Share

Bab 367

Author: Erlina
Caden sedang dalam perjalanan pulang. Dia merasa gusar saat melihat Jessica meneleponnya. Namun, Caden tetap menjawab panggilan telepon Jessica.

Jessica langsung berujar, "Caden, kamu di mana? Aku mau bertemu kamu untuk memberitahumu masalah penting!"

Caden berucap dengan dingin, "Bilang saja sekarang."

Sudah jelas Caden tidak ingin bertemu Jessica, tetapi Jessica tidak paham. Dia berseru, "Masalah ini sangat penting bagimu, aku harus memberitahumu secara langsung! Cepat kirimkan lokasimu kepadaku, aku cari kamu sekarang! Aku ...."

Caden langsung mengakhiri panggilan telepon. Jessica merasa marah dan juga sedih. Dia menceletuk, "Apa yang dia lakukan?"

Manajer membujuk, "Mungkin Pak Caden sedang sibuk. Dia nggak sempat bertemu denganmu. Kalau nggak, kamu langsung beri tahu dia di telepon."

"Masalah ini begitu penting, kurang jelas kalau dibicarakan di telepon," timpal Jessica.

Manajer menanggapi, "Jessica, apa kamu yakin? Kalau nggak, jangan buru-buru beri tahu Pak Caden. Aku takut kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
makin panjang alur ceritanya...muter² Mulu...bikin bosen...padahal klu langsung terbongkar...tinggal bagaimana usaha caden mendapatkan hati Naomi...agar bisa hidup bahagia bersama anak²nya...
goodnovel comment avatar
Anita Sahara
ayooo dooooook
goodnovel comment avatar
Sarifudin Sarifudin
panaskan min
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 368

    Steven meneruskan, "Oh, iya. Ada satu kejadian aneh. Anak Bu Naomi bilang Bu Jessica hamil di depan umum. Entah ucapannya benar atau nggak, tapi kabar ini sangat heboh di internet."Steven menambahkan, "Aku curiga tadi Bu Naomi meneleponmu karena ingin pergi ke TK untuk mengurus masalah ini."Caden membaca berita di internet. Ternyata beberapa berita terpopuler memang berkaitan dengan masalah ini. Tidak ada yang mengungkit tentang anak Naomi dan tidak ada foto mereka. Hanya ada berita tentang kehamilan Jessica.Selain itu, ada yang mengekspos bukti Jessica memesan kamar hotel selama 1 bulan terakhir serta foto dan video yang tidak terlalu jelas.Sebenarnya wajah wanita dalam foto dan video tidak jelas. Hanya saja, postur tubuhnya mirip dengan Jessica.Namun, kebenaran tidak penting bagi media. Yang terpenting adalah banyak yang membaca berita dan mereka bisa menghasilkan uang dari kehebohan berita ini. Kalau tidak, ucapan seorang anak kecil tidak mungkin bisa membuat masalahnya menjadi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 369

    Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan gerbang kompleks. Caden tidak naik ke lantai atas. Dia menelepon Naomi untuk menyuruhnya membawa Rayden turun.Naomi langsung panik begitu mendengar Caden tetap bersikeras pergi ke TK. Dia bertanya, "Untuk apa kamu pergi?""Turun!" perintah Caden. Dia langsung mengakhiri panggilan telepon. Nada bicaranya sangat tegas sehingga Naomi tidak berani menolaknya.Naomi merasa sangat gugup. Bagaimana kalau Caden melihat Braden dan Hayden setelah pergi ke TK? Namun, Naomi juga tidak bisa menghentikan Caden.Setelah berpikir sejenak, Naomi segera menelepon Tiara. Naomi baru merasa tenang sesudah mereka mendiskusikan jalan keluarnya.Rayden sudah tahu kejadian di TK. Dia juga tahu kenapa Naomi hendak pergi ke TK. Namun, Rayden tidak memberi tahu masalah Jessica kepada Naomi.Bagaimanapun, dulu Jessica yang menemukan Rayden. Jessica berkaitan dengan masalah waktu itu. Rayden takut Braden merencanakan sesuatu. Jadi, dia harus mencari Braden terlebih d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 370

    Manajer berusaha membujuk, "Jessica, aku bicara seperti ini demi kamu. Dengarkan nasihatku, kamu sampingkan dulu masalah Naomi. Kita bereskan rumor di internet, sekarang rumornya makin heboh. Cepat hubungi Pak Caden supaya dia bisa bantu kamu bereskan masalah ini."Jessica mengabaikan perkataan manajer. Dia memarahi, "Diam kamu! Jangan bicara lagi!"Wajah manajer terasa sakit. Namun, kepalanya lebih sakit.Manajer menimpali, "Oke, aku turuti kemauanmu. Hari ini kita habisi Naomi, tapi masa kita langsung culik anaknya? Ini melanggar hukum, kita bisa ....""Hentikan mobilnya!" perintah Jessica. Sopir yang diperintah segera menghentikan mobil di tepi jalan.Jessica mengusir manajer turun dari mobil. Sebelum menutup pintu mobil, Jessica sudah menelepon, "Tangkap Braden, Hayden, dan Jayden dari kelas 3 di TK Brighton."Manajer yang berdiri di jalan memandang mobil mewah yang menjauh. Dia segera menelepon Clara, "Bu Clara, cepat hentikan Bu Jessica! Dia mau membuat masalah besar!"Beberapa k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 371

    Ketika mendengar kata “memancing”, akhirnya Hayden mengerti. Kedua matanya seketika berkilauan. Dia menatap Braden dengan penuh harapan. “Hari ini?”“Iya.”“Apa bisa terpancing?”Braden berkata, “Seharusnya bisa!”Hayden semakin girang lagi. Sama seperti Braden, dia juga penasaran dengan tokoh misterius itu. Dia ingin sekali mencari tahu siapa monster itu!Jayden juga sudah memahaminya. Dia memang merasa gugup, tapi dia tidak setakut tadi lagi dan tidak menangis lagi.Ketiga bocah cilik duduk di baris belakang dengan tenang. Dia mengikuti pengawal melaju ke Hotel Wanara. Hotel Wanara adalah bisnis dari Keluarga Senjaya. Jessica pun sudah tiba duluan. Begitu dia tiba, dia langsung menyuruh pihak hotel untuk menutup CCTV hotel.Begitu sistem CCTV ditutup, Jessica pun bisa bersikap semena-mena! Dia berencana untuk menggebuki ketiga bocah cilik itu untuk melampiaskan emosinya. Dia sungguh merasa kesal akibat ulah ketiga bocah itu!Setelah selesai melampiaskan amarahnya, Jessica baru akan k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 372

    Menggantikan posisi Rayden?Braden menyipitkan matanya lagi. Terlintas senyuman sinis di wajahnya. “Aku sungguh salut dengan IQ-mu.”Jessica berkata, “Tanpa diberi tahu kamu, aku juga tahu. Hari ini tamatlah riwayat kalian semua!”Braden tidak membantah omongannya, lalu bertanya, “Kapan Mama akan sampai?”“Tentu saja aku nggak akan suruh mereka datang sekarang. Mereka masih belum tahu posisi kalian. Sebelum aku membongkar rahasia kalian, aku ingin perhitungan dulu sama kalian!”Braden terdiam. Masih belum mengetahui posisi mereka? Mereka belum datang sekarang? Bagus! Bagus sekali! Ternyata Jessica tidak mengecewakannya! Diam-diam, Braden sungguh menyukai IQ wanita ini.Jessica masih belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia pun mengarahkan konflik ke diri Hayden. “Terutama kamu! Malam itu, kamu sudah patahkan tanganku! Selain itu, sewaktu di stasiun kereta api, kamu juga memarahiku tua dan juga jelek.”Hayden menjawab dengan terus terang, “Iya, aku orangnya! Apa yang ingin kam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 373

    Saat perjalanan pulang, Braden mengirim pesan kepada Rayden.[ Aku, Hayden, dan Jayden lagi perjalanan membawa Mama Tiara pulang. Kami akan sampai sekitar setengah jam. Kamu usahakan untuk ulur waktu. Biarkan Mama sampainya lebih lambat daripada kami. Nanti kita bicarakan lagi saat bertemu. ]Rayden masih berada di dalam mobil. Setelah mendapat perintah dari Braden, dia memutar bola matanya, lalu berkata, “Aku ingin pergi ke toilet.”Saat Rayden pergi ke toilet, Naomi pun menuruni mobil untuk menghubungi Tiara.Namun, panggilan malah diangkat oleh Braden. “Mama.”Naomi merasa sangat syok. “Braden, kenapa kamu yang angkat telepon? Di mana Mama Tiara?”Braden membalas dengan santai, “Mama Tiara lagi tidur.”Naomi semakin syok lagi. “Bukannya Tiara antar kalian pulang? Kenapa malah tidur?”“Belakangan ini Mama Tiara lagi flu. Dia lagi minum obat flu. Mungkin dia ngantuk gara-gara makan obat.”Naomi mengetahui kabar sakitnya Tiara. Dia juga telah mengambil izin sakit hari ini. Hanya karena

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 374

    Pada saat yang sama, akhirnya Rayden mengerti kenapa Braden bisa mengirim pesan untuk mengulur waktu. Ternyata demi memberi mereka waktu untuk menyamar!Rayden mengangguk, lalu berkata pada Caden, “Papa, kamu pulang dulu sana. Nanti aku akan pulang bareng Mama.”“Aku akan antar Rayden pulang dengan selamat. Kamu pulang saja.”Usai berbicara, Naomi membawa keempat anak-anak pulang ke rumah.Caden menatap bayangan punggung mereka. Keningnya spontan berkerut.Steven berbisik, “Bukannya ketiga anak Bu Naomi kelihatan normal? Kenapa Bu Jessica ingin kamu menemui anak-anaknya? Tapi, apa juga yang lagi ditakutkan Bu Naomi? Kenapa dia takut kamu ke atas?”Entah apa yang sedang dipikirkan Caden. Tiba-tiba keningnya semakin berkerut lagi ….Di lantai atas.Begitu Naomi tiba di rumah, dia langsung mengunci pintu rapat-rapat. Dia sungguh takut Caden akan menerobos ke dalam rumah dengan tiba-tiba.Braden menghiburnya. “Mama nggak usah khawatir. Kalau Mama nggak ingin dia melihat kami, kami pasti ng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 375

    Braden menceritakan ulang informasi yang dia ketahui, lalu berkata, “Meskipun sekarang aku masih nggak 100% yakin Jessica memiliki hubungan dengan orang misterius itu, kita tetap mesti turun tangan malam ini.”“Kalau mereka benar-benar memiliki hubungan, malam ini kita mesti pancing orang itu keluar. Kalau mereka berdua nggak ada hubungan apa-apa, kita terpaksa pikirkan cara lain lagi.”Sebenarnya selalu ada caranya. Beberapa hari lalu, Braden juga kepikiran bisa memanfaatkan Naomi untuk memancing orang misterius!Hanya saja, Braden tidak ingin berbuat seperti itu. Bagaimanapun, orang misterius itu memiliki motif terpendam. Dia tidak ingin melibatkan ibu kesayangannya ke dalam masalah ini.Kemunculan Jessica hari ini telah mendatangkan ilham untuk Braden.Braden berkata, “Hari ini kita beraksi secara pencar. Aku dan Hayden pergi ke Hotel Wanara. Jayden bertugas untuk jaga Mama Tiara di rumah, sekalian bantu kita untuk bohongi Mama Tiara. Kemudian, Rayden bertugas untuk menenangkan Mama

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1559

    Caden mengangkat bahunya dengan tidak berdaya. “Aku juga nggak tahu jelas. Dia bilang nggak. Oh iya, hari ini, Braden menelepon.”Naomi langsung bertanya dengan buru-buru, “Apa katanya? Semuanya baik-baik saja?”Caden tidak mengungkit masalah Kakek Kedua. Dia hanya menjawab, “Dua hari lalu, Hayden demam.”Ekspresi Naomi langsung berubah. “Demam?”“Emm. Tapi, Braden suruh kita nggak usah khawatir. Itu cuma demam biasa. Kalau sudah benar-benar sembuh, mereka akan pulang. Nanti, kamu minta izin beberapa hari lagi saja untuk mereka.”Naomi merasa cemas. “Kenapa bisa demam?”“Katanya, di sana hujan beberapa hari yang lalu. Hayden kehujanan.”“Demamnya tinggi?”“Nggak.”Naomi berkata dengan sedih, “Pantas saja aku nggak berhenti mimpi buruk akhir-akhir ini. Sudah kubilang, selain Camila, pasti masih ada hal buruk lain yang terjadi. Ternyata Hayden sakit! Jangan lihat Hayden biasanya nakal dan suka berkelahi. Dia sebenarnya paling takut disuntik sama minum obat. Dulu, setiap sakit, aku harus

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1558

    Naomi bertanya, “Setiap … kalinya kamu tambah makan sebanyak ini?”“Emm!”“Tapi, kulihat-lihat sepertinya kamu nggak gendutan?”Camila tersenyum bangga. “Ajaib, ‘kan? Tuhan sayang sama aku! Meski aku makan banyak, aku nggak gemuk-gemuk! Orang-orang di perusahaan kami juga iri banget sama aku!”Naomi bertanya, “Apa ada perubahan dalam tubuhmu? Kamu makan sebanyak ini, apa lambungmu sanggup?”Camila makan sembari menjawab, “Sanggup, kok. Aku nggak merasakan ada yang nggak nyaman. Lagi pula, aku merasa sekarang aku pasti lebih sehat daripada sebelumnya. Dulu hidupku nggak sehat banget, tidurku nggak nyenyak, selera makan biasa-biasa saja, juga banyak pikiran.”“Sekarang aku punya nafsu makan. Selain itu, aku bisa langsung tidur setelah berbaring setengah jam. Keesokan paginya aku juga sangat energik. Aku merasa aku sudah kembali ke umur 18 tahun saja!”Usai berbicara, Camila menyantap mienya. “Mie kuah pedas kedai ini enak sekali, apalagi mie mereka buatan tangan. Kalau kamu dan Tiara ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1557

    Gisela segera mengangguk dan melanjutkan, “Aku tahu masalah itu! Dengar-dengar gara-gara masalah ini, Bu Joana pernah beberapa kali coba untuk bunuh diri!”“Haih, pemikiran anak zaman sekarang sangat terbuka. Mereka semua nggak bersedia punya anak. Ada banyak yang keguguran tanpa sengaja atau dengan sengaja!”“Jadi, hamil itu nggak tergolong kabar bahagia. Bisa melahirkan baru dinamakan kabar gembira. Jangan gembira terlalu cepat!”Begitu Lyana mendengar, dia semakin kesal lagi. Bukannya mereka sedang mengutuk Keluarga Hermanto?Ekspresi Lyana langsung berubah. Dia langsung menyindir, “Kenapa mengandung bukan kabar gembira? Keluarga mana yang nggak senang kalau ada yang hamil? Nggak semua keluarga berkesempatan untuk menggendong cucu!”“Lebih baik kalian berdua gunakan waktu kalian menyindirku untuk berbincang dengan putra kalian. Suruh mereka cepat punya anak!”“Oh, ya, sebelum kalian ngobrol sama anak kalian, kalian mesti ngobrol sama suami kalian dulu. Jangan sampai duluan ada anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1556

    Ketika melihat mereka berdua berbicara dengan semakin gembira, hati Dylan pun terasa penat. Dia memang tidak ingin melukai mereka, tetapi tidak mungkin masalah dibiarkan seperti ini!Konon katanya, semakin besar harapan, semakin besar rasa kecewanya!Kalau tidak kepikiran ide bagus, lebih baik beri tahu kenyataan kepada mereka.Dylan berpikir sejenak, lalu menyantap sesuap buah kiwi. Dia mengangkat kepalanya menatap Lyana dan Kevin, kemudian langsung berterus terang. “Papa, Mama, kalian berdua berhenti dulu. Dengar apa kataku ….”Belum selesai Dylan berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketuk pintu. Pintu kamar pun dibuka.Ada dua ibu-ibu kaya berdiri di depan pintu. Mereka sedang mengintip ke dalam kamar. Saat melihat mereka berdua, Lyana langsung merasa tidak gembira. Orang yang berdiri di depan pintu adalah Brenda dan Gisela. Mereka adalah teman satu lingkaran yang sering bertemu di acara kumpul bersama. Hanya saja, Lyana sangat tidak menyukai mereka!Sebab, mereka selalu suka bergo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status