Mendengar ucapan Hayden, wajah manajer menjadi tegang. Sebelum manajer sempat bicara, Hayden lanjut mengkritik, "Bibi ini bermuka tebal, seperti memakai bedak beberapa lapis. Mungkin bisa jadi masker antipeluru saking tebalnya."Hayden meneruskan, "Selain itu, wajah bibi ini berantakan. Sejujurnya, dia jelek sekali dan kelihatan tua."Kali ini, bukan hanya manajer yang merasa canggung, guru juga demikian. Biasanya Hayden adalah anak yang bermulut manis. Kenapa hari ini Hayden berbicara seperti ini?Guru buru-buru menengahi, "Hayden memang suka bercanda."Hayden segera membantah, "Aku nggak bercanda. Bibi ini memang jelek. Wajahnya tampak mengerikan, seperti alien! Benar-benar tua, jelek, dan lucu. Dilihat dari sisi mana pun, tetap nggak menarik!"Suasana menjadi canggung. Jessica merasa sangat geram. Kalau bukan karena ada wartawan dan guru di tempat, Jessica pasti akan menampar Hayden!Hayden melirik Jessica, lalu menambahkan, "Jangan marah. Bukan salahmu kalau kamu itu jelek. Kamu sa
Para guru TK tertegun. Mereka bertanya kepada Braden, "Braden, bagaimana kamu bisa tahu Bu Jessica hamil?"Braden menyahut, "Nggak boleh tahu."Guru bertanya lagi, "Apa ... dia benar-benar hamil?""Rahasia," sahut Braden.Para guru tidak bisa berkata-kata. Tak lama kemudian, kabar ini didengar oleh Naomi. Tiara yang memberitahunya.Naomi terkejut. Dia tidak tahu masalah di antara dirinya dengan Jessica. Dia juga tidak tahu wanita yang mencari Caden semalam adalah Jessica.Jadi, Naomi tidak mengerti kenapa putranya tiba-tiba mengatakan Jessica hamil. Berita ini sangat memengaruhi citra seorang artis.Naomi buru-buru ingin pergi ke TK untuk bertanya kepada Braden. Dia pun menelepon Caden untuk memintanya menjaga Rayden. Jika Caden sibuk, Naomi akan membawa Rayden ke TK.Kala ini, Caden sedang berada di bar. Dia tidak minum anggur, tetapi tidak berhenti merokok. Asbak di atas meja sudah dipenuhi abu rokok.Ponsel Caden diletakkan di atas meja. Saat melihat Naomi meneleponnya, Caden menger
Caden sedang dalam perjalanan pulang. Dia merasa gusar saat melihat Jessica meneleponnya. Namun, Caden tetap menjawab panggilan telepon Jessica.Jessica langsung berujar, "Caden, kamu di mana? Aku mau bertemu kamu untuk memberitahumu masalah penting!"Caden berucap dengan dingin, "Bilang saja sekarang."Sudah jelas Caden tidak ingin bertemu Jessica, tetapi Jessica tidak paham. Dia berseru, "Masalah ini sangat penting bagimu, aku harus memberitahumu secara langsung! Cepat kirimkan lokasimu kepadaku, aku cari kamu sekarang! Aku ...."Caden langsung mengakhiri panggilan telepon. Jessica merasa marah dan juga sedih. Dia menceletuk, "Apa yang dia lakukan?"Manajer membujuk, "Mungkin Pak Caden sedang sibuk. Dia nggak sempat bertemu denganmu. Kalau nggak, kamu langsung beri tahu dia di telepon.""Masalah ini begitu penting, kurang jelas kalau dibicarakan di telepon," timpal Jessica.Manajer menanggapi, "Jessica, apa kamu yakin? Kalau nggak, jangan buru-buru beri tahu Pak Caden. Aku takut kamu
