisa langsung mengenalinya. Sangat jelas bahwa Calvin bisa mencapai tahap ini berkat Naomi.Setelah menatap ponselnya untuk beberapa saat, Caden kembali ke ruang baca dan menelepon Robbin. Dia bertanya, “Hari ini, Naomi pergi ke rumah sakit untuk jenguk Calvin?”“Hmm? Iya, kenapa? Bukannya kamu suruh aku jangan ungkit tentang dia di hadapanmu? Kenapa kamu sendiri yang tanya tentang dia?”Ekspresi Caden pun berubah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 83

    Caden meliriknya dengan acuh tak acuh, lalu langsung berkata ke intinya, “Besok, datanglah ke rumahku.”“Hmm?”“Jaga Hayden.”Naomi mengedipkan matanya, lalu bertanya dengan bingung, “Apa maksudmu?”Caden mengisap rokok, lalu mengembuskan asapnya. Asap rokok itu langsung membuat Naomi terbatuk. Caden mengerutkan keningnya dengan tidak senang, tetapi tetap mematikan rokoknya.“Robbin bilang kamu paham tentang psikologi anak dan menguasai sedikit keterampilan medis. Selain itu, kamu juga tahu Rayden mengidap bipolar. Mulai besok, aku mau kamu jadi pengasuhnya.”Caden tidak lagi mencurigai Naomi. Selain itu, keadaan Rayden juga telah bertambah serius. Dia tidak boleh ragu lagi. Oleh karena itu, dia datang mencari Naomi.Setelah mendengar kata-kata Caden, Naomi merasa sangat terkejut. Pria ini datang untuk meminta bantuannya? Sial, apa dia selalu bersikap begini saat meminta bantuan orang lain? Naomi merasa dia lebih mirip dengan orang yang datang untuk membunuhnya!Setelah mengetahui tuju

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 84

    Begitu melihat Naomi, Tiara langsung berkata, “Bukannya kamu sudah pulang dari tadi? Kenapa baru sampai rumah sekarang?”Naomi menghela napas tanpa menjelaskan apa-apa untuk sementara. Dia malah balik bertanya, “Mana anak-anak?”“Sudah tidur.”“Tidur lagi?”“Emm. Sebelum kamu pulang, aku bawa mereka ke taman bermain di dalam kompleks. Mereka main perosotan cukup lama. Begitu pulang, mereka langsung tidur lagi. Bagaimana obrolanmu dengan Keluarga Himawan hari ini?”“Lumayan lancar. Keluarga Himawan merasa sangat berterima kasih padaku.”“Mereka pasti merasa berterima kasih padamu. Calvin itu satu-satunya keturunan Keluarga Himawan. Sejak dia sakit, semua anggota Keluarga Himawan sedih banget. Selain itu, orang-orang di luar juga nggak berhenti gosipin mereka. Berhubung keadaannya sudah membaik, anggota Keluarga Himawan pasti senang banget. Berita mengenai kalian yang pergi makan malam hari ini juga masuk trending topic.”“Hah?”Tiara tersenyum dan berkata, “Nggak usah khawatir. Aku tahu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 85

    Setelah berpikir sejenak, Naomi bertanya, “Apa Camila kenal dekat sama dia?”“Nggak tahu. Camila jarang ungkit tentang dia sih, cuma pernah ngomong sesekali. Kenapa?”“Waktu bertemu dengannya di rumah sakit hari ini, aku rasa tatapannya saat melihatku agak aneh.”“Hmm?”Naomi tidak langsung menceritakan kejadiannya. Dia hanya menjawab, “Dia sepertinya menganggapku sebagai musuhnya.”“Apa kalian saling kenal?”“Nggak, aku yakin banget aku nggak pernah ketemu sama dia.”“Kalau begitu, kenapa dia bisa menganggapmu sebagai musuh?”“Aku juga nggak tahu.”“Apa kamu sudah tanyakan pada Leon?”“Nggak, tapi Leon juga menyadarinya. Dia bilang itu karena suasana hati gadis itu lagi nggak bagus dan suruh aku mengabaikannya.”“Mungkin juga sih. Bagaimanapun, aborsi itu hal yang sangat menyedihkan. Tapi, sesedih apa pun dia, dia juga nggak seharusnya menganggap orang asing sebagai musuhnya. Apa dia gila?”Sebenarnya, jika gadis itu hanya bersikap buruk terhadap Naomi, Naomi tidak akan mempermasalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 86

