Belum sempat Naomi menyadari perubahan raut wajahnya, raut wajah Leon sudah kembali normal. Dia berkata, “Dia sudah syuting dalam waktu yang cukup lama. Kali ini, pihak produksi meminta Camila untuk merahasiakan syuting, bahkan menyuruhnya untuk menandatangani perjanjian. Aku juga nggak tahu kapan dia akan kembali. Aku nggak bisa menghubunginya.”Usai berbicara, Leon mengalihkan topik pembicaraan. “Sebenarnya ada apa antara kamu dengan Brian?”Kening Naomi tampak berkerut.“Sebelumnya aku jual alkohol di bar. Dari sana, dia mulai mengincarku. Dia malah ingin ….”Leon langsung mengerti. Keningnya semakin berkerut lagi. “Si Brian itu sudah terkenal dengan mesumnya di Kota Jawhar. Kalau bukan karena kakaknya, sepertinya dia sudah dihabisi orang-orang.”“Apa Keluarga Senjaya hebat sekali?”“Emm, tergolong keluarga konglomerat.”“Aku hanya tahu Keluarga Pangestu. Aku nggak pernah mendengar nama Keluarga Senjaya.”“Keluarga Senjaya baru mulai bangkit pada beberapa tahun ini. Itu juga karena
Langkah kaki Naomi seketika berhenti. Apa Caden sedang berbicara dengannya?Naomi memalingkan kepalanya melirik Caden sekilas. Caden masih melihat ke depan dengan pose yang sama. Dia tidak melihat Naomi sama sekali. Apa Naomi sedang berhalusinasi?Saat Naomi hendak melanjutkan langkahnya, terdengar lagi suara Caden. “Kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu ingin bermain trik tarik ulur, aku sarankan kamu untuk urungkan niatmu. Lebih baik kamu terus terang saja, sebenarnya apa yang ingin kamu dapatkan dengan mendekatiku?”Kali ini, Naomi yakin dirinya tidak sedang berhalusinasi. Dia melirik sekeliling. Setelah menyadari tidak ada orang di sekitar, dia yakin ucapan Caden ditujukan untuk dirinya.Naomi juga tidak bisa bersabar lagi. Dia membalikkan tubuhnya, melangkah maju ke sisi Caden, lalu berhenti sekitar 1 meter darinya. Naomi mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Kesabaranku juga ada batasnya. Aku sudah jelaskan berkali-kali, aku nggak bermaksud untuk mendekatimu, bahkan nggak kepikiran
Caden terus membelalaki sosok Naomi yang berjalan pergi. Hingga Dylan datang mencarinya, Caden baru mengalihkan pandangannya.Dylan berdiri di samping Caden sembari menyalakan rokok. Dia pun bertanya dengan tersenyum, “Sebenarnya apa hubungan kamu dengan gadis itu?”“Nggak ada hubungan apa-apa.”“Kalau nggak ada hubungan apa-apa, kenapa kamu nggak menolongnya?”Reaksi Caden sangat aneh hari ini. Dia memang bukan orang baik, tapi dia bukan orang jahat. Apalagi wanita itu sedang meminta bantuan di area kekuasaannya, itu berarti ada yang ingin membuat keonaran di tempatnya. Caden malah tidak menghiraukannya, melainkan mengusir wanita itu.Seandainya wanita itu adalah wanita lain, meski Caden tidak ikut campur, dia pasti akan menyuruh Steven untuk mencari tahu apa yang terjadi.Sikap Caden sangatlah aneh! Pasti ada sesuatu di antara mereka berdua!Jadi, Dylan berasumsi pasti ada sesuatu dengan Caden dan wanita itu. Apalagi, baru saja wanita itu pergi, Caden malah keluar merokok dengan waja
