Share

Bab 375

Author: Erlina
Braden menceritakan ulang informasi yang dia ketahui, lalu berkata, “Meskipun sekarang aku masih nggak 100% yakin Jessica memiliki hubungan dengan orang misterius itu, kita tetap mesti turun tangan malam ini.”

“Kalau mereka benar-benar memiliki hubungan, malam ini kita mesti pancing orang itu keluar. Kalau mereka berdua nggak ada hubungan apa-apa, kita terpaksa pikirkan cara lain lagi.”

Sebenarnya selalu ada caranya. Beberapa hari lalu, Braden juga kepikiran bisa memanfaatkan Naomi untuk memancing orang misterius!

Hanya saja, Braden tidak ingin berbuat seperti itu. Bagaimanapun, orang misterius itu memiliki motif terpendam. Dia tidak ingin melibatkan ibu kesayangannya ke dalam masalah ini.

Kemunculan Jessica hari ini telah mendatangkan ilham untuk Braden.

Braden berkata, “Hari ini kita beraksi secara pencar. Aku dan Hayden pergi ke Hotel Wanara. Jayden bertugas untuk jaga Mama Tiara di rumah, sekalian bantu kita untuk bohongi Mama Tiara. Kemudian, Rayden bertugas untuk menenangkan Mama
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
semoga caden memang mengetahui sesuatu...semoga apa yang braden pikirkan benar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 376

    Rayden bertanya, “Apa kamu curiga Papa mengenali kalian? Harusnya nggak mungkin. Kalau Papa benar-benar mengenali kalian, dia pasti akan membawa kalian ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. Dia nggak mungkin hanya melihat kalian dengan tatapan aneh saja.”Hayden juga menimpali, “Dia pasti nggak mengenali kita. Teknik merias Jayden sangat bagus! Lagi pula, dia juga nggak punya mata elang!”Braden terdiam beberapa detik, lalu bertanya pada Rayden, “Apa dia mengungkit masalah tes DNA lagi?”“Nggak ada, setelah dia tanya di pagi hari tadi, dia nggak pernah mengungkitnya lagi. Tapi dia memang agak aneh. Mama nggak ingin dia ke taman kanak-kanak, tapi dia malah bersikeras ingin ke sana.”Braden berkata, “Dia ke taman kanak-kanak juga karena Jessica. Setelah Jessica melihat wajah kita, dia curiga kami sengaja melakukan operasi plastik demi menggantikan posisi Rayden. Itulah sebabnya Jessica langsung menghubunginya, suruh dia segera mencari kami di taman kanak-kanak.” “Tapi … tatapannya ket

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 377

    Beberapa saat kemudian, Naomi dan Rayden menuruni tangga.Ketika melihat Steven, dia merasa sangat kaget. “Kenapa kalian di sini? Sejak kapan kalian datangnya?”Steven membalas, “Kami datang bersama kalian tadi.”Naomi semakin kaget lagi. “Kalian masih belum pulang?”“Emm.” “Kenapa kalian nggak pulang? Bukannya tadi aku sudah kasih tahu kalian untuk pergi duluan?”Steven juga tidak tahu alasannya. Dia pun tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum saja. Dia membukakan pintu untuk mereka, mempersilakan mereka untuk memasuki mobil.Seperti biasanya Rayden duluan memasuki mobil, diikuti oleh Naomi. Naomi pun bertanya pada Caden, “Kenapa kamu masih belum pulang?”Caden tidak meladeninya. Rayden merasa kesal langsung menyenggolnya.Caden menggigit bibir bawahnya. “Ada sedikit urusan pekerjaan yang aku selesaikan di mobil. Aku juga nggak sadar sudah jam segini.”“Oh … emm? Di mana ponselku? Astaga, ketinggalan di atas. Rayden, kamu tunggu sebentar. Aku ambil di atas.”Naomi kembali menuruni

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 378

    Naomi membalas dengan penuh waspada.[ Apa yang ingin kamu tanyakan? ]Caden mengetik dengan cepat.[ Kalau kamu nggak ke sini, aku akan ke kamarmu sekarang. ]Naomi segera mengetik.[ Sebentar! Aku cari kamu saja! ]Berbicara di ruang baca akan lebih leluasa daripada di dalam ruang kamar.Naomi berdiri pergi ke ruang baca, lalu menatap Caden dengan penuh waspada. “Untuk apa kamu mencariku?”Caden langsung berterus terang. “Apa putramu kenal sama Jessica?”“Nggak kenal.”“Jadi, kenapa dia menciptakan gosip kehamilan Jessica?”Tentu saja Naomi tidak mungkin menjawab Braden sengaja melakukannya. Dia pun berbohong, “Putraku nggak lagi menyebar gosip. Dia hanya melihat perutnya agak membuncit. Jadi, dia kira Jessica lagi hamil. Dia juga nggak menyangka media akan salah paham.”Caden menatap Naomi sekilas, lalu bertanya lagi, “Apa keunggulan dari putramu?”“Apa maksudmu?”“Kalau dibandingkan dengan anak lain, apa ada yang berbeda dengannya?”Naomi membalas dengan sangat yakin, “Nggak ada! A

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 379

    Saat mereka tiba, Steven pun sudah menunggu.Baru saja mobil berhenti, Steven membuka mobil bangku samping pengemudi, lalu memasuki mobil. Dia kelihatan sangat penasaran.“Kak Caden, buat apa kita awasi putranya Bu Naomi?”Caden bertanya kembali, “Apa mereka masih di rumah?”“Masih. Sudah jam berapa sekarang, mereka bisa ke mana juga?”Caden duduk bersandar sembari menyalakan rokok. Tatapannya tertuju ke arah rumahnya Tiara ….Ketika melihat Caden tidak berencana untuk bersuara, Andrew pun menuruni mobil.Steven juga ikut menuruni mobil. Lantaran tidak mendapatkan informasi dari Caden, dia pun bertanya pada Andrew, “Sebenarnya apa yang ingin dilakukan Kak Caden?”“Nggak tahu.”“Kenapa dia malah mengawasi anak kecil?”“Nggak tahu.”Steven menggaruk kepalanya. “Apa kamu menyadari ada yang aneh dengan Kak Caden hari ini?”“Emm.”“Apa kamu tahu alasannya?”“Nggak tahu.”Andrew yang ditanya pun selalu menjawab tidak tahu apa-apa. Steven pun merasa kesal. “Kamu nggak tahu apa-apa. Apa kamu n

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 380

    Kening Caden berkerut.Steven segera melihat sekilas dan dia pun merasa kaget. “Mengerikan sekali! Eh, kenapa kondisi kematian kucing ini sangat familier? Seperti … oh, aku ingat! Sungguh mirip dengan kondisi kucing yang dibuang orang maniak itu ke kamar Rayden! Sepertinya lehernya dipelintir hingga mati!”Caden dan Andrew tidak berbicara.Beberapa saat kemudian, Caden mengembalikan ponsel kepada Andrew, lalu bertanya, “Apa kamu yakin ini sampah yang dibuang putrinya Pak Giman?”“Emm!”Caden merokok sembari mengerutkan keningnya. Dia sedang memikirkan sesuatu.Steven merasa sangat tidak habis pikir. “Bagaimana mungkin Bu Tiara pelakunya? Dia itu teman baiknya Bu Naomi, apalagi dia itu putrinya Pak Giman. Wanita itu kelihatan sangat lugu, nggak seperti orang yang akan melukai kucing. Dia nggak mirip dengan orang misterius itu!”Caden dan Andrew masih terdiam. Yang membalas omongan Steven hanyalah suara embusan angin.Pada saat yang sama, di lantai atas.Braden telah menerima pesan balas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 381

    “Kak!” Hayden dan Jayden kembali merasa tegang. Braden menjawab dengan tenang, “Jangan pedulikan dia. Dia nggak punya bukti kita itu bukan Jessica. Lagian, hal yang terpenting adalah masalah waktu itu, bukan siapa yang mengajaknya bertemu. Jadi, meski tahu kita bukan Jessica, itu nggak akan berpengaruh pada keputusannya untuk datang atau nggak. Apalagi, aku yakin dia nggak tahu.”Pada detik berikutnya, telepon dari nomor virtual masuk lagi.Braden bertambah yakin dan berkata, “Lihat, dia menelepon lagi. Kalau dia tahu kita itu bukan Jessica, dia nggak akan lanjut menelepon.”Braden memutuskan sambungan teleponnya lagi. Intinya, dia tidak akan menerima telepon itu. Begitu menerima telepon itu, identitasnya akan terbongkar.“Braden, Hayden, Jayden, apa kalian sudah tidur?” tanya Tiara dari luar pintu.Beberapa anak itu buru-buru menyembunyikan ponsel Jessica, lalu masuk ke dalam selimut dan berpura-pura tidur. Tiara membuka pintu, lalu berjalan masuk tanpa suara. Setelah membenarkan sel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 382

    Hari ini, Steven benar-benar merasa bingung. Dia memiliki pandangan stereotipe terhadap anak berusia 5 tahun. Baginya, anak 5 tahun itu imut, polos, dan IQ-nya juga tidak tinggi. Jadi, dia tidak dapat memahami tindakan Caden hari ini maupun mengikuti jalan pikirannya.Pada saat ini, Caden sedang menatap ke luar jendela sambil merokok. Sebelumnya, dia juga tidak pernah mencurigai anak-anak Naomi. Setelah masalah Jessica hari ini, dia baru mulai merasa curiga.Jessica adalah tipikal wanita yang bodoh, lemah, dan jahat. Meskipun jahat, dia tidak licik. Bagaimanapun juga, IQ-nya terlalu rendah untuk mengerahkan tipu muslihat. Oleh karena itu, Caden baru merasa curiga pada pesan yang dikirim Jessica hari ini. Jessica pasti sudah menemukan sesuatu, makanya baru mengirimkan pesan sebanyak itu padanya dan menyuruhnya pergi ke TK untuk melihat anak-anak Naomi.Setelah itu, Jessica malah memosting kata-kata aneh itu di akun sosialnya dan tiba-tiba menghilang hingga bahkan Caden juga tidak menem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 383

    Saat Braden dan Hayden tiba di hotel, Jessica dan para pengawalnya masih tidak sadarkan diri. Kedua bocah itu pun memindahkan mereka ke kamar tidur, lalu mengurung mereka. Setelah itu, Braden dan Hayden juga menutup sebagian besar pintu dan jendela. Mereka hanya menyisakan sebuah jalan keluar untuk melarikan diri. Berhubung tidak memahami orang itu, Braden khawatir akan terjadi hal di luar dugaan. Jadi, dia sengaja menyediakan jalan keluar untuk dirinya dan Hayden.Setelah menangani semuanya, Braden menyalakan aromaterapi dari Jayden. Dia dan Hayden sudah minum obat penawar. Jadi, mereka tidak akan terbius. Kemudian, mereka memadamkan lampu kamar dan bersembunyi di kegelapan.Beberapa saat kemudian, Hayden berkata, “Kak, sudah jam 12.”Braden melirik jamnya, lalu mengeluarkan ponsel Jessica dan mengirimkan sebuah lokasi kepada orang itu.Hayden mulai merasa khawatir dan bertanya, “Apa begini saja sudah bisa? Nggak perlu ngomong yang lain lagi? Dia akan kemari?”“Tenang saja. Kalau dia

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1368

    Orang misterius berkata, “Aku bisa beri tahu kamu kabar Leon. Aku juga bisa bantu kamu untuk menyembunyikan identitas Andrew. Sekarang dia lagi di Yenar. Kalau aku melakukan sesuatu, dia pun nggak bakal bisa kembali lagi. Dia akan mati di sana.”Ekspresi Caden berubah muram dan juga dingin.“Kabar Leon nggak pantas untuk ditukar dengan kabarku. Mengenai Andrew … coba saja kalau kamu mau sentuh dia. Kalau dia kenapa-napa karena kamu, aku akan membuatmu menyesal! Setelah aku benar-benar menemukan virus generasi ke-8, aku akan segera menyerahkannya kepada negara. Nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi!”Orang misterius terdiam sesaat, baru berkata, “Bercanda. Aku juga malas untuk ikut campur dalam masalah Andrew. Haih, turut berduka cita, ya. Setelah kamu menemukan virus generasi ke-8 yang sebenarnya, aku pasti akan pergi menemuimu!”Usai berbicara, orang misterius pun mengakhiri panggilan.Saat mendengar suara telepon diakhiri, kening Caden pun berkerut.Steven sedang mengendarai mobil

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1367

    Orang misterius berkata, “Aku ingin pergi, tapi aku nggak bisa ke sana. Kalau aku ke sana, bukannya kamu akan menangkapku? Terlalu berbahaya.”Caden tidak melanjutkan omongannya. Dia menyalakan rokok, lalu mengisapnya sembari memandang ke luar jendela.“Apa kamu orangnya?” Orang misterius bertanya kembali, “Siapa?”Caden berkata, “Saat ayahku masih hidup, dia memperlakukanmu dengan nggak baik. Dulu kamu juga sangat mencintai negaramu.”Orang misterius terkekeh. Suara tawanya terdengar sangat mengerikan.“Cinta negara? Hehe, aku lebih mencintai uang. Coba kamu katakan, siapa aku? Kalau tebakanmu benar, besok aku akan pergi menemuimu.”Caden tidak berbicara. Sebelum saatnya, dia tidak akan mengatakan nama di dalam hatinya. Jika tebakannya salah, bisa jadi orang itu akan menjadi kambing hitam.Caden merokok lagi, lalu mengetuk batang rokok. Nada bicaranya masih kedengaran sangat tenang. “Kalau kamu menginginkan virus generasi ke-8, kamu mesti datang mencariku. Kalau kamu nggak datang sen

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1366

    Waktu berlalu dengan sangat cepat. Dalam sekejap mata, akhir bulan pun telah tiba.Berhubung master dari kuil mengganti jadwal pembukaan peti sebanyak 2 kali, pada akhirnya jadwal pembukaan peti ditetapkan pada tanggal 26 September jam 10 pagi. Hanya berbeda beberapa hari dari hari ulang tahun Caden. Tanggal ulang tahun Caden adalah 29 September.Malam sebelum hari pembukaan peti, Naomi kembali memeriksa kembali barang-barang yang diperlukan saat ritual. Dia tidak ingin ada yang salah.Naomi sangat mengagumi dan menghormati Darman dan Wanda. Dia tidak tahu bagaimana mengekspresikan rasa cinta seorang menantu terhadap mereka, jadi dia hanya bisa melakukan apa yang bisa dia lakukan. Dia ingin menjalankan upacara pembukaan peti dengan sangat sempurna.Setelah menyibukkan diri, waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Anak-anak sudah tidur dari tadi. Naomi pun pergi ke ruang baca untuk melihat Caden.Caden sedang duduk dan merokok di sana. Ketika melihat kedatangan Naomi, dia segera mematik

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1365

    Caden terdiam.Dylan dapat menebaknya. Dia pun merasa gembira atas penderitaan Caden.“Haha. Kesalahan apa yang kamu perbuat? Sampai diusir Bu Naomi dari kamar!”Raut wajah Caden berubah muram. Dia tidak membahas topik pembicaraan ini lagi, melainkan menyampaikan pesan Naomi sebelumnya. Kemudian, Caden kembali menegaskan, dia tidak peduli apakah Dylan akan mengejar Camila atau tidak. Kalau Camila bersedih karena Dylan, dia pasti akan membantu Naomi untuk memberi pelajaran kepada Dylan.Setelah mendengar, Dylan sungguh kehabisan kata-kata. “Setelah punya cewek, kamu jadi nggak punya perasaan, ya! Padahal aku ingin menghiburmu tadi. Apa kamu nggak bisa sedikit pun memikirkan perasaan sahabatmu?”Caden berkata, “Aku lagi serius.”Dylan menggigit bibirnya. “Ampun! Apa perlu kamu begitu takut sama istrimu? Aku sungguh nggak habis pikir, apa yang perlu ditakutkan dari seorang cewek? Itulah alasannya aku nggak mau menikah. Kalau aku menikah, aku pasti akan menjadi raja di hadapan istriku! Dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1364

    Naomi mengambil nasi, lalu berjalan keluar. Joseph tersenyum dengan tidak berdaya.Joseph memalingkan kepalanya untuk melirik Caden sekilas. Dia mengangkat-angkat pundaknya dengan tidak berdaya. ‘Papa juga sudah berusaha, tapi Papa nggak bisa membantumu.’Setelah Naomi menyajikan makanan keluar, dia melihat Caden sekilas, lalu segera mengalihkan pandangannya. Dia berlagak tidak melihat ekspresi kasihan Caden.Sebenarnya Naomi ingin pisah kamar dengan Caden demi memberi pelajaran kepada Caden. Selain itu, masih ada alasan lain lagi. Dia ingin mempersiapkan sebuah kejutan untuk Caden, sebagai hadiah ulang tahunnya. Berhubung adalah kejutan, tentu saja tidak boleh kelihatan oleh Caden.Jadi, sementara ini Naomi mesti mengabaikan ekspresi malang Caden.Sebelum tidur, demi menenangkan hati anak-anak dan tidak khawatir dengan masalah siang hari tadi, Naomi sengaja menyuruh anak-anak ke kamarnya. Dia juga membacakan dongeng sebelum tidur untuk mereka.Setelah anak-anak telah mengantuk, mereka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1363