    Naomi buru-buru mengambil ponselnya. Saat melihat yang menelepon adalah nomor tak dikenal, dia langsung menolak panggilan. Namun, orang itu malah menelepon lagi.Naomi pun mengangkatnya, lalu bertanya dengan tidak senang, “Siapa ini!”“Turun! Aku beri kamu waktu 10 menit!” Terdengar suara dingin seorang pria. Seusai berbicara, pria itu langsung memutuskan sambungan telepon.Seluruh rasa kantuk Naomi pun sirna. Ternyata yang menelepon adalah si pria berengsek.“Siapa?” tanya Tiara sambil menguap. Dia juga terbangun akibat keributan ini.Naomi menekan amarahnya, lalu menjawab, “Bukan siapa-siapa. Kamu lanjut tidur saja. Baru pukul 5 subuh.”“Oh ....” Tiara pun lanjut tidur.Naomi berjalan ke ruang tamu dengan membawa ponselnya. Dia berdiri di balkon dan menelepon balik nomor itu, lalu mengumpat dengan suara yang kecil, “Kamu gila ya? Bukannya aku sudah bilang jangan datang begitu pagi! Coba lihat jam berapa ini! Orang yang ganggu tidur orang lain itu akan disambar petir, tahu!”“Masih ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 87

    “Emm.”“Kamu sendiri yang bilang, ya! Kalau kamu ingkar janji, itu berarti kamu bukan manusia!” seru Naomi.Caden merasa kesal, tetapi tidak menjawab.Namun, Naomi masih merasa tidak tenang. Dia bertanya lagi, “Kalau dibayar tunai, berarti kamu langsung kasih aku uangnya? Uang itu nggak harus dipakai untuk bayar utang?”“Iya.”“Haha!” Naomi langsung tertawa.Caden pun melirik Naomi dengan tatapan sinis. Waktu baru naik ke mobil, Naomi masih begitu kesal. Begitu mengungkit tentang uang, dia malah langsung gembira. Dia memang adalah wanita materialistik.Naomi juga merasa dirinya sudah menunjukkan kegembiraannya dengan terlalu jelas. Dia pun berdeham lagi, lalu menatap Caden dengan tatapan yang jauh lebih lembut.Namun, Caden malah mengerutkan kening dan berkata, “Aku mencarimu untuk jaga Rayden, bukan untuk mendekatiku. Aku paling nggak suka sama wanita yang nggak tahu diri.”Naomi pun bertanya dengan bingung, “Apa maksudmu?”Caden meliriknya dari kaca spion tengah dan menjawab, “Jangan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 88

    Naomi bertanya dengan bingung, “Bukannya kamu lumayan kaya, makanya bisa punya mobil yang harganya ratusan miliar? Kamu seharusnya juga tinggal di rumah yang bagus. Tapi, kenapa lingkungan di sekitar sini begitu buruk?”Caden menjawab dengan acuh tak acuh, “Aku sudah bangkrut.”“Hah? Kamu sudah bangkrut?” tanya Naomi dengan terkejut.“Kamu keberatan?”“Bukan begitu. Tapi, kenapa kamu bisa tiba-tiba bangkrut? Kapan kamu bangkrut?”“Semalam.”Naomi pun terdiam setelah mendengar jawaban itu.Demi menyembunyikan identitasnya, Caden langsung membawa Rayden ke tempat ini setelah pulang dari rumah sakit. Ini adalah kediaman lama ibunya Caden. Sebelum ke luar negeri, ibunya selalu tinggal di sini.“Kenapa kamu nggak kelihatan sedih?” tanya Naomi dengan hati-hati. Biasanya, orang yang mengalami kebangkrutan pasti terlihat tidak bersemangat. Bahkan ada juga orang yang berlarut dalam kesedihan selamanya. Namun, Caden sama sekali tidak terlihat sedih.“Bagaimana kamu tahu aku nggak sedih?” tanya b