Steven meneruskan, "Oh, iya. Ada satu kejadian aneh. Anak Bu Naomi bilang Bu Jessica hamil di depan umum. Entah ucapannya benar atau nggak, tapi kabar ini sangat heboh di internet."Steven menambahkan, "Aku curiga tadi Bu Naomi meneleponmu karena ingin pergi ke TK untuk mengurus masalah ini."Caden membaca berita di internet. Ternyata beberapa berita terpopuler memang berkaitan dengan masalah ini. Tidak ada yang mengungkit tentang anak Naomi dan tidak ada foto mereka. Hanya ada berita tentang kehamilan Jessica.Selain itu, ada yang mengekspos bukti Jessica memesan kamar hotel selama 1 bulan terakhir serta foto dan video yang tidak terlalu jelas.Sebenarnya wajah wanita dalam foto dan video tidak jelas. Hanya saja, postur tubuhnya mirip dengan Jessica.Namun, kebenaran tidak penting bagi media. Yang terpenting adalah banyak yang membaca berita dan mereka bisa menghasilkan uang dari kehebohan berita ini. Kalau tidak, ucapan seorang anak kecil tidak mungkin bisa membuat masalahnya menjadi
Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan gerbang kompleks. Caden tidak naik ke lantai atas. Dia menelepon Naomi untuk menyuruhnya membawa Rayden turun.Naomi langsung panik begitu mendengar Caden tetap bersikeras pergi ke TK. Dia bertanya, "Untuk apa kamu pergi?""Turun!" perintah Caden. Dia langsung mengakhiri panggilan telepon. Nada bicaranya sangat tegas sehingga Naomi tidak berani menolaknya.Naomi merasa sangat gugup. Bagaimana kalau Caden melihat Braden dan Hayden setelah pergi ke TK? Namun, Naomi juga tidak bisa menghentikan Caden.Setelah berpikir sejenak, Naomi segera menelepon Tiara. Naomi baru merasa tenang sesudah mereka mendiskusikan jalan keluarnya.Rayden sudah tahu kejadian di TK. Dia juga tahu kenapa Naomi hendak pergi ke TK. Namun, Rayden tidak memberi tahu masalah Jessica kepada Naomi.Bagaimanapun, dulu Jessica yang menemukan Rayden. Jessica berkaitan dengan masalah waktu itu. Rayden takut Braden merencanakan sesuatu. Jadi, dia harus mencari Braden terlebih d
Manajer berusaha membujuk, "Jessica, aku bicara seperti ini demi kamu. Dengarkan nasihatku, kamu sampingkan dulu masalah Naomi. Kita bereskan rumor di internet, sekarang rumornya makin heboh. Cepat hubungi Pak Caden supaya dia bisa bantu kamu bereskan masalah ini."Jessica mengabaikan perkataan manajer. Dia memarahi, "Diam kamu! Jangan bicara lagi!"Wajah manajer terasa sakit. Namun, kepalanya lebih sakit.Manajer menimpali, "Oke, aku turuti kemauanmu. Hari ini kita habisi Naomi, tapi masa kita langsung culik anaknya? Ini melanggar hukum, kita bisa ....""Hentikan mobilnya!" perintah Jessica. Sopir yang diperintah segera menghentikan mobil di tepi jalan.Jessica mengusir manajer turun dari mobil. Sebelum menutup pintu mobil, Jessica sudah menelepon, "Tangkap Braden, Hayden, dan Jayden dari kelas 3 di TK Brighton."Manajer yang berdiri di jalan memandang mobil mewah yang menjauh. Dia segera menelepon Clara, "Bu Clara, cepat hentikan Bu Jessica! Dia mau membuat masalah besar!"Beberapa k
Ketika mendengar kata “memancing”, akhirnya Hayden mengerti. Kedua matanya seketika berkilauan. Dia menatap Braden dengan penuh harapan. “Hari ini?”“Iya.”“Apa bisa terpancing?”Braden berkata, “Seharusnya bisa!”Hayden semakin girang lagi. Sama seperti Braden, dia juga penasaran dengan tokoh misterius itu. Dia ingin sekali mencari tahu siapa monster itu!Jayden juga sudah memahaminya. Dia memang merasa gugup, tapi dia tidak setakut tadi lagi dan tidak menangis lagi.Ketiga bocah cilik duduk di baris belakang dengan tenang. Dia mengikuti pengawal melaju ke Hotel Wanara. Hotel Wanara adalah bisnis dari Keluarga Senjaya. Jessica pun sudah tiba duluan. Begitu dia tiba, dia langsung menyuruh pihak hotel untuk menutup CCTV hotel.Begitu sistem CCTV ditutup, Jessica pun bisa bersikap semena-mena! Dia berencana untuk menggebuki ketiga bocah cilik itu untuk melampiaskan emosinya. Dia sungguh merasa kesal akibat ulah ketiga bocah itu!Setelah selesai melampiaskan amarahnya, Jessica baru akan k
Menggantikan posisi Rayden?Braden menyipitkan matanya lagi. Terlintas senyuman sinis di wajahnya. “Aku sungguh salut dengan IQ-mu.”Jessica berkata, “Tanpa diberi tahu kamu, aku juga tahu. Hari ini tamatlah riwayat kalian semua!”Braden tidak membantah omongannya, lalu bertanya, “Kapan Mama akan sampai?”“Tentu saja aku nggak akan suruh mereka datang sekarang. Mereka masih belum tahu posisi kalian. Sebelum aku membongkar rahasia kalian, aku ingin perhitungan dulu sama kalian!”Braden terdiam. Masih belum mengetahui posisi mereka? Mereka belum datang sekarang? Bagus! Bagus sekali! Ternyata Jessica tidak mengecewakannya! Diam-diam, Braden sungguh menyukai IQ wanita ini.Jessica masih belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia pun mengarahkan konflik ke diri Hayden. “Terutama kamu! Malam itu, kamu sudah patahkan tanganku! Selain itu, sewaktu di stasiun kereta api, kamu juga memarahiku tua dan juga jelek.”Hayden menjawab dengan terus terang, “Iya, aku orangnya! Apa yang ingin kam
Keluarga Cempaka menyerahkan Maria pada Joseph. Namun, Joseph malah tidak menjaga Maria dengan baik. Joseph memang bersalah.Joseph menyahut, "Maria ada di lantai atas. Sekarang dia lagi tidur. Naomi dan anak-anaknya bantu aku jaga dia. Aku ... bersalah pada Maria dan Keluarga Cempaka ...."Ravindra menyela, "Nanti kita baru bicarakan masalah keluarga kita."Kemudian, ketiga kakak Maria melihat anggota Keluarga Khoman. Tatapan mereka sangat dingin.Naomi dan ketiga anaknya sangat antusias. Hayden berseru sambil mengepalkan tangannya, "Mereka memang kakaknya Nenek Maria!"Jayden melompat dan menimpali, "Mereka hebat sekali! Mereka mau membantu Nenek Maria balas dendam!"Mata Braden berbinar-binar. Akhirnya, anggota Keluarga Cempaka datang. Mata Naomi memerah. Ketiga pria ini adalah pamannya!Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Khoman menjadi muram begitu melihat Keluarga Cempaka. Ketiga pria ini adalah saudara kembar. Nama mereka Ravindra, Danendra, dan Surendra.Kemudian, ibu mere
Yugo yang teringat sesuatu terbelalak dan berujar, "Aduh! Joseph, kamu bahkan melindungi Naomi dan anak-anaknya. Apa kamu menganggap Naomi putrimu karena dia mirip dengan Celine?"Yugo tertawa, lalu melanjutkan, "Kamu nggak usah berharap lagi. Kalau Naomi itu putrimu, aku akan jadi pembantumu dan ikut margamu!"Joseph membalas dengan geram, "Keluarga Howie nggak terima orang sepertimu!"Yugo menimpali, "Putrimu sudah mati. Dia nggak akan kembali lagi. Kamu nggak usah berkhayal!""Kamu nggak berhak mengomentari putriku!" tegur Joseph. Dia tidak ingin membicarakan masalah putrinya lagi. Joseph menyindir, "Pria seperti Keenan memang susah dicari. Jadi, sebaiknya kamu segera umumkan Keenan itu menantumu supaya nggak direbut orang lain."Yugo menegaskan, "Aku akan umumkan hari ini agar semua orang tahu anak yang kamu besarkan panggil aku 'ayah'."Abian mengetuk tongkatnya dan membentak, "Diam kamu!"Selama ini, Abian tidak menyukai Keenan. Dia memang tampan, berpendidikan tinggi, dan cukup
Jangankan orang lain, bahkan Abian juga memandang rendah putranya! Yugo tidak pernah serius bekerja dan hanya tahu bersenang-senang setiap hari.Yugo seumuran dengan Joseph, tetapi dia sama sekali tidak bisa menandingi Joseph. Yugo benar-benar anak yang tidak berguna! Bahkan Lisa lebih pintar dari Yugo. Jika Yugo bukan anak sulung, Abian pasti langsung mendepaknya!Saat Abian hendak bicara, Yugo tiba-tiba berlutut di depan Joseph. Abian dan Joseph terkejut. Abian yang merasa malu memukul Yugo dengan tongkat dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yugo yang bingung segera berdiri. Alhasil, dia malah berlutut lagi. Bahkan, kali ini dia bersujud kepada Joseph.Ekspresi Joseph sangat muram. Dia mengamati Yugo dengan ekspresi curiga. Joseph tidak tahu apa yang dilakukan Yugo.Abian yang marah langsung memukul Yugo dengan tongkat seraya menegur, "Seharusnya kamu berlutut kepada orang tuamu, kenapa kamu berlutut pada Joseph? Memalukan sekali! Cepat berdiri!"Yugo menanggapi, "Bukan, Ayah. Aku
Melihat kondisi Joseph yang menyedihkan, Abian berbicara dengan ekspresi sinis, "Reputasi Keluarga Khoman rusak dan kami mengalami kerugian secara finansial. Semuanya karena anak liar bernama Hayden itu. Bukannya mereka harus memberi penjelasan kepada Keluarga Khoman?"Joseph menatap Abian seraya membalas, "Lisa membayar pembunuh untuk menghabisi Hayden dengan sadis dan mengambinghitamkan Maria. Bukannya Keluarga Khoman juga harus memberi keluarga Naomi dan Keluarga Howie penjelasan?"Abian mencibir dan menimpali, "Itu perbuatan pelayan Lisa. Apa hubungannya dengan Keluarga Khoman? Jangan asal tuduh kami!"Abian berdiri, lalu melanjutkan, "Berhubung kamu sudah pulang, aku langsung jelaskan saja. Hari ini, aku datang untuk membawa Keenan, Hayden, dan Naomi. Aku langsung pergi setelah kamu serahkan ketiga orang ini. Kalau nggak ...."Joseph mengernyit. Abian mengancam, "Joseph, kamu itu juniorku. Aku melihatmu tumbuh besar. Jadi, aku sarankan sebaiknya kamu tahu diri.""Kamu juga tahu ko
Kalau Joseph tidak menghadapi krisis, status Keluarga Khoman tidak bisa dibandingkan dengan Joseph. Namun, sekarang pengaruh ayah Lisa di Kota Haidi jauh lebih besar daripada Joseph.Jadi, asalkan Keluarga Khoman turun tangan, Joseph juga tidak bisa berbuat apa-apa biarpun tahu Keenan dan lainnya menyiksa Maria. Keenan yakin Keluarga Khoman pasti datang karena dia tahu rahasia mereka.Tak lama kemudian, anggota Keluarga Khoman datang membawa bawahan. Penjaga pintu kediaman Keluarga Howie adalah kaki tangan Lisa. Begitu melihat ayahnya Lisa, penjaga pintu langsung menyambutnya dengan ramah dan membiarkannya masuk.Anggota Keluarga Khoman pergi ke gedung utama. Saat hendak masuk, mereka dicegat pengawal yang berjaga di depan pintu. Pengawal Joseph berkata, "Maaf, Pak Abian. Bosku memerintahkan siapa pun nggak boleh masuk gedung utama tanpa persetujuannya."Setelah kejadian tadi, Joseph segera menghubungi pengawal kepercayaannya. Dia menyuruh mereka melindungi Naomi, anak-anak, dan Maria.
Pengawal menahan Keenan. Sementara itu, Keenan berteriak, "Lepaskan aku! Kenapa kalian tangkap aku? Tangkap wanita sialan itu! Aku ini anggota Bu Lisa, Naomi itu musuh!"Keenan mengira mereka adalah pengawal Keluarga Howie. Dia menganggap mereka adalah kaki tangannya.Namun, semua pengawal ini diutus Caden untuk melindungi Naomi. Tentu saja, mereka tidak mendengar perintah Keenan. Melihat Keenan memberontak, pengawal langsung mematahkan tangannya.Keenan berteriak kesakitan, lalu membentak, "Apa kalian berniat mengkhianati Bu Lisa demi wanita biasa yang datang dari luar kota? Benar-benar bodoh! Kalian ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Keenan ditinju sampai babak belur. Kacamata Keenan hancur dan dia tergeletak di tanah. Kondisinya sangat menyedihkan.Naomi berujar sembari memelototi Keenan, "Cepat atau lambat, orang yang berbuat jahat pasti akan kena karma!"Keenan membalas dengan geram, "Kamu ... pasti akan menyesal! Kamu pasti mati!"Hayden menendang Keenan, lalu menimpali, "Kam
Keenan melanjutkan, "Joseph membantuku hanya untuk membangun citranya sebagai filantropis. Aku ini cuma pion dalam organisasi amalnya. Lebih tepatnya, aku cuma anjing liar yang dipeliharanya!"Naomi kaget setelah mendengar ucapan Keenan. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan orang berengsek yang mempunyai pemikiran abnormal seperti ini.Keenan menganggap Joseph tidak menyayanginya hanya karena dia sibuk mencari putri kandungnya? Dia juga menganggap Joseph mencelakainya karena menyuruhnya menjaga Maria dan menghalanginya pacaran dengan wanita jahat?Justru Joseph sangat menghargai Keenan karena memercayakan istrinya kepada Keenan. Dia juga tidak ingin Keenan berhubungan dengan wanita jahat. Logika Keenan benar-benar aneh!Sebelum datang, Naomi berencana untuk meminta penjelasan pada Keenan. Namun, sekarang Naomi merasa tidak perlu lagi. Orang berengsek seperti ini tidak akan menyadari kesalahan sendiri.Naomi bertanya, "Bagaimana dengan Dokter Umran? Dia sudah kenal Pak Joseph b
Setelah menenangkan dirinya, Joseph kembali ke ruangan kantor wakil presdir lagi. Kali ini, sebelum Joseph bicara, wakil presdir berujar, "Aku tahu. Berdasarkan sifatmu, kamu pasti berniat lapor polisi biarpun aku nggak memerintahkan kapal untuk kembali."Wakil presdir menambahkan, "Tapi, kalau kami berani berbuat seperti itu, berarti kami nggak takut kamu lapor polisi. Coba kamu tebak apa alasannya."Joseph menatap wakil presdir sembari bertanya, "Apa?""Karena kami punya informasi yang ingin kamu ketahui," sahut wakil presdir.Joseph terdiam sejenak, lalu berucap seraya mengernyit, "Celine!"Wakil presdir berkata, "Iya. Bos dari barang-barang terlarang itu tahu keberadaan Celine."Joseph bertanya sambil memelotot, "Celine ada di mana?"Wakil presdir menjelaskan, "Aku juga nggak tahu. Dia cuma suruh aku sampaikan padamu, jangan halangi dia. Setelah dia berhasil mendapatkan barangnya, dia akan memberitahumu keberadaan putrimu. Kalau kamu nggak patuh, jangan harap kamu bisa tahu informa
Alhasil, tidak ada yang menghiraukan perintah Joseph. Semua kapal tetap berlayar. Mereka adalah bawahan wakil presdir. Sekarang mereka sama sekali tidak menghormati Joseph lagi.Joseph yang marah bergegas masuk ke ruangan kantor wakil presdir. Dia langsung meninju wakil presdir.Wakil presdir menyeka darah di hidungnya, tetapi dia tidak melawan Joseph. Dia berucap dengan ekspresi muram, "Aku anggap tinju ini untuk membayar budimu yang sudah membimbingku selama bertahun-tahun."Joseph masih ingin memukul wakil presdir, tetapi asisten menghentikannya, "Pak, tenangkan dirimu."Joseph marah-marah, "Dasar berengsek! Aku memercayaimu makanya aku memberimu kuasa yang besar. Tapi, kamu malah mengkhianatiku! Beraninya kamu membuat aturan tanpa persetujuanku dan mengirim barang-barang terlarang!"Wakil presdir ini diangkat oleh Joseph. Dia mempunyai kuasa untuk mewakili Joseph mengurus perusahaan. Jadi, barang-barang terlarang ini baru bisa dikirim tanpa sepengetahuan Joseph.Wakil presdir beruj