Begitu Caden pergi, keempat anak segera berlari ke depan pintu kamar Naomi. Braden mengetuk pintu dan membujuk, "Mama, dia cuma bilang. Tapi, dia nggak berniat bawa Rayden pergi. Jangan bersedih lagi."Rayden berusaha menenangkan Naomi, "Mama, dia nggak bisa bawa aku tanpa persetujuanku. Kamu tenang saja."Jayden menimpali sembari menangis, "Mama, dia sudah pergi. Kamu buka pintu, ya?"Naomi sedang menangis di dalam kamar. Dia sangat sedih. Mendengar Jayden menangis, Naomi segera menyeka air matanya dan membuka pintu.Naomi menggendong Jaden dan menghibur, "Mama nggak apa-apa. Jayden, nggak usah takut. Jangan menangis lagi, ya?"Jayden merangkul leher Naomi dengan erat sembari berujar, "Jayden nggak mau Mama sedih."Naomi menimpali, "Iya, Mama nggak sedih lagi. Mama cuma takut dia bawa Rayden pergi. Sekarang dia bilang nggak akan bawa Rayden pergi, jadi Mama nggak sedih lagi."Naomi menggendong Jayden dan duduk di sofa ruang tamu. Dia membantu Jayden menyeka air matanya. Hayden dan Ray
Caden tidak bisa menjelaskan, ditambah lagi dia cemburu. Makanya sekarang situasinya menjadi begini. Rayden merasa Samuel sangat licik.Samuel tampak tidak bersalah, tetapi diam-diam memakai trik untuk merusak hubungan Caden dan Naomi. Samuel bukan berniat membantu mereka menguji Caden, ini adalah jebakan!Hanya saja, sekarang Rayden tidak bisa membuktikan dugaannya. Jadi, Rayden tidak mengatakan hal ini. Tanpa bukti, ucapannya pasti kurang meyakinkan.Untung saja Braden bijak. Meski tidak menyalahkan Samuel, dia tahu perkelahian ini bukan salah Caden.Naomi mengangguk. Dia sudah berhubungan dengan Caden selama beberapa waktu. Ucapan Rayden benar. Caden memang galak, tetapi dia tidak akan memukul orang tanpa sebab.Naomi bertanya, "Tapi, kalau bukan dia penyebab perkelahian itu, kenapa dia nggak mau beri tahu aku penyebabnya?"Rayden menjawab seraya mengernyit, "Papa pasti punya masalah sehingga nggak bisa menjelaskan pada Mama."Naomi mengernyit. Dia tidak mengerti Caden punya masalah
Caden mengernyit setelah mendengar pertanyaan Dylan. Dia ingin melampiaskan emosinya, tetapi akhirnya dia berusaha menahan emosinya saat teringat sesuatu. Caden hanya merokok dan tidak berbicara.Dylan sudah tahu jawabannya. Dia diam-diam menghela napas. Di dalam urusan percintaan, orang yang jatuh cinta terlebih dahulu pasti kalah, merasa rendah diri, dan gampang terluka.Caden jatuh cinta terlebih dahulu, makanya dia sering kesal. Dylan tidak berbicara lagi dan hanya menemani Caden merokok.Saat merasa Caden mulai lebih tenang, Dylan baru bertanya, "Mau pesan sebotol anggur, nggak?"Caden membuang abu rokok dengan ekspresi dingin dan menyahut, "Nggak usah."Jika Caden mabuk dan tertidur, bagaimana dengan Naomi? Dia tidak yakin keempat anak itu bisa membujuk Naomi. Selain itu, bagaimana kalau Samuel mencari Naomi saat Caden tidur?Jadi, Caden tidak boleh minum anggur. Dylan juga tidak memaksa Caden. Dia berkata, "Kalau begitu, coba kamu ceritakan apa yang terjadi di antara kamu dan Na
Caden mengangkat alisnya, ini memang cara yang bagus. Sekarang Samuel tidak bersedia menjual rumahnya, jadi Caden bisa meminta Naomi pindah.Samuel adalah guru Braden dan lainnya sehingga tidak mudah dibereskan. Kalau begitu, Caden bisa memindahkan anak-anak Naomi ke TK lain. Jadi, Samuel bukan guru mereka lagi.Kelak, Samuel tidak punya kesempatan untuk berhubungan dengan Naomi. Mana mungkin dia bisa mengejar Naomi lagi?Kemudian, Caden menendang Dylan dengan kuat. Dylan yang kebingungan bertanya, "Kenapa kamu tendang aku?"Caden memujinya, "Kamu lebih berguna daripada anjing. Aku pergi dulu."Caden mematikan rokoknya, lalu pergi. Dylan memaki, "Sialan! Dasar orang berengsek!"....Saat Caden kembali ke Kompleks Futuria, Naomi sedang membereskan rumah Samuel. Melihat hal ini, Caden cemburu lagi.Namun, Caden bersikap lebih tenang setelah belajar dari pengalaman sebelumnya. Dia berdiri di depan pintu dan berucap kepada Naomi dengan ekspresi muram, "Kamu keluar dulu."Naomi melihat Cade