Dylan bertanya, “Kamu nggak suruh anak buahmu untuk menyelidiki latar belakangnya?”“Sudah, tapi nggak ditemukan informasi yang berguna.”“Betul juga. Kalau dia benar-benar diutus anggota Keluarga Pangestu untuk mengekangmu, mereka pasti akan merahasiakan latar belakangnya. Tapi, Rayden itu satu-satunya penerus Keluarga Pangestu. Pak Tony sangat mementingkan soal hubungan darah. Meski dia nggak suka sama Rayden, seharusnya dia nggak akan mencelakai Rayden.”“Kalau terjadi apa-apa dengan Rayden, sepertinya Pak Tony bakal sibuk dalam mengatasi ketiga putrinya itu, dia pun nggak bakal ada waktu buat mencelakaimu. Menurutku, meski dia memang diutus untuk mendekati Rayden, dia juga nggak bakal sakiti Rayden.”Caden mengetuk-ngetuk batang rokoknya. Ucapan Dylan memang masuk akal.Setelah itu, Dylan berkata lagi, “Lagi pula, kalau dia benar-benar utusan dari Keluarga Pangestu. Pion yang diutus Pak Tony memang bagus sekali!”Seandainya Tony mengutus wanita biasa untuk mendekati Caden, Caden pa
Edward adalah sahabat baik Caden. Sementara, Leon diajak oleh temannya teman Edward ke sini. Leon sendiri sadar kedudukannya tidak bisa mengimbangi mereka semua. Ketika melihat Caden tidak meminumnya, dia merasa agak canggung. Kemudian, Leon lanjut berkata, “Namaku Leon, manajer umum Grup Nandara. Sudah lama aku ingin berkenalan dengan Pak Caden. Akhirnya aku bisa bertemu dengan Pak Caden hari ini. Jadi, aku pun bertebal muka untuk menyapamu. Ini kartu namaku.”Leon memberanikan diri untuk menyerahkan kartu namanya kepada Caden. Caden melihat sekilas, tetapi dia tidak mengambilnya.Kali ini, Leon semakin canggung lagi. Saking canggungnya, wajahnya tampak merona. Saat dia tidak tahu bagaimana meredakan suasana memalukan ini, tiba-tiba Caden mengambil kartu namanya.Leon terbengong sejenak. Seketika dia merasa gembira.Caden melihat kartu namanya sejenak, lalu memasukkannya ke dalam saku. Dia mengambil gelas alkohol dari atas meja, lalu meminumnya.Kali ini, Leon semakin gembira lagi. Di
Tadi Hayden menyadari Naomi tidak kembali dalam waktu lama. Dia pun diam-diam pergi mencari ibunya. Kebetulan dia memergoki Caden dan Naomi sedang berbicara di ujung koridor.Hayden bersembunyi di balik dinding. Dia tidak dapat mendengar jelas pembicaraan mereka. Hanya saja, dia dapat melihat ekspresi ibunya tidak begitu bagus.Oleh sebab itu, Hayden menduga si Caden pasti telah menindas ibu kesayangannya. Berhubung pria itu sudah membuat ibunya tidak senang, jangan harap dia bisa senang. Jadi, Hayden mencari Caden untuk melampiaskan amarahnya.Dari hasil menguping di luar pintu, Hayden mengetahui bahwa isi ruangan sangat ramai dan ada yang sedang merayakan ulang tahun di dalam sana.Hayden mendengus dingin. “Ternyata ada yang ulang tahun. Hmph.”Dari kejauhan, tampak seorang pelayan sedang mendorong kue tar kemari. Hayden kepikiran sesuatu, lalu berjalan ke sisi kue tar. Dia mendekati si pelayan, lalu tak lupa mengeluarkan suara takjub. “Wah! Cantik sekali kuenya. Ingin sekali aku mem
Mereka berdua saling bertukar pandang. Kening Caden tampak berkerut. Seandainya bukan karena gerakannya terlalu lincah, dia pun mengira anak itu adalah Rayden.Penampilan anak ini sungguh mirip dengan Rayden. Rayden yang mengenakan masker juga akan berpenampilan seperti ini.Hanya saja, Rayden sering mengerutkan keningnya. Ketika sedang terkejut, dia tidak akan menunjukkan ekspresi seperti ini.“Wah, ada manusia krim! Kelihatannya enak sekali.”Hayden menjerit sembari berlari ke sisinya. Dia tidak peduli dirinya sedang berada di mana. Dia langsung mencolek krim dari tubuh Caden, lalu hendak menjilatnya.Caden langsung meraih pergelangan tangannya. “Jangan dimakan.”Hayden mencoba untuk memasukkannya ke mulut. Namun, dia tidak sanggup menandingi tenaga Caden.Ketika hanya bisa melihat krim di depan mata, Hayden pun merasa kesal. “Dasar jahat!”Hayden mendengus, lalu kembali ke depan kloset.Kening Caden tampak berkerut. Dia juga tidak perhitungan dengan Hayden. Dia berjalan ke depan wa
Usai berbicara, Hayden pun berjalan pergi. Begitu keluar toilet, dia segera menunjukkan ekspresi aslinya. Dia menyenandungkan lagu sembari berjalan kembali ke ruangan dengan girang. Suasana hati Hayden sangatlah bagus saat ini.Ketika Naomi dan Tiara melihat Hayden kembali dari luar, mereka semua merasa syok.“Hayden, sejak kapan kamu keluarnya?”“Aku baru saja keluar. Aku ingin cari Mama, tapi kata pelayan di luar, Mama sudah kembali. Jadi, aku pun kembali.”Sesungguhnya, Naomi juga tidak khawatir dengan Hayden. Hanya saja, ketika kepikiran ada pria itu di restoran, jantung Naomi pun hampir copot. Seandainya Hayden dipergoki oleh pria itu, bukannya dia akan tahu keberadaan anak-anak?Naomi memelototinya. “Kamu baru pertama kali ke sini. Kenapa kamu malah keluar sendiri? Kamu ….”Belum sempat Naomi menyelesaikan omongannya, Hayden berjalan ke sisinya, lalu mengecup pipi sang ibu.“Mama nggak usah khawatirin aku. Mama tahu sendiri aku anaknya pintar banget. Aku nggak bakal tersesat, ap
Saat hampir tiba di dermaga, Braden berpikir sejenak, lalu bertanya, “Ayah, setelah kita bertemu Nenek, apa kita akan langsung mengakuinya?”Caden tahu apa yang sedang dipikirkan Braden. Mereka perlu menyelidiki latar belakang Keluarga Howie lagi. Akan lebih bagus jika mereka tidak berterus terang terlebih dahulu. Dengan tidak terbongkarnya identitas mereka, mereka pun akan lebih gampang dalam beraksi.Hanya saja, Caden tidak langsung mengungkapkan pendapatnya, melainkan menoleh untuk melihat Naomi, membiarkan dia membuat keputusan sendiri.Naomi berkata dengan mengerutkan keningnya, “Aku lihat kondisinya dulu.”Satu-satunya hal yang menjadi pertimbangan Naomi adalah masalah kesehatan Maria. Ibunya sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Ketika melihatnya, dia pasti akan sangat emosional.Bagi pasien yang memiliki penyakit mental, tidaklah bagus untuk terlalu emosional. Nantinya kondisi mereka malah akan semakin buruk lagi.Caden mengangguk. “Kita lihat sikon saja.”Tidak masalah juga
Amarah Joseph meledak. “Apa kamu lupa semua ajaran Papa dan Mama? Dasar berengsek!”Raut wajah Joshua berubah muram. Dia kelihatan sangat marah.“Kamu memang nggak tahu diri. Intinya, sekarang aku sudah membujukmu, ke depannya kamu jangan menangis untuk minta bantuanku lagi! Aku pasti nggak akan membantumu!” Usai berbicara, Joshua mendengus dingin, lalu berjalan pergi.Anggota Keluarga Howie lainnya juga meninggalkan tempat.“Kalau kamu nggak bisa diajak kompromi, sampai ketemu di rapat umum pemegang saham 3 hari kemudian!”Mereka semua meninggalkan tempat dengan rasa benci dan arogan. Sepertinya mereka semua lupa, siapa yang sudah membesarkan mereka selama beberapa tahun ini? Mereka juga lupa siapa yang merintis Perusahaan Pelayaran Howie. Padahal mereka sudah menikmati hasilnya, sekarang mereka masih merasa tidak puas, ingin meminta lebih banyak keuntungan lagi! Dasar serakah dan berhati dingin! Mereka memang sekelompok orang yang tidak punya hati!Joseph duduk di tempat dengan mengg
“Kalian ini namanya sedang mempertaruhkan masa depan Keluarga Howie dan juga rasa percaya negara! Kalau kalian bertransaksi dengan iblis, kalian pun akan berada di bawah kendali mereka. Kemudian, Perusahaan Pelayaran Howie bukan lagi milik Keluarga Howie! Kalian pasti mengerti, tapi kalian masih saja bersikeras ingin melakukannya!”“Demi keuntungan sendiri, kalian bahkan nggak memedulikan keturunan kalian lagi. Kalian sungguh memalukan!”Senior dan anggota Keluarga Howie lainnya merasa malu ketika mendengar ucapan Joseph. Salah satu dari mereka berkata dengan gusar, “Kamu nggak usah omong kosong sama kami. Hari ini kami mencarimu karena ingin memberimu kesempatan, bukan datang untuk memelasmu! Kalau kamu mendengar apa kata kami, hubungan kita juga nggak akan menjadi tegang. Kamu masih bisa melindungi harga dirimu!”“Kalau kamu masih bersikeras, kamu bukan hanya nggak bisa mempertahankan Perusahaan Pelayaran Howie saja, kamu juga nggak bisa menjaga reputasimu lagi! Bisa jadi kamu juga a
Tatapan Joseph berubah dingin. “Kalian pergi sana.”Joseph tidak mengatakan sepatah kata perhatian terhadap Lisa. Dia bahkan langsung mengusir mereka. Hati Lisa yang mendengar ucapan itu pun terasa lara! Apalagi ketika melihat Joseph melindungi Maria dengan penuh perhatian, dia semakin cemburu lagi!Lisa sungguh merasa kesal. Hanya saja, dia tidak berani melampiaskan amarahnya di hadapan Joseph. Jadi, dia hanya bisa memelototi Maria saja! Setelah meninggalkan gedung utama, Lisa berkata, “Aku nggak ingin melihatnya lagi. Apa kalian masih belum kepikiran cara untuk menghabisinya?”Dokter yang sudah berumur mengerutkan keningnya. “Kami masih bisa menyembunyikan masalah kamu menganiayanya. Kalau dia benar-benar mati, Joseph dan Keluarga Cempaka pasti akan menyelidiki masalah ini. Dia sudah bertahun-tahun dianiaya. Ada banyak luka ditubuhnya. Kalau masalah ini sampai ketahuan, kita semua bakal mati!”Lisa menggertakkan giginya. “Kalau begitu, coba kamu pikirkan sebuah cara yang sempurna! U
Maria berbaring lemah di atas ranjang. Dia memalingkan kepalanya untuk menatap Joseph, kemudian dia langsung merasa emosional. Dia bagai anak kecil yang menatap orang tuanya saja!Hanya saja, Maria bukan mengadu, melainkan menjerit nama putrinya, “Celine, Celine ….”Maria benar-benar sudah kehilangan kewarasannya. Hanya ada putrinya di dalam benaknya. Padahal dia telah ditindas, dia juga tidak mengadu sama sekali! Maria bagai anak kecil saja, gampang percaya dengan omongan orang lain. Dia hanya akan marah ketika ada yang mengatakan ucapan buruk tentang putrinya dan Joseph.Maria menggunakan tangannya yang dibaluti perban menggoyang tangan Joseph dengan perlahan. “Joseph, cari Celine, pergi cari Celine ….”Hati Joseph sungguh terasa sakit! Sebelumnya Joseph memiliki keluarga yang harmonis, istri yang berbudi luhur, dan putri yang imut. Namun, sejak kehilangan putrinya, keluarganya sudah retak.Keberadaan putrinya tidak diketahui. Istrinya menggila hanya bersedia untuk tinggal di Kota H
Kening Caden berkerut. Hatinya terasa sangat sakit. Dia tidak peduli di mana dirinya dan tidak peduli sedang berada di daerah kekuasaan siapa, pokoknya tidak ada yang diperbolehkan untuk membuat Naomi bersedih!Caden tidak memiliki hubungan apa pun dengan Keluarga Howie. Hanya saja, Naomi adalah putri dari Joseph. Itu berarti Caden adalah menantu dari Keluarga Howie!Menantu tergolong setengah anak. Jadi, Caden mesti ikut campur dalam masalah Keluarga Howie! Caden juga tidak peduli dengan apa pun lagi. Prinsip Caden adalah membahagiakan istrinya. Siapa pun yang membuat istrinya senang, itu berarti orang itu berpihak pada dirinya. Sebaliknya, siapa pun yang membuat istrinya sedih adalah musuhnya!…Di Kota Haidi, tiba-tiba Lisa menerima kabar bahwa Joseph sudah pulang dan akan segera tiba di rumah. Dia segera menghentikan aksinya, lalu menatap Maria yang hampir kehilangan kesadarannya karena kesakitan itu. Kemudian, Lisa berkata pada pelayan, “Bawa dia ke kamar! Kalian nggak usah beresk
