Share

Bab 43

Belum sempat Naomi menyadari perubahan raut wajahnya, raut wajah Leon sudah kembali normal. Dia berkata, “Dia sudah syuting dalam waktu yang cukup lama. Kali ini, pihak produksi meminta Camila untuk merahasiakan syuting, bahkan menyuruhnya untuk menandatangani perjanjian. Aku juga nggak tahu kapan dia akan kembali. Aku nggak bisa menghubunginya.”

Usai berbicara, Leon mengalihkan topik pembicaraan. “Sebenarnya ada apa antara kamu dengan Brian?”

Kening Naomi tampak berkerut.

“Sebelumnya aku jual alkohol di bar. Dari sana, dia mulai mengincarku. Dia malah ingin ….”

Leon langsung mengerti. Keningnya semakin berkerut lagi. “Si Brian itu sudah terkenal dengan mesumnya di Kota Jawhar. Kalau bukan karena kakaknya, sepertinya dia sudah dihabisi orang-orang.”

“Apa Keluarga Senjaya hebat sekali?”

“Emm, tergolong keluarga konglomerat.”

“Aku hanya tahu Keluarga Pangestu. Aku nggak pernah mendengar nama Keluarga Senjaya.”

“Keluarga Senjaya baru mulai bangkit pada beberapa tahun ini. Itu juga karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status