Caden bertanya balik, "Bukannya tadi kamu ajak aku kencan?"Naomi baru paham maksud Caden. Dia merasa canggung dan juga marah. Naomi membentak, "Kencan apanya? Aku cuma ajak kamu jalan-jalan di lantai bawah!"Naomi takut Samuel tiba-tiba pulang. Nantinya Caden dan Samuel akan berselisih lagi jika bertemu di koridor. Jadi, Naomi mengajak Caden jalan-jalan di lantai bawah sambil berbincang.Bisa-bisanya Caden menganggap Naomi mengajaknya berkencan! Apa otak Caden bermasalah? Caden menyipitkan matanya dan bertanya, "Kamu kecewa?""Aku ...," ujar Naomi.Caden menyela, "Lain kali aku yang ajak kamu kencan."Naomi yang malu berseru dengan wajah memerah, "Siapa yang kecewa? Jangan bicara sembarangan! Aku juga nggak ada waktu kalau kamu ajak aku kencan! Ayo, pergi!"Naomi berbalik dan berjalan ke lift dengan tergesa-gesa. Caden tersenyum, sepertinya Naomi malu. Kenapa Naomi merasa malu? Apa Naomi tanpa sadar sudah mulai menyukai Caden?Caden merasa seharusnya tebakannya benar karena dia sudah
Naomi berusaha menenangkan dirinya dan menjelaskan, "Aku nggak menyangka mereka berempat begitu kekanak-kanakan. Keempat anak itu melihat belakangan ini kita cukup akur. Jadi, mereka mengira kamu menyukaiku."Naomi melanjutkan, "Anak-anak nggak paham masalah orang dewasa. Kamu nggak usah khawatir dan jangan buat perhitungan dengan mereka. Aku sudah jelaskan pada anak-anak. Mereka ...."Caden menyela, "Bagaimana kamu menjelaskan pada mereka?"Naomi menyahut, "Aku bilang kita berdua nggak punya hubungan apa-apa.""Nggak punya hubungan apa-apa?" timpal Caden.Naomi tanpa sadar menelan ludah. Mereka berdua pernah berhubungan intim dan punya anak. Sepertinya memang kurang cocok jika mengatakan mereka tidak punya hubungan apa-apa. Bahkan, mereka berciuman di ruang kerja beberapa jam yang lalu ....Wajah Naomi memerah. Dia berucap, "Maksudku, kamu nggak menyukaiku. Bukannya kamu nggak menyukaiku?"Selesai bicara, Naomi diam-diam mengamati Caden. Dia ingin mendengar jawabannya. Caden menyipitk
"Iya, tapi nggak sepenuhnya karena itu juga," jawab Caden.Jawaban Caden terdengar ambigu. Naomi yang kesal bertanya, "Apa maksudnya?"Caden tidak menjelaskan. Dia berucap dengan serius, "Sebaiknya kalian pindah.""Ha?" sahut Naomi.Caden menjelaskan, "Temanku punya vila yang nggak ditinggali. Kamu dan anak-anak bisa pindah ke sana. Kamu juga nggak usah bayar uang sewa. Kalian bisa tinggal di sana dengan tenang."Caden sengaja menambahkan karena takut Naomi curiga, "Kamu dan anak-anak yang pindah. Aku nggak ikut."Naomi terdiam. Caden melanjutkan, "Di dekat vila juga ada TK. Aku bisa bantu anak-anak urus prosedur pindah sekolah.""Pindah sekolah?" tanya Naomi.Caden berujar, "Iya. TK di sana lebih bagus. Kamu juga nggak usah khawatirkan prosedur pindah sekolah dan uang sekolah."Naomi menolak sambil mengernyit, "Nggak bisa!"Tinggal di rumah teman Caden sama saja dengan tinggal di rumah Caden. Identitas anak-anak pasti akan terekspos.Sekarang hubungan Naomi dan Caden memang cukup baik