“Sakit! Huhuhu .... Sakit ....” Maria ingin menarik tangannya, tetapi tidak bisa. Makin dia ingin menarik tangannya, Lisa akan menginjak tangannya dengan makin kuat.“Siapa suruh kamu menggigitku! Tunggu saja! Masih ada yang lebih sakit lagi!”Kemudian, Lisa mengeluarkan jarum yang panjang dan mulai menusuk Maria. Dia menusuk bagian tubuh Maria yang tidak terlihat orang luar. Dia menusuk tangan Maria, lututnya yang berdarah, kesepuluh jarinya, dan celah kuku-kukunya ....Maria merasa sangat kesakitan dan tidak berhenti berteriak. Namun, Lisa menyuruh pembantu untuk menahan lengan Maria supaya dia tidak bisa bergerak. Dia juga menyuruh pembantu untuk menyumpal mulut Maria supaya dia tidak bisa berteriak.Lisa tidak berhenti menusuk tubuh Maria untuk melampiaskan amarahnya. Saat Maria pingsan karena kesakitan, dia membuatnya sadar lagi dan lanjut menyiksanya.Keributan ini tentu saja menarik perhatian anggota Keluarga Howie yang lain. Namun, wanita lainnya sudah terbiasa dengan situasi s
Setelah Maria menjadi gila, Lisa yang mengambil alih posisinya. Jadi, semua pembantu tentu saja mematuhi perintah Lisa. Kedua pembantu ini memang dipekerjakan oleh Joseph, tetapi mereka sudah disuap oleh Lisa. Semua orang yang setia pada Maria sebelumnya sudah mati, cacat, atau diusir Lisa dari rumah ini.Lisa duduk di kursi Maria dengan tampang suram. Dia tidak memedulikan kedua pembantu itu dan hanya melirik ke lantai atas dengan tatapan mematikan. Setelah sesaat, Maria baru berlari turun dan bertanya dengan panik, “Di mana Celine? Apa kalian melihatnya? Ke mana Celine-ku? Kenapa dia nggak ada di rumah?”Para pembantu yang berlutut di lantai tidak menjawab. Sementara itu, Lisa melirik serpihan porselen dari cangkir yang dipecahkannya tadi, lalu mengalihkan pandangannya yang dingin pada Maria.“Aku tahu di mana putrimu. Kemarilah, aku akan kasih tahu kamu.”Mata Maria langsung berbinar. Dia buru-buru berlari ke sisi Lisa dan bertanya, “Kamu tahu? Di mana Celine-ku?”Baru saja Maria
Di kediaman Keluarga Howie.Seorang wanita yang berdandan cantik berjalan ke ruang tamu utama dengan marah. Semua pembantu yang berada di rumah pun merasa ketakutan. Wanita itu teringat sesuatu, lalu mengambil cangkir teh yang ada di sampingnya dan membantingnya ke lantai.“Dasar wanita jalang! Wanita jalang!”Semua pembantu di rumah langsung berlutut dengan ketakutan. Sekujur tubuh mereka juga gemetar hebat. Wanita ini bernama Lisa, juga merupakan istri adik kedua Joseph. Tahun ini, dia sudah berusia 50 tahun. Namun, dia merawat diri dengan baik dan hanya terlihat seperti wanita berusia awal 40 tahun. Lisa pada dasarnya memang mudah cemburu. Namun, Maria Cempaka, ibu kandung Naomi itu malah lebih cantik darinya. Selain itu, Joseph yang sudah diam-diam disukainya selama bertahun-tahun juga menikahi Maria. Hal yang membuat Lisa paling marah adalah, dia dan Maria menjadi menantu Keluarga Howie di waktu yang sama. Namun, di hari pernikahan mereka, ibunya Joseph malah mengumumkan diriny