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1386

    Angeline sudah bangkit dan berdiri dengan sangat dekat di sisi Dylan sambil memelototi Camila. Melihat Camila yang menunjukkan ekspresi kesakitan, dia hanya memasang tampang mengejek.Seusai Naomi menghentikan darahnya, ambulans masih belum tiba. Tubuh Camila sudah dibasahi keringat dingin saking sakitnya. Amarahnya pun memuncak. Dia memelototi Dylan, lalu berseru sambil menggertakkan gigi, “Jangan pura-pura mati! Cepat bicara!”Begitu Camila berseru, lukanya terasa sakit lagi. “Hk!”Naomi buru-buru berujar, “Kamu tenang dulu. Aku akan gantikan kamu bertanya padanya.”Kemudian, Naomi memelototi Dylan dan Angeline sambil bertanya, “Katakanlah, atas dasar apa dia memukul orang!”Dylan menjawab dengan ekspresi menyesal, “Begitu lihat ada wanita yang tidur di rumahku, dia pun salah paham dan mengira Camila datang untuk merayuku. Dia langsung ambil sebuah pajangan dan mulai memukuli orang.”Naomi mencibir, “Dia langsung main pukul tanpa bertanya dulu? Apa dia itu orang normal?”Angeline ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1385

    Dylan menghela napas. “Otak itu barang yang penting. Bisa nggak kamu punya otak sedikit? Orang yang agak-agak bodoh memang imut. Tapi kalau terlalu bodoh, siapa yang suka?”Angelina sangat peka dan segera meminta maaf. “Aku salah, Sayang. Jangan marah, ya. Aku begitu nggak suka sama mereka kan cuma karena aku takut mereka merebutmu. Jangan marah lagi, ya. Aku yang salah. Kalau kamu masih marah, aku ... aku pergi minta maaf sama mereka deh. Gimana?”Sebelum Dylan sempat berbicara, Angeline sudah berlari ke sisi Naomi dan berkata, “Kak, aku salah. Maaf ....”Naomi hanya menjulingkan matanya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung mengabaikan Angeline, lalu lanjut berjalan ke depan rumah Camila dan membuka pintu dengan memindai wajahnya.Angeline sangat terkejut. Dia menoleh ke arah Dylan dan bertanya, “Sayang, kamu tinggal di samping rumah Camila?”“Emm.”Angeline langsung merasa cemburu. “Kenapa kalian tinggalnya begitu dekat ....”Setelah masuk ke rumah, Naomi menjulingkan matanya lagi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1384

    Naomi membawa sarapan yang dipersiapkannya untuk Camila masuk ke vila.“Nana!” Tiba-tiba, ada suara seseorang yang familier memanggil Naomi dari belakang. Begitu menoleh, Naomi langsung melihat Dylan yang baru kembali Di sampingnya, terdapat seorang gadis bertubuh seksi dan bertampang imut. Gadis itu terlihat sangat muda, sepertinya baru berusia sekitar 20 tahun. Dia adalah tipikal gadis bertubuh seksi, tetapi berwajah bak malaikat yang sangat disukai para pria.Dylan hanya menyukai wanita yang cantik alami. Semua pacarnya adalah wanita cantik yang memiliki pesona masing-masing. Gadis ini merangkul lengan Dylan dan keduanya terlihat sangat mesra.Begitu melihat Naomi, gadis itu langsung mengamatinya dengan penuh rasa permusuhan. Naomi hanya mengatupkan bibirnya dan merasa agak pusing. Camila pernah memberi tahu Naomi bahwa hanya dalam waktu 20-an hari, Dylan sudah mengganti 3 pacar. Sebelum tubuhnya pulih, dia sudah langsung mulai berpacaran. Gadis di hadapannya ini seharusnya adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1383

    Naomi memeluk Caden sambil berbisik, “Sekarang, semua orang nggak berhenti memuji Ayah dan Ibu. Negara sudah turun tangan untuk bersihkan nama mereka dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Kamu juga nggak perlu khawatir lagi.”Caden menyahut, “Menemukan abu Ibu dan membiarkannya dikubur bersama Ayah secara terang-terangan adalah impianku selama ini. Sekarang, impian itu sudah terwujud. Aku senang banget kok. Kamu nggak usah khawatirkan aku.”Naomi merasa sangat sedih dan menepuk-nepuk punggung Caden. Setelah terdiam sejenak, Naomi memanggil, “Sayang.”“Hmm?”“Kamu sudah mau ulang tahun.”Caden membuka matanya, lalu menengadah dan menatap Naomi. “Lalu?”“Apa kamu harus tinggal di aula leluhur di kediaman lama selama beberapa hari ini?”“Nggak juga sih. Kalau ada masalah mendesak, aku bisa pulang kapan saja. Ada para biksu yang melakukan upacaranya, aku nggak ada di sana juga nggak apa-apa.”Naomi berkata, “Kalau begitu, kamu harus makan dan tidur yang baik di sana. Di hari ulang ta

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1382

    Braden mengalihkan perhatiannya dari virus ke orang misterius. “Papa, kamu sudah temukan petunjuk baru mengenai orang misterius?”Caden mengernyit lagi. Ketika mengungkit tentang orang misterius, ekspresinya langsung berubah menjadi sangat dingin. Ada amarah, kebencian, dan kekecewaan yang terkandung dalam matanya.Setelah sesaat, Caden baru menjawab, “Mengenai masalah orang misterius, itu masalah pribadiku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur atau menyelidiki tentangnya. Kalau butuh bantuan, aku akan cari kalian. Waktu kalian senggang, carilah informasi tentang Kakek Buyut Pertama dan Kakek Buyut Keempat kalian.”Kakek Pertama dan Kakek Keempat sudah turun gunung untuk beberapa saat. Anehnya, masih tidak ada informasi mengenai keberadaan mereka sampai sekarang.Braden dan Rayden menatap Caden dengan kening berkerut, lalu mengangguk dan menjawab, “Kami mengerti.”Seusai menyiapkan makanan, Naomi mengetuk pintu dan berjalan masuk. “Ayo makan.”Setelah berjalan mendekat dan melihat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1381

    Rayden bertanya dengan bersemangat, “Kakek dan Nenek menyembunyikan virusnya di Kota Amari?”Braden merasa bingung. “Tapi, Kota Amari itu bagian dari negara kita. Kalau Kakek dan Nenek sudah berhasil bawa virus dan datanya pulang, kenapa mereka nggak menyerahkannya pada negara? Bukannya katanya ada banyak orang yang diutus untuk pergi menjemput mereka? Kenapa Kakek dan Nenek nggak serahkan virus dan datanya pada mereka?”Caden terdiam dan memikirkannya. Dia juga tidak mengetahui situasi spesifik pada saat itu, tetapi merasa yakin bahwa barangnya pasti berada di Kota Amari. Sebelum ayahnya tewas, kata terakhir yang diucapkannya adalah puzzle.Waktu itu, Caden masih kecil. Dia mengira ayahnya mengungkit tentang puzzle karena merindukan waktu bermain mereka. Oleh karena itu, dia baru menunduk pada Tony demi menaruh kotak puzzle ini ke dalam peti mati ayahnya pada pemakaman ayahnya.Setelah mulai curiga, Caden selalu berniat untuk menggali kuburan ayahnya demi menemukan kotak puzzle ini. N

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1380

    Naomi membantu Caden membuka jasnya dengan perhatian sambil berkata, “Aku sudah coba tidur, tapi nggak bisa tidur. Gimana? Semuanya sudah selesai?”“Masalah di tempat pemakaman sudah selesai, tapi para biksu masih harus bacakan sutra di aula leluhur kediaman lama untuk 3 hari.”“Apa kita perlu pergi ke sana?”“Aku sendiri sudah cukup. Aku cuma pulang untuk periksa keadaan kalian. Nanti, aku akan pergi lagi.”Naomi mengambil gantungan baju, lalu menggantung jas Caden di lemari jaket samping pintu.Braden mengeluarkan sandal rumah dari rak sepatu dan berkata, “Papa, ayo ganti sepatumu.”Caden tersenyum dan membuka sepatunya. Kemudian, Rayden menaruh sepatunya ke rak sepatu. Caden mengelus kepala putranya dengan lembut.Setelah itu, keempat orang itu berjalan masuk ke ruang tamu. Caden bertanya, “Ayah dan Ibu sudah pulang?”Joseph dan Maria telah pindah pada awal bulan. Sekarang, mereka tidak lagi tinggal di rumah ini.Naomi menjawab, “Belum. Mereka khawatir sama kamu, aku, dan anak-anak.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1379

    Setelah para petinggi militer pergi, Caden menyuruh Naomi terlebih dahulu membawa anak-anak pulang. Dia masih perlu kembali ke aula leluhur di kediaman lama bersama para biksu.Naomi menghibur Caden untuk sejenak, lalu terlebih dahulu membawa anak-anak dan orang tuanya pergi. Camila dan Tiara juga pergi bersama mereka, sedangkan Dylan dan Edward menemani Caden.Sampai meninggalkan pemakaman, Camila baru berkata, “Pasukan hari ini benar-benar mengejutkanku! Naomi, Paman dan Bibi itu pahlawan yang gugur demi negara? Aku sama sekali nggak pernah dengar tentang hal ini.”Naomi menjawab, “Aku juga baru tahu hari ini. Caden bilang, mereka berkorban demi masyarakat. Tapi aku juga nggak tahu situasi spesifiknya.”Camila merasa sangat terkejut. “Aku selalu kira anggota Keluarga Pangestu yang suruh orang untuk bunuh mereka demi merebut harta keluarga. Gimanapun, Paman itu satu-satunya pewaris Keluarga Pangestu.”Tiara juga mengangguk dan menambahkan, “Aku juga kira begitu. Selama ini, rumor itu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1378

    Pada malam hari itu juga, Caden yang masih kecil langsung dapat berpikir terbuka. Hanya orang terkuatlah yang dapat bertahan di dunia ini. Jika seseorang belum memiliki kemampuan yang cukup kuat, dia harus belajar untuk mengalah.Di usia Caden itu, menunduk merupakan cara paling dasar untuk bertahan hidup. Jadi, pada malam itu juga, dia berlutut di depan Tony dengan membawa puzzle itu dan memanggilnya “kakek” untuk yang pertama kalinya. Dia memohon pada Tony untuk mengizinkannya menaruh puzzle itu di dalam peti mati supaya bisa menemani ayahnya. Pada saat itu, Tony yang mengenakan pakaian resmi sedang duduk di kursi dan menyesap teh. Dia memicingkan matanya dan menatap Caden dengan penuh peremehan untuk sesaat sebelum berkata dengan tegas, “Boleh saja kalau kamu mau memasukkannya. Tapi, kamu harus patuhi kata-kataku kelak.”“Waktu ada media yang wawancarai kamu kelak, kamu nggak boleh tunjukkan ketidakpuasanmu terhadapku ataupun Keluarga Pangestu. Selain itu, kamu juga nggak boleh ung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status