Samuel sangat tidak menghormati Naomi. Jika Samuel benar-benar menyukai Naomi, mana mungkin dia tidak menghormatinya? Jadi, Caden juga menganggap Samuel tidak menyukai Naomi.Hanya saja, jika Samuel tidak menyukai Naomi sedikit pun, kenapa dia sengaja membeli rumah di seberang rumah Tiara dan mencari masalah hari ini?Tujuan Samuel mendekati Naomi pasti bukan hanya karena menyukainya dan ingin mengejarnya. Dia pasti punya tujuan lain. Namun, apa tujuan Samuel sebenarnya? Samuel mengincar Naomi atau Caden?Naomi tidak tahu pemikiran Caden. Dia melanjutkan, "Pokoknya aku merasa Pak Samuel nggak menyukaiku, jadi aku nggak akan pindah rumah dan anak-anak nggak akan pindah sekolah."Naomi menambahkan, "Tapi, aku akan mengingat ucapanmu. Aku juga akan memperingatkan anak-anak untuk menjaga jarak dengan Pak Samuel."Mendengar ucapan Naomi, Caden mengernyit. Sebenarnya dia bisa menyuruh Naomi pindah secara paksa. Namun, Caden mengurungkan niatnya begitu memikirkan konsekuensinya.Caden tidak i
Jadi, Samuel memeras otaknya untuk memikiran solusi ….Selanjutnya Samuel pun kepikiran dengan Naomi!Samuel tahu Caden masih kesulitan dalam mencari Naomi. Seandainya Naomi masih hidup, dia bisa memanfaatkan Naomi untuk mengancam Caden. Naomi bisa menggantikan Baby menjadi pion mereka untuk menjatuhkan Caden!Pada saat itu, Samuel sungguh menyesal. Dia menyesal telah meninggalkan Naomi di pegunungan dulu! Dia sungguh tidak menyangka Caden adalah seorang budak cinta!Hanya karena pernah tidur sekali, Caden pun hanya menginginkan Naomi saja!Jika tahu masalah akan seperti ini, waktu itu Caden seharusnya mencari tempat untuk menyembunyikan Naomi. Dengan begitu, dia bisa menggunakan Naomi untuk mengancam Caden!Jadi, setelah tiba di Kota Jawhar, Samuel langsung melamar untuk menjadi guru di taman kanak-kanak tempat Tiara bekerja.Pada saat itu, Samuel masih tidak tahu hidup matinya Naomi. Hanya saja, dia tahu seandainya Naomi masih hidup, dia pasti akan berhubungan dengan Tiara.Setelah b
Saat Samuel baru tiba di Kota Jawhar, Baby menangis histeris. Dia terus merengek bertanya di mana ayahnya?Baby yang berumur 3 tahun bagai Baby yang masih berumur 3 bulan saja. Dia tidak makan dan tidak minum, hanya terus menangis saja.Pembantu melakukan panggilan video dengan Samuel. Air mata yang diteteskan Baby waktu itu bagai mutiara saja, mengalir membasahi wajah putih si wanita. Waktu itu, hati Samuel langsung remuk!Samuel langsung membeli tiket pesawat untuk pulang! Sejak saat itu, Samuel mengerti bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari Baby lagi! Dia telah terikat oleh bocah cilik itu!Samuel mencintai Baby, sangat amat mencintai Baby! Meskipun Baby tidak tergolong terlalu pintar, semuanya juga bukan masalah ….Sepertinya Baby mewarisi gen Naomi yang agak bodoh!Anak-anak pada umumnya bisa membalikkan tubuhnya pada umur bulan ke-3, sedangkan dia baru bisa melakukannya di bulan ke-4! Biasanya anak-anak bisa berjalan pada umur bulan ke-11, tetapi dia baru bisa berjalan di bulan
Demi memikirkan nama anak perempuan itu, Samuel memeras otaknya selama 2 minggu. Dia bahkan telah memilih ratusan nama! Pada akhirnya, Samuel baru memutuskan untuk memanggilnya “Baby”!Nama itu sungguh sesuai dengannya. Dia memang telah menjadi kesayangannya Samuel!Konon katanya, anak kecil bisa membalikkan tubuhnya di usia 3 bulan dan bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Baby tidaklah pintar. Saat dia hampir menginjak usia 7 bulan, dia masih tidak bisa duduk!Samuel merasa panik. Dia membawa Baby ke rumah sakit untuk diperiksa, bukan hanya ke satu rumah sakit saja. Semua dokter mengatakan kondisi Baby sangat normal. Namun, Samuel masih saja merasa tidak tenang. Dia mulai insomnia.Samuel terus bergadang untuk mencari data dari internet. Katanya, sangat wajar jika anak masih belum bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Samuel masih saja tidak tenang. Dia bahkan menggunakan status seorang ibu demi bergabung ke dalam forum ibu dan anak, demi menanyakan kondisi putrinya kepada para ibu.Akhirn