    “Apa katamu?” Naomi berkata, “Kataku, malam ini kamu tidur di kamar tamu!”Caden merasa gugup. “Jangan! Kamu pukul aku saja!”Caden mengambil gantungan pakaian, lalu kembali menyerahkannya kepada Naomi.Naomi tidak mengambilnya. “Aku sudah bilang tadi, aku nggak akan pukul kamu, tapi aku ingin beri pelajaran sama kamu!”“Istriku ….”“Jangan panggil aku. Aku makan dulu di bawah. Terserah kalau kamu mau berlutut.”Naomi berjalan ke sisi pintu. Caden segera mengejarnya. Dia menarik lengan Naomi. Naomi malah menepisnya. Ketika melihat Naomi hendak keluar pintu kamar, Caden langsung membulatkan tekadnya untuk menindih Naomi di daun pintu, kemudian menciumnya. Dia berencana meluluhkan hati Naomi.Saat Caden mencium Naomi, Naomi mengelak. “Caden, kamu benar-benar minta dipukul, ya?”“Istriku, aku sudah menyadari kesalahanku. Kamu boleh pukul aku, tapi kamu nggak boleh pisah ….”Belum sempat Caden menyelesaikan omongannya, terdengar suara Baby dari luar. “Kak Braden, Kak Hayden, Kak Jayden, K

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1362

    “Kamu yang serius!” Nada bicara Naomi bagai seorang guru yang sedang mendidik seorang murid saja. Murid itu juga sangat penurut.Caden segera menyembunyikan senyumannya, lalu melangkah ke hadapan Naomi.Tanpa menunggu Naomi meluapkan amarahnya, dia langsung berlutut di lantai!Naomi terbengong. Dia spontan ingin meloncat, tetapi Caden malah menahannya.Caden berlutut di hadapan Naomi, lalu meminta maaf, “Masalah hari ini salahku. Nggak seharusnya aku membelakangimu meminta izin buat Hayden, apalagi izin sakit! Aku benar-benar sudah menyadari kesalahanku. Aku jamin kelak aku nggak akan mengulanginya lagi!”“Semua orang juga berkata, maafkanlah orang yang ingin bertobat. Aku mohon Istriku, beri aku 1 kesempatan. Ampuni aku kali ini.” Naomi masih terbengong dengan sosok Caden yang berlutut. Dia mengejapkan matanya untuk beberapa saat. “Kamu … kamu berdiri!”“Kalau istriku nggak memaafkanku, aku nggak akan berdiri!”Naomi juga merasa panik. “Apa kamu nggak tahu cowok itu nggak boleh asal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1361

    Sekarang setelah dipikir-pikir, Caden sungguh merasa menyesal. Besok adalah hari Sabtu, Hayden juga tidak sekolah. Seharusnya Caden baru membawanya ke markas militer besok.Namun, menyesal juga sudah terlambat.Joseph merasa kasihan ketika melihat kerutan di kening menantunya. Dia pun berkata, “Kamu akui kesalahanmu dulu. Pakai cara lama. Kalau dia pukul kamu, kamu jerit saja, kami akan menyelamatkanmu.”Caden membalas, “Terima kasih, Papa.”Di dalam ruang tamu, Maria sedang menggendong Baby untuk pergi mencari Angel. Hanya tersisa Braden, Jayden, dan Rayden saja di sana.Begitu Caden memasuki ruangan, Braden langsung berkata padanya, “Celaka! Mama menyadari masalah kamu minta izin buat Hayden. Sekarang ada aura membunuh di dalam tatapannya. Kamu persiapkan mentalmu dulu.”Caden menatap Braden dengan bingung. “Bagaimana kamu bisa tahu?”Braden menjawab, “Tadi saat aku turun dari lantai atas, kami pergi sapa Mama. Mama berusaha untuk tersenyum sama kita, kemudian dia suruh kami untuk ma

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1360

    Sekitar 10 menit kemudian, Caden pulang bersama anak-anak.Satu tangan Caden menggendong Baby. Kemudian, tangannya yang satu lagi menenteng tas sekolah Baby.Hari ini Baby mengepang dua rambutnya dengan jepitan kelinci imut. Dia mengenakan terusan tuan putri dengan kaus kaki berwarna putih. Sementara itu, dia mengenakan sepatu kulit dengan mutiara di atasnya. Matanya bulat. Pipinya tembem. Dia memang kelihatan sangat imut. Keempat teman mengenakan kemeja dan celana model sama, dengan memikul tas ransel. Mereka semua kelihatan sangat tampan.Keempat bocah langsung berlari ke gedung utama. Belum sempat mereka memasuki gedung, malah duluan terdengar suara jeritan mereka, “Kakek, Nenek, kami sudah pulang!”Joseph dan Maria sudah menunggu dari tadi. Mereka langsung berjalan menyambut kepulangan anak-anak dengan gembira. “Iya, iya!”Ketika melihat keempat cucu tampan mereka, mereka semakin gembira lagi. Mereka memeluk dan mencium 1 per 1 cucu mereka.Baby yang digendong Caden mengikuti di

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status