Keesokan harinya, di Desa Baiza. Desa Baiza adalah tempat bagai alam surga yang dipermak Samuel dalam waktu 10 tahun. Lokasi desa ini dekat dengan pegunungan dan perairan. Pemandangan setempat juga sangat indah. Tidak berlebihan apabila mendeskripsikan pemandangan desa ini bagai lukisan saja.Setiap batu, genteng, rumput, kayu, bahkan penduduk yang tinggal di sini diatur langsung oleh Samuel.Desa Baiza adalah desa yang diciptakan Samuel khusus untuk Wanda. Dia tahu impian Wanda sewaktu masih hidup dulu. Jadi, dapat terlihat banyak tanaman yang disukai Wanda dulu.Setiap gaya bangunan di desa ini juga mengikuti hasil desain yang pernah digunakan Wanda sebelumnya. Samuel menggunakan cara ini untuk mengenang Wanda dan mewujudkan keinginan yang tidak sempat dia selesaikan.Samuel juga mendirikan sekolah dan perpustakaan atas nama Abigail. Sebab, Wanda dan Abigail adalah 2 wanita yang paling dia rindukan.Kemudian, tempat ini juga menjadi kampung halaman Samuel dan Baby …. Sebenarnya ket
”Benar apa kata Samuel, terkadang orang biasa bukan apa-apa di hadapan kekuasaan dan kekayaan.”Caden tidak membantah. Orang biasa zaman sekarang saja sulit untuk melawan kekuasaan, apalagi zaman dulu?Waktu itu, Tony baru berumur 40-an tahun. Dia masih dalam masa-masa arogannya! Ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan sosial waktu itu, kedudukannya memang mengizinkannya untuk bersikap arogan! Hanya saja, roda terus berputar. Nasib baik tidak mungkin hanya berpihak pada seseorang saja. Siapa pun pasti akan menerima akibat dari perbuatannya. Keadilan mungkin akan datang terlambat, tetapi pasti akan datang!Caden berusaha untuk menenangkan Naomi. “Tenang, nasib mereka nggak akan baik-baik saja.”Naomi menarik napas dalam-dalam. Dia menatap Caden dengan mata merah sembari bertanya, “Samuel memang bersalah, tapi yang pantas mati itu adalah Tony dan anggota Keluarga Pangestu itu. Seandainya Samuel berhenti sekarang, apa dia masih bisa diselamatkan?”Naomi tidak tahu masalah kasus kematian
Naomi menarik napas dalam-dalam. “Samuel sendiri juga nggak tahu. Katanya setelah sadar dari pingsan, dia sudah di tangan penculik.”Caden merasa bingung.Pengawal Tony sangat peka dan waspada. Saat menangani jasad, tidak mungkin dia tidak menggeledah lokasi kejadian.Samuel masih sangat kecil. Bagaimana dia bisa melarikan diri dari mata pengawal profesional?“Gimana dengan kakak perempuannya?”“Aku juga nggak tahu. Kata Samuel, dia nggak menemukan kakaknya lagi setelah bangun. Mengenai masalah yang berkaitan dengan kakaknya, dia juga nggak ungkit lagi.”Caden terdiam beberapa detik, lalu bertanya, “Jadi, kenapa dia bisa membenci seluruh Keluarga Pangestu? Semua ini ulah Tony. Apa hubungannya dengan yang lain?”Ketika mengungkit masalah ini, Naomi merasa semakin emosional lagi.“Tony itu berengsek. Anggota Keluarga Pangestu lainnya juga berengsek ….”Samuel bisa membantu anggota Keluarga Pangestu lainnya juga karena Tony. Alasan lainnya juga karena ruangan lukisan Yamin.Setelah Tony